NovelToon NovelToon
Satu Perempuan

Satu Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Satu wanita banyak pria
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nurcahyani Hayati

Bagaimana jadinya jika kamu menjadi anak tunggal perempuan di dalam keluarga yang memiliki 6 saudara laki-laki?
Yah, inilah yang dirasakan oleh Satu Putri Princes Permata Berharga. Namanya rumit, ya sama seperti perjuangan Abdul dan Marti yang menginginkan anak perempuan.

Ikuti kisah seru Satu Putri Princes Permata Berharga bersama dengan keenam saudara laki-lakinya yang memiliki karakter berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurcahyani Hayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Resep Anak Perempuan

"Caranya?"

Marti terdiam.

...---------------...

"Perempuan?"

Marti mengangguk mengiyakan ujaran wanita tua yang sudah kehilangan banyak gigi karena dimakan usia.

Mbok Hasna namanya, ia terkenal karena memiliki sepuluh anak perempuan yang kini sudah besar-besar bahkan salah satu anaknya seusia dengan dirinya.

"Iya mbok. Saya mau berguru. Saya sudah punya banyak anak tapi semuanya laki-laki."

"Saya mau punya anak perempuan Mbok jadi saya mau minta resep sama mbok. Siapa tahu setelah saya meminta resep sama Mbok, saya bisa punya anak perempuan."

"Kira-kira apa, ya mbok?" tambahnya lagi.

Mbok Hasna terdiam. Raut wajahnya nampak berpikir sementara Marti masih terdiam menanti jawaban.

"Tidak ada," jawabnya membuat Marti mengernyit bingung.

"Kok tidak ada."

"Yah tidak ada."

...----------------...

"Saya tidak tahu."

Wajah Marti mempias penuh kekecewaan setelah mendapat jawaban dari pria tua yang sedang mendorong gerobak sampah.

Kata Mbok Hasna, pria pemulung ini juga memiliki anak perempuan yang banyak. Sehingga Marti memutuskan untuk memberanikan diri bertanya.

"Ayolah, pak! Gimana caranya? Soalnya saya mau banget punya anak perempuan. Saya sudah punya enam anak laki-laki dan saya mau anak perempuan."

"Anak laki-laki?"

Marti mengangguk.

"Wah, kalau begitu Ibu saja yang kasih tahu saya rahasianya. Saya juga nggak punya anak laki-laki."

Sudut bibir Marti terangkat, bukannya mendapat jawaban tapi ia malah mendapat pertanyaan . Bukannya mendapatkan resep tapi malah dimintai resep, haduh.

Marti kini melangkahkan kakinya dengan pasrah penuh dengan rasa lelah melewati jalan beraspal dengan kendaraan yang berlalu lalang.

Bukan hanya satu atau dua orang yang ia tanyakan tentang cara mendapatkan anak perempuan tapi sudah puluhan orang yang ia tanya tapi tak ada satupun jawaban yang ia terima.

Sekarang harus apa? Harus ke mana lagi ia bertanya. apakah ia harus menerima takdir bahwa ia tidak akan memiliki anak perempuan seperti apa yang dia inginkan.

Marti mendudukkan tubuhnya di kursi taman yang ada di sekitar kota. Tempat yang dihiasi dengan pepohonan rindang, cukup indah untuk dinikmati sore ini.

Untung saja ia sudah memompa asinya sehingga ia bebas keluar rumah, lagi pula ada Abdul yang mengurus bayi baru serta anak-anak yang lain jadi ia tidak perlu khawatir jika pulang terlambat.

Marti menghela nafas lelahnya. Kedua matanya menatap orang-orang yang sedang bersantai di taman. Pandangannya kini berpusat pada satu keluarga kecil yang memiliki sepasang anak laki-laki dan perempuan.

kedua sudut bibirnya terangkat melengkung membuat senyumnya begitu indah menatap keceriaan keluarga kecil itu.

"Coba saja saya punya anak perempuan pasti sudah lengkap keluarga kecilku dengan Abdul."

"Tapi kenapa Tuhan tidak memberikan saya anak perempuan, ya? Apa yang salah?"

"Mau tisyu, Bu?"

Marti menoleh memandangi wanita tua dengan tubuh bungkuk sembari tangannya yang menjulurkan beberapa tumpuk tisu yang telah dimasukkan ke dalam kantong kresek berwarna putih.

Marti hanya tersenyum samar lalu menggelengkan kepalanya memberikan kode bahwa ia menolak.

"Kamu sedih?"

Marti tertunduk sejenak. Wanita tua bungkuk itu ikut duduk di samping Marti yang masih melamun.

"Aku tahu resepnya?"

Kedua mata Marti membulat setelah mendengar ucapan wanita tua bertubuh bungkuk itu. Terkejut bukan main.

"Loh? Tahu darimana?"

Wanita tua itu tertawa kecil. Sedikit menyeramkan.

"Aku tahu karena dari tadi aku mengikuti kamu, hahaha."

Marti mendecapkan bibirnya kesal. Marti pikir wanita tua ini adalah wanita peramal yang mengetahui apa maksud dan tujuannya. Hampir saja.

"Iya Nek. Saya sudah punya anak laki-laki yang banyak tapi tak satupun saya memiliki anak perempuan."

