ini sekuelnya dari kisah(menikah dengan tuan muda dingin)
mohon baca terlebih dahulu supaya ngerti akan alurnya
gina gadis sederhana yang di besarkan oleh paman dan bibi karena ayah dan ibu nya telah berpisah
namun sungguh di sayangkan di dalam urusan kerja dia cukup beruntung,berbeda dalam urusan cinta dia selalu tidak beruntung.
kisah cintanya selalu berujung berakhir setelah dia kehilangan gelang yang pernah di berikan sang mama sebelum sang mama tiada kabar
sang mama pernah berpesan jika gelang itu tidak boleh sampai hilang karena gelang itu adalah gelang perjodohan,siapapun yang membawanya akan terikat dengan yang punya.
sedang gelang yang ber ukiran nama gina itu telah berada di tangan seorang pria yang gina benci,bernama faris.
lalu bagaimana kah kisah mereka selanjutnya?
apakah gina akan bersama dengan Faris sesuai dengan pesan sang mama?simak yuk...😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom_nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12
Gina membuka matanya setelah di periksa oleh dokter
Dia melihat satu persatu orang yang berada didalam ruangan nya itu.
Dia menatap semua orang disana,namun hanya satu yang ia cari
"bibi,paman mana?"gina berbicara lirih kala pandangannya hanya tertuju pada sang bibi
bibi Ita yang menangis saat itu,tambah tersedu-sedu dan menangis di pelukan Karina dan juga Maia,dia tak kuasa memberi tahu gina jika sang paman tidak selamat
mata gina kembali menatap sekeliling nya,dia melihat ada Edo,Mario,bara,dan juga Faris di belakang bara
"mas Faris!"teriaknya namun hanya teriakan pelan yang terdengar namun perasaan gina itu sudah kencang
Bara langsung mengajak Faris untuk mendekat,dia memposisikan Faris di sebelah Edo,dan meminta Edo untuk menyingkir dengan cara ramah tamahnya bara
Dan saat Faris sudah berada di dekatnya Faris menatap ke arah sang atasan yang memberikan jarak untuk dia dan juga gina
Lalu Faris menatap sekilas ke arah Edo yang nampak tak suka dengannya
Faris pun mendekat kan wajahnya sedikit ke arah gina"iya aku disini!"jawab Faris tatapan mereka saling bertemu
"kau membawa ku kemari kan?kau juga membawa paman ku tidak?"pertanyaan yang sontak membuat Faris terkejut,dia tidak menyangka gina akan bertanya seperti itu
"dia menanyakan ini,itu artinya dia melihatku saat menolongnya kemarin?"tanya nya dalam hati
"tapi saat itu bukan nya dia itu pingsan?kenapa dia bisa tau jika aku yang menolongnya?"hati Faris bertanya-tanya
Kemudian dia berdehem untuk menetralkan perasaan nya,Faris mengangguk"iya aku yang membawamu kemari,dan aku juga yang membawa paman mu kemari juga"jawab Faris
Edo menatap keduanya dengan ekspresi terkejut Tidak menyangka jika mereka bisa sedekat itu
"lalu dimana pamanku?tolong bilang jika aku sudah sadar aku ingin ketemu paman,paman di rawat di ruangan mana,bisa minta tolong untuk antar kesana tidak?"gina
"gina kau baru saja siuman,nanti ya kita akan temui sama-sama"Karina memberi kan jawaban di saat semua orang disana panik harus menjawab apa,tapi untunglah jawaban Karina tepat
Faris yang menatap gina yang tak sabar untuk bertemu sang paman merasa kasihan,dia menatap gina tanpa berkedip,"dia sangat dekat dengan sang paman,bagaimana jika ia tau kalau paman nya tidak selamat?dan bagaimana jadinya ia ketika mengetahui jika kecelakaan kemarin karena direncana"Faris menggeleng kan kepalanya
Membuat gina gagal fokus dan menatap kearahnya
"kau kenapa menggeleng kan kepalamu?"tanya gina saat melihat kearah Faris
"tidak apa-apa,hanya sedikit pegal"ucap Faris beralasan dengan cepat
Sementara Edo langsung mencari perhatian gina juga
"gina....katakan kepadaku bagaimana keadaan mu sekarang apakah kau merasa lebih baik,atau kau merasa masih ada yang sakit?"kata edo
gina pun menjawab dengan menggelengkan kepalanya lemah"tidak kok pak cuma sedikit pusing saja"jawabnya tersenyum sambil menatap ke arah Faris yang tak melihatnya
"baiklah aku menunggumu di resto,aku harus pergi,aku tidak bisa lama disini,tapi jika kau butuh sesuatu kau bisa menelfon ku,jangan sungkan hum?"kata Edo dia memang harus mengakhiri ketika ponsel nya bergetar terus di saku celana nya
Kemudian Edo pun pamit kepada bibi ita juga,selanjutnya dia mengajak Maia pulang pula,tapi
"la kenapa aku di bawa-bawa sih kak,kakak kesini sendiri kan tadi balik ya sendiri dong gimana sih,aku masih mau nemenin gina"Maia langsung ngegas kala sang kakak ikut mengajaknya pulang
"kakak nggak bawa mobil Mai,nggak kasihan kamu?"Edo sebenarnya nggak ingin ngeh biarin gina berduaan sama faris,namun dia memang harus balik ke resto lagi banyak pekerjaan yang ia tinggalkan karena gina
