kebiasaan buruk Danielle Albara yang di juluki cassanova kelas kakap telah mengundang kemarahan sang Ayah hingga akhirnya menikah kan Daniel dengan seorang gadis .
" hai Daddyh" sapa gadis kecil gemoy saat Daniel duduk di samping nya dalam acara pertemuan keluarga, yang membuat Daniel yang mencoba tenang naik pitam
" berani sekali dia memanggil ku Daddy ,, apa aku setua itu di matanya ?" batin Daniel dengan geram mengepal tangan nya
" Nak ini putra nya Om yang akan menikah dengan mu " senyum lebar Ayah Daniel melihat ekspresi kesal putra semata wayangnya.
" apaa" kaget Alya mendapati kenyataan bahwa pria dewasa yang di juluki cassanova itu adalah calon suami nya ..
penasaran kan gimana kelanjutannya yuk baca ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 Diam Nya Daddy
15 menit kemudian.
" Ayo turun Nyonya nanti tuan marah " bodyguard itu terus membujuk Alya agar mau turun .
" Iya " jawab Alya menjilati tangan nya setelah menghabiskan 2 buah mangga dengan sangat nikmat karna setelah di petik langsung dimakan .
Alya menyimpan pisau lipat nya kedalam saku lalu segera turun saat kepikiran Daniel merasa takut jika nanti pria dewasa itu marah .
" Biar kami bantu Nyonya "
" Nggak usah. Awasss" dengan sigap Alya langsung melompat dari atas pohon tanpa mau di bantu bodyguard.
" Jumpa besok pagi lagi Sayang " senyum lebar Alya yang sudah turun dengan selamat sepertinya pohon mangga itu akan menjadi langganan nya sampai buah nya habis .
Sesampai di kamar Alya mengambil ponsel nya lalu masuk kekamar mandi berendam di bathtub menikmati air hangat di pagi hari sambil membaca artikel.
" Jadi cara mengetahui orang mencintai kita atau tidak gampang tinggal buat dia cemburu lalu liat reaksi nya " Alya manggut manggut memahami isi Artikel yang tengah baca nya .
Saking ingin nya mendapatkan cinta Daniel setiap hari Alya selalu membaca dan mencari tips agar bisa menjadi istri yang baik karna dia memang tak banyak tau akan kehidupan pernikahan sebelumnya.
" Tapi kalau Daddy nggak cemburu berarti dia nggak cinta Alya Dong " lesu gadis kecil itu meletakkan ponselnya lalu segera bergegas mandi .
1 jam kemudian Daniel sudah pulang kerumah. Alya berlari kencang menuruni tangga begitu mendengar Daniel pulang .
" Daddyh" Alya memeluk Daniel kesenangan bahkan berani mengecup pipi pria dewasa yang berdiri terdiam menerima perlakuan nya di ambang pintu masuk .
Daniel membalas pelukan Alya hanya saja dia tetap diam tanpa bicara lalu setelah Alya melepaskan pelukannya Daniel kembali berjalan masuk ke dalam rumah .
" Daddy pulang nya cepat sekali " kata Alya yang berjalan di samping Daniel .
" Apa meeting nya cepat selesai ?" Alya terus bertanya sampai dia sadar sedari tadi Daniel sama sekali tak merespon walaupun tadi membalas pelukan nya.
" Daddy dengar Alya nggak sih ?" Alya memegang lengan pria itu agar berhenti berjalan saat mereka sampai di lantai atas .
" Apa kamu pernah mendengarkan ucapan Daddy ?" Daniel balik bertanya dengan begitu menjurus .
Baru juga Daniel sampai di kantor nya tadi dia sudah mendapat laporan dari kepala pelayan bahwa Alya naik keatas pohon serta membawa pisau juga.
Daniel sangat khawatir sampai meeting pun dia tak bisa fokus karna terus memikirkan Alya jika jatuh dan pisau itu melukai nya .
" Daddy udah bilang jangan melakukan hal-hal yang bisa membayangkan kamu " omel Daniel berjalan cepat menuju kamar sambil memijit pelipis nya.
" Alya nggak jatuh kok Daddy " jawab nya ikutan duduk di tepi ranjang di samping Daniel.
" Apa harus jatuh dulu baru kamu sadar kalau memanjat itu berbahayanapalagi kamu bawa pisau Alya" bukan mengomel lagi tapi pria dewasa itu sudah marah .
Daniel berdiri lalu memegang pundak Alya dengan kedua tangan nya sampai berdiri di hadapannya.
" Nggak mikir kalau jatuh pisau itu juga akan melukai Kamu " sambung Daniel merasa pening dengan istri kecilnya yang tak ada berfikiran dewasa sedikitpun.
