I'M The Antagonist?

Misha begitu terkejut dengan prajurit yang tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri “apa yang sudah Anda lakukan terhadap mereka?” tanya Misha.

Lalu setelahnya muncul sebuah lingkaran sihir di bawah kedua prajurit yang telah pingsan tersebut dan kemudian kedua prajurit itu menghilang seketika.

“kamu tidak perlu khawatir, mereka hanya ku buat tak sadarkan diri untuk sementara dan juga aku memindahkannya keluar, aku yakin kau merasa tidak nyaman dengan mereka yang selalu mengikuti mu terus jadi sekarang kau bisa merasa sedikit lebih bebas”. Setelah itu profesor Merlinius mengulurkan tangannya pada Misha untuk mengantarnya menuju ruang kelasnya “ayo aku antar kamu menuju kelasmu, kau pasti tidak ingat di mana itu kan".

Misha kemudian menerima bantuan dari profesor Merlinius untuk mengantarnya menuju kelasnya, setelah sampai di sana dia mempersilahkan Misha untuk masuk ke kelas dan lalu profesor Merlinius berjalan pergi meninggalkan misha.

Namun sayangnya hal yang tidak mengenakkan terjadi saat Misha baru saja tiba dikelasnya, “wah-wah sepertinya ratu drama kita sudah kembali ke akademi rupanya dan kira-kira hal menarik apa yang bakal dia lakukan ya...” ucap pangeran Julian yang sedang duduk di atas meja sambil menghina Misha lalu dia pun turun dari meja tersebut dan berjalan mendekat menuju Misha.

“nah... mari kita lihat apakah wanita gila ini benar-benar kehilangan ingatannya” ucap pangeran Julian yang menghina Misha.

“*akh... bagaimana bisa aku melupakan hal ini, aku benar-benar tidak ingat kalau pangeran Julian adalah teman sekelas Misha bahkan dia seenaknya mengejek Misha yang dulu sesuka hatinya*” Pikir Misha dengan kesalnya terhadap apa yang dikatakan pangeran Julian padanya, para murid lainnya juga tak ada yang sama sekali membela Misha bahkan mereka tertawa dan ikut menyindirnya.

Lalu tanpa disadari sebuah tamparan melayang menuju muka pangeran Julian **PLAKK**... suasana kelas pun menjadi hening saat para murid melihat Misha yang menampar pangeran Julian, wajah pangeran Julian menjadi kesal saat mengetahui dirinya ditampar apalagi selama hidupnya dirinya belum pernah ditampar sekalipun oleh wanita kecuali ibunya sendiri.

“maaf tangan saya licin jadi tak sengaja menampar wajah Anda tapi sepertinya Anda pantas mendapatkannya karena sudah menghina saya” ucap Misha yang lalu mengusap tangannya yang ia gunakan menampar tadi dengan menggunakan sapu tangan miliknya.

“beraninya kamu.....” kata pangeran Julian dengan sangat kesal, Misha lalu menatap pangeran julian seperti sedang merendahkannya.

“apa? Kau ingin membalas perbuatanku hm? coba saja jika Anda tidak punya rasa malu untuk memukul wanita padahal Anda sendiri yang salah karena sudah menghina saya” ucap Misha.

“sialan kau wanita gila, sepertinya dirimu tidak takut karena telah melukai keluarga kerajaan?” kata pangeran Julian yang semakin kesal.

“takut ha? Sepertinya Anda lupa kalau keluarga kerajaan tidak bisa bertindak seenaknya pada keluarga Rosewood yang telah berjasa besar pada kekaisaran dibandingkan keluarga lain, dan yang kulakukan padamu adalah sebagai bentuk pembelaan diri, jadi diriku tidak bersalah sama sekali” kata Misha dengan raut wajahnya yang juga tampak kesal.

“cih...” ucap pangeran Julian yang lalu meninggalkan ruang kelas, sementara itu Misha berjalan menuju meja yang kosong dan duduk diam disana, setelah beberapa saat akhirnya jam istirahat tiba dan sejak jam pelajaran tadi pangeran Julian sama sekali tidak kembali dan mengikuti pelajaran.

MENJADI TRENDING TOPIK

Dalam sekejap kejadian yang dialami oleh Misha dan pangeran Julian telah menjadi trending topik pembicaraan seluruh akademi, sementara itu di sebuah menara yang ada di akademi terdapat pangeran Julian yang duduk dilantai paling atas menara tersebut sambil bersandar pada dinding menara dengan perasaan kesal.

Dalam kekesalannya ada seseorang yang menertawakan hal yang dialaminya saat ini “hahaha... kau ditampar oleh wanita itu kau bilang? Hahaha... lucu sekali, baru kali ini aku dengar orang sepertimu ditampar seorang wanita” tawa Ethan.

