Namaku Bela, hidupku hancur ketika kakak yang aku sayangi meninggal karena mendengar kekasihnya menikah dengan wanita lain.
Di hari kematian sang kakak aku berjanji akan membalas dendam pada laki-laki itu, aku akan membuat kehidupannya hancur berantakan bahkan akan jadi duri dalam hubungan rumah tangganya dengan istrinya bagaimanapun caranya.
Bagaimana cara Bela membalaskan dendam atas meninggalnya sang Kakak?? Akankah ia rela menjadi perusak hubungan rumah tangga mantan kekasih sang kakak??
Ikuti terus kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbaikan dengan Candra
Sudah dua hari ini Bela selalu pulang pergi antara Rumah sakit dan cafe dimana ia bekerja, sesekali Candra juga datang menemani Bela ketika berada di rumah sakit. Meskipun dia bergantian merawat ibu bersama dengan Lily perawat yang bertugas merawat ibu ketika pagi sampai sore karena malam hari dirinya lah yang merawat ibu.
" Maf Ly, aku datang terlambat tadi di Cafe sedang banyak pengunjung " ucap Bela menghampiri Lily yang berada di samping ranjang sang ibu
" Tidak apa-apa Bela lagian ini masih sore, aku juga sedang santai hari ini " ucap Lily sambil tersenyum
Bela dan Lily sudah mulai akrab dan dekat satu sama lain, Bela sudah menganggap Lily sebagai temannya karena Lily selalu memberikan Bela semangat untuk menjalani hidup ini. Menghibur Bela bahkan mendengarkan keluh kesahnya.
Awalnya Lily mendekati Bela karena Candra yang memintanya apalagi kondisi Bela saat itu memang sedang terpuruk, namun lama-kelamaan Lily menyadari jika pertemanan antara dirinya dan Bela mulai nyaman dekat dengan Bela karena sifat Bela yang baik dan tulus pada dirinya.
" Sebagai permintaan maaf ku, nih aku sudah bawakan minuman kesukaan mu " ucap Bela memberikan paper bag pada Lily
Lily tersenyum lalu mengambil paper bag tersebut lalu meminum minuman yang sudah Bela bawakan " Em.. terima kasih Bel " seperti ini lah Bela, dia selalu royal dan baik padanya bukan memanfaatkan kebaikan Bela tapi Lily tidak mau menolak apa yang di berikan Bela baginya saat ini harus membuat Bela nyaman senyaman mungkin saat bersamanya agar Bela tak merasa sedih.
" Sama-sama, oh ia bagaikan keadaan ibu ku apa masih belum ada perubahan " tanya bela dengan nada sedih
" Kamu yang sabar ya Bel, ibumu pasti akan segera sembuh.. percaya pada ku, yang harus kamu lakukan sekarang adalah terus berdoa untuk kesembuhan ibumu " ucap Lily mencoba menghibur Bela
" Tentu saja.. aku selalu mendoakan ibu "
Tak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka sosok Candra datang dengan membawa plastik berisi makanan dan minuman. Candra memang selalu membawakan makanan hampir setiap hari pada Lily ataupun Bela ia selalu beralasan mampir ke rumah sakit lalu membeli makanan di sekitar sini yang katanya enak lalu dan membaginya kepada Bela dan Lily, ia juga mengatakan jika ia ingin makan bersama seperti saat ini.
" Hay semuanya.. nih aku bawakan makanan pasti kalian suka, katanya rasanya enak " ucap Candra sambil tersenyum
" Candra.. " ucap Lily membalas senyuman Candra
" Kenapa membawa makanan lagi kesini, pasti alasannya karena kata orang makanan di sekitar sini enak " sindir Bela
" Bel... " Protes Lily
" Tidak masalah Ly, aku sudah biasa dengan ucapan sinis Bela tapi aku tidak marah ko " ucap Candra
" Ayo kita makan sama-sama, aku beli makanannya tiga porsi.. pasti kalian suka "
Hubungan antara Bela dan Candra pun sudah mulai membaik meskipun Bela selalu bersikap sinis dan nada bicaranya juga selalu kasar namun Candra tidak marah sama sekali, ia sudah terbiasa dengan sikap Bela. Baginya sudah di terima kehadiran di sisi bela juga dia sudah senang.
Mereka memakan makanannya, Candra memang tahu makanan favorit wanita, kebanyakan wanita suka makanan yang pedas sama halnya dengan Bela dan Lily, tapi untuk makanan yang Candra makan tidak pedas karena dirinya tidak terlalu suka pedas.
" Bagaimana makanannya enak kan " tanya Candra
" Em, enak banget Candra, thank ya " ucap Lily sambil tersenyum entah mengapa dia suka senyuman Candra yang manis
" Sama-sama Ly, kamu sudah bekerja keras hari ini untuk merawat Bu Mina... " ucap Candra mengelus rambut Lily membuat jantung Lily berdebar kencang
" Perasaan apa ini, jantung ku... astaga ada apa ini " batin Lily
" Bel, besok aku harus pergi ke luar kota untuk mengurus kepindahan ku ke kantor pusat, aku sudah bicara dengan ayah kalau aku mau bekerja disini agar bisa menjagamu " ucap Candra dengan nada sedih
Terlihat wajah Lily sedih mendengar kabar tersebut namun tidak dengan Bela, wajahnya tampak cuek dan hanya menganggukkan kepalanya ia menyetujui keputusan Candra.
" Kau tidak apa-apa kan Bel aku tinggalkan mungkin dua hari "
" Tidak apa-apa.. " ucap Bela sambil tersenyum
" Tapi aku janji akan cepat pulang dan menemani kamu kembali menjaga Ibu mu " ucap Candra
" Aku Pagang janjimu "
" Ia bel aku tidak akan ingkar janji " ucap Candra merasa senang dengan ucapannya Bela
" Kenapa aku merasa sedih saat Candra bilang mau pergi ke luar kota meskipun hanya dua hari rasanya berat, ada apa dengan hatiku ini... Kamu kenapa sih Lily " batinnya
" Terima kasih Tuhan sudah membukakan hati Bela, dia juga tidak membenciku sekarang " batin Candra
Mereka kembali melanjutkan memakan makanannya, Bela sudah terlihat lebih kuat dan tegar, Candra semakin senang dengan perubahan yang bela tunjukan hingga ia bicara pada sang ayah jika dia ingin menemani Bela di saat keterpurukannya. sang ayah langsung menyetujuinya karena bela anak perempuannya satu-satunya.
Ayah Bela juga hampir setiap hati berkunjung ke rumah sakit sepulang kerja tanpa ibu tirinya. Ia menjamin pengobatan Istri pertamanya itu dan memberikan Bela kartu tanpa limit untuk pegangan Bela sewaktu-waktu membutuhkan biaya pengobatan yang mendesak meskipun tidak bela pakai sama sekali.
Bersambung...
pokoknya endingnya mereka jadi keluarga bahagia
pdhal ceritanya bagus lho.....
kasih bonchap ya thor...thor....thor,pliiissss mode maksa nih 🙏🙏