Takdir Cinta Sang Penari

Bau ruangan rumah sakit, sangat khas . Bau khas tersebut adalah bau karbol. Sejenis desinfektan untuk meminimalisir pertumbuhan kuman di RS yang dapat menyebabkan Infeksi Nosokomial (INOS) apabila tidak dikendalikan.

Setelah melakukan pembayaran dan persetujuan untuk tindakan lanjut. Pemuda yang menyelamatkannya kini berdiri gelisah di luar ruangan operasi . Menunggu hasil terbaik yang dilakukan oleh dokter. Berharap semoga ini bukanlah masalah serius.

Selang infus dan oksigen yang menempel di kedua lubang hidung Monday telah terpasang. Suara monitor detak jantung dan tekanan darah telah menyala. Operasi sedang berlangsung. Kepala nya luka akibat benturan keras menghantam hingga mengalami pendarahan yang hebat. 

Setelah melakukan operasi berjam-jam lamanya, Dokter bedah yang bersangkutan keluar.

"Anda keluarganya Monday," tanya dokter kepada pemuda itu. Pemuda itu pun mengiyakan

"Bagaimana kondisi Monday, Dok?"

"Untung saja lukanya tidak mengenai tengkoraknya, gadis itu hanya mengalami Cedera kepala ringan dapat menyebabkan gangguan sementara pada fungsi otak." Kata Dokter

"Gangguan sementara itu seperti apa maksudnya?"

tanya pemuda itu.

"Jadi pasien dapat merasa mual, pusing, linglung, atau kesulitan mengingat untuk beberapa saat. Tidak semua gejala akan langsung dirasakan sesaat setelah cedera terjadi. Terkadang gejala baru muncul setelah beberapa hari hingga beberapa minggu kemudian. Oh ya tadi Pasien jg melakukan transfusi darah karena kondisinya yang lemah dan banyak terjadi pendarahan ketika operasi. Sebentar lagi pasien akan segera di pindah ke ruang perawatan. Jika ada hal yang ingin ditanyakan bisa menghubungi Saya atau suster bersangkutan saya permisi karena ada operasi pasien lain," setelah memberi penjelasan, dokter kembali bekerja.

Mendengar penjelasan dokter, Pemuda ini merasa lega. Diapun duduk bersandar pada bangku ruang tunggu pasien.

Dari kejauhan Friday berlari ke ruang operasi dia terlambat ,operasi sudah selesai. Dan menunggu untuk dipindahkan tempat.

"Kamu," Friday terkejut ternyata Tegar lah yang menyelamatkan Monday.

"Hai, operasi sudah selesai, kondisinya sekarang membaik. Kamu bisa menemuinya di ruang perawatan," terang tegar.

"Terimakasih kamu sudah membawanya kemari," ucap Friday dengan penuh pertanyaan dikepalanya.

"Bagaimana ceritanya dia sampai seperti itu?" Tanya Friday.

"Aku hanya melakukan yang terbaik untuk orang yang spesial bagiku. Friday jika Monday sadar nanti, jangan bilang kalau aku yang ada disana dan menyelamatkannya dari preman. Aku gak mau mengganggu hubungan kalian dan juga gak mau Monday menjauhiku," ucap Tegar.

"Kenapa harus menyembunyikan darinya jika kamu penolongnya, aku rasa itu tidak akan menggangu hubunganku dan dia," ujar Friday.

"Karena saat menolongnya aku mengatakan, kalau....,"

"Kalau Aku cinta padanya," sahut Tegar kemudian dia segera membenarkan ucapannya agar tidak salah mengerti.

"Aku mengatakannya sepontan dan saat dia pingsan. Jadi aku tidak tahu saat itu dia mendengarnya atau tidak, " jelas Tegar

"Jika dia tahu aku mempunyai perasaan padanya, aku takut sikapnya akan berubah. Biarlah aku menjadi temannya dan memendam perasaanku," timpalnya lagi.

"Aku sudah menduganya jika kamu mencintainya. Ok baiklah, dan tolong ceritakan kejadiannya pada ku sekarang, tentang bagaimana kamu menemukan Monday tadi," pinta Friday

Tegar terdiam sebentar mengambil nafas dan mulai bercerita kembali. Sementara Friday mendengarkan.

"Malam itu, Aku bekerja jadi ojek online yah sampingan sambil menunggu tempat sanggar tariku selesai di renovasi. Aku mengantarkan penumpang kerumahnya di daerah gang buntu itu. Dari kejauhan ku lihat banyak preman yang berkumpul dan tertawa keras. Lalu ada suara perempuan yang tak asing bagiku. Ku dekati dan aku terkejut melihatnya . Monday terkepung di gang buntu saat aku sampai disana, penampilan Monday berantakan, jidatnya tergores luka , lengan bajunya dan roknya sobek. Setelah itu aku menghajar preman-preman itu tapi saat itu posisi Monday sudah pingsan dan terluka. Kulihat di bagian belakang kepala Monday berdarah. Aku khawatir, segera aku bawa kesini." Cerita Tegar panjang lebar.

