NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Kapten

Jerat Cinta Sang Kapten

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Menikahi tentara
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: keipouloe

Jhonatan Wijaya, seorang Kapten TNI yang dikenal kaku dan dingin, menyimpan rahasia tentang cinta pandangan pertamanya. Sembilan tahun lalu, ia bertemu dengan seorang gadis di sebuah acara Akmil dan langsung jatuh cinta, namun kehilangan jejaknya. Pencariannya selama bertahun-tahun sia-sia, dan ia pasrah.

Hidup Jhonatan kembali bergejolak saat ia bertemu kembali dengan gadis itu di rumah sahabatnya, Alvino Alfarisi, di sebuah batalyon di Jakarta. Gadis itu adalah Aresa, sepupu Alvino, seorang ahli telemetri dengan bayaran puluhan miliar yang kini ingin membangun bisnis kafe. Aresa, yang sama sekali tidak mengenal Jhonatan, terkejut dengan tatapan intensnya dan berusaha menghindar.

Jhonatan, yang telah menemukan takdirnya, tidak menyerah. Ia menggunakan dalih bisnis kafe untuk mendekati Aresa. Ketegangan memuncak saat mereka bertemu kembali. Aresa yang profesional dan dingin, berhadapan dengan Jhonatan yang tenang namun penuh dominasi. Dan kisah mereka berlanjut secara tak terduga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keipouloe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Malam itu, Pikiran Jhonatan tentang Aresa dan pesan terakhir dari Alvino terus berputar di kepalanya. Jhonatan meraih ponselnya dan kembali mengirim pesan kepada Alvino.

Jhonatan: Vin, aku butuh nomornya.

Alvino: Jo, maaf aku tidak bisa. Minta saja langsung ke Resa.

Jhonatan membaca balasan itu, rahangnya mengeras. Ia tidak mengerti. Bagi seorang perwira seperti dirinya, seharusnya meminta nomor telepon seorang wanita bukanlah hal sulit, tapi ini Aresa. Wanita itu sulit didekati, apalagi setelah kejadian di kafe. Jhonatan membuang ponselnya, ia merasa frustasi.

Keesokan paginya, Jhonatan berolahraga dengan para prajuritnya . Ia berlari, melompat, dan melakukan gerakan lain. Ia berusaha mengalihkan perhatian, tapi tidak bisa. Pikirannya dipenuhi dengan Aresa.

"Kapten Jhonatan," sapa seorang Prajurit.

"Ada apa?" tanya Jhonatan, suaranya terdengar dingin.

"Anda terlihat tidak fokus, Kapten," jawab Prajurit itu, "Apa ada masalah Kapten?"

"Tidak lanjutkan saja latihannya." Jawab Jhonatan

Jhonatan terus terdiam. Ia tidak bisa menceritakan masalahnya. Ia adalah seorang komandan, ia harus kuat. Ia hanya bisa menghela napas, dan melanjutkan latihannya.

****

Sementara itu, di apartemen Arian, Aresa masih terlelap. Arian sudah berangkat ke kantor, meninggalkan Aresa sendiri. Aresa terbangun pukul sepuluh pagi, ia terkejut karena matahari diluar sudah tinggi. Ia bergegas ke kamar mandi, membersihkan diri. Kemudian ia pergi ke dapur. Saat membuka kulkas, ia baru menyadari ternyata stok bahan makanan habis. Hingga akhirnya Aresa memutuskan untuk pergi ke supermarket dahulu.

Aresa tiba di supermarket dengan berjalan kaki dan mengambil sebuah keranjang belanja. Ia berjalan menyusuri setiap lorong, mencari bahan makanan yang ia butuhkan. Tiba saat ia hendak mengambil saus tomat, sebuah tangan lain juga meraih botol yang sama. Aresa menoleh. Seorang wanita berusia sekitar 35 tahun tersenyum ramah padanya.

"Maaf, sepertinya kita mengambil barang yang sama," kata wanita itu.

Aresa menanggapi dengan senyuman. "Iya,untuk anda saja tidak masalah," jawab Aresa.

"Tidak, saya ambil yang lain saja. Lagi pula, kayaknya ini botol terakhir," kata wanita itu sambil tertawa kecil. "Ngomong-ngomong, Anda mau masak apa?"

Aresa yang merasa nyaman dengan keramahan wanita itu, membalas, "Saya mau buat pasta, tapi saus tomat di rumah habis."

Mereka berdua berjalan menuju kasir sambil terus berbincang tentang bahan makanan dan resep. Mereka tidak bertukar nama, hanya obrolan ringan yang terasa menyenangkan. Setelah selesai di kasir, mereka berpisah. Aresa langsung menuju apartemennya. Setibanya Aresa langsung memasak untuk makan siang. Ia membuat pasta yang sangat pedas, dan langsung memakannya, setelah selesai tak lupa ia juga menjalani kewajibannya sebagai seorang muslimah.