"sayang udah kita balik aja dulu,malu lah disini rumah sakit ga boleh ribut sayang,kita balik bareng Abang Edo aja ya,gapapa kan?"Mario pun akhirnya mengambil keputusan
"ya udah bentar aku pamit ke bibi Ita sama gina dulu,tunggu di depan"Maia berujar kemudian menghampiri gina dan bibi Ita untuk berpamitan "aku balik dulu ya gin,nanti aku kesini lagi,oke aku bawain makanan yang enak deh nanti!"ujar Maia dengan tersenyum
"emang inget makanan kesukaan aku apa?"tanya gina
"inget lah,itu kan..."membisikan di telinga gina supaya ga ada yang denger
Gina tertawa renyah dia hampir menepuk jidat Maia setelah temannya itu membisikan sesuatu di telinganya
Faris menatap ke arah gina yang tertawa pelan itu dan tak sengaja mata mereka saling bertemu namun hanya sebentar karena gina mengarahkan pandangannya ke arah temannya yang baru berpamitan untuk pulang
"bibi Maia balik dulu nanti kesini lagi"
"Rin duluan ya,kakak lagi tantrum"kata Maia dan Karina menepuk jidat Maia sama seperti gina juga sambil geleng-geleng kepala sedang Maia hanya tertawa
"dah bumil bumil ku yang cantik,dan cepat sembuh gin,sorry aku nggak nemenin dulu"mereka pun cipika cipiki
Lalu kemudian Maia,Edo,dan juga Mario berpamitan lagi dan langsung beranjak meninggalkan gina disana
di dalam ruangan itu hanya ada karina,bara,bibi Ita dan juga Faris
Gina menatap ke arah Karina yang perutnya juga sudah sedikit membuncit,Karina duduk di samping gina
sedang bara dan Faris memilih untuk di luar,mereka Tidak ingin menggangu para perempuan penting mereka yang berada di dalam
Faris sejak tadi mengamati seseorang pria bermasker yang tengah mengepel lantai rumah sakit,entah mengapa dia merasa tak asing oleh orang itu
Apa lagi saat melihat batu akik yang melingkar di tangan OB tersebut
"ada apa Faris?"tanya bara
"tidak ada apa-apa kok pak,saya baik-baik saja"kata Faris
"aku mau bertanya Faris?"bara menatap ke depan terlebih dahulu kemudian menatap ke arah Faris
"tentang apa pak?"jawab Faris
"apa Jesica masih berada di tempatmu?"tanya bara
"tidak pak,saya minta maaf,karena saya sudah mengusirnya kemarin"kata Faris dan bara menoleh kearahnya
"kau mengusirnya kenapa?"bara ingin tau alasannya
Faris menghirup dalam dalam nafasnya"Jesica ingin mencelakai saya pak,dia ingin menjebak saya"kata Faris dan membuat bara terkejut
"bagaimana mungkin Faris,menjebak bagaimana?"bara sangat penasaran
"ini pak silahkan Anda lihat sendiri!"menunjukan pada bara cctv rumahnya yang menampilkan Jesica kala memasukan zat afrodisiak(semacam obat perangsang) kedalam semua minuman Faris
video berdurasi hanya satu menit dua puluh detik itu cukup membuat bara menggeleng kan kepala,"dia masih tidak waras ternyata,aku fikir dia sudah berubah,lalu kau mengusirnya?"tanya bara lagi
Faris mengangguk"saya sudah sering mengembalikannya ke paman-bibinya sesuai perintah anda pak,tapi dia beralasan jika sang paman sering sekali memukulinya saat dia pulang ke rumahnya dan jadinya dia selalu saja balik lagi ke rumah saya pak"cerita Faris jujur
"kenapa kau tidak beri tahu aku?"tanya bara
"anda sedang bersama nona Karin untuk liburan ke luar negeri saya tidak ingin mengacaukan liburan anda pak"kata Faris
"tapi aku sudah mengacaukan hidupmu kan,lalu dimana kau tidur?aku sangat tau kau pasti terganggu dengan adanya Jesica yang Tidak mau pergi kan?"bara seolah mengerti situasi yang di hadapi oleh Faris,tapi semua itu tidak akan terjadi jika bukan dirinya yang meminta
Faris mengalihkan pandangannya sejenak kala seorang OB memasuki ruangan milik gina,dia merasa ada sesuatu yang mengganjal dihatinya,namun bara menyentuh bahunya"ada apa faris?"bara bertanya
Faris menggeleng,kemudian menjawab pertanyaan bara.
"saya tinggal di apartemen yang anda berikan pak,dan disana saya sering mengajak Rido juga Aldo untuk menemani saya sampai mereka memutuskan untuk membeli apartemen di samping saya"ucap Faris dan di angguk i oleh bara
"aku akan membantumu,kita jual saja rumah kamu itu supaya Jesica tidak bisa berbuat macam-macam lagi dan dia bisa kembali ke paman-bibinya"bara memberi solusi,Faris mengangguk tanda setuju
Tak lama setelah itu Karina keluar dengan tergesa-gesa"tolong tolong panggilkan dokter gina dia tiba-tiba tidak sadarkan diri"Karina sudah menangis, bara dengan cepat merangkul sang istri dan menenangkan nya,sedang Faris berlari lagi,dia harus memanggil dokter untuk memeriksa keadaan gina.
bersambung
pasti ingat terus kejadian kokop mengkokop