NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mas Bri

bagaimana jadinya jika seorang gadis desa yang sering dirundung oleh teman sekolahnya memilih untuk mengakhiri hidup? Namun, siapa sangka dari kejadian itu hidupnya berubah drastis hingga bisa membalaskan sakit hatinya kepada semua orang yang dulu melukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mas Bri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Hari ini sepertinya adalah hari yang panjang untuk Dara Ayu. Gadis cantik yang sering dirundung oleh teman sekelasnya. Seperti biasa dia akan dibelakang sekolah dan mendapat perlakuan yang kurang pantas. Tidak selayaknya anak sekolah berbuat seperti itu, apalagi itu masih di lingkungan sekolah.

Cika yang sejak awal memang tidak menyukai Ayu membawa satu ember kosong yang akan digunakan untuk mengguyur Ayu dengan air comberan yang ada di belakang gedung sekolah. “Lama amat, sih?!” keluh Cika kepada Sinta. 

“Sabar kenapa! Nggak lihat kalau berat udah gitu bau!” balas Sinta sambil menutup hidung.

Sambil menunggu Sinta selesai, Cika menjambak rambut Ayu hingga merintih kesakitan. “Salah sendiri siapa suruh suka sama Juan! Sudah tahu kalau dia itu milikku, tapi kamu dengan lancangnya  bilang kalau suka dia!” Cika mulai terbawa emosi.

“Heh … ngaca! Muka kamu itu seperti apa?! Sudah jelek, jerawatan, hitam pula. Percaya diri boleh, tapi sadar diri juga itu penting!” lanjut Cika.

“Lagian mana mau Juan sama cewek kayak kamu! Kaya nggak, miskin iya!” sambung Sinta lalu menyiramkan air comberan ke tubuh Ayu hingga seluruh tubuhnya berwarna hitam dan sangat bau.

Melihat Ayu yang seperti itu, tidak ada sedikitpun perasaan iba dalam hati Cika. Dia malah menambah luka dalam hati Ayu dengan meludahi wajahnya. 

Kali ini Ayu merasa seperti orang yang sangat hina yang tidak layak untuk hidup di dunia ini.

Sedangkan di sudut lain, Juan dan dua temannya hanya diam menyaksikan kedua temannya beraksi. Sebenarnya dia tidak ingin merundung teman sekelasnya, tapi karena terlanjur malu, akhirnya dia ikut-ikutan yang lain.

Dimas, teman Juan yang juga ikut menyaksikan hal itu merasa kasihan. Dalam hatinya dia ingin sekali menolongnya, tapi sudah dipastikan dia yang akan menjadi bulan-bulanan Juan dan Riko nantinya. Akhirnya Dimas pun mencari aman untuk dirinya sendiri. Semua itu dia lakukan karena dirinya masih ingin sekolah disini dengan aman tanpa ada gangguan. 

Ayu hanya bisa menangisi nasibnya yang tak pernah beruntung. Dia selalu menjadi bahan olok-olok teman-temannya.

“Kenapa harus aku, Tuhan? Kenapa?” lirih Ayu ketika semua perundung itu sudah pergi meninggalkannya sendiri. Kini seluruh seragamnya kotor dan berwarna hitam. Ayu segera pergi ke toilet sekolah yang kebetulan saat itu belum di kunci. Dia bersihkan semua agar saat pulang nanti ibunya tak khawatir.

Sepanjang jalan Ayu hanya diam seperti orang linglung. Pikirannya menerawang jauh entah ke mana. Dia merasa frustasi dan hina. Selama ini dirinya tidak pernah menyakiti orang lain, jangankan menyakitinya, mereka yang salah saja Ayu rela meminta maaf terlebih dahulu. Tapi apa yang dia dapat dari kebaikannya? Tidak ada satupun orang atau teman yang peduli dengannya. Rasanya dia ingin sekali mengakhiri hidup ini dan pergi menemui ayahnya.

Pikirannya bener-benar kosong saat itu. Kakinya melangkah menaiki dinding pembatas jembatan yang kebetulan jalan ke rumahnya melewati sungai yang cukup luas. Tas kecil yang selalu dia bawa ke sekolah dia lempar begitu saja. Tangannya mulai dia rentangkan menyesap angin yang menerpa tubuhnya. Ada perasaan lega kala angin sepoi-sepoi berhembus menyibakkan rambut panjangnya.

Otaknya tidak bisa berpikir jernih kali ini. Perlakuan temannya sudah sangat keterlaluan. Mereka menganggapnya seperti binatang yang pantas untuk disakiti. Matanya mulai terpejam, tubuhnya perlahan condong ke arah sungai yang berwarna coklat. Disaat dirinya akan terjatuh, dua orang yang sejak tadi berada di belakangnya langsung sigap menangkapnya.

Ternyata dirinya kini menjadi tontonan banyak orang. Banyak yang berteriak kepadanya tapi tak didengarnya. Banyak pula yang sudah bersiaga agar tidak sampai terjatuh ke dalam sungai. Ayu tidak menyadari hal itu, mungkin pikirannya yang kosong hingga menutup hatinya yang rapuh.

Dia menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan orang-orang yang membantunya. Dia tumpahkan segala rasa sakit itu melalui tetesan kristal bening yang membasahi pipinya. Isak tangisnya mengundang banyak simpati warga sekitar yang merasa kasihan kepadanya. Pilu rasanya mereka mendengar tangisan gadis kecil yang belum saatnya merasakan kejamnya dunia ini

1
Maggie Toth Lim
🤣🤣🤣🤣🤣kocak
Maggie Toth Lim
siapa ya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!