Emily Grace Addison adalah putri kesayangan dari keluarga Addison. tiba-tiba dia mendengarkan dari orang tuanya bahwa ia sudah di jodohkan sejak kecil dengan seseorang cucu dari teman kakeknya.
Emily tidak percaya bahwa dirinya di jodohkan, dia anak kesayangan mana mungkin orang tuanya tega menjodohkannya dengan lelaki yang tidak di kenalnya, tapi apalah daya, ini juga termasuk salah satu wasiat dari kakeknya saat kata terakhirnya '"jangan sampai perjodohannya di batalkan tetap lanjutkan walaupun ia sudah tiada"'.
padahal Emily sudah ada di seseorang dihatinya, yaitu teman masa kecilnya, Emily harus melupakannya demi kakeknya.
.
.
.
suatu yang tidak di ketahui oleh keluarganya adalah bahwa ia punya rahasia yang tidak di ketahui oleh orang tuanya...
.
.
.
penasaran dengan cerita ikuti kisahnya Emily di "My Secret".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. Menonton Bareng
"Ih ternyata kamu sudah mengambilnya duluan" kata Emily kesal sambil memukul-mukul Felix "kamu senang kan selama ini aku seperti orang bodoh" kata emily lagi masih memukuli felix, dia diam saja membiarkan Emily memukulnya untuk melepas kekesalannya.
"Udah, kalau begini terus kita tidak jadi pergi" ucap felix, kemudian baru Emily berhenti memukuli nya..
***
Felix membawa emily kebuah bukit dengan pemandangan yang rumah penduduk kota terlihat kecil di sana, tempatnya sunyi cocok untuk tempat menyendiri.
"Bang fel tempat ini indah sekali, apa kamu sering kesini" ucap Emily dengan senang.
"Iya, dulu aku sering kesini, untuk menyendiri untuk menenangkan diri sambil memikirkan mu" kata felix lembut lalu ia mengajak emily duduk di dalam rumah pohon yang sudah disediakan oleh felix.
"Ternyata juga rumah pohon" kata Emily lagi dengan gembira.
"Rumah pohon ini baru aku buat, karena tempat sudah lama tidak dikunjungi sejak aku pergi" kata felix lagi
"Ayok masuk didalam melihat pemandangan puncak-puncak rumah di atas sana, sangatlah seru" kata felik.
"Oke, aku memang ingin sekali ngerasain bagaimana rasanya tiduran di rumah pohon" kata emily lagi.
Setelah itu mereka naik ke atas pohon dengan tangga tali yang sudah disediakan.
"Bang fel mulai sekarang ini adalah markas kita berdua" kata emily santai.
"Oke seterah kamu, aku ngikut saja, tempat ini tidak yang tahu selain aku sekarang dirimu yang tahu" kata felix lagi.
"Aku pengen teriak sekencang-kencangnya" ucap emily lalu ia berdiri dekat pintu rumah pohon dan berteriak sekuat-kuatnya.
Aaaaaaa aaaaaaa
"Bang felix telah kembali" teriak Emily melepaskan semua kesedihan masa lalu.
"I love you bang felix" emily masih berteriak mengatakan cintanya kepada dunia.
"Aku juga sangat mencintaimu" ucap felix juga berteriak, lalu ia memeluk Emily dari belakang sambil menyandarkan kepalanya dibahu Emily.
"Aku senang, sayang" ucap felix sambil sambil memeluk Emily dengan di belakang.
"Aku juga senang bang, jangan pernah pergi lagi, jika kamu pergi tolong bawa aku bersamamu" kata emily sambil menyenderkan kepalanya di kepala felix yang ada di bahunya.
"Setelah ini kita tidak akan terpisahkan lagi, kecuali maut yang memisahkan kita" kata felix sambil menghirup aroma emily juga menggosok-gosok hidungnya di leher Emily.
Mereka mengobrol disana cukup lama, sambil duduk dengan pemandangan rumah penduduk yang kecil di atas sana, Felix sambil merangkul emily.
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepat hari sudah sore saat felix mengajak Emily turun bukit, lalu ia mengajak Emily tonton di bioskop.
"Sayang, kamu ingin nonton film apa" kata felix lembut mereka sedang membeli tiket masuk kedalam bioskop.
"Genre Action yang menegangkan" jawab Emily, dia tidak suka film yang melo, lembek dia lebih suka pameran utama kuat dan pintar juga licik.
"Baiklah" ucap felix lalu ia membeli tiket film bergenre action dan romansa, ceritanya didalam pertempuran ada cinta
Setelah itu mereka membeli cemilan sambil menonton nanti, supaya tidak bosan.