Ethan lalu duduk di sebelah Julian dan menepuk pundaknya “jadi bagaimana rasanya ditampar oleh wanita pertama kali? Haha... pertengkaran mu dengannya menyebar dengan cepat ya, tapi aku belum melihat wanita gila itu sama sekali hari ini” ucap Ethan dengan nada mengejek, Julian hanya mengerutkan keningnya karena masih kesal lalu dia berdiri dan dari atas menara tersebut dia melihat Misha yang sedang berjalan menuju perpustakaan .

Lalu kekesalannya menghilang dan muncullah seringai di bibirnya “Ethan, apakah kakakku sedang ada di perpustakaan saat ini?” tanya Julian dengan seringai jahatnya.

“tentu saja, menurutmu di mana lagi orang itu berada jika sedang luang. Tidak sepertimu yang selalu menggoda wanita saat sedang luang” jawab Ethan dengan sedikit menghina.

“sepertinya kamu akan mendengar sesuatu yang lebih seru dibandingkan dengan yang dengar tentangku saat ini, soalnya wanita gila itu sedang menuju ke perpustakaan dan kuyakin kalau dia berniat menggoda kakak di sana” kata Julian.

Ethan lalu berdiri dan menatap ke arah tatapan Julian mengarah, dan benar dia melihat bahwa Misha sedang berjalan menuju perpustakaan namun Ethan merasa ada yang aneh dengan penampilan Misha yang digunakannya “hm... tumben sekali wanita itu tidak mengenakan pakaian yang mewah seperti biasanya dan malah mengenakan pakaian yang jarang sekali dipakainya, apa ini salah satu triknya untuk memikat Aidan?” pikir Ethan.

Saat Misha memasuki ruang perpustakaan dia tidak langsung bertemu dengan pangeran Aidan karena pangeran Aidan berada di tempat yang tidak begitu terlihat atau bisa dibilang itu adalah ruang rahasianya untuk mendapatkan ketenangan tanpa adanya gangguan bahkan Ethan dan adiknya sendiri tidak tahu tempat tersebut, Misha mulai berjalan menyusuri perpustakaan melihat buku-buku yang tersusun di rak dan mulai mencari buku yang hendak ia baca.

“*banyak sekali buku di sini, kira-kira ada enggak ya buku yang dapat menjelaskan tentang dunia ini tidak ya, dan untungnya saat belajar dikelas tadi aku dapat memahami semua yang dijelaskan oleh guru. Apa jangan-jangan kepintaran Misha yang asli berpindah padaku ya, kalau benar sih ya baguslah dengan ini aku dapat memahami semua pelajaran dengan mudah*” pikir Misha.

Dalam celah yang kecil dari tempat persembunyian pangeran Aidan, dia melihat Misha yang sedang berkeliling di perpustakaan tapi dia tidak khawatir sama sekali karena dia tahu kalau Misha tidak akan menemukan keberadaannya atau melihat dirinya.

“*apa yang dilakukannya datang ke perpustakaan? Apa dia mencari ku lagi kali ini? Menyebalkan sekali... ya biarkan saja, dalam beberapa menit juga dia akan pergi saat tidak menemukanku di sini*” pikir pangeran Aidan yang lalu terus membaca buku miliknya.

Setelah menemukan buku yang dicarinya, Misha lalu duduk di sebuah kursi sambil membaca buku tersebut dengan tenang. Sementara itu dari luar perpustakaan, Julian dan Ethan sedang mengintip dari sebuah jendela dan terus memperhatikan Misha.

“hei kau bohong ya, katamu kakakku sedang berada di perpustakaan saat tapi mengapa wanita gila itu sedang membaca buku sendirian” Bisik Julian.

“ya mana aku tahu ke mana dia perginya, jelas-jelas sebelum aku menemui mu dia berjalan menuju perpustakaan” balas Ethan.

“akh... sial... padahal aku kira akan terjadi drama yang menyenangkan untuk dilihat kali ini” ucap Julian.

“kau ini... kenapa kau senang sekali jika hal menyebalkan benar-benar terjadi pada kakakmu, untung saja kau bukan adikku” ucap Ethan.

Karena tidak ada hal menarik yang terjadi sama sekali, mereka pun akhirnya pergi daripada membuang buang waktu hanya dengan melihat seorang wanita yang sedang membaca. Berjam-jam pun berlalu dan Misha masih duduk di sana bahkan dia sudah membaca 5 buku, pangeran Aidan yang hendak kembali menuju kelasnya tidak dapat pergi dari ruang rahasianya tersebut.

Jika sampai Misha melihatnya keluar dari ruang rahasianya tersebut dan sampai Misha sampai mengetahui tempat persembunyiannya, maka Misha akan terus datang ke perpustakaan untuk selalu menemui dirinya dan mengganggunya, begitulah yang dipikirkan pangeran Aidan.