Sequel dari Nikah Muda....
Siapa yang tidak mengenal keluarga konglomerat dan nomor satu yang mendunia..
Alicia Margaretha Erlangga, putri kedua dari pasangan suami Istri, Alvarez Narendra Erlangga dan Nayla Kinanti Aurora, seorang gadis bar - bar yang selalu suka semaunya sendiri, tidak pernah mau mendengarkan orang tua, membuat orang tuanya merasa kesal dengan kelakuan anak keduanya. Sampai akhirnya, mereka memutuskan untuk menikahi Alicia dengan seorang pria bernama Angga Fredy Widiatama, anak dari sahabat baik orang tuanya yang selalu menjadi budak nya di sekolah. Karena paksaan Alicia pun menerima perjodohan itu tetapi suatu hari, saat Alicia mulai membuka hatinya untuk Angga, Ia baru mengetahui bahwa Angga adalah pria yang di cintai oleh adek nya, Ayesha. Tetapi Angga sudah lama mencintai Alicia, jauh sebelum pernikahan mereka terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alicia Margaretha Erlangga
" Bundaaaaaaa... Dadddyyyyy, "
" Astaghfirullahalazim..kenapa lagi tuh anak? " Kaget Nayla yang hampir menjatuhkan piring yang ada di tangan nya.
Langkah kaki panjang menuruni sebuah tangga di rumah Mansion mewah. " Bunda! Daddy! "
" Ayesha, jangan lari - lari! " Al menggelengkan kepala melihat kelakuan anak paling bungsu.
" Huaa.. haaaa. huu. haaa.. bentar, Bund, Ayesha minum dulu, " Ayesha yang kehabisan nafas karena menuruni anak tangga langsung merampas gelas minuman yang ada di atas meja.
" Woy, itu punya gue, " Kesal Leonardo( Anak. pertama pasangan Al dan Nayla).
" Yaelah, Bang.. pelit banget cuma minta dikit doang, " Ayesha mengembalikan minuman jus yang telah tandas itu.
" Kebiasaan Lo, udah habis baru di balikin." Kesal Leo, tetapi Ayesha adalah adek kesayangan nya, setidaknya tidak pernah membuat onar.
" Kamu kenapa lari - lari gitu, terus Kakak kamu mana, kan Bunda suruh panggil? " Tanya Nayla tak melihat keberadaan anak bar - bar nya itu.
Wait... Ayesha seperti melupakan sesuatu. Sedetik kemudian, Ia mengingatnya dan menepuk jidatnya sendiri. " Oh astaga! Aku hampir lupa, itu Bund.. kak.. kak Alicia! "
" Iya kemana Alicia? Bunda suruh kamu panggil, kan. Kok dateng nya sendiri, "
" Ish dengerin dulu aku ngomong, " Ayesha cemberut, belum selesai sudah langsung di potong.
" Udah gak usah di majuin tuh bibir, minta di cipok deh kayanya, " Celetuk Leo mendapatkan tatapan tajam dari Ayesha.
" Emang Bang Leo kira Ayesha itu kaya Abang yang suka main nyosor sana, nyosor sini, celup sana, celup sini.. " Balas Ayesha tak mau kalah.
Pletak!
" Aww.. sakit tau, " Ayesha memegangi kepalanya yang di jitak oleh Leo.
" Makanya tuh mulut kalo ngomong di filter dulu, nyosor pernah, tapi kalo nyolok gue juga mikir - mikir, gue gak mau nanam benih gue sembarangan, setidaknya harus di ladang yang bagus biar hasilnya juga perfect, gak kaya sih Alicia tuh, " Timpal Leo santai tak menyadari tatapan bahaya dari Bundanya.
" Jadi maksud kamu, Daddy kamu salah nanam benih ke tanah Bunda, begitu, " Leo tersedak makanan nya.. Salah ngomong gue.
" Iiihhhh, kok jadi pada berantem, ini dengerin dulu, udah emergency tingkat sepuluh ini, "
" Ya udah cepetan mau ngomong apa, dimana Kakak kamu? " Tanya Nayla sekali meskipun Ia masih sedikit kedal dengan anak sulung nya.
" Kak Alicia.. dia LARI DARI RUMAH, "
Haa?! " Al dan Nayla melongo.
Semua berlari meninggalkan ruang makan dan menaiki tangga menuju kamar Alicia, tetapi berbeda dengan Leo yang hanya berjalan santai, Ia sudah menebak bahwa adek nya itu pasti akan membuat masalah baru lagi hari ini. Memang sungguh aneh saat rumah tampak tenang dan sepi, di saat sang pembuat onar berada di rumah.
Di Dalam Kamar..
" Itu Dad, " Ayesha menunjuk arah balkon kamar, menarik sesuatu yang terikat di pagar pembatas.
Sebuah seprai!
Al dan Nayla menghela nafas mereka...
" Kenapa lagi Dad, lari lagi tuh anak dari rumah, kan udah Leo bilang percuma di kurung, di kasih penjagaan ketat, banyak keamanan di rumah, tetep aja ke bobol juga kan, Daddy sama Bunda kaya gak tau aja sikap nya tuh cewek bar - bar, dia itu ibarat nya tikus yang nyari makan, gak bakal ada yang lihat." Seru Leo sembari bersandar di dinding dengan tangan di silang ke depan dada.
" Gimana ini sayang, aku khawatir sama Alicia, " Nayla memijit pangkal hidung nya, anak keduanya itu tidak pernah sehari pun membuat orang tuanya tenang.
Al mengusap wajah kasar. " Kita cari anak itu.. Leo kamu juga ikut, " Tak sempat menolak, Leo hanya bisa pasrah saat Al menarik tangan nya.
