Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ¹¹ - break up
"Gimana nih, Fan?" bisik Alisha.
"Sembunyi ke lemariku! Cepat!" suruh Rifan.
Tanpa pikir panjang, Alisha bersembunyi ke dalam lemari Rifan. Setelah memastikan, Rifan segera membuka pintu. Sosok Fatma dengan raut wajah cemberut langsung menyambut.
"Kamu ngapain, Fan? Tumben banget pintunya dikunci. Biasanya juga nggak!" timpal Fatma.
"Tadi malam aku mimpi buruk, Bu. Jadi agak parno. Aku mimpi dikejar-kejar pembunuh bertopeng, dia bawa pisau dan--"
"Udah! Jangan kebanyakan alasan, kau sebaiknya mandi dan bantu Ibu. Nanti Nona Alisha kesiangan lagi!" potong Fatma sembari beranjak. Nampaknya dia tidak curiga sama sekali dengan pintu kamar putranya yang terkunci.
"Sudah aman, Al!" ujar Rifan.
Alisha segera keluar dari lemari. "Huh! Untung saja nggak ketahuan," ucapnya sambil mengelus dada.
"Kita tidak akan terus melakukan ini bukan?" tukas Rifan.
"Kau bertanya bagian mana dulu? Masalah selangkangan, hubungan kita atau..."
"Semuanya, Al! Menurutku sebaiknya ini yang terakhir. Karena kalau berkelanjutan, bisa bahaya. Terutama untukmu, kon-dom tidak menjamin kau terlindungi dari kehamilan," kata Rifan.
"Aku tahu. Kau benar. Awas saja kalau kau yang nanti mulai duluan," balas Alisha sambil berjalan keluar kamar Rifan.
"Dan berhentilah nonton video bokep. Kalau kau nggak tahan, lebih baik kau melakukannya bersama pacarmu," ujar Rifan. Setelah melihat wajah ibunya, dia sadar betul kesalahannya. Rifan tahu, kalau ibunya tahu dia sering bercinta dengan Alisha, dirinya pasti akan dipukuli.
Alisha tak menanggapi lagi. Ia hanya melangkah cepat meninggalkan Rifan. Sampai akhirnya tiba di kamar. Alisha jadi kepikiran Dion. Membayangkan bercinta dengan cowok itu, hanya akan membuatnya mual.
"Kayaknya perasaanku buat Dion udah hilang deh. Dia bukan cowok keren lagi dimataku," gumam Alisha. Ia segera membersihkan diri ke kamar mandi. Alisha sepertinya berniat ingin mengakhiri hubungannya dengan Dion.
Di sekolah, Dion memang diketahui merupakan cowok populer. Ia cukup tampan dan adalah kapten tim basket sekolah. Namun anehnya Dion tak punya badan atletis seperti Rifan. Mungkin alasannya karena Rifan lebih banyak gerak karena sering melakukan pekerjaan berat.
...***...
Tepat istirahat kedua, semua murid berdahuluan keluar kelas. Termasuk Alisha. Di depan kelasnya sudah ada Dion yang menunggu. Seperti biasa, cowok itu mengajak Alisha ke kantin.
Tetapi kali ini Alisha mengajak Dion bicara empat mata ke belakang sekolah seperti terakhir kali.
"Kenapa ngajak ke sini lagi? Mau lanjut yang kemarin?" tebak Dion.
Alisha menggeleng dan berkata, "Kita sebaiknya putus ya."
"Hah? Apa? Kau bilang apa? Aku pasti salah dengar," tanggap Dion yang kebingungan.
"Aku mau putus, Dion!" ulang Alisha.
"Kau bercanda kan? Kita lagi nggak ada masalah loh. Kok tiba-tiba pengen putus? Apa aku melakukan kesalahan kemarin?" tanya Dion.
"Emang nggak ada masalah. Tapi akhir-akhir ini aku menyadari kalau rasaku buat kamu udah nggak ada. Aku nggak tahu kenapa? Tapi aku nggak bisa terus memaksakan diri dan ngebohongin kamu," jelas Alisha. "Sorry, ya..." lirihnya.
Dion terdiam seribu bahasa. Tak bisa membantah atau pun memohon. Mengingat Alisha sudah bicara soal perasaan.
Alisha lantas pergi dari hadapannya. Namun Dion tiba-tiba menahannya dengan menggenggam lengan Alisha.
"Kau selingkuh kan?" timpal Dion. Dia angkat suara karena sudah memikirkan dengan serius kejadian di akhir-akhir ini saat bersama Alisha, dan Dion merasa sikap cewek itu agak berbeda. Apalagi kalau disentuh.
"Se-selingkuh? Kenapa kau berpikir begitu?" Alisha ingin membantah. Tapi dia tahu kalau tuduhan Dion menohoknya.
"Itu hanya perasaanku. Kau selingkuh! Kau bahkan nggak membantah!" tuduh Dion. Wajahnya kali ini berubah, penuh kebencian dan kesal.
"Cowoknya pasti orang yang sering dekat sama kau bukan? Kau bahkan selalu tersenyum saat bicara sama dia. Jadi perasaanmu hilang padaku karena kau sudah suka sama cowok itu," lanjut Dion.
Alisha membisu. Jantungnya berdegup sangat cepat. Di sisi lain dia juga merasa heran kenapa Dion bisa tahu kalau dirinya akhir-akhir ini punya sesuatu yang spesial saat bersama Rifan.
Kematian, kelahiran, rezeki, nasib, hingga jodoh itu semua telah ditetapkan sebelumnya dalam garis takdir manusia dan tidak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah SWT...✌️
Ketetapan Allah SWT kepada setiap makhluk-Nya sejak zaman manusia diciptakan, meliputi baik dan buruk nasib, hingga bagaimana hidup dan matinya manusia.
Jadi dapat dikatakan bahwa apa yang akan, sedang dan sudah terjadi di hidup manusia itu semuanya sebenarnya sudah digariskan oleh Allah SWT...🤫
Pada akhirnya menyesal karena telah menyia²kn org yg dgn tulus mencintaimu apa adanya...😥😰
Terlebih jika kalian tidak dapat bersama karena beragam alasan tertentu. Misalnya saja karena perbedaan ataupun masalah lainnya yang akhirnya membuat kalian memutuskan pergi ke jalan masing-masing.
Namun sekali lagi keadaan menuntut kalian agar satu sama lain benar-benar mengikhlaskan karena tak bisa bersama.
Ketika kamu sudah bisa merelakan segala sesuatu yang kamu senangi, di situlah kamu sudah belajar ikhlas.
Belajar untuk merelakan dan ikhlas akan membuatmu lebih dewasa dan mampu kembali menatap masa depan tanpa beban masa lalu...🤧😭