"Sekumpulan preman itu  kamu hajar semua dan kamu tangkap?" tanya Friday.

"Beberapa preman kabur dan preman yang terjatuh pingsan sudah ku serahkan pada Papa ku, selanjutnya Papa sudah memerintahkan anak buahnya untuk menangani kasus ini. Papa ku Polisi. Semoga aja bisa ketangkap semuanya," jawabnya.

Tegar teringat memo kecil bertuliskan nama Friday yang ia dapat dari saku Monday. Lantas ia mengambil kertas tersebut dari saku celananya dan menyodorkannya pada Friday.

"Ini Aku temukan memo, saat Aku menggendong Monday ke mobil, memo itu terjatuh dari saku bajunya," ucapnya

"Ada motif  apa mereka sampai bikin jebakan kayak gini. Dan ini jelas bukan Aku, tulisan tangan ku tidak sebagus ini," sahut Friday 

"Aku juga tidak tau motif apa dan siapa dibalik ini semua?" Tegar tiba-tiba mendapatkan telepon dari mamanya.

"Sebentar ya ada telepon," ucap Tegar menghentikan percakapan mereka. Tegar beranjak dari duduknya pergi keluar untuk mendapatkan signal.

Sementara Friday duduk seraya memikirkan siapa yang melakukan hal yang jahat seperti itu kepada Monday.

Tak Berapa lama Tegar kembali tetapi kali ini ia datang bersama Mamanya.

Suster keluar membuka pintu ruang operasi dan bersiap memindahkan brangkar Monday ke ruang perawatan. Mama Tegar yang juga Ibu RT di wilayah tempat tinggal Monday, segera menghampiri Monday yang dibawa dengan brangkar dorong. Ibu RT itu sangat menyayangi Monday bahkan dia menangis melihat kondisi Monday.

Friday sempat mengajak Mamanya pergi menjenguk Monday. Namun Mamanya enggan karena alasan lelah bekerja. Friday menjadi cemburu melihat keakraban Mama Tegar dengan Monday. Terlihat kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Pantas saja Tegar jadi suka terhadap Monday, karena Monday dapat menarik hati Mamanya.

***

Selasa , 04:40

Monday masih belum sadarkan diri. Setelah melakukan shalat subuh berjamaah. Tegar dan Mamanya pamit pulang. Tinggal Friday yang menemani Monday disana.

Semalaman Friday tak bisa tidur nyenyak. Karena setiap waktu dan  setiap jam Suster keluar masuk ruangan untuk memeriksa keadaan pasien, terkadang mereka memberinya obat lewat suntik di infus.

Friday duduk menyalakan televisi di ruangan itu. Friday mengamati dekorasi kamar Monday. Kamar yang di pesan Tegar adalah ruangan VVIP. Sungguh mewah seperti kamar hotel.

"Sangat mewah apakah Tegar anak orang kaya atau pekerjaannya yang sukses?" Bathin Friday.

Sebenarnya Tegar adalah guru tari di beberapa sekolah. Tegar juga memiliki sanggar tari miliknya sendiri, namun saat ini masih dalam renovasi. Selain itu dia juga memiliki 5 ruko bertingkat yang semuanya sudah laku  disewa orang.

Sembari menunggu gedung sanggar tarinya selesai di renovasi, Tegar memilih untuk bekerja sambilan sebagai ojek online.

Hidupnya penuh dengan kerja keras, sama seperti Monday. Yang membuat Friday kesal adalah kenapa dia harus mencintai Monday. Umur yang terpaut lumayan jauh itu pantasnya disebut kakak dan adik.

Friday bahkan tak menyangka saat bertemu Tegar tadi mereka akan akrab, padahal sebelumnya mereka selalu melirik tajam dan menunjukkan rasa tak suka.

Untunglah Tegar tahu dimana tempatnya, ia mengalah dan malah menyuruh Friday menjaga Monday. Tadinya ia menduga, Tegar akan mendekati Monday untuk merebutnya. Namun dugaanya salah, Tegar mendekati Monday hanya karena dia bahagia meski berada disampingnya sebagai teman saja.

Friday memandangi Monday yang tertidur dengan balutan perban dikepala dan sedikit beberapa luka memar.

"Meskipun wajahmu penuh memar dan goresan luka seperti itu, kamu terlihat sangat cantik sayang," ucap Friday seraya mengelus pipi gadis di hadapannya itu.