NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Dunia adalah sarang ketidakadilan. Seseorang bisa terlahir dengan harta bergelimang dan paras cantik mempesona. Sementara itu, ada orang lain yang kesusahan mencari uang apalagi memperhatikan penampilan.

Emily tahu ini semua salah takdir. Tapi, tidak bisa dipungkiri kalau hatinya menoreh iri. Terutama pada seorang gadis cantik berambut pirang yang dia anggap memiliki kehidupan sesempurna penampilannya.

Dia Agatha Sephia Blanche. Putri satu-satunya dari Duke Blanche yang bertunangan dengan Putra Mahkota Kerajaan. Dia sangat cantik, terpelajar, kaya, dan memiliki seorang pemuda luar biasa di sampingnya. Emily sangat ingin memiliki kehidupan seperti itu juga.

Andai dia bisa merebut semua yang Agatha punya, bukankah hidupnya akan bahagia?

Tanpa disangka, dia berhasil. Emily merebut posisi Putri Mahkota dan menjatuhkan gadis itu ke sel penjara. Sebentar lagi, penghalang terbesarnya akan menghilang dari dunia atau setidaknya itulah yang dia kira akan terjadi.

Sekarang, penghalang terbesarnya itu malah berdiri di hadapannya. Meski tidak lagi mengenakan gaun mewah ataupun perhiasan mahal, Agatha tetap mempesona dengan baju pendeta. Sial, wajah cantik itu, Emily sangat membencinya.

"Aku sangat terkejut melihatmu disini, Lady. Bagaimana kabarmu sekarang?" Emily menggenggam satu tangan Aluna dengan antusias. Aluna sangat yakin mereka tidak dekat. Apa karakter tokoh utama wanita memang seperti ini?

"Aku baik," jawab Aluna singkat. Dia membiarkan saja tindakan Emily. Tidak tahu kalau Emily tengah berusaha memancing emosinya.

Sebab Agatha yang dia kenal pasti akan marah bila disentuh seenaknya oleh orang lain apalagi dia. Tapi, Agatha di depannya berbeda dengan yang dulu.

Senyum Emily mendadak kaku. Apakah provokasinya kurang?

"Eugene tidak mengganggumu kan, Lady? Aku akan memarahinya kalau dia berani melakukan itu untukku," kata Emily dengan bibir mengerucut.

Maksud dari perkataan Emily, dia sedang mendeklarasikan hubungannya yang tidak biasa dengan Eugene. Eugene akan mengganggu Aluna karena dirinya.

Aluna mengerti maksudnya. Dia menatap heran. Emily terlalu polos dan tidak bisa menjaga mulutnya atau dia memang sengaja memancing emosinya? Apapun itu sedetik kemudian Aluna tidak peduli.

Terserahlah apa yang ingin dilakukan tokoh utama. Toh, nanti juga pergi sendiri dari Kuil dan mereka tidak akan bertemu lagi.

"Tidak, Nona. Tuan Eugene sangat baik dengan Lady Agatha," jawab Clara sebelum Aluna berbicara. Raut wajah Emily berubah mendung. Dia menatap Clara sengit.

"Kenapa memanggilku Nona? Aku ini Putri Mahkota Kerajaan. Tidak sopan sekali! Kau juga memotong pembicaraan kami seenaknya. Lady, bukankah dia pantas mendapatkan hukuman?"

Aluna mulai tidak senang. Menghukum seseorang karena kesalahan sepele yang sebenarnya tidak perlu di permasalahkan terlalu tidak masuk akal baginya. Aluna pikir di dunia ini tidak akan ada hal begitu. Ternyata sama saja seperti dunianya yang lama.

"Tidak perlu menghukum seseorang karena kesalahan sepele, Putri Mahkota." Aluna melepas tangan Emily.

Emily semakin dibuat heran. Seharusnya tidak seperti ini.

"Lady, apa kau masih marah kepadaku?" mata Emily berkaca-kaca. Gadis itu menunduk sedih. "Aku tahu kalau kau masih menyukai Alex. Tapi, sekarang aku dan Alex sudah menjadi pasangan. Tolong berhenti marah padaku."

Aluna bertambah heran.

Sekarang dia yakin Emily sengaja memprovokasinya.

"Aku tidak-"

"Emily, apa dia mengganggumu lagi?" Seseorang memotong ucapan Aluna sebelum gadis itu menyangkal semua perkataan Emily. Pemuda itu berdiri di samping Emily lantas menatap Aluna tajam. Raut wajahnya terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya.

Pemuda itu memiliki wajah tampan dengan surai hitam pekat. Dalam sekali lihat, Aluna langsung mengenali identitasnya. Tokoh utama pria, Alexander Grandia Castile.

"Agatha, berhentilah bertingkah menjijikkan. Aku sudah menegaskan kepadamu kalau cintaku adalah Emily. Aku tidak pernah mencintaimu." Alex memandang lembut pada gadis di sampingnya. Emily tersenyum malu-malu sebelum menyembunyikan wajahnya di dada bidang Alex.