Selesai beribadah Aresa bingung akan berbuat apa sebelum akhirnya memutuskan ke dapur dan mulai membuat kue kering. Ia sibuk sendiri, ia tidak keluar hingga Arian pulang dari kantor

*****

POV Jessica

Di dalam mobil, Jessica tersenyum, hatinya terasa hangat. Ia tidak menyangka akan bertemu dengan wanita seunik itu di supermarket. Wanita itu, dengan jilbab bergo hitamnya dan senyum yang tulus, memancarkan aura yang berbeda. Ia ramah, sopan, dan pintar. Jessica menyukai caranya berbicara, caranya memilih bahan makanan, dan caranya memperlakukan orang lain.

"Andai saja Jhonatan bisa bertemu dengan wanita seperti itu," gumam Jessica, ia memijat keningnya. Jhonatan, adiknya yang kaku, dingin, dan tertutup, sangat sulit untuk didekati. Jessica selalu ingin Jhonatan  memiliki pasangan, seseorang yang bisa mengisi kekosongan di hatinya. Dan Aresa, wanita itu, sepertinya adalah orang yang tepat. Ia berandai-andai, membayangkan Jhonatan dan Aresa. Ia yakin, Jhonatan akan menyukai Aresa. Ia akan mencoba untuk menjodohkan mereka. Namun, ia tidak tahu nama wanita itu, dan ia tidak tahu di mana ia tinggal. Jessica menghela napas, ia merasa sedih. Ia tidak bisa melakukan apa-apa.

*****

POV Jhonatan

Malam harinya, Jhonatan pergi makan malam sendirian. Ia makan di sebuah tenda Lamongan di pinggir jalan. Jhonatan memesan makanan, ia duduk di sudut tenda, ia merasa sangat lelah.

Namun, saat ia sedang mulai makan, matanya tertuju pada sepasang pria dan wanita yang memasuki tenda. Jantung Jhonatan berdebar kencang saat melihat wanita itu. Itu Aresa. Ia datang bersama seorang pria, dan ia terlihat sangat akrab dengannya. Jhonatan terkejut. Pria itu bukan Pria kemarin yang mengantar Aresa pulang, melainkan pria berbeda. Jhonatan berusaha bersikap tenang.

Ia terus mengamati mereka, mereka duduk tidak terlalu jauh dari Jhonatan. Aresa dan pria itu terus mengobrol, dan tertawa.

Jhonatan tidak tahu harus berbuat apa. Ia ingin menghampiri Aresa, tapi ia takut. Ia takut Aresa masih marah dengannya.

Setelah selesai makan, Aresa dan pria itu langsung pergi. Jhonatan dengan diam-diam mengikuti mereka. Mobil mereka berjalan menuju ke sebuah kawasan apartemen elit, Jhonatan mengenali apartemen itu. Itu apartemen yang sama saat kemarin Aresa diantar seorang pria juga. Jhonatan melihat mereka berdua turun dari mobil, dan berjalan masuk ke apartemen bersama.

Diam-diam Jhonatan turun dari mobilnya dan ikut masuk walaupun dari jarak yang lumayan jauh, tapi Jhonatan masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Mas Arian, kenyang banget rasanya aku mas" kata Aresa.

"Sama, Dek. Mungkin karena makanan tadi enak-enak, kan?" jawab Arian, ia mengusap kepala Aresa, seperti seorang kakak kepada adiknya.

Jhonatan memijat keningnya. Pikirannya dipenuhi pertanyaan. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah Alvino. Ia butuh jawaban.

Jhonatan mengendarai mobilnya sangat laju,pikirannya tidak tenang. ia ingin cepat cepat sampai ke rumah Alvino.

Setibanya Jhonatan di rumah Alvino dia langsung masuk setelah di persilahkan. Ia duduk berhadapan dengan Alvino, awalnya ia beralasan ingin membahas tentang bisnis yang akan mereka bangun.  Namun, ia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Ia akhirnya bertanya pada Alvino. "Vin, siapa pria yang kemarin mengantar Aresa pulang?" tanyanya.

"Oh dia Alvero adik gue,kenapa?" Jawab Alvino penasaran

"Jadi dia bukan pacar Aresa.?" Tanya Jhonatan menggebu

"Bukan lah mereka Sepupu, kebetulan juga saudara sepersusuan makanya mereka sangat akrab, bahkan terlihat mesra. Tapi itu adalah cara Mereka menyalurkan kasih sayangnya. Mereka hidup bersama sejak kecil, dan usia mereka juga hanya selisih beberapa hari saja." Jawab Alvino menjelaskan

"Oh jadi Mereka masih mahram, makannya mereka bebas bergandengan tangan." Jawab Jhonatan

"Loh emang lo lihat mereka kapan.?" Tanya Alvino curiga

"Emmm kemarin saat pulang gue engga sengaja lihat mereka di pasar malam,dan mereka terlihat sangat mesra" Jhonatan menghela nafas

"Terus tadi saat sedang makan malam di luar, gue juga melihat Aresa sama laki-laki, tapi bukan adik lo."  Ucap Jhonatan

"Oh mungkin sama kakaknya kali, kakak Resa kan ada yang menetap disini." Jawab Alvino santai.

1
Embhul82
💪 semangat 👍
Embhul82
menarik Thor
yu kak saling sapa mampir beri dukungN ke karyaku juga
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor moga konfliknya nggak trlalu berat
rokhatii: hehe tunggu aja kak🤭. konfliknya santai kok
total 1 replies
aisssssss
💪
aisssssss
👍
rokhatii
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!