di dunia zentaria, ada sebuah kekaisaran yang berdiri megah di benua Laurentia, kekaisaran terbesar memimpin penuh Banua tersebut.
tapi hingga pada akhirnya takdir pun merubah segalanya, pada saat malam hari menjelang fajar kekaisaran tersebut runtuh dan hanya menyisakan puing-puing bangunan.
Kenzie Laurent dan adiknya Reinzie Laurent terpaksa harus berpisah demi keamanan mereka untuk menghindar dari kejaran dari seorang penghianat bernama Zarco.
hingga pada akhirnya takdir pun merubah segalanya, kedua pangeran itu memiliki jalan mereka masing-masing.
> dunia tidak kehilangan harapan dan cahaya, melainkan kegelapan itu sendiri lah kekurangan terangnya <
> "Di dunia yang hanya menghormati kekuatan, kasih sayang bisa menjadi kutukan, dan takdir… bisa jadi pedang yang menebas keluarga sendiri <.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MASA LALU YANG BAHAGIA
Malam ini begitu sunyi.
Di luar langit sangat cerah
Bulan dan bintang di angkasa bersinar terang, seolah mengamati keheningan yang terjadi.
Angin dari arah selatan berhembus, membawa hawa kegelisahan yang merayap.
----------------
Gelap sekali.... Aku tidak bisa melihat apapun.
"Ugh..."
"Ini kelihatan seperti di dalam kamarku"
"Perasaan ini...."
"Aku merasa seperti pernah mengalami perasaan ini"
Aku berdiri terpaku di balkon kamarku. Perasaan gelisah melilit hatiku
Aku tidak tenang.. firasatku buruk seolah akan ada sesuatu yang segera terjadi.
Aku menepis perasaan ku, namun bayangan samar terus menghantui pikiranku.
----------------
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
"BRUUUUMMM!!"
kegaduhan terjadi di luar istana.
Dentuman-dentuman berat saling menabrak, memecah keheningan malam.
Hewan-hewan dari hutan berlarian panik, menerobos masuk ke kota mencari perlindungan.
Mata mereka liar, penuh ketakutan yang menular.
Seolah ada bahaya mengerikan yang memaksa mereka meninggalkan rumah.
"BOOOOMMM!!"
Suara ledakan terjadi dalam istana
Aku merunduk.
Lalu bangkit mengintip keluar melihat apa yang sedang terjadi
Detik berikutnya
"DUUAAARRR!!!"
Bola api ungu raksasa menghantam gerbang utama.
Batu-batu meledak jadi debu.
Gelombang kejut menyapu taman dan pepohonan
"WOOOSHHH!!"
Daun-daun terbang berserakan.
“A-apa yang terjadi…?”
Jantungku berdegup kacau.
"Aku harus bagaimana...."
"Kalau aku hanya diam di sini mungkin aku akan berada dalam bahaya"
"Aku harus segera keluar dari kamar untuk melihat apa yang sedang terjadi di luar sana"
Namun, di depan pintu, seorang petinggi istana menghadangku.
Wajahnya pucat pasi, matanya memancarkan ketakutan.
Tanpa bicara, ia menarik lenganku dan membawa ku ikut bersamanya menuju tempat persembunyian rahasia.
Dalam pandangan ku, semuanya terasa seperti mimpi buruk yang tidak nyata.
Dunia di sekitarku terlihat kabur dan tidak jelas, seolah hanya ilusi yang akan segera menghilang.
Tiba-tiba, aku mulai merasakan tubuhku bergetar hebat.
Pandangan ku berputar, dan suara-suara di sekitar berubah menjadi gumaman yang tidak jelas.
Kemudian, semuanya menjadi putih, dan aku merasa seperti ditarik ke dalam pusaran cahaya yang menyilaukan.
Saat kesadaran ku kembali
Aku telah berada di tempat yang tidakk asing.
Di hadapan ku, ada ayahanda, ibunda, dan ibunda arcelia yang sedang berdiri di tengah lingkaran cahaya keunguan yang semakin terang.
Cahaya itu tampak menyerap mereka, mengubah mereka menjadi siluet sebelum akhirnya menelan mereka sepenuhnya.
Dalam sekejap, mereka menghilang, dari pandangan ku hingga menyisakan kegelapan yang pekat.
_____________________..________________________
................
"Ahkk.. Tidak... Jangan tinggalkan aku..."
"ayahanda... Ibunda... Ibunda arcelia..."
Aku tersentak bangun dari mimpi buruk itu.
Kepalaku terasa sakit berdenyut-denyut
Tubuhku gemetar hingga di penuhi keringat di sekujur tubuh.
Perlahan, Aku membuka mata dan menyadari aku telah berada di sebuah gubuk reyot yang asing.
Aku mulai bertanya pada diriku
"Aku di mana?.."
bisikku lirih, mengamati sekeliling dengan bingung.
Dengan susah payah, aku bangkit dari ranjang dan duduk di tepi tempat tidur.
Ingatan tentang kejadian malam itu kembali menghantui pikiranku.
