Tiga Serangkai Asoyy Geboyy
Tiga biang kerok di kampung SukaManis. Dengan lika liku perjalanan mereka. Antara persahabatan dan cinta.
Yazhil yang narsis, Aries yang galak dan Nia yang petakilan.
Seperti apa keonaran yang mereka perbuat? Yuk ikuti cerita tiga sekawan ini!!
Warning....
Mengandung humor yang garing tapi tak segaring cintaku padamu 😚😚
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs.Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta Di Tolak Anu Bertindak
Di Kejar Janda
"Pagiiii Mami Papi." Teriak Yazhil yang baru saja bangun dari peraduannya.
"Buseett elu pagi pagi bikin gue jantungan Zhil." Omel Papinya Yazhil.
"Sudah sudah pi, kebiasaan dia itu mah." Kata maminya Yazhil sambil nenangin papinya Yazhil yang kaget dengan teriakan Yazhil.
"Hhooooooaaaaeemm ngantuk elah." Keluh Yazhil.
"Segitu aja papi dah kaget. Belum yang lain bisa bisa papi langsung menuju alam lain." Oceh Yazhil sambil nyomot pisang goreng papinya.
"Apa.. Apa elu bilang elu ngedoain papi lu ni mati gitu? Emang ni anak butuh di clurit kali ya ngomong sembarangan." Marah papinya Yazhil yang langsung bangun dari duduknya terus mengahampiri Yazhil dan nabok punggungnya dia.
"Uuhuuuuk uhuuk.. Papi apa apaan sih. Yaz lagi makan pisang goreng pi. Kalo Yaz keselek terus mati, di mana lagi papi nemuin anak ganteng nan cakep kayak Yaz gini." Kata Yazhil yang bikin papi ama maminya geleng geleng.
"Mi, waktu ngidam perasaan mami ga aneh aneh deh. Kenapa mami bisa lahirin anak model dia gini sih?" Tanya papinya Yazhil pada maminya Yazhil.
"Nularin kelakuan papi kali. Lupa gitu dulu waktu muda narsisnya sebelas duabelas sama tu anak." Protes mami pada papi.
"Sudah diem diem jangan ribut. Emang udah dari sananya Yaz tu terlahir dengan kesempurnaan yang tiada tara." Narsis Yazhil kembali.
Papi dan maminya Yazhil melongo melihat kenarsisan Yazhil yang makin hari makin menjadi.
"Pi, apa perlu kita bawa Yazhil ke psikiater ya?" Tanya mami pada papi.
"Kayaknya perlu mi, ni anak makin hari makin stresss." Jawab papi pada mami.
Saat bersamaan mami dan papi Yazhil saling pandang terus berkata " Jangan jangan Yazhil dah gila." Kompakan mami dan papi nepuk jidat mereka masing masing. Sedangkan yang di bicarakan masih asik makan pisang goreng dan tak perduli dengan obrolan kedua orang tuanya.
"Dah lah mau mandi trus main asiikkk." Oceh Yazhil sambil berlalu ke kamarnya.
》》》》》》》
Dan disinilah Yazhil sekarang. Di depan warung kopi Buk Ijah bersama seorang temannya yang bernama Wira.
"Wir ooo Wir cikiwir kiwiiiirr." Panggil Yazhil pada Wira.
"Elu ya kebiasaan manggil gue kayak gitu Zhil. Minta di gado gado lu ya." Protes Wira dengan keselnya.
"Lagian ya kenapa tumben elu ngajakin gue nongki nongki gini. Untung gue libur jualan bakso keliling hari ni. Dan biasanya elu main main sama dua sohib lu yang sama gesreknya kayak elu." Kata Wira panjang kali lebar kali tinggi.
"Ish elu banyak omong deh Wir. Si Nia ame si Aries kan lagi kerja. Mana bisa main kalo siang siang gini kecuali mereka libur noh baru bisa kita main." Kata si Yazhil.
"Elu jangan banyak protes deh Wir, lu ambil apa aja yang lu mau tar gue yang bayar bebas.." Kata Yazhil dengan sombongnya.