Aluna nyaris tertawa. Sekarang siapa yang terlihat menjijikkan? Mereka asal menuduhnya lalu mempertontonkan momen romantis yang membuatnya mual.

Aluna sungguh kasihan dengan Agatha. Bagaimana bisa gadis menyedihkan sepertinya malah jatuh hati dengan pemuda menjijikkan seperti Alex?

"Menjijikkan katamu? Jangan asal bicara. Dia yang menuduhku tanpa alasan, tapi kau malah langsung membelanya tanpa bertanya apa yang sebenarnya terjadi." Orang seperti ini seorang Putra Mahkota? Langsung mengambil keputusan tanpa menyelidiki siapa yang benar dan siapa yang salah. Aluna tidak mampu membayangkan nasib Kerajaan jika dipimpin oleh orang seperti itu.

Tapi, sepertinya dia tidak perlu membayangkan hal semacam ini karena dia akan mati lebih dulu. Apa yang terjadi setelah dia mati bukan urusannya.

"Kau pikir aku akan percaya dengan tipu muslihatmu, Agatha? Sudah dari dulu kau membenci Emily karena mencintaiku. Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya lagi!"

Perempatan siku-siku imajiner tercetak di dahi Aluna. Dia berusaha keras agar tidak kelepasan mengumpat.

"Kau pikir aku masih mencintaimu? Jangan gila, aku tidak memiliki sedikitpun perasaan kepadamu lagi." Kalau ada mungkin rasa benci. Tipe manusia yang selalu merasa dirinya benar dan melimpahkan kesalahan pada orang lain membuat Aluna muak. Apalagi seseorang yang egois dan tidak memiliki rasa tanggung jawab.

Alexander Grandia Castile adalah pake komplit dari tipe manusia yang dibenci Adara.

Dia sudah mendapatkan sebagian besar memori Agatha. Dia tahu apa saja yang telah dilakukan gadis itu untuk membuat tunangannya senang. Tapi yang dia dapatkan bukannya perlakuan baik, melainkan perselingkuhan yang mengatasnamakan cinta sejati.

"Tidak perlu berbohong. Aku sangat mengenalmu, Agatha. Kau tidak akan segan bertindak berlebihan kepada orang-orang yang dekat denganku." Ujar Alexander percaya diri.

Tangan Aluna mengepal kuat.

"Berlebihan ya?" Aluna terkekeh sinis. Satu tangannya menutupi mulut. Sebuah gerakan anggun yang didasarkan dari ingatan Agatha.

Mereka menyebut cinta tokoh utama sebagai cinta sejati. Lalu bagaimana dengan cinta tokoh pendukung seperti Agatha? Apa itu obsesi? Tapi, Alexander berulang kali memanfaatkan kosakata bernama cinta untuk mendapatkan keuntungan dari Agatha.

Mempermainkan perasaan orang lain itu juga salah. Apa karena dia tokoh utama jadi bebas menyakiti siapa saja yang tidak dia sukai?

Takdir selalu penuh dengan ketidakadilan. Aluna sangat paham bagaimana takdir mempermainkan kehidupannya sesuka hati.

"Berlebihan? Apa itu lebih berlebihan dari perselingkuhan yang sekarang kau lakukan? Kau berulang kali memeluk wanita lain di hadapanku saat kita masih bertunangan. Bukan aku yang menjijikan, Alexander. Kau jauh lebih tidak tahu malu dan menjijikan selama ini!"

Agatha tidak pernah memperlihatkan bagaimana perasaannya hancur oleh Alexander. Dia hanya akan marah sembari berpura-pura kuat. Tapi, saat tengah menyendiri, dia sering menangis.

Perasaan Agatha mempengaruhi Aluna. Setitik air mata turun dari pelupuk matanya dan terus bertambah tanpa bisa ia hentikan.

Alexander tertegun. Setelah bertahun-tahun mengenal Agatha, ini pertama kalinya dia melihat gadis itu menangis. Agatha adalah gadis yang tidak punya perasaan. Agatha sangat egois dan semaunya sendiri. Agatha juga... akan selalu berusaha memberikan bantuan di saat dia butuh. Gadis itu tidak pernah meminta balasan apapun kepadanya hingga dia terbiasa dengan setiap bantuan yang gadis itu berikan.

"Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah aku sudah meminta kalian untuk menungguku di ruangan itu?" Eugene datang dengan wajah kesal. Sedetik kemudian, dia berlari menghampiri Aluna.

"Siapa yang membuatmu menangis, Aluna? Apa yang terjadi?" Sekujur tubuhnya berubah dingin. Aura miliknya yang menghangatkan hati orang di sekitarnya menghilang tak ditemukan. Dia menatap tajam sepasang kekasih yang selalu mencari keributan di manapun mereka berada. Harusnya dia memperingati gadis itu saat tahu tujuan mereka kesini adalah untuk mencari Agatha.

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!