Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Di kelas 3A, tepatnya kelas Delia. Tampak semua siswa tegang saat mengerjakan ujian mata pelajaran matematika, karena mereka harus teliti dalam menghitung angka angka, dan mereka harus hafal rumus rumus diluar kepala.
Tak terkecuali dengan Delia, yang saat ini sibuk menghapalkan rumus dan menghitung angka angka, ada sebanyak 25 soal.
Delia harus yakin dengan kemampuannya sendiri. Dengan lancar Delia mengisi semua soal tepat waktu.
"Bismillah, semoga ujian kali ini mendapat nilai yang memuaskan..!"gumam Delia saat mengumpulkan hasil pekerjaannya itu di meja pengawas.
Ujian hari ini benar benar menguras otak. Di jam pertama ada fisika dan jam kedua mata pelajaran matematika. Sama sama berkutat dengan angka angka.
Setelah semua selesai mengerjakan ujian, guru pengawas menata kembali lembar lembar jawaban para siswa. Kemudian guru tersebut keluar menuju ruang guru, namun saat di pintu kelas 3A....guru tersebut tersandung sepatunya sendiri.
Karena Delia berada di bangku dekat pintu, otomatis Delia membantu guru tersebut mengambilkan bukunya yang jatuh. Ternyata guru itu namanya Abdul Karim, Delia lihat di papan nama yang menempel di bajunya.
"Terima kasih ,,!" Ucap Abdul Karim sembari memandang wajah si penolong, yang tak lain dia adalah Delia.
Abdul Karim tampak terpana dengan kecantikan Delia.
wajah putih berseri, mata bulat, rambut panjang sebahu, alis tebal, hidung mancung,kulit putih bersih..!"batin Abdul Karim yang memandang Delia tanpa kedip.
"Ya pak, sama sama..!"ucap Delia, kemudian Delia langsung kembali ke bangkunya sendiri.
Delia yang dilihat, merasa risih sendiri. Dia nggak enak dengan tatapan guru pengawas tersebut, memang usia masih muda, mungkin sekitar 30an. Masalahnya ini masih di kelas, pastinya nanti teman temannya akan menyorakinya.
Lagian, Delia sudah memiliki kekasih, yang begitu mencintainya dan sabar.
Setelah guru pengawas keluar kelas...
Kelas 3A langsung ramai dengan sorak Sorai teman teman Delia yang usil, mereka menyoraki karena Delia ditatap secara intens oleh sang guru pengawas.
"Sepertinya pak Sauqi ada saingan berat nih...!"ujar salah satu teman Delia, yang akhirnya disambut gemuruh teman Delia yang lain. Namun Delia tampak biasa saja, dia sudah kebal dengan candaan teman nya, namun dia khawatir bila nanti nya ada seseorang yang melaporkan kejadian tadi pada Sauqi, kekasihnya. "Bisa gawat nih...batin Delia.
Lalu mereka semua istirahat setelah ujian di jam pertama.
Delia langsung berkirim pesan pada kekasihnya, namun hape sang kekasih tidak aktif. Pesan yang dia kirim masih centang 1, di aplikasi yang berlogo warna hijau itu.
Untuk ujian jam pertama dan kedua sudah usai, Delia sudah siap siap untuk pulang, hari ini, Delia pulang bersama dengan Sisca, mereka rencana mau jalan jalan ke mall terlebih dahulu, sisca ingin membeli hadiah untuk mama nya yang kebetulan besok ulang tahun.
"Kamu mau beli hadiah apa untuk mama kamu,..?"tanya Delia sembari mereka ngobrol di halte depan sekolah, menunggu angkutan lewat. Mereka berdua memang orang cukup berada, namun keduanya sering naik angkutan umum daripada membawa mobil orang tua mereka.
"Aku penginnya beliin syal, menurutmu bagaimana, Delia?"Sisca meminta masukan pada sahabatnya itu.
"Bagus...cocok dengan cuaca sekarang..!"ujar Delia kemudian.
"Oia, bagaimana hubunganmu dengan pak Sauqi..?"tanya Sisca penasaran. Karena selama ini, Delia jarang sekali bercerita tentang kisah percintaannya dengan Delia.
"Alhamdulillah hubungan kami baik baik saja..!"jawab Sisca. Dia menutupi tentang rencana perjodohan yang di inginkan orang tuanya dari sahabatnya itu.
