NovelToon NovelToon
Because I Want You

Because I Want You

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Lorong kecil

"Hai apa yang kalian lakukan di sini?"

"Ka ... ka ... kami tidak," belum selesai ucapan Rara.

"Pak ini tidak bisa di biarkan, udah seret saja mereka berdua ke rumah pak ustad secarang."

"Perbuatanya membuat malu kampung ini." sahut salah satu warga lalu menyeret gadis di dalam tidak lupa mereka juga menarik pria yang ada di dalam kamarnya.

"Jangan ..., jangan bawa kakakku." Teriak gadis berusia belasan tahun memohon pada warga yang ingin membawa kakaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lorong kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Di lain tempat sudah satu minggu Athur pergi dari rumah Rara, mulut tetangga yang sangat pedas melebihi cabai mencibir status Rara. Rara selalu berusaha tidak mau menanggapi perkataan mereka. Tetapi kali ini sudah keterlaluan sehingga Rara akhirnya angkat berbicara.

"Bu, Rara sadar bukan orang Kaya. Tapi aku tidak pernah menjual diri untuk makan." tegasnya dengan sengit.

"Hallah mana ada maling mau ngaku. Iya nggak ibu-ibu, nyatanya sekarang sudah di campakan. Apa lagi aku dengar ni ya ibu-ibu, dia sudah melunasi biaya tunggakan sekolah kedua adiknya. Coba pikir deh, kerja gajinya seberapa sih, kalau nggak jual itunya mana dia dapat duit." salah satu warga memprovokasi agar percaya dengan apa yang di bicarakan.

Plak!

"Jaga ucapan ibu! Selama ini aku berusaha menghormatimu, tapi maaf kali ini tidak lagi." Rara menampar wajah wanita paruh baya itu, perkataanya sudah sangat keterlaluan.

"Kau, berani menamparku." wanita itu memegangi pipinya yang terasa panas. Rara tersenyum sinis kearah wanita itu dengan tidak ada rasa takut.

"Hei Rara tidak sopan kamu," bela salah satu warga yang melihat kejadian itu.

"Iya, betul itu. Udah salah ngotot lagi. Kalau kamu nggak salah ngapain warga sampai grebek kamu di dalam rumah." sahut salah satu warga yang mempercayai ucapanya dan memperkeruh kericuhan.

"Maaf ibu-ibu? Jangan menyudutkan seseorang jika belum tahu kebenarannya. Itu sama saja fitnah." tegas seseorang yang baru saja bergabung. Dia adalah Ratna orang yang berada di samping Rara ketika anak itu di hadapkan oleh persolaan yang rumit. Iya wanita itu yang menguatkan Rara istri dari Ustadz Mahmud.

"Eh bu RT. Kita nggak lagi fitnah bun tapi ini nyata,"

"Nyata di mata kita belum tentu nyata oleh yang mengalami. Alangkah bagusnya jika kita tidak ikut campur urusan rumah tangga orang lain." timbal Bu RT menegur secara halus. membuat mereka semua terdiam membisu.

"Udah Ra jangan di tanggapi lagi. Ayo pulang," ajak bu RT ramah.

Dalam perjalanan pulang bu Rt sedikit berbincang bertanya tentang sekolahnya dan juga kedua adiknya.

Rumah bu Rt memang searah, tapi lebih jauh dari kediaman Rara. Tak terasa mereka berdua sudah sampai di depan rumah Rara.

"Bu mampir dulu," ajak Rara ramah.

"Ada sesuatu yang ingin Rara sampaikan," jelasnya lagi memasang wajah serius. Akhirnya Bu Ratna menganggu lalu mengikutinya masuk kedalam rumah kecil sederhana milik Rara.

"Duduk bu, bentar aku buatkan minum dulu." Rara pergi ke dapur.

Disana malah gadis itu justu di kejutkan dengan kedatangan seseorang. Tanganya sangat cepat menyambar gelas yang sedang di pegangnya. Lalu meneguk air minum itu dengan cepat seperti orang kehausan.

Plak!

"Apaan sih kamu Din, itu buat Bu Rt." kelas Rara memukul lengan Dino.

"Haus kak, haus ...," ujarnya tanpa rasa bersalah. Akhirnya Rara membuatkan minuman kembali untuk bu Ratna.

"Kak minta duit," rayu Dino kedua alinya naik turun tak lupa remaja itu memperlihatkan deretan giginya yang tidak begitu rapih

"Buat apa?" ketus Rara.

"Ketus amat jawabanya. Yang manis dong kak," rayunya kembali. Rara hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik.

Gadis itu tak tega, tanganya merogol Saku kantong celananya. Bola mata Dino berbinar, hatinya sungguh sangat senang karena beberapa hari ini dia tidak pernah meminta uang jajan. Bukan takut pada Rara, tapi kasihan karena sudah kerja keras. Hasilnya juga buat makan sehari-hari, belum lagi dengan kebutuhan lainnya seperti kak Nina misalnya.

"Hanya ada ini." Rara menjulurkan tanganya memberikan 1 lembar uang dua puluh ribuan.

"Makasih banyak kak."

Cup!

Dino menyambar uang Pemberian Rara lalu mengecup pipinya. Kemudia berlari kearah luar entah mau kemana dia.

"Ingat jangan di habiskan." Teriak Rara, tapi tidak ada jawaban dari Dino. Remaja itu hanya tersenyum dan mencium uang itu kearah sang kakak.

"Dino dari dulu masih sama," ujar Bu Ratna.

