NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Peri Cermin Kecil

Tanggal 3 bulan 9 tahun 472, Dunia Xuanyu, Dinasti Hanxu — penghujung musim panas, menjelang gugurnya dedaunan pertama.

Musim semi perlahan berganti, membawa warna-warna baru pada halaman kediaman keluarga Yun. Dalam sekejap, Yun Ruona telah tumbuh menjadi bayi mungil berusia enam bulan. Tubuhnya kini semakin berisi dan pipinya kian tembam, seperti bakpao kukus yang baru matang. Ia sudah bisa duduk dengan bantuan bantal penopang, meski sesekali masih terhuyung dan hampir terguling ke samping. Ia mampu menggenggam benda kecil dengan jemari mungilnya, dan bereaksi terhadap suara di sekitarnya.

Meski belum bisa berdiri, berjalan, atau bicara, satu hal pasti — ia telah menguasai seni ekspresi wajah tingkat tinggi. Kadang bibirnya merenggut seolah berpikir dalam, kadang matanya menyipit nakal, dan lebih sering lagi ia tersenyum lebar pada siapa pun yang menatapnya.

“Lihat! Lihat~ Nona muda kita senyum lagi~” teriak salah satu pelayan muda dengan nada gemas.

Setiap kali Yun Ruona melemparkan ekspresi menggemaskan, para pelayan, pengasuh, bahkan penjaga rumah sering kali dibuat terkapar oleh rasa gemas tak tertahankan — tentu bukan benar-benar mati, hanya idiom belaka. Aura bayi yang memancar dari wajahnya benar-benar seperti pesona peri kecil yang mampu meluluhkan hati siapa pun yang lewat.

Salah satu kebiasaan barunya adalah bercermin. Begitu diletakkan di depan cermin perunggu kecil yang dipoles mengilat, ia akan menatap pantulan dirinya dalam-dalam, lalu… tersenyum lebar sambil mengeluarkan suara tawa tak jelas, “Ah—Ehe~”

"Cermin, Cermin Perunggu, katakan padaku, siapa bayi terimut di dunia ini? Muehehehe ...," batin Nana seolah sedang berbicara dengan cermin bak di film Snow White.

“Dia melakukannya lagi~!” pelayan menjerit kecil menahan tawa.

“Benar-benar Nona kecil adalah ‘Peri Cermin Kecil’ kita~ 愛鏡小仙 (Ài jìng xiǎo xiān)!” seru pelayan yang lain.

"Kayaknya ketimbang Peri, aku lebih seperti orang gila. Ha~ Ini bakal jadi kesalahpahaman pertama dalam hidup yang tak ingin aku luruskan. Mentang-mentang jadi bayi dan nggak ada yang dengar suara hatiku."

Julukan itu pun tersebar di seluruh kediaman. Tidak hanya pelayan, Nyonya Yun pun ikut menirukan dengan nada lembut, “Nana, Peri Cermin Kecilku, pagi ini kau lebih ceria dari biasanya~” sambil mencium pipi tembamnya yang seolah tidak pernah kempes.

Yun Ruona hanya dalam hati menjawab, “Tentu saja ceria… pantulan wajahku di cermin terlalu imut untuk tidak dikagumi. Kalau aku bukan aku, mungkin aku pun akan jatuh cinta pada bayi ini~”

Jika Nyonya Yun ikut-ikutan memanggilnya Peri Cermin Kecil karena gemas, itu sudah jadi hal yang lumrah. Tapi ... kenapa Tuan Yun dan Yun Zhen ikut-ikutan juga?

"Peri Cermin Kecil Diedie ada di mana, ya~" tanya Tuan Yun dengan nada menggoda.

"Peri Cermin Kecil Gege~ Lihat! Gege-mu berhasil di tes sastra hari ini. Hebat, 'kan?" ujar Yun Zhen dengan bangga.

"Ternyata dia lelaki di rumahku ini sudah masuk tahap menjadi budak anak perempuan. Lihatlah kelakuan mereka .... Seolah mencari perhatianku."

Namun di balik keceriaan yang memenuhi kediaman keluarga Yun, ada riak kecil yang mulai muncul di bawah permukaan. Seperti aliran air tenang yang menyembunyikan arus kuat di dasarnya, perubahan itu perlahan tapi pasti merambat ke kehidupan sehari-hari mereka.

Meski hari-hari di rumah Yun tampak damai, ada perubahan yang mulai terasa akhir-akhir ini. Sejak pertengahan bulan 8 tahun 472, Tuan Yun Haoran 雲浩然 (Yún Hàorán) — ayah Yun Ruona — semakin jarang berada di rumah. Jika biasanya setiap pagi ia sempat menggendong putrinya sebelum berangkat bekerja, kini keberangkatannya sering sebelum fajar, dan kepulangannya kadang larut malam saat semua sudah tidur.

