NovelToon NovelToon
Tergoda Adik Tiri

Tergoda Adik Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nita03

Dari kecil Raka tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ibu, Ibu nya selingkuh saat ia baru berusia satu tahun. dan saat itu Ayah nya tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan.
Sampai Raka di usia 22 tahun, Ayah nya memutuskan untuk menikah dengan janda satu orang anak.
Disanalah hidupnya berubah setelah berkenalan dengan Adik tirinya bernama Nadine, Nadine baru berusia 20 tahun, mahasiswi semester 4 jurusan Tata boga.Dan ternyata mereka satu kampus.
Nadine tidak ikut tinggal dengan keluarga barunya, ia memilih untuk tinggal di apartemen nya, tapi sesekali ia akan menginap di rumah keluarga barunya, dan disanalah Mereka sering bertemu dan berinteraksi. mau di rumah ataupun di luar.
Ada kejadian dimana membuat Raka mulai jatuh cinta dan tertarik kepada Nadine.
kira-kira kejadian Apa ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Halaman Sembilan Belas

***

Hari-hari terus berganti, tak terasa sudah satu Bulan Nadine dan Raka jarang berkomunikasi. Ketemu juga hanya saling sapa saja.

Dan hari ini,i Raka sudah menyelesaikan skripsi nya, sudah di revisi dan di ACC juga oleh dosen pembimbing nya.

Raka mendapatkan kabar, kalau Sekitar Dua Minggu lagi ia akan melakukan sidang. semakin tidak sabar untuk menghadapi hari itu, apalagi ia juga ingin segera wisuda dan fokus pada Rencana nya.

Rencana, yang hanya ia, orang tua dan kedua sahabatnya yang tahu. Ia juga harus terus menahan dirinya untuk Tidak menghubungi Nadine atua mendekati nya lagi.

Hari ini, Raka tidak pergi kemana-mana. Ia hanya diam di dalam kamarnya sambil bermain games.

Tok tok

Dengan rasa malas, Raka harus berjalan ke arah pintu dan membukanya. ternyata ada El.

Tanpa menunggu yang punya kamar mempersilahkan masuk, El sudah masuk lebih dulu dan mendudukkan tubuhnya di atas Sofa.

“Fahri mana?” tanya Raka.

“Ya kerja lah, dia baru dari kampus langsung ke bengkel.” jawab El.

“Skripsi Lo gimana?” tanya Raka lagi.

El menghela Napasnya. “Baru mau jalan Bab 4, njir lah susah banget.”

“Nggak bakalan susah kalau Lo benar-benar serius. kayaknya Lo juga harus punya target kayak Gue, jadi semangat.” ucap Raka.

“Target Gue pengen balikan sama Tari, tapi Gue keinget kata-kata Nadine. katanya Gue minimal harus udah kerja terus berubah.” balas El.

“Nah itu benar, mending sekarang fokus dulu sama skripsi. Kerja di perusahaan bokap Lo, habis itu baru ajak Tadi balikan.” ucap Raka.

“Kira-kira bisa nggak ya Gue?”

Raka menepuk pundak El. “Pasti bisa, kalau Lo memang mau berusaha.”

“Pala Gue pusing, numpang tidur sebentar.” El berjalan ke arah ranjang milik Raka, tapi baju belakang nya sudah ditarik oleh Raka.

“Cuci kaki dulu sana.”

“Ya ya.”

Raka hanya bisa geleng-geleng kepala, punya tempat tinggal sendiri tapi malah numpang tidur di tempat orang.

.

Sementara di kafe, Nadine dan Tari baru saja mengerjakan tugas di sana. untuk Apartemen Nadine sudah ada yang membeli dan Nadine juga sudah pindah ke apartemen barunya, tidak besar yang awal. Kali ini ia membeli apartemen berukuran sedang hanya ada dua kamar Saja.

Tadinya mau nyari Apartemen yang satu kamar, tapi ia tidak nemu. Dan berakhir yang dua kamar.

“Oh ya, Katanya Bang Raka sebentar lagi mau sidang. berarti Lo nanti ngasih buket dong atau hadiah gitu?” tanya Tari.

“Enak nya ngasih apa ya? Kan sekarang Gue sama Dia udah nggak terlalu dekat lagi.”

“Buket bunga aja? Atau Hadiah kayak jam tangan atau apa kek.” saran Tari.

“Kalau jam tangan, dia udah punya banyak. Mana mahal-mahal lagi.” ucap Nadine.

“Dia lagi suka Apa?” tanya Tari.

Nadine mengangkat bahunya. “Ya Gue nggak tahu, coba Lo tanya sama Bang El.”

Tari mendelik matanya. “Ogah, Lo aja tanya sama Bang Fahri. Diakan Abang Lo.”

“Malas Gue, agak canggung.”

“Di coba dulu aja.”

Hubungannya dengan Fahri tidak begitu baik, bahkan bisa di bilang mereka tidak pernah berinteraksi lagi setelah pertemuan waktu itu.

