Luna haringston adalah seorang model ternama, sangat cantik dan seksi, serta mempunyai aura intimidasi yang kuat.
namun tidak banyak orang ketahui bahwa dia sudah menikah dengan seorang Ceo ternama.
namun pernikahan yang dirasakan luna sangat lah berbeda dari pernikahan pada umumnya, pernikahan simbiolis mutualisme, dan hanya formalitas saja.
ketika luna mulai menyerah pada pernikahannya, namun mengapa sang suami sangat menentang. padahal yang luna tau suami nya itu tidak mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*Cinta Suami ku*
luna sedang bersiap siap untuk tidur, hendak menarik selimut, namun terhenti ketika.
tok
tok
tok
suara ketukan pintu, membuat luna bangkit dari ranjang nya menuju pintu.
ceklek
luna membuka pintu kamar nya dan melihat seseorang yang mengetuk pintu nya itu, menerobos masuk.
luna menghela nafas, lalu menutup pintu itu, dan membalikan badan nya, melihat kenan yang sudah berbaring di ranjang nya.
bukan hal aneh, karena ini sudah terjadi selama tiga tahun pernikahan mereka. luna pun melangkah menuju ranjang nya.
luna berbaring, menarik selimut, melihat guling yang entah kemana membuat posisi tubuh mereka sangat dekat nyaris tanpa jarak, namun yang membuat nya menghela nafas adalah ketika melihat belakang punggung kenan yang luas.
sedangkan kenan mepet di samping nya yang membuat nya sulit untuk bergerak. "ken geser dong".
kenan pun bergeser namun hanya sedikit, sedikit! luna pun tak mau ambil pusing memejamkan mata nya, belum pun terlelap apalagi ketika merasakan kenan memeluk nya.
" besok kamu jadi berangkat ke pantai? ".tanya kenan
" iya".
lalu suasana hening, luna melirik ke arah kenan yang diam, seperti nya sudah tidur, luna pun memejamkan mata nya.
...
pagi hari nya luna pun menyiapkan beberapa perlengkapan untuk acara pemotretan nya kali ini di bantu yura.
"yura jangan lupa minta alamat hotel nya, kita kan pergi nya sendiri ga bareng tim".
" baik nona, nah ada lagi yang ingin di bawa? ".tanya yura
luna pun memeriksa lagi koper nya itu, " hmm udah deh, cukup ".
yura dan luna pun keluar kamar membawa koper, mereka mempercepat keberangkatan, yang tadi nya ingin siang namun untuk meminimalisir waktu, dan agar nanti nya bisa istirahat yang cukup, akhir nya mereka memutuskan untuk berangkat pukul 10 pagi.
jam menunjukan pukul 8 pagi, luna pun menuju ruang makan, untuk sarapan.
"yura ayo sarapan dulu, jangan nolak".
yura pun mengangguk, namun langkah yura melambat melihat suami nona muda nya ini berada di meja makan. biasa nya yura jarang melihat nya.
entahlah, tapi yura selalu merasa merinding apalagi tatapan kenan yang menurut yura menyeramkan. namun melembut ketika bersama nona nya ini.
itu penilaian yura selama ini, luna pun menarik pelan tangan yura dan mendudukan nya di samping luna.
dengan canggung yura pun duduk, ingin rasa nya pergi dan menunggu di mobil saja, namun sudah terlambat.
mereka pun sarapan dengan hening luna memakan sarapan nya dengan santai, berbeda dengan yura yang cukup cepat menghabiskan sarapan nya.
"nona saya sudah selesai saya menunggu di mobil, permisi tuan, nona".
yura pun mengacir pergi , sedangkan luna cengo perasaan belum ada 5 menit tapi yura sudah menghabiskan sarapan nya.
" kamu menginap di hotel mana? ".tanya kenan
" hotel parklatuna, ".seru luna
" sama, kalau gitu kita berangkat bareng".ucap kenan santai
"uhuk uhuk".
luna meraih susu nya lalu meminum nya, dan menjeda nya sebentar, lalu menatap kenan bingung sekaligus aneh.
" maksud nya".
"oh kebetulan aku ada kerjaan di daerah sana, dan lokasi hotel nya juga parklatuna, gak nyangka juga bisa sama".
ucap kenan sembari meminum susu nya, luna mengerjap ngerjap.