Pelayan dapur sering berbisik saat mencuci peralatan, “Akhir-akhir ini Tuan sering menerima tamu malam-malam. Mereka datang diam-diam, tanpa kereta keluarga, dan memakai pakaian khas ibu kota. Kau perhatikan?”

“Ya. Bahkan aku pernah lihat salah satu membawa gulungan surat bersegel. Setelah dibaca, Tuan langsung membakarnya di halaman belakang,” timpal pelayan tua dengan suara pelan, memastikan tidak ada siapa pun mendengar.

“Apakah ini ada hubungannya dengan urusan dagang, atau… hal lain?”

"Hus! Jangan bicara macam-macam. Kalau nggak mau nyawamu hilang."

"Ah ... oke, oke."

Bisikan itu mengambang di udara seperti asap dupa, samar namun menyisakan jejak. Mereka seolah berpura-pura tidak mendengar, melihat, dan mengerti demi keamanan nyawa masing-masing. Hal-hal seperti ini sangat tabu untuk dibicarakan lebih lanjut oleh pelayan dengan status rendah seperti mereka.

Yun Ruona yang sedang duduk di pelukan ibunya, tentu belum benar-benar mengerti. Namun karena jiwa dalam tubuhnya adalah jiwa orang dewasa dari dunia modern, nalurinya — atau mungkin sisa kepekaan dari kehidupan sebelumnya — merasakan sesuatu yang ganjil di balik rutinitas ayahnya akhir-akhir ini.

"Sepertinya kedamaian di kediaman ini tidak akan bertahan lama. Jika aku benar-benar bayi baru lahir, aku tidak akan peduli dengan perkataan mereka. Jangankan peduli, ingat saja tidak mungkin. Mari tunggu saja bagaimana kedepannya nanti," batin Nana yang ikut larut dalam pikirannya setelah mendengar percakapan para pelayan tadi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Suatu sore tanggal 18 bulan 9 tahun 472, saat angin bertiup lembut membawa aroma bunga musim semi yang mulai berguguran, Nyonya Yun mengajak Yun Ruona ke taman kecil di belakang rumah. Yun Zhen sedang berlatih dengan semangat seperti biasa. Keringat membasahi dahinya, tapi matanya penuh tekad. Tekad kuat yang membara bagai kobaran api. Yun Ruona dapat merasakan tekad itu dari aura yang keluar saat Yun Zhen sedang berlatih.

Saat Yun Zhen menyadari sang adik memperhatikannya, ia berhenti sejenak, mengusap peluh di dahi, lalu berjalan menghampiri dengan langkah ringan. Tentu saja ekspresinya terlihat lebih hidup ketika Yun Ruona menghampiri saat ia sedang berlatih.

“Meimei, lihat ini~” katanya sambil memutar pedang kayu dengan gaya penuh percaya diri. Ia lalu jongkok, menyentuh pipi tembam Yun Ruona dengan jari telunjuknya. “Kau harus cepat tumbuh besar supaya bisa menonton Gege bertanding, ya!”

Yun Ruona merespon dengan tawa ceria dan lambaian tangan tak jelas, seolah benar-benar mengerti. Adegan itu membuat Nyonya Yun tertawa lembut, sementara Yun Zhen semakin semangat kembali berlatih.

“Gege benar-benar rajin, ya …,” pikir Yun Ruona sambil menatapnya kagum.

"Yang akan jadi pasangannya nanti pasti sangat beruntung. Melihat di usia hampir sembilan tahun dia sudah semahir ini, pasti akan jadi petarung yang hebat. Apapun jalan yang akan ia pilih, entah Wenguan 文官 (wénguān) yang mengatur negara dengan kebijaksanaan, atau Wuguan 武官 (wǔguān) yang melindungi tanah air dengan pedang di tangan, masa depannya pasti gemilang."

"Kira-kira nanti pasanganku akan seperti apa, ya? Paling tidak harus setara kuatnya dengan Gege."

Nyonya Yun mengusap lembut kepala Yun Ruona. “Putriku, dunia ini luas dan sering kali tak terduga. Tapi selama kita punya hati yang teguh, kita bisa melalui semuanya,” ucapnya dengan nada tenang, seolah berkata bukan hanya pada bayinya, tapi juga pada dirinya sendiri.

"Tiba-tiba banget Niangqin berbicara seperti ini ...."

Yun Ruona menatap wajah ibunya. Dalam ketenangan itu, ada sesuatu yang dalam … seperti seseorang yang menyimpan rahasia besar namun tetap memilih tersenyum demi keluarganya.

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!