Kini kedua sahabat itu sudah naik angkutan menuju salah satu mall di kota itu. Sekalian merefresh otak mereka yang sudah 2 hari begelut dengan soal soal ujian.
Masih ada 2 hari lagi sebenarnya, namun tak apalah,,,refreshing dulu...!"batin mereka.
Jarak yang ditempuh dari sekolah ke mall tidak begitu jauh, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit, bila tidak macet.
Kini mereka sudah sampai di mall tersebut. Mereka segera naik di lantai 3 yang menjual syal serta accessories lainnya.
"Menurutmu, bagus mana yang warna merah ini, sama yang ini..!"tunjuk Sisca pada Delia, ada 2 pilihan warna yang di pegang Sisca . Warna merah campur biru sama warna hijau army motif garis garis.
"Kalau aku sih suka yang warna ini..!"jawab Delia, sambil dia menunjuk syal dengan warna hijau army motif garis garis.
"Iyya, ini manis warna nya, kainnya juga lembut...!"ujar Sisca kemudian.
"Ya sudah, saya pilih ini mbak.!"ujar Sisca pada petugas yang mulai tadi melayani pembeli lainnya, memang siang itu mall tersebut lumayan ramai.
"Delia, kamu mau beli apa habis ini..?"tanya Sisca pada sahabatnya itu. Karena dia seperti orang yang mencari sesuatu.
"Aku mau nyari parfum, ntar lagi kita kesana yukk...!"ajak Delia ke Sisca sambil dia menunjuk ke arah gerai parfum, yang letaknya tidak terlalu jauh dari kios tempatnya Sisca membeli syal.
Lalu Sisca menuju ke kasir untuk membayar syal yang baru dia beli. Kemudian...
"Eehh maaf pak..!"ujar sisca pada seorang laki laki yang secara tidak sengaja disenggol olehnya. Hingga barang yang dibawa orang tersebut jatuh berantakan.
Spontanitas Delia yang berdiri tidak jauh dari Sisca, langsung membantu mengambil bawaan orang tersebut.
"Gakpapa...terima kasih banyak, sudah dibantuin..!"ujar laki laki tersebut, lalu dia mendongakkan kepalanya ke arah Delia. Namun...
"Lohh...ternyata kamu..!"ujar laki laki tersebut.
Akhirnya Sisca maupun Delia tampak terkejut, tidak menyangka mereka bertemu disini.
Dia adalah laki laki guru pengawas di kelas mereka tadi pagi, dia adalah Abdul Karim, guru yang kebetulan di tugaskan jadi pengawas di SMA 1.
"Maaf pak, saya beneran tidak sengaja menyenggol anda tadi...!"ujar Sisca salah tingkah, sembari dia menyerahkan barang yang dia pungut tadi akibat ulahnya.
"Udah gakpapa, cuma seperti ini, kalau nggak gini, kan nggak mungkin saya bisa ngobrol sama kalian..!"kata Abdul Karim yang bahagia sudah bertemu Delia disini. Sepertinya dia jatuh cinta sama Delia saat pandangan pertama.
Lalu Abdul Karim meletakkan barang bawaannya yang dia beli di tas belanjaan.
"Setelah ini, kalian saya traktir ya...dan tidak ada penolakan..!"ujar Abdul Karim kemudian, dia tahu bahwa ajakannya tersebut akan ditolak oleh kedua gadis itu, tapi Abdul Karim langsung memotong nya dengan tidak mau ada penolakan.
hehehe sungguh taktik yang jitu ya...
"Tunggu sebentar ya, saya mau ke kasir dulu. Jangan kemana mana dulu...!"ujar Abdul Karim yang tampak tergesa gesa.
"Iyya pak, ini saya juga mau ke kasir kok..!"ujar Sisca kemudian.
Lalu mereka berdua antri di depan kasir, sedangkan Delia menunggu keduanya selesai membayar. Lalu Delia melihat hape nya, siapa tahu ada pesan atau panggilan dari kekasihnya. Namun, belum ada balasan pesan dari Sauqi.
Delia nampak gelisah dan bingung, tidak biasanya kekasihnya seperti ini, tidak ada kabar. Padahal biasanya, kekasihnya itu selalu memberi kabar. Apa sesibuk itukah kekasihnya disana...?"batin Delia
Lalu Delia memasukkan kembali hape nya ke dalam tas. Sedangkan dari arah kasir, tampak Abdul Karim dan Sisca menghampiri Delia.
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