Memang mereka punya kontak nya masing-masing, tapi bukan berarti mereka akan saling bertukar kabar.

“Tapi, nanti kalau Gue datang di sidangnya. Kira-kira respon gimana ya? Gue takut di cuekin.” ucap Nadine.

“Belum juga di coba udah pesimis aja, kalau di cuekin kasih aja hadiah nya sama orang lain.” ucap Tari.

Nadine menatap keluar, matanya memicing saat melihat Bu Ajeng dengan seorang Pria paruh baya. Mereka terlihat sangat mesra baru turun dari mobil.

“Eh, itu nyokapnya bang Fahri.”

Tari ikut melirik ke arah jendela besar kafe. “Yang mana?” jelas ia tanya begitu, soalnya belum pernah melihat atau bertemu.

“Yang pake baju seksi, tuh lagi saling rangkul sama bapak-bapak berkumis.” jawab Nadine.

“Oh itu yang baru masuk?”

Nadine menganggukan kepalanya. “Iya, yang itu. Kayaknya pacar nya deh.”

Mereka terus mencuri pandang ke arah Bu Ajeng dan seorang Pria paruh baya tersebut, terlihat mereka duduk di kursi paling pojok.

“Kira-kira itu lakinya punya bini nggak ya?” gumam Tari.

“Antara punya atau nggak, tapi kalau di tempat terbuka gini kayaknya Duda. Mana mungkin kan mereka mesra-mesraan di tempat begini, pasti mereka juga punya rasa takut ketahuan kalau memang si cowok nya punya bini.” balas Nadine.

“Hebat juga, baru cerai udah dapat pengganti.” kekeh Tari.

Lalu mereka saling tatap dan melebarkan matanya. “Jangan-jangan.....,

“Eh jangan suudzon dulu, siapa tahu memang mereka baru ketemu atau teman lama gitu, sama-sama sendiri terus jadi dekat.” ucap Nadine.

“Ah nggak yakin Gue.” ucap Tari.

“Udah lah, jangan di pikirin. Itu urusan orang lain.” lanjut Nadine.

Karena takut Bu Ajeng melihatnya, Nadine mengajak Tari pergi dari sana.

*

Di jam lima Sore, Nadine keluar dari apartemen nya. Ada yang harus ia beli, peralatan mandinya sudah habis.

Sayangnya minimarket nya tidak dekat, jadi ia harus naik kendaraan dulu. karena sedang malas mengendarai Motor ataupun Mobilnya, Nadine memilih naik ojol.

sampai di minimarket, Nadine menghela napasnya saat melihat Motor milik Raka. Ia tahu itu Motor Raka karena bisa di lihat dari pelat nomor nya.

Dengan perasaan campur aduk, Nadine memaksakan dirinya untuk masuk ke dalam minimarket dan mengambil keranjang.

Ia tidak ingin melirik ke sana kemari, fokusnya menatap ke rak-rak yang ia lewati. Dan tidak lupa ia juga harus tetap fokus agar tidak menabrak orang di depannya.

Nadine sudah berdiri di depan rak tempat sabun dan lainnya, ia mengambil sabun mandi, pewangi pakaian, sabun cuci baju, cuci piring, dan sampo nya juga.

Namun, indra penciuman nya sangat tajam. Ia mencium aroma parfum milik Raka, seperti sangat dekat.

Ingin Melirik tapi Tidak berani, akhirnya ia mengabaikan nya.

Nadine pergi dari sana, selanjutnya ia ingin membeli beberapa Mie instan. Aroma parfum nya sudah menjauh, itu berarti tadi ia berada di dekat Raka.

“Terakhir bagian snacks.” gumamnya dalam hati.

Nadine mengambil beberapa Snacks, mulai dari yang manis, pedas sampai yang asin. Setelah itu baru ia pergi ke kasir untuk membayar nya.

Setelah pembayaran selesai, Nadine keluar dan ingin memesan taxi. Tapi Matanya malah tak sengaja bertatapan dengan Mata Milik Raka.

Ia berusaha tersenyum kepada Raka yang sudah memakai Helm nya.

“Mau bareng nggak?” tanya Raka.

Nadine menggelengkan kepalanya. “Udah pesan Taxi.”

"Kalau gitu Abang, duluan ya.” pamit Raka. Nadine hanya mengangguk saja.

1
Naya En-lish
/Heart/
Alona Luna
bablas gak tuh
Yuliana Tunru
awas hilaf lho ya ...
Yuliana Tunru
bahaya nih nadine terlalu terbuka pakaian x dan pasrah klo setan menggoda bisa bablas tuh
Yuliana Tunru
raka dan nadine sweet dehhh cerita x bagus santai dan orang2 jg baik2 syuuuka yg jyk gini tak meluku ttg tokoh antagonis
Alona Luna
next thor
~@Daryyl05
lanjut kak thor
Alona Luna
1 keluarga pemain semua ternyata 🫠
Alona Luna: begitu tah konsepnya?😪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!