"Yakin nih? Bebas ya? Gue boleh ambil apa aja kan? Lu jangan ingkar ya?" Tanya Wira dengan serius.
"Lah sejak kapan seorang Yazhil ingkar janji?" Lagi Yazhil menjawab dengan sombongnya.
"Oke ya fix jangan di tarik lagi deal ya." Ucap Wira dengan semangatnya.
Dengan semangat 45 Wira mengambil segala macam makanan ringan, soft drinks, rokok dll sampai mencapai 3 kresek merah besar.
"Buju buneengg, elu kenapa kok kalap gini Wir? Mau pindahan kostan elu?" Tanya Yazhil dengan herman eh heran.
"Gue mau libur jualan bakso dulu, mau istirahat di tempat. Gue lagi patah hati di tolak si Juleha. Jadi sambil meratapi nasib cinta gue, gue bisa sambil nyemil." Oceh Wira yang bikin Yazhil geleng geleng.
Saat mereka sedang asik ngobrol ngobrol santai, datang lah si Nila. Janda seberang kampung yang cantik nan bohaynya. Nila sorang janda anak satu. Suaminya meninggal tahun kemarin karena kecelakaan. Umurnya masih muda sekitar 26 tahun, tapi mukanya seperti gadis 18 tahun. Dan yang perlu kalian ketahui, si Nila nih demen banget sama si Yazhil. Sudah 4 bulan ini dia nguberin si Yazhil. Tapi Yazhil justru kebalikannya, dia malahan jadi ngeri di kejar kejar sama si Nila.
"Selamat siang mas Yazhil, Mas Wira." Sapa Nilla dengan sopan namun sedikit manjanya.
"Eh ada mbak Nilla, Selamat siang mbak." Jawab Yazhil dengan canggung.
"Selamat siang juga mbak Nilla, mbak nilla dari mana nih siang siang gini?" Jawab sekaligus tanya si Wira.
"Saya dari kampung sebelah Mas Wira, ini ada pesenan kue kering katanya buat hajatan." Jawab Nila tapi sambil ngedipin satu matanya ke Yazhil.
Saat itu pas juga si Yazhil pas ngeliat si Nila ngomong. Yazhil merinding liat Nila ngedipin satu matanya ke dia.
"Eehhmm, Mas Yazhil apa kabarnya?" Tanya Nilla dengan sedikit menggoda.
"Ah saya baik mbak Nilla." Jawab Yazhil sambil cengar cengir.
"Jangan panggil mbak dong, panggil neng atau ayank gitu!" Suruh Nilla sambil senyam senyum gak jelas.
"Haahahahaaaa mbak Nilla suka gitu deh." Cengir si Yazhil.
Si Wira ngode si Yazhil buat kabur. Karena mereka sama sama ngeri dengan mbak Nila. Entah apa yang membuat mereka ngeri.
Yazhil dengan cepat membayar semua yang telah mereka ambil tanpa sepengetahuan si Nilla. Si Wira mengamankan belanjaan dia biar dia gak lupa. Terus mereka berdua buru buru pergi dari sana.
"Eeh eh.. Mas Yazhil mas Wira mau kmana? Lah kok saya di tinggalin?" Tanya Nila yang heran dengan kelakuan dua lelaki tersebut.
Yazhil dan Wira menoleh bersamaan sejurus kemudian menjawab secara bersamaan.
"Maaf mbak Nila kami mau pergi dulu. Udah siang mau bobok." Yazhil dan Wira langsung pergi dengan menaiki motor mereka masing masing.
"Weeee sialaaaann gue di tinggalin. Awas ya Mas Yazhil cintaku kau tolak Anuku yang bergeraaaaakkk." Teriak Nila kepada Yazhil yang sudah menjauh.
Meanwhile...
"Kaboorrr Zhil mak lampir ngamuk." Seru Wira pada Yazhil sambil ngegass motornya.
"Apeess gue di kejar janda." Teriak Yazhil dari atas motor.
Hahahahahahha... Suukuuuriinn.
Silahkan like dan komen ya gaess. Dan tetap nantikan kelanjutan kisah kasih di kampung SukaManis ini. Terimakasih juga atas dukungannya. God bless you All 😘
