Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?
Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mimpi
Sepulang kerja Aisy memutuskan untuk pergi kerumah Sari entah apa nanti yang mau dibicarakan ia tidak tahu tinggal satu belokan dan sampai dirumahnya namun tiba-tiba ia memutuskan mengurungkan niatnya dan motor yang dikendarainya terus melaju hingga sampai di alun-alun berhentilah Aisy dan duduk disebuah bangku dibawah pohon rindang duduk sambil memikirkan prahara di rumah tangganya.
Beberapa bulan ini begitu berat untuk dirasakannya Ia merasa lelah untuk menghadapinya. Disisi lain ada buah hati yang harus ia jaga kewarasannya. Ketika Aisy sedang asyik termenung tiba-tiba ia mendengar suara teriakan sseorang,tampak seorang penjual es teh yang masih remaja sedang tarik menarik dengan seorang pria untuk mempertahankan tasnya.
"Berikan uangnya!! Pasti ada didalam sini." Sambil mengambil tas yang ada di kursi.
"kembalikan tasku,tolong..!"
"Bapak jangan ambil uangku ini buat Ibu dan adek, tolong!." Teriak perempuan itu.
"Bruughkkk...pyarrr." Wadah esteh dihancurkan tumpah semuanya es teh dan meja retak semua berantakan.
"PLAAAKK!! Perempuan itu jatuh tersungkur dengan kepala terbentur siku meja laki-laki itu menggeledah tas dan mengambil uangnya kemudian lari.
Aisy langsung lari menghampiri penjual itu namun orang itu sudah pergi agak jauh dan dia lari semakin jauh kejadiannya begitu singkat.
"Kamu nggak papa dek?"
"isshh...sakit!."
"Ayo aku antar kepuskesmas, biar diobati lukanya."
Segera dibawa ke puskesmas untuk diberi obat, tak lama kemudian Ibunya datang dengan raut wajah khawatir mendekati anaknya dan saat mata mereka bertemu keduanya terkejut ternyata dia anak dari Sari wanita yang disukai suaminya.
Belum ada percakapan antara keduanya,lalu setelah selesai diobati Sari mengucapkan terima kasih dan juga permintaan maaf.
"Terimakasih, sudah mengantarkan anak saya berobat mbak?.
"Ucap Sari dengan pandangan menunduk.
"Iya...boleh saya kerumahmu?" Tanya Aisy.
"Bb-bolehhh,,marii?"
Didalam rumah yang berukuran sedang yang penghuninya semua perempuan, Sari mempunyai tiga anak. Anak Paling besar sudah lulus SMA namun ia tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya ia memutuskan untuk berjualan es teh membantu Sari anak kedua SMP dan yang ketiga SD.
Ketika duduk diruang tamu Anak nya Sari yang SMP datang dengan membawa air teh dan Sari membawa camilan. Kemudian mereka ngobrol Sari menceritakan mantan suaminya dan awal bertemunya Wahid, Aisy mendengarkan dengan seksama entah mengapa melihat kehidupan mereka ia timbul rasa iba, emosi yang semula memuncak sekarang mulai bisa mereda.
"Mbak,,sekali lagi Saya minta maaf sudah masuk kedalam rumah tangganya mbak,saya tahu Saya sudah salah langkah, namun saat itu yang iba dan perhatian terhadap Saya maupun anak saya hanya Mas Wahid, setiap Saya ada masalah ms Wahid selalu membantu, perhatiannya kepada semua anak saya tulus maka dari itu Saya ada rasa dengannya, setiap saat saya dan anak saya terancam karena ulah mantan suami Saya." Sari bercerita dengan berlinang air mata.
"oh." Sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Sore tiba dan Aisy pun berpamitan pulang Ia bersalaman dengan Sari dan ketiga anaknya, mereka tampak kurus tetapi terlihat baik dan sopan.
Tengah malam saat Aisy tidur ia bermimpi kejadian tadi siang, tak lama kemudian terbangun.
"Astagfirullahaladzim,,kenapa mimpi kejadian tadi siang?lebih baik aku ambil wudhu agar tenang." Ucap Aisy dengan nafas terngah-engah .
Malam berikut nya Aisy juga bermimpi hal yang sama bahkan lebih parah, didalam mimpi itu mereka terluka semua berteriak sangat ketakutan,Aisy terbangun sambil menangis. Diambil ponselnya dan segera menghubungi Bapaknya. Lalu Ia menceritakan semua yang terjadi kepada Pak Didi
"Halo pak Assalamualaikum? Maaf malam-malam Aisy telfon."
"Waalaikum salam nakk, ada ap? Ap ada sesuatu yang mengganggu?"
"Aisy mimpi buruk pak..mimpi yang sama seperti yang pernah Aisy bilang lewat pesan kemarin." Ia bicara dengan lirih.
"Mungkin itu jawaban dari ALLAH nak? mantapkan hatimu?" Kata Pak Didi.
"Biar Aisy berfikir lagi pak?? Mereka juga baik."
"Yasudah segera sholat kemudian tidur." Kata Pak Didi.
"Iya, assalamualaikum.."
"Waalaikum salam...''