" Sebenarnya Daddy marah karna beneran sayang Alya atau cuma karna rasa tanggung jawab sih " batin Alya menatap Daniel yang berdiri didepan nya dengan tatapan tak menentu .
" Denger nggak apa yang Daddy bilang " sergah Daniel dengan suara keras sampai Alya yang melamun itu kaget .
Alya malah jadi linglung karna sempat melamun dia jadi tidak mendengar ucapan Daniel karna sibuk berfikir melawan nalurinya.
" Terserah kamu deh Al " kecewa Daniel memilih masuk keruang kerja di samping kamar mereka percuma dia marah marah karna Alya pun tak akan paham .
Lebih baik diam!
" Daddy " Alya langsung mengejar Daniel yang sudah pergi keluar itu .
" Daddy buka " teriak Alya terus menggedor pintu ruang kerja Daniel yang sudah di kunci itu .
" Daddy maafin Alya" ucap Alya merasa bersalah saat menyadari Daniel tengah kecewa karna saat dia bicara Alya tak mendengarkan malah sibuk dengan fikiran sendiri.
" Daddyh" Alya terus mengetuk walaupun tak terdengar sautan dari dalam .
Didalam ruang kerja Daniel menyalakan komputer untuk menyelesaikan pekerjaan nya yang masih tertinggal .
" Huftt . Aku tak punya lagi cara memarahi mu selain diam Al " Daniel menarik nafas panjang sambil memijat pelipisnya mendengar Alya yang terus mengetuk pintu.
Daniel tak mungkin membentak atau berkata kasar pada Alya seperti marah pada wanita dewasa itu akan merusak mental gadis kecil itu.
Itulah alasan kenapa sekarang Daniel memilih mendiami nya dari pada harus terus berkata menusuk yang akan membuat Alya menangis nantinya.
3 jam berlalu Daniel mematikan komputer nya lalu segera keluar saat sudah cukup lama suara Alya tak lagi terdengar dia jadi khawatir.
" Astaga " baru juga Daniel membuka pintu Alya yang duduk bersandar pada pintu itu terjatuh ke lantai.
" Daddy maafin Alya " gadis kecil yang masih terduduk di lantai itu langsung bergegas memeluk kaki Daniel .
Sedari tadi Alya terus mengetuk dan memanggil Daniel tanpa menyerah sedikitpun itulah kenapa Daniel segera keluar saat tak lagi mendengar suara nya .
" Alya apa yang kamu lakukan " tak setuju Daniel saat istrinya duduk memeluk sebelah kaki nya .
" Alya nggak akan lepasin sebelum Daddy maafin " teguh Alya memeluk sebelah kaki Daniel yang berdiri di depan nya .
Alya adalah tipe orang yang akan sangat tak bisa tenang sebelum mendapatkan maaf dari orang yang dia sayang apalagi saat orang itu mendiami nya.
" Alya berdiri atau Daddy akan semakin marah " ketus Daniel sengaja sehingga gadis kecil itu cepat berdiri .
" Maafin Alya Daddy. Janji bakalan dengerin semua ucapan Daddy " manja Alya memeluk pria dewasa yang masih marah itu .
Entahlah Alya tak bisa menahan diri untuk tidak bermanja pada Daniel sekalipun pria itu marah .
Daniel berjalan beberapa langkah lalu membuka pintu sebuah kamar .
" Wahhh" kagum Alya dengan mata beratnya karna memang sudah mengantuk merasa lelah sejak tadi berdiri di depan pintu ruang kerja Daniel .
Kamar minimalis yang hanya ada ranjang dengan beberapa interior,tapi sangat mewah karna semua isi didalamnya hanyalah perpaduan warna putih dan Gold termasuk selimut nya .
Walaupun tak diajak Alya tetap masuk mengikuti Daniel yang masuk ke kamar mewah itu lalu tanpa disuruh pun menutup pintu .
" Aku harus mendapatkan cinta nya di kamar mewah ini " batin Alya menatap Daniel yang duduk bersandar meluruskan kedua kaki nya di atas ranjang lalu membuka laci di samping nya seperti nya akan mengambil laptop.
" Daddy " Alya tak membiarkan Daniel mengambil laptop dia naik keatas ranjang lalu berbaring nyaman diantara kedua kaki Daniel yang terbuka memeluk sebelah kaki Daniel yang dia jadikan bantal.
" Al apa yang Kamu lakukan " tegang Daniel memperbaiki duduk nya saat Alya berbaring di zona bahaya
" Bobok " jawab Alya menarik selimut lalu menaruh tangan Daniel di kepalanya.
" Daddy elus kepala Alya " rengek manja Alya memejamkan mata .
" Cintai Aku Daddy"
Next .
...Mau sampai kapan nolak orang yang akan masuk ke kehidupan mu, hanya karna takut dia akan sama dengan orang di masa lalu....