Tidak lama setelah itu mereka masuk kedalam ruangan, ternyata Felix memiliki tempat duduk yang paling belakang juga disudut.
Tidak lama film siap di putar, semuanya hening hanya suara film yang berbunyi.
Saat sampai dimana adegan kissing emily salah tingkah sambil memperhatikan felix yang dari yang memandangnya,
"Ada apa" ucap emily pipinya memerah untung saja didalam agak gelap hanya pencahayaan dari layar saja.
"Kamu cantik" ucap felix lembut dengan suara serah ia memperhatikan bibir merah Emily.
"Kamu gombal" kata emily sambil mengalihkan perhatiannya kearah lainnya, pemandangan tidak sengaja melihat yang tidak patut dilihat, kekasih yang sedang berciuman asyik.
"Ya ampun" gumam emily cepat-cepat mengalihkan pandangan nya lagi lalu pandanganya bertemu dengan felix.
"Sayang" ucap felix serak bukan Emily saja yang terganggu ternyata felix juga, ia mendekati kepalanya kepada emily, hidung mereka sudah saling menyentuh detik-detik terakhir.
"Filmnya hampir selesai, lanjut nonton" kata emily sambil menggeser kepala felix kearah depan, felix hanya cemberut lalu ia patuh menonton, emily hanya terkekeh melihatnya. Lalu ia menggenggam tangan felix dengan lembut sambil menonton.
Tidak lama setelah itu film selesai diputar, mereka pergi makan malam ke restoran terdekat sebelum mereka pulang.
"Sayang, kamu mau makan apa sku pesanan sekalian" kata felix lembut sambil melihat menu pesanan.
"Samain aja denganmu bang" jawab emily sambil melihat ponselnya soalnya banyak chat dari para sahabatnya juga dari Noah sepupunya.
"Oke" setelah itu felix memilih makan untuk Emily juga untuknya, sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol santai, setalah itu makanan mereka sampai lalu mereka makan.
"Bang fel, temanku ngajak aku liburan ke villa nya yang ada di bandung" ucap emily saat mereka sudah selesai makan.
"Kapan, berapaan lama" ucap felix lagi, dia tidak mau berjauhan dari emily, hubungan mereka baru membaik.
"Liburan semester tiga minggu lagi, kata nya boleh bawa teman atau pacar, soalnya villa disana besar memiliki kamar yang banyak" ucap Emily lagi.
"Kalau begitu aku ikut denganmu, aku tidak mau berjauhan lagi denganmu sayang" ucap felix lembut sambil mengusap rambut halus emily.
"Baiklah apa kamu tidak kerja" kata emily lagi juga setuju felix ikut tapi bagaimana dengan pekerjaan nya.
"Aku lagi memindahkan perusahaan pusat ke Indonesia, akan aku usahain menyelesaikannya sebelum kita berangkat" kata felix lagi sambil tersenyum.
"Apa tidak tergesa-gesa, memindahkan perusahaan pusat ke Indonesia dari rumit banyak prosedurnya" kata emily lagi.
"Bagiku tidak rumit" sambung felix lagi.
"Baiklah, tolong jaga kesehatan jangan terlalu sibuk, apa kamu butuh bantuan ku" kata emily lagi ingin membantu kekasihnya itu.
"Tidak usah sayang, dan terimakasih perhatiannya aku pasti menjaga kesehatan" kata felix lagi lalu ia mengajak emily pulang.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di mansion Emily, felix mengantarkan Emily sampai kedepan rumah emily.
"Apa kamu tidak masuk dulu berbicara sama bang Arion sama papi, mereka pasti ada didalam" kata emily sambil mengajak Felix masuk kedalam rumah.
"Besok saja, ya sudah cepat masuk kedalam udara tambah dingin nanti kamu sakit" kata felix lembut.
"Baiklah, kamu hati-hati di jalan" ucap Emily lalu ia masuk kedalam rumahnya setelah itu felix juga kembali menuju ke mansion nya.
Saat sampai didalam anggota keluarganya sudah menunggu diruangan tamu.
"sayang, kamu sudah pulang lalu dimana Felix kenapa tidak diajak masuk" ucap Lucy melihat putrinya pulang hanya dia sendiri yang masuk.
"kata hari sudah larut mi, tidak enak masuk kedalam" kata Emily dengan lembut lalu ia menyapa yang lainnya.
.
.
.
klo bisa doubel tiap hari ya thor🙏🙏🥰🥰