Gadis cantik yang mengalami perpindahan jiwa kedalam tubuh gadis dari anak pengusaha terkenal.
Gadis yang memiliki tubuh istimewa yang di incar orang orang. banyak orang yang ingin memanfaatkan darah dari gadis itu.
Banyak misteri disetiap langkahnya yang akan menemani gadis itu. Jiwanya berprofesi sebagai pembunuh bayaran yang paling di cari semua orang. lalu apa penyebab gadis itu terlahir kembali sebagai bayi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon celine biollle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
"Aku mau cerai." Ucap seorang wanita dengan nada datarnya.
Lelaki yang sedang duduk di kursi ruang kerjanya mengangguk tanpa melihat sang wanita di depannya.
"Aku akan mengurus semuanya, kamu tinggal tanda tangannya saja."
melihat anggukan dari lawan bicaranya Cassandra itu cukup puas melihatnya. Dirasa urusannya sudah selesai wanita itu beranjak pergi dari rumah yang menurutnya seperti neraka.
tanpa mengetahui dirinya sedang mengandung anak dari pria itu.
kini kandungan itu sudah memasuki bulan ke lima, perutnya seperti orang hamil sembilan bulan. sangat besar karena di dalamnya terdapat tiga janin yang berkembang.
Tapi Cassandra sangat bahagia ketika dirinya akan menjadi seorang ibu dan akan menikah dengan orang yang di cintainya.
Suami baru wanita itu tidak masalah dengan anak yang ada di kandungan wanita cantik itu. malah dirinya tidak sabar menantikan kelahiran sang buah hatinya.
waktu terus berlalu tanpa terasa wanita itu akan melahirkan buah hatinya.
diruang persalinan wanita itu sedang berjuang melahirkan bayi bayi mungilnya dengan di temani suami yang selalu ada di sampingnya.
ketiga bayi kembar itu berhasil di lahirkan dengan normal ada perasaan lega dan bahagia menyertai keluarga berpengaruh itu.
Setelah melahirkan bayi bayi mungil itu sekarang perawat membawa ketiga bayinya untuk di bersihkan dan Cassandra di pindahkan ke ruang inap VVIP sesuai permintaan suaminya.
cup
"Terimakasih sayang, sudah melahirkan malaikat kecil di antara kita." Ucap Cassius dengan bahagia.
"Aku bahagia, aku bisa menjadi ibu seperti wanita lainnya." Sambil memeluk sang suami dengan perasaan senang.
Beberapa perawat dan dokter masuk ke dalam kamar VVIP yang di tempati wanita itu.
" Tuan, nyonya anak pertama kalian berjenis kelamin perempuan lalu laki laki dan yang terakhir perempuan. Semuanya sehat tanpa kekurangan atau cacat sedikitpun. nona dan tuan muda Sangat cantik dan tampan mirip seperti orang tuanya.
Untuk keadaan Nyonya, Nyonya hanya butuh waktu istirahat supaya mengembalikan tenaga yang sempat terkuras." Suami istri itu menyimak penjelasan sang dokter dengan seksama.
"Terimakasih dokter." Ucapan tulus berasal dari Cassandra, Dokter itu mengangguk dan permisi untuk melanjutkan tugasnya yang lain.
"Sayang, aku ingin melihat anak anaku." Cassius langsung menggendong satu persatu bayi dan di letakan di sisi Cassandra dengan posisi bayi bungsu berada di samping kiri, bayi tengah berada di samping kanan dan bayi pertama berada di gendongan Cassandra.
"Wajah Mereka sangat cantik dan tampan." Ucap Cassius. di angguki Cassandra setuju.
"Tapi anak pertama kita mirip seperti ayahnya." Cassandra baru menyadari ketika lebih teliti menatap wajah anak sulungnya.
Pintu terbuka lebar dan muncul sosok pria gagah dengan setelan kantor yang melekat di badan indah itu.
"Untuk apa kau kesini?!" Cassandra menatap tajam manik merah itu.
"Melihat anaku."
"Mereka anak kami bukan anakmu!"
"Tidak usah menutupi saya sudah tau semuanya. Berikan satu anak itu untukku." Ucapan nada datar Hattrick Mengejutkan pasangan suami istri itu.
"Tidak bisa! Kau tidak berhak atas anak ini!" Cassandra murka mendengar permintaan mantan suaminya.
Tersenyum kejam "Kau lupa mereka anak ku, darah daging ku. jadi aku berhak atas anaku." Ucap Hattrick dengan kata menekan di setiap katanya.
"Tuan, kalau anda tau mereka anak anakmu kenapa anda tidak langsung menemui dan bertanggung jawab atas anak anak yang di kandung istriku." Ucapan tajam milik Cassius terdengar yang sedari tadi hanya diam melihat perdebatan sengit itu.
"Kata siapa saya tidak bertanggung jawab? Huh! Saya selalu memantau pergerakan Istri mu untuk menjauhkan bahaya yang selalu mengintai mereka. Saya tidak ingin anak yang di kandungnya terjadi sesuatu akibat kecerobohan istri mu!"
Biarlah di kata penguntit, Hattrick melakukan itu hanya ingin anaknya aman tidak terjadi sesuatu yang berbahaya.
Pantas saja ketika Cassandra hamil mereka seperti seperti di lindungi padahal musuh mereka ada di mana mana, tidak mungkin musuh mereka tidak tau bahwa Cassandra sedang hamil. Itu bisa menjadi kesempatan besar untuk Para musuh Cassius.
"Berikan anak pertamaku padaku." Ucapan Hattrick menyadarkan mereka dari lamunan sepasang suami istri itu.
Cassandra menatap mata sang suami seolah meminta izin dan di angguki Cassius. bagaimana pun Hattrick sangat berhak atas anak yang di kandung Cassandra karena dia adalah ayah biologisnya.
