NovelToon NovelToon
MELODI CINTA: Tiba-Tiba Nikah

MELODI CINTA: Tiba-Tiba Nikah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Fanfic / Perjodohan / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sata Erizawa

WARNING!!! CERITA INI HANYA UNTUK MEREKA YANG MENYUKAI ALUR SUPER LAMBAT DAN PERMAINAN KATA-KATA!

Layaknya Princess Hours, Melody Hwang tiba-tiba harus menikah dengan pewaris tahta tampan Emperor Group demi darah 250 cc dan uang 100 juta.

Menyelamatkan kakek yang sekarat, malah dinikahkan dengan cucunya.

Menikah tanpa cinta adalah lagu baru yang harus ia tulis dalam melodi romantisme kisah cintanya.

Berisi kisah sederhana yang sangat manis. Dialog yang ngegemesin. 😈

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sata Erizawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bintang Kecil

Sudah pukul delapan malam, Melody tidak keluar kamar dan melewatkan makan malamnya. Sebagai seorang ibu tentu saja ia sangat khawatir. Bagaimana jika anak semata wayangnya ini sakit?

Tsuchiya menatap kosong makanan olahannya yang ada di meja. Ia memasak berbagai jenis makanan kesukaan Melody. Ia ingin minta maaf pada Melody tentang apa yang terjadi sore tadi. Besar harapannya makanan yang ia buat bisa membuat Melody memaafkannya.

Tsuchiya lalu mengambil jambu biji yang ada di keranjang buah. Ia mencuci jambu biji itu dan kemudian membelahnya dengan pisau buah.

Tsuchiya membuka almari dapur dan mengambil alat pembuat jus. Ia merangkainya sedemukian rupa dan menyolokkannya ke stop kontak. Setelah menghubungkannya dengan arus listrik, ia memasukkan jambu biji yang sudah terpotong itu dengan hati-hati.

Ia menekan tombol ON dan alat pembuat just itu berputar.

Ia mengamatinya. Jambu biji itu perlahan melembut, melebur menjadi bentuk lain dengan warna merah muda yang indah.

Buah kesukaan Melody.

"Perasaanku campur aduk. Uang itu begitu menggoda, tapi Melody jauh lebih berharga dari apapun di dunia ini. Katakanlah Dean-san, aku harus bagaimana? Kau tak masalah kan jika rumah ini aku lepas? Maaf, sepertinya aku tak mampu mempertahankan istana sederhana yang susah payah kau bangun. Maaf aku tak bisa menjaganya.."

Dean atau Dean Hwang adalah ayah Melody yang sudah meninggal sewaktu Melody masih kelas dua Sekolah Menengah Pertama. Sosok suami dan ayah yang begitu mencintai keluarganya. Sosok pekerja keras meski hidup dalam kesederhanaan.

Deanlah yang mendesain dan membangun rumah sederhana itu. Dengan biaya hasil kerjanya di salah satu perusahaan.

Bagi Tsuchiya, rumahnya itu adalah peninggalan berharga mendiang suaminya. Banyak kenangan tercipta dari rumah ini. Bahagia dan tawa. Luka dan derita. Rumah ini adalah saksi bisunya.

"Aku memejamkan mataku. Rumah ini terlalu banyak menyimpan kenangan. Sayang sekali harus di lepas. Maaf, harusnya tidak berakhir seperti ini.."

Tsuchiya menghapus air matanya yang terjatuh. Jika ingat mendiang ayahnya Melody, suasana hatinya begitu pilu. Sakit yang tak terkira. Ia hanya sangat mencintai Dean Hwang.

Akhirnya Tsuchiya bangun dari lamunannya. Ia menekan tombol OFF dan membuka penutup alat pembuat jus itu. Ia mengambil gelas dan segera menuangkan jus jambu yang sudah jadi itu ke dalam gelas.

Sampai penuh.