Sambil memegang kepala, aku mulai mengingat kembali kejadia malam itu.
"Aku melihatnya!.. Aku melihat dengan jelas kematian ayahanda dan ibunda...." kataku dengan suara gemetar dan rasa takut
memikirkan itu kesedihan kembali melilit hatiku dan tanpa perintah air mata ku pun menetes hingga membasahi pipi.
"Aku.... Mengapa aku tidak bisa berbuat apa-apa?.."
isak ku pilu.
"Aku terlalu lemah untuk melindungi mereka..."
Suara ku serak dan putus asa, mencerminkan kepedihan yang mendalam.
Tragedi itu telah meninggalkan luka yang menganga di hati,
dan akan meninggalkan trauma masa lalu yang akan selalu membekas di ingatan.
"Ayahanda.... Ibunda..... Ibunda...."
Di balik kesedihan ku
Aku tidak menyadari ternyata tuan arvendel telah berdiri di sampingku.
Tapi aku tidak menghiraukan kehadirannya
Aku hanya fokus pada masalahku sendiri.
Tuan Arvendel, sosok tinggi tegap dengan mata yang teduh, hanya bisa diam menatap diriku.
Mungkin Hatinya terenyuh melihat pemuda yang dulu dikenalnya kuat dan ceria kini menjadi rapuh dan hancur.
~Dulu, Kenzie selalu tersenyum meski terluka, selalu tegar meski menghadapi kesulitan. Namun, malam ini, aku hanya melihat seorang anak yang kehilangan segalanya.~
"Aku tidak mungkin mengganggunya untuk sekarang"
pikir Arvendel dalam hati.
"Aku hanya bisa memberinya ruang untuk menerima kenyataan pahit ini"
Perlahan, tuan arvendel berbalik dan meninggalkan diriku sendirian di dalam gubuk.
________..________
________..________
Di luar gubuk arvendel berdiri di halaman sambil menatap cerahnya langit, kemudian ia mengingat kembali masa-masa yang di mana mereka menempuh perjalanan yang sangat penuh rintangan, suka maupun duka.
PANDANGAN ARVENDEL
Pada masa itu kami dikenal sebagai (The Four Peacebearing Pillars) Empat Pilar Pembawa Damai bagi benua yang kacau balau
Pada era itu keadilan dan perdamaian belum terwujud, dan kami berempat muncul sebagai sesosok pahlawan,
yang di mana tugas kami adalah melindungi orang orang yang lemah dan mewujudkan perdamaian untuk semua orang.
Aku mengingat bahwa.
aku, vargan dan valerius berjuang untuk membangun perdamaian.
Setelah semua perjuangan yang kami lalui.
Zarco muncul sebagai pendekar yang hebat dan pada akhirnya kami pun mengajaknya untuk bergabung dan membangun perdamaian secara bersama.
Hingga akhirnya perjuangan kami memberikan hasil pada jerih payah yang kami lakukan.
Kemudian "Valerius" Ayah Kenzie memiliki rencana membangun dunia baru, yang di mana hanya ada satu kekuatan mutlak yang menjadi pusat hukum dan akan mengatur semua yang ada di benua ini.
Dari sini lah awal kekaisaran laurent berdiri, hingga nama benuanya pun diberinama laurentia dengan tujuan menghormati kerja keras Valerius
Kemudian hasilnya pun terpenuhi dan kedamaian pun terwujud sehingga orang-orang yang menuntut keadilan mendapatkannya tanpa harus membalas dengan menumpahkan darah mereka.
Pada akhirnya kebahagiaan ada di mana-mana, sehingga semua orang bisa hidup dengan bebas tanpa harus menumpahkan darah.
Kami berhasil mewujudkan mimpi yang selama ini kami inginkan yaitu memberikan senyuman pada wajah setiap orang.
Pada saat semuanya telah berubah aku pun di tunjuk sebagai Tri Aegis Laurentis, yang dulunya merupakan empat kebanggaan kini berubah menjadi tiga pelindung kekaisaran.
Aku yang bagian dari empat kebanggaan sangat puas dengan hasil kerja keras sahabatku yang berambisi membangun sistem kedamaian itu.
Tapi aku tak menyangka bahwa, kedamaian yang membawa kebahagian kepada semua orang akan hancur seperti ini akibat kegelapan yang telah lama menyelinap di antara kami
Dan faktanya bencana dari kegelapan itu sendiri adalah orang yang selama ini kami anggap sebagai sahabat dan anehnya kami selalu percaya dengannya.
"cahaya ini tak akan bertahan lama jika masih ada kegelapan diantaranya"
Perkataan itu diucapkan oleh Zarco D'Vareth di saat kami merayakan hasil kemenangan yang selama ini kami mimpikan.
Aku tak begitu yakin dengan perkataanya dan lagi aku sendiri bingung apa maksud dari perkataan itu
Sampai akhirnya hal ini terjadi, hingga aku menyadari dan paham apa maksud dari perkataan itu.
************