" ah haha kebetulan yah".
kenan mengangguk, "ga masalah kan kita bareng".tanya kenan menatap luna intens
luna tergagap, " oh iya gapapa, ayo haha ayo berangkat".
sahut luna segera berdiri, kenan meraih jas nya lalu berjalan mengikuti luna.
sedangkan luna tak menyangka bisa se kebetulan ini kah, ah tapi tak berpikir panjang yang membuat nya pusing, mungkin memang kebetulan.
luna yang di ikuti kenan segera melangkah menuju mobil yang di mana yura dan sopir menunggu nya. posisi yura di depan bersama. sopir.
sebelum naik luna menatap kenan, "dimana koper kamu? ".
" gak perlu, jay yang urus".seru kenan
luna mengangguk, memang orang kaya mah bebas, tapi ya bagi luna sebagai perempuan tak bisa sesantai itu, ada saja barang bawaan yang wajib di bawa seperti make up tentu nya.
luna pun masuk ke mobil, yang di ikuti kenan yang juga duduk di samping nya.
sedangkan yura yang sedari tadi fokus ke handphone mengecek jadwal pun menoleh ke belakang, namun tubuh nya membeku melihat tuan salvore suami nona nya ini berada di mobil.
"non in_i".
ucap yura kikuk ketika ingin menyerahkan Handpone berisi jadwal nya.
luna pun mengerti, lalu mengambil handphone itu, dan mengkode lewat handpone, yura segera mengerti allu melihat pesan dari sang nona di handphone nya.
(dia ikut, ada pekerjaan juga cuman yah lokasi kami berdekatan, dan yang lebih kebetulan nya lagi, hotel kami juga sama😲, jadi yah gitu🤷♀️,,)
yura yang di depan pun mengangguk lirih melihat pesan itu. berucap dalam hati, (ini bukan lah kebetulan).
apalagi ketika melihat lewat cermin atas, dia melihat kenan yang selalu melihat luna dari samping, dengan kepala yang bersandar kepada bahu luna, sedangkan tangan luna sibuk melihat jadwal di handphone, sebelah nya lagi mengelus rambut suami nya.
dunia serasa milik berdua, yura bisa melihat keromantisan itu, heran nya nona nya ini selalu bilang hubungan mereka biasa saja, padahal selama pengamatan yura hubungan kedua nya romantis,.
apalagi ketika melihat kelakuan suami nona nya ini yang sangat posesif, namun seperti nya nona nya ini belum sadar.
...
saat di bandara, luna menyerahkan tiket yang posisi nya di samping nya kepada yura, namun saat hendak menerima nya,kenan menatap yura tajam, yura meneguk ludah nya kasar.
"em nona seperti nya saya di belakang saja ".seru yura mengambil tiket yang satu nya
" loh loh kenapa? ".tanya luna heran, apalagi ketika yura mendahului nya masuk ke dalam pesawat.
kenapa luna memberikan tiket itu kepada yura karena kalau kepada kenan, luna merasa tak enak, kurang nyaman saja, apalagi berjam jam di pesawat yang sama.
tapi entahlah kenapa yura menolak, mungkinkah karena ada kenan, ucap luna melirik kenan sekilas.
lalu tiket itu di ambil oleh kenan, membuat luna pasrah.
sedangkan kenan tersenyum kecil, sambil mendorong koper luna dan menarik tangan luna menuju pesawat.
di sini lah luna berada di dalam pesawat dengan kenan di samping nya, mereka mendapat kursi yang bisa di ubah menjadi tempat tidur, dan yak kursi ini khusus pasangan.
luna kebingungan sedari tadi, apakah dia salah memilih tiket, namun terlanjur, dia pun duduk dengan tenang, sembari mengeluarkan buku novel di tas nya ini, lalu memilih membaca saja, untuk mengisi waktu nya selama di pesawat ..
sedangkan kenan dengan santai duduk di samping luna, namun ekspresi nya cemberut,ketika melihat luna yang fokus kepada buku itu.
diri nya di acuhkan, susah payah menukar tiket, namun karena sebuah buku rencana nya yang tadi ingin membuat luna sibuk kepada nya menjadi kurang memuaskan.
.
.
.