"Padahal saya mau sekali punya anak perempuan. seperti tetangga-tetangga saya yang lainnya."

"Mereka itu punya anak laki-laki dan juga punya anak perempuan saya juga mau."

"Percuma kan kalau saya punya banyak anak tapi tidak ada yang perempuan," jelasnya.

Wanita tua bungkuk itu tertawa membuat gusi tanpa gigi terlihat. Marti melirik risih. Aneh juga wanita tua ini.

"Aku tahu resepnya."

Kedua mata Marti membulat. Dia dengan cepat menatap ke arah wanita tua yang masih ada di sampingnya.

"Nenek tahu?"

Wanita tua itu mengangguk.

"Apa?"

Marti mendekatkan jarak duduknya. dia menggenggam jemari tangan wanita tua yang telah berkeriput itu.

"Apa, Nek? Apa? tolong kasih tahu saya."

"Saya sudah capek ke sana kemari mencari resep tapi tak ada satupun resep yang saya dapatkan."

"Saya capek, Nek. Tolong beri tahu saya," ujarnya penuh mohon.

"Saya punya satu cara yang bisa saya berikan."

"Dengan cara ini pasti kamu akan mendapatkan anak perempuan seperti apa yang kamu inginkan selama ini."

Marti memandang serius. Tak ada suasana yang penuh keseriusan selain ini.

"Caranya?" tanya Marti penuh penasaran.

"Caranya...."

"Uang dulu!"

Marti mendecapkan bibirnya dengan kesal, ujung-ujungnya pasti berhubungan dengan itu. Wanita tua itu menggerakkan jari tangannya memberikan kode uang dengan kedua alisnya yang naik turun.

Tanpa berpikir lama Marti mengeluarkan uang beberapa lembar dari saku bajunya.

"Ini saya punya uang," ujarnya sambil menjulurkan uang berwarna biru itu ke arah wanita tua yang nampak berbinar-binar.

Tangannya bergerak berniat meraih uang yang sudah ada di depan mata.

"Eits-" Marti menjauhkan tangannya yang masih memegang uang itu.

"Tapi kalau sampai resep yang nenek berikan salah dan saya malah mendapatkan anak laki-laki dan tidak mendapatkan anak perempuan bagaimana?"

"Tidak perlu khawatir! Resep ini sudah banyak yang pakai dan saya janji resep ini tidak akan gagal."

"Kamu pasti akan mendapatkan anak perempuan seperti apa yang kamu inginkan."

"Kalau gagal?" tanya Marti.

"Tidak akan gagal kalaupun gagal kamu cari saja saya dan saya akan mengembalikan uang ini bahkan saya akan menggantinya berkali lipat," jelasnya meyakinkan.

Marti menyerahkan uang itu. Wanita tua itu tertawa bahagia lalu masukkan uang yang telah ia dapatkan ke saku celana yang ia gunakan.

"Beritahu saya, Nek apa caranya?" tanya Marti tak sabaran.

"Caranya adalah pilih salah satu dari anakmu yang berjenis kelamin laki-laki itu."

"Lalu?"

"Lalu pakaikan anak laki-laki itu dengan pakaian perempuan. Kalau perlu biarkan rambutnya panjang seperti anak perempuan."

"Perlakukan dia seperti anak perempuan. Anggap saja anakmu itu adalah perempuan bukan anak laki-laki."

Marti mengernyit bingung.

"Memangnya bisa?"

"Kamu harus yakin! Ini dipercaya akan membawa aura positif ke kandungan kamu."

"Pandanganmu pada anak laki-laki yang kamu jadikan perempuan itu akan membawa dampak baik sehingga otakmu akan merespon dan akan menciptakan respon halusinasi."

"Anggap saja Ini adalah sebuah tipuan, tipuan otak sehingga akan mempengaruhi sistem kerja tubuh."

Marti tak bisa berkata apa-apa setelah mendengar penjelasan dari wanita tua itu. Cukup luar biasa pembahasan dan penggunaan kata-kata yang di lontarkan tapi benar atau salahnya Marti tidak tahu.

"Kamu harus yakin dan sudah banyak yang membuktikannya. Jadi tidak perlu ragu lagi."

"Cobalah!" ujarnya lagi lalu menyentuh pundak Marti yang kini masih terdiam.

1
Sena Safinia
kocak suka ........gimana klo ad cwok naksir incess .....ga sabar nunggu next
balabulu
lanjut Thor
balabulu
semngat thor punya
balabulu
aduh kapan yah semua anaknya kumpul duduk bareng
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
nggak sabar ni pengen tau kelanjutannya
balabulu
semangat Thor up nya
balabulu
giginya kakak
balabulu
ahahahha 🤣, salah tangkap kamu pak 🤣
balabulu
semangat Thor up. ya kalau perlu dobel deh yah 🥹
balabulu
kasian kamu Prapat nasip punya kembaran
balabulu
aduh kasian praga semangat Thor up nya
balabulu
next thoorrr heheh seruh niii
Salju
next thoor
Salju
Pratama jadi anak pemalas nh
Salju
Next thoor
Seru juga bacanya
Salju
kasian banget si kabo tapi lucu
Salju
si pradu jadi bahan resep hahaha
Salju
Pokoknya aku pilih pralim hahaha anak marti yg pling ganteng
Salju
Anaknya ada yang kembar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!