Menyerahkan anak yang digendonganya Hattrick menggendong bayi perempuan itu dengan hati hati.
"Sangat cantik. mirip sekali denganku." Ucap Hattrick dalam hati mengamati wajah menggemaskan milik anak perempuannya.
Puk
Tepukan dari tangan mungil nan gempal berasal dari arah sampingnya. Rick lelaki mungil itu kini berusaha membangunkan kakak kembarnya. Di pagi pagi begini beraninya dia mengganggu tidur ku. Mendengus sebal sambil melotot ke arah Rick.
Rick membalas tatapan kakak kembarnya dengan berkedip polos.
Dengan wajah yang saling berhadapan Rick yang menatap polos Vio sedangkan sebaliknya menatap dengan tatapan kesal.
Click
Pintu terbuka memperlihatkan beberapa pelayan yang bertugas untuk memandikan triplets.
"Eh, Nona pertama dan tuan muda sudah terbangun." Ucap Ross salah satu pelayan.
"Camilla tolong bangunkan dulu nona bungsu dan Retha bawa tuan muda ke kamar mandi. biar nona pertama saya yang memandikannya." perintah itu langsung di angguki oleh pelayan tersebut. beberapa pelayan yang tersisa menyiapkan pakaian yang akan di kenakan nona dan tuan mudanya untuk hari ini.
"Aku masih sedikit malu ketika tubuh ku di raba raba saat mandi." Vio merinding saat membayangkan tadi ketika dirinya dimandikan dengan di raba di semua tubuhnya.
***
Di Ruang makan Para pelayan sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk penghuni mansion sekaligus menyambut kedatangan tuan Cassius.
Beberapa hari ini tuan Cassius di sibukan dengan beberapa urusannya yang tidak bisa di tinggalkan dan dengan terpaksa dirinya meninggalkan istri dan sang buah hati.
Setelah semua anggota keluarga berkumpul dan melangsungkan sarapan yang sedikit telat dari biasanya di karenakan menunggu tuan Cassius tiba.
Setelah melakukan sarapan seperti biasanya kini keluarga Riedl berkumpul di ruang keluarga seperti sedang membicarakan hal yang serius.
"Bagaimana ini, aku tidak ingin jauh dari anak ku." Cassandra menatap sang suami dengan mata berkaca kaca.
"Sayang, tenang saja kita bisa bernegosiasi dengannya." Ucap Cassius menenangkan.
"Tapi kalian tau kan dia orang yang seperti apa?" Timpal kakek Asher. Mendengar ucapan kakek, Cassandra semakin di buat sedih.
"Jangan sampai anaku di bawa pergi olehnya, Aku mohon sayang lakukan sesuatu." Sambil terisak Cassandra menatap Cassius memohon.
Cassius hanya memeluk Cassandra dengan menepuk lembut punggung sang istri. dirinya juga tidak ingin berpisah dengan buah hatinya.
HUAAA
Tangisan nyaring dari lantai dua mengagetkan penghuni mansion yang sedang melakukan aktivitasnya termasuk Cassius, Cassandra dan kakek Asher. Untuk Cynthiara Dirinya sedang tidak di mansion rumah Cassius, setelah menyelesaikan sarapan dia mendapatkan telepon dari butiknya karena harus mengurus beberapa masalah dan akan kembali ke rumah suaminya. sudah cukup Cynthiara Ngambek dengan suaminya.
Mereka langsung menuju lantai dua tepatnya di kamar triplets.
BRAK
Pintu terbuka dengan kasar mengejutkan beberapa pelayan yang sedang menenangkan Cassa.
"Ada apa ini? Kenapa Cassa menangis begitu keras?" Tanya Cassandra mengambil alih gendongan Cassa dari pelayan Camilla.
"A-anu nyonya, Nona Bungsu kepalanya di tepuk oleh Nona pertama."
Menghela nafas sabar Cassius melangkah menuju kasur yang berisi Vio (Atau kita sebut Caren biar mudah) dan Rick. ingin menggendong anak pertamanya namun Vio menolak sama seperti pertama kali kakek Asher ingin menggendongnya.
"Lihatkan, Bayi nakal ini tidak mau di sentuh dengan saya ataupun kamu kalau tidak dipaksa." Ucap kakek Asher.
"Kenapa baby memukul kepala adik hm?" pertanyaan Cassius dibalas dengan tatapan polos polos menjengkelkan dari manik mata merah itu.
"Apa kau bodoh? Kenapa kau bertanya pada bayi yang tidak akan menjawab." Kakek Asher menatap heran sekaligus jengkel melihat kelakuan anaknya.
"Ayah jangan berbicara seperti itu di depan bayi." Tegur Cassandra.
Rick yang di samping Vio mengangkat kedua tangannya ke atas supaya dirinya di gendong oleh Cassius dan dengan senang hati menuruti permintaan pemuda kecil itu.
Vio yang sedang tidak fokus tubuh mungilnya berhasil berada di gendongan kakek Asher. Tangan mungil Vio memukul mukul pipi kakeknya dengan cukup keras tapi itu tidak apa apanya bagi kakek Asher malah tamparannya seperti sedang mengelus ngelus pipinya. Kakek Asher paham kalau Vio tidak suka dengan tiba tiba di gendong.
"Bayi nakal ini suka sekali mengganggu adiknya ya." Ucap kakek Asher.
"Maaf tuan dan nyonya ini sudah waktunya tuan dan nona muda meminum susunya." Pelayan Ross baru kembali membawa tiga botol susu untuk bayi bayi itu.
"Berikan susu itu biar kita saja." Ross langsung menyerahkan satu persatu botol bayi itu.