"Iya bu, begitulah adanya." sahut Rara dia meletakan secangkir teh hangat.

"Silahkan di minum bu," ujar Rara ramah.

"Terima kasih nak. Mana Nina tidak kelihatan?" tanya bu Ratna basa basi.

"Nina sedang mengerjakan tugas sekolah di rumah temannya." bu Ratna menganggu faham.

"Begini bu, sebelumnya Rara sekeluarga sangat berterima kasih atas semua bantuan yang sudah ibu berikan. Ini Rara ada rejeki untuk mengembalikan separuh uang yang dulu ibu pinjamkan." tutur Rara mengodorkan amplop coklat.

"Apa kamu sudah ada nak, kalau belum jangan di pikirkan dulu." Bu Ratna berusaha menolak, dalam hatinya takut jika remaja itu lebih membutukan ketimbang dirinya.

"Ada bu, tolong ambilah." mohon Rara memelas.

"Baiklah ibu ambil. Tapi maaf sebelumnya kamu dapat rejeki ini dari mana? Maaf jangan tersinggung ya," tanya Bu Ratna ragu takut menyinggung perasaan Rara.

"Ini uang dari Mas Athur bu," sahutnya singkat.

"Sekali lagi maaf nak Rara. Apa boleh ibu tanya sesuatu?" Rara mengangguk mengiyakan.

"Apa benar Athur pergi tanpa kabar?"

Rara menghela nafas, lalu menjelaskan panjang lebar pada Bu Ratna. Mereka berbincang cukup lama, bahkan bu Ratna juga sedikit menasehati Rara. Apa yang menurutnya tidak tepat dari cara berfikir anak remaja itu. Meluruskan agar kedua belah pihak tidak saling salah faham. Apa lagi niat Athur sudah sangat baik membelikan alat komunikasi untuknya.

Jika Athur memang pria brengsek tidak mungkin dia meninggalkan istrinya tanpa meninggalkan apapun. Nyatanya dia membelikan handpone agar memudahkan keduanya saling berkomunikasi. Tapi justru Rara segan menggunakan itu, yang mungkin malah akan menjadi kesalafaham.

Rara akhirnya mengangguk faham atas apa yang di nasehati oleh bu Ratna. Gadis itu merasa seperti menemukan sosok ibu pada diri bu Ratna. Selama ini dia juga yang sering membantunya ketika dalam kesusahan.

"Baiklah bu nanti Rara akan hubungi Mas Athur."

"Nah begitu. Ingat pesan ibu, kamu sudah jadi istrinya. Hal sekecil apapun kanu harus menghargai apapun itu mau suka atau tidak suka. Belajarlah untuk membicarakan dengan baik." Nasehat bu Ratna.

Rara memang masih perlu banyak belajar, usianya saja baru 17 tahun. Tidak mudah memang menyandang status istri, apa lagi semua secara mendadak. Bu Ratna pun akhirnya berpamitan untuk pulang mengingat hari sudah mulai sore. Sedangkan Rara kini sudah berada di dalam kamarnya memegangi benda pipih yang di berikan Athur.

Gadis itu mengetik pesan, lalu menghapus kembali. Bingung mau bertanya apa dan mengawali pesan pada seorang pria yang berstatus suami.

"Assalamualaikum, apa kabar." pesan pertama yang Rara kirim.

"Maaf baru mengirim pesan." pesan kedua yang rara kirim kemudian dia mengetik kembali.

"Rara tidak begitu mengerti menggunakan handpone ini, makanya baru bisa mengirim pesan." ujarnya sedikit berbohong agar Athur bisa memahami.

Rara menunggu lima menit, tak ada jawaban. sepuluh menit, setengah jam sampai akhirnya Rara menyerah. Meletakan benda pipih di atas meja kemudia dia pergi keluar. Bohong jika Rara tidak menantikan balasan dari Athur. Bagai mana pun di hati kecilnya dia ingin sekali tahu kabar pria itu.

1
🌹Widianingsih,💐♥️
kemana kedua orang tua nya kak ?
kok bisa dinikahkan sih ?
🌹Widianingsih,💐♥️: ohh ..kasihan yaa, tapi mereka anak-anak yang mandiri👍
total 2 replies
Cahaya 17
Nina Katro🤭 nggak pernah lihat dapur bagus
🌹Widianingsih,💐♥️
hai kakak...aku mampir🙏
Duh kasihan sekali masih muda 17 tahun sudah dinikahkan, terlalu muda sekali, mana suaminya juga baru kenal.....kok begitu sih ?😭
Embhul82: makasih bnyak.kak 👍
total 1 replies
me
semangat terus thor
me
wah papah Louise sedang honey moon nih 🤣
Embhul82: 🤭mumpunh nggak ada yg ganggu
total 1 replies
me
lanjut thor👍💪
Cahaya 17
lanjut💪
me
lanjut 💪
Cahaya 17
lanjut 👍
rokhatii
lanjut thor💪
Embhul82: makasih dukunganya
total 1 replies
me
💪
Cahaya 17
jangan kasih lemah karakter Rara Thor. ku tunggu kelanjutanya💪
Embhul82: makasih sudah selalu dukung
total 1 replies
Cahaya 17
lanjut up double 🤭
Embhul82: tidak janji ya kak🤭
total 1 replies
Cahaya 17
Bagus Thor lanjut pantang nyerah
Cahaya 17
buat penasaran pembaca kamu thor
Embhul82: makasih sudah mampur
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!