"Gue lagi kan yang di suruh cari.. Aish, tuh anak bener - bener ya nyusahin aja. "
" Gak usah ngedumel, dia adek kamu, " Al juga pusing oleh kelakuan anaknya, tapi mau bagaimana lagi. Dari lahirnya udah begitu.
" Dia itu anak Daddy, mirip sama Daddy, jangan - jangan pas muda Daddy juga kaya gitu ya, " Leo menyipitkan matanya curiga.
" Enak aja, yang bar - bar itu Bunda kamu ya, bukan nya Daddy. "
" Kok jadi aku sih sayang.. enak aja nyalahin aku, kamu ya yang nanam bibit nya, kamu siram pakek apaan sampe kelakuan tuh anak satu kaya gitu, " Nayla memberengut kesal.
" Pakek susu kental manis, " Celetuk Al membuat Ayesha tertawa terbahak-bahak.
~~~
Sementara di tempat lain...
" Hei! Hei! Lis, mendingan lo stop deh, ini udah gelas ke -8 , lo udah mabuk, " Vio merampas gelas, salah satu sahabat Alicia ini sangat cerewet membuat Alicia menjadi gerah.
Dalam keadaan setengah sadar, Alicia tersenyum sinis. " Berisik lo semua, mending lo diem deh, gue udah capek di omelin mulu sama bokap di rumah, sekarang lo mau larang gue, mending lo pergi, " Usir Alicia setengah mabuk.
Ayu menggaruk kepalanya yang tak gatal, kelakuan Alicia memang semakin hari semakin menjadi. " Lis, gue kasih tau ya sama lo, semua orang tua itu mau yang terbaik untuk anak nya, mereka berusaha mendidik anaknya agar tumbuh menjadi sosok yang membanggakan, apapun yang di lakukan sama mereka, itu karena mereka sayang sama lo, "
" Ck, bosen gue dengerin ceramah lo berdua.. " Alicia meneguk segelas miras beralkohol lagi. " Ngomong - ngomong Adel kemana, tuh anak katanya mau kesini, "
" Gak boleh nyokap nya, " Timpal Vio sembari memutar bola matanya malas.
" Ciihhh, anak mami, "
" Dari pada lo, anak durhaka, udah kabur dari rumah terus sekarang malah mabuk - mabukan di club malam, " Seru Vio membuat Alicia sedikit kesal.
" Kalo lo berdua kesini cuma bikin kuping gue panas, mending lo berdua cabut, Hus Hus Hus, " Alicia mengusir kedua teman nya itu pergi.
" Ngeselin lo, kita udah bela - belain datang meski kena omel nyai ratu, lo gak tau gimana nyai ratu gue kalo udah ngamuk, beuh, serem." Meski sedikit dongkol, Vio , Ayu dan Adel adalah sahabat baik Alicia di SMA, mereka juga anak dari keluarga konglomerat meski tak memiliki kekuasaan sebesar keluarga Alicia.
Smith Academy High School, sekolah terelit di kota J yang menampung para anak konglomerat untuk terlibat di dalamnya, hanya mereka yang memiliki kekuasaan yang bisa berada di sekolah itu, sekolah itu juga memberikan kesempatan beasiswa bagi murid - murid yang kurang mampu.
Reputasi sekolah itu sangat bagus dan mendapatkan peringkat pertama sebagai sekolah terbaik di tahun XX, namun di dalam nya menyimpan rahasia yang akan membuat siapapun menyesal karena telah memasuki sekolah tersebut.
Alicia memicingkan mata saat Ia melihat sosok pria yang sangat Ia kenali. " Itu sih culun, bukan? " Alicia menunjuk seseorang, Vio dan Ayu menoleh dan tidak melihat siapapun.
" Apaan sih? " Tanya Vio melihat kesana kemari mencari sosok yang di tunjuk oleh sahabatnya.
" Sih culun, itu yang sering jadi budak kita, tadi gue lihat dia disini, " Penglihatan Alicia mendadak menjadi burem.
" Otak lo miring kek nya, gak mungkin sih culun bakal dateng ke club malam, secara dia itu kutu buku, kerjaan nya cuma diem di depan buku, " Ucap Ayu sambil memutar mutar gelas yang berisikan wine di tangan nya, dan meneguk hingga habis.
" Wah, gak beres nih anak, udah ayo pulang, kayanya lo udah kebanyakan minum deh, " Alicia menepis kedua tangan sahabat nya dan berjalan sempoyongan, mereka menghela nafas kasar dan memilih mengikuti langkah kaki Alicia. Tapi sayangnya keduanya kehilangan jejak karena ada beberapa pria yang menghalangi mereka.
" Tadi perasaan.. dimana sih culun ya, " Alicia terus mengoceh dengan penglihatan yang semakin berat, sampai tidak sadar ada sepasang mata yang tersenyum menatapnya.
Saat Alicia hendak jatuh, kedua tangan kekar menangkapnya, membawanya ke dalam dekapan nya." Lo si culun, bukan? " Lirih Alicia, lama kelamaan kepalanya menjadi pusing dan hilang kesadaran. Alicia pingsan dalam pelukan pria itu.
" Ck, nyusahin aja nih cewek, pakek acara mabuk - mabukan lagi, cantik sih cantik, sayangnya bar - bar."
Dari kejauhan tampak banyak pasang mata melirik ke arah Alicia yang berada dalam pelukan sang pria. Merasa iri? Tentu saja, banyak pria yang mengejar cinta seorang Alicia Margaretha Erlangga, selain cantik, Alicia juga anak dari keluarga besar. Pria itu menyadarinya dan segera membawa Alicia pergi dari sana.