Ia kemudian mengambil nampan. Menaruh sepiring nasi dengan lauk karage/ayam goreng dan salad sayur. Tak lupa jus jambunya juga. Ia ingat jika saat sedih begini, Melody suka meminta dirinya untuk membuat kare dan benar saja, kare yang ia buat juga sudah matang.

Setelah semuanya beres, ia berjalan ke lantai dua, ke kamar Melody dengan membawa senampan makanan.

Sampai di depan kamar Melody, ia mengetuk pintu perlahan.

"Mel, ibu membuat kare kesukaanmu. Ada salad sayur dan ayam karage juga dan tentu saja jus jambu biji."

Tidak ada jawaban. Melody masih marah atau sudah tidur? Ia hanya bisa menunduk sedih. Ia tahu ini semua adalah salahnya. Harusnya tadi ia bisa bicara baik-baik dengan Melody.

Masih khawatir karena Melody yang belum makan, akhirnya Tsuchiya menyeret meja kecil yang tak jauh dari pintu kamar Melody. Ia menyeretnya sampai di dekat pintu kamar.

Tsuchiya lalu meletakkan nampan berisi makanan itu di atas meja kecil. Berharap jika Melody akan menyantapnya nanti.

"Mel, ibu menaruh makanan di meja dekat pintu. Ibu mohon, kau makanlah! Jangan sampai sakit!"

.

.

.

MELODY'S POV

Ibu pasti sedih melihat aku yang seperti ini. Maaf..

Aku duduk bersimpuh di tempat tidurku. Kurasakan hembusan angin malam yang menerpa tubuhku. Aku melihat ke arah langit lewat jendela yang masih aku buka.

Malam ini sepi bintang, langit terlihat gelap. Redup karena tertutup mendung. Menyedihkan sekali malam ini aku tidak bisa melihat bintang. Aku sangat menyukai kerlap-kerlip bintang. Bintang di langit mengingatkanku pada ayah. Ayahku juga menyukai bintang. Ayah bahkan sering menyanyikan lagu bintang kecil untukku.

Ayah bilang, jika aku merindukan ayah, aku bisa melihat bintang untuk mengobati rinduku.

Semenjak ayah pergi, aku hanya bisa mengenang ayah lewat bintang. Aku bahkan suka berbicara pada bintang. Memang akan terlihat seperti orang gila, tapi rasanya seperti ayah selalu ada di dekatku.

Kalau mengingat ayah, aku jadi merasa sedih.

.

.

.

Malam ini mendung, semendung hatiku. Sudah dua malam aku tidak melihat bintang. Ingin sekali aku menghapus semua mendung yang menutupi bintang-bintangku.

Sekarang aku benar-benar membutuhkan ayah untuk bercerita.

Ayah… apa yang harus aku lakukan dengan lamaran kakek Wijaya? Apa aku harus menolaknya?

Ayah.. saat ini aku sedang tidak bisa berbicara dengan ibu. Ibu sedang tidak sependapat denganku.

Andai saja masih ada ayah, ayah pasti akan memberikan solusi untukku, kan? Tapi, sayang sekali aku hanya bisa berandai. Ayah sudah bahagia di sana.

Aku menutup jendela kamarku. Aku kembali duduk di tempat tidurku. Aku sudah dua hari mengurung diri di kamar. Aku juga tidak makan sama sekali. Jujur saja aku sangat lapar. Tapi mau bagaimana lagi? Andai saja ibu mau mengalah.

Aku ini masih sangat muda. Impianku satu pun belum ada yang tercapai. Aku ingin lulus kuliah, mendapat gelar strata, kerja di perusahaan besar, mendapat uang banyak.

Semua akan sulit jika aku harus menikah muda.

Apa aku harus meminta bantuan pada Alvin-senpai atau Bebek? Aahh, rasanya itu tidak mungkin. Walau mereka pasti akan membantuku melunasi hutang-hutang ibuku, tapi apa aku harus selalu merepotkan mereka? Tidak mungkin selamanya aku bergantung pada mereka berdua.

Tapi aku benar-benar tidak mau menikah muda! Menikah muda, apalagi masih kuliah itu pasti tidak akan bahagia!

Aku tidak mau mengalaminya!

Melihat ibu sekarang aku tidak tega. Ibu banyak berkorban untukku selama ini. Apa sekarang aku yang harus gantian berkorban untuk ibu?

Dengan aku berkorban, rumah peninggalan ayah akan selamat dari renternir itu. Hutang-hutang ibu juga akan lunas. Kurasa ibu akan bahagia jika aku menerima lamaran kakek. Kakek menjanjikan kebahagiaan padaku.

Pertanyaanya, apakah kehidupan pernikahanku juga akan bisa bahagia?

Aku mengambil koper yang kakek berikan padaku.

Di dalam koper ini berisi banyak uang. Jika dihitung, aku yakin ini lebih dari seratus juta. Nilai yang luar biasa untukku. Aku bahkan tidak pernah membayangkan akan melihat uang sebanyak itu.

Sekarang, uang itu bisa aku pegang. Aku juga bisa mencium baunya. Meski baunya sedikit tidak enak.

Tapi, aku bisa menebus rumah ini dengan uang ini.

Apa lagi cincin ini, ini cincin bukan hanya sekedar cincin. Ini BERLIAN! Indah sekali. Dan ini akan menjadi milikku jika aku menerima lamaran itu.

Aargghh… Aku bingung. Aku tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimanapun, besok aku harus memiliki jawaban. Besok hari terakhir. 😢

END OF MELODY'S POV

1
Siti Mukminah
Luar biasa
Siti Mukminah
lucu ya 😊
Jeny Juwan Alfa
aku baca ulang Lg Thor.
Bru ngeh ternyata likenya masih dikit mungkit alurnya terlalu lambat dan di situ2 aja
pdhal berharap bnyak adegan romantis nya tp masih gtu2 aja udh berjalan stengah thun dan jg udh hubungan suami-istri terlalu aneh mungkin .
Jeny Juwan Alfa
pdhal ceritanya bagus bnget sampai ngulang 3x tp gk di lanjutkan ke anak2 mereka .sayang sekali padahal aku tunggu2 pasti lebih keren LG.
Sata Erizawa: makasih bgttt say, aku sangat terharu loh... ya Allah, sampai dibaca ulang... hiksss...
total 1 replies
Pertiwi Intan AL
menurutku menarik untuk novel satu ini 🥰
kavena ayunda
sumpah jahat bgt kurenai
kavena ayunda
oh mantan pelacurr pantes serakah gk bs lah di bandingkan mikan yg baik
kavena ayunda
kasian mikan dia paling tersakiti ma suami ma madunya🙄
kavena ayunda
si pelakor ttep egoiss sok baik ternyata emaknya alvin
kavena ayunda
helehh ttep gk suka ma yuda ma jalang ini
Jeankoeh Tuuk
suami macam apa Yudha itu ....
Jeankoeh Tuuk
Thor....buat Yudha yang sangat cemburu ....spy seimbang dg sakitnya melody
Jeankoeh Tuuk
jengkellll......lihat Yudha yg sok baik dg melody
Jeankoeh Tuuk
jadi emosi lihat Yudha ......untung ada Alvin yg bisa mengerti
Maizuki Bintang
bgs
melodyfatma
Thor , ini karakter melody nya sama bener kayak aku . nama aku kan melody , tomboy , nada dering handphone ku juga lagu nya Naruto yaitu blue bird . juga kalo gk salah kata kata " Aigo " itu Kayak nya dari film IPA IPS deh , biasanya yang sering bilang " Aigo " itu si Rara . kalo menurutku sih ~~~
Sata Erizawa
terima kasih untuk semuanya yg udah baca...
Reni Noor Aeni
yeayy aku tamat baca nyaa,😍
makasih thor untuk karyanya
Sata Erizawa: wow... padahal ini karya yg membosankan... anyway, thanks so much ya... best luck for you ❤️❤️
total 1 replies
Anonymous
Mmmkmmmm
Hatin Lihawa
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!