NovelToon NovelToon
Kaisar: Dewa Immortal

Kaisar: Dewa Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Kisah cinta masa kecil / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Langit senja berwarna jingga keemasan, perlahan memudar menjadi ungu lembut. Burung-burung kembali ke sarang, sementara kabut tipis turun dari gunung di kejauhan, menyelimuti desa kecil bernama Qinghe. Di ujung jalan berdebu, seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun berjalan tertatih, memanggul seikat kayu bakar yang nyaris dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Bajunya lusuh penuh tambalan, rambut hitamnya kusut, dan wajahnya dipenuhi keringat. Namun, di balik penampilan sederhananya, sepasang mata hitam berkilau seolah menyimpan sesuatu yang lebih besar daripada tubuh kurusnya.

“Xiao Feng! Jangan lamban, nanti api dapur padam!” teriak seorang wanita tua dari rumah reyot di pinggir desa. Suaranya serak tapi penuh kasih. Dialah Nenek Lan, satu-satunya keluarga yang tersisa bagi bocah itu.

Xiao Feng menyeringai meski peluh bercucuran.
“Ya, Nenek! Sedikit lagi! Kayu ini lebih keras kepala dari banteng gunung, tapi aku akan menaklukkannya!”

Nenek Lan hanya mendengus.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 – Gua Rahasia dan Bisikan Naga

Darah masih menetes dari sudut bibir Xiao Feng ketika mereka akhirnya berhasil keluar dari kota. Malam itu, bulan purnama menggantung pucat di langit, kabut tipis menyelimuti pegunungan. Langkah mereka berat, setiap nafas terasa dingin di udara malam.

Ling’er menopang tubuh Xiao Feng yang goyah. “Feng, kau terlalu banyak kehilangan darah. Kalau terus begini, kau bisa mati sebelum fajar.”

Xiao Feng memaksa tersenyum, meski wajahnya pucat. “Aku… masih bisa berjalan. Jangan khawatir… sedikit luka bukan apa-apa.”

Ling’er menghentikan langkahnya, matanya memerah karena marah dan sedih. “Sedikit luka? Kau hampir mati berkali-kali! Kau selalu bilang ‘tidak apa-apa’, tapi aku yang harus melihatmu berdarah setiap saat!”

Xiao Feng terdiam. Kata-kata Ling’er menusuk lebih dalam dari luka pedang mana pun. Ia ingin berkata sesuatu, tapi tubuhnya gemetar hebat, membuatnya tak mampu menjawab.

Akhirnya, Ling’er menarik napas panjang, lalu menguatkan tekad. “Kita harus cari tempat bersembunyi. Kalau mereka mengejarmu lagi dalam kondisi begini, kita tidak punya harapan.”

Setelah hampir satu jam berjalan, mereka menemukan sebuah celah di tebing berbatu. Tersembunyi di balik semak lebat, celah itu cukup besar untuk masuk. Dari luar tampak biasa saja, tapi begitu masuk, ternyata di dalamnya terdapat gua luas dengan dinding berkilau kristal mineral.

“Tempat ini…” Xiao Feng bergumam, suaranya lemah. “Sangat tersembunyi. Tidak mudah ditemukan.”

Ling’er segera menurunkannya, lalu menyalakan obor kecil. Cahaya api memantul di dinding kristal, menciptakan bayangan indah. Namun keindahan itu tidak mampu menghapus kekhawatiran di matanya.

Ia mengeluarkan pil pemulihan dari kantung, menawarkannya pada Xiao Feng. “Cepat, telan ini. Tubuhmu harus dipulihkan dulu.”

Xiao Feng mengambilnya, lalu menelan. Energi hangat menyebar, sedikit meredakan rasa sakit. Namun ia tahu, luka dalam akibat pertarungan dengan kultivator berjubah hitam tidak bisa sembuh dengan cepat.

Ling’er duduk di sampingnya, menatap wajahnya yang pucat. “Feng… kau selalu terlihat kuat di depan orang lain. Tapi hanya aku yang tahu seberapa banyak luka yang kau tanggung. Aku takut suatu hari… aku kehilanganmu.”

Xiao Feng menoleh, menatap mata Ling’er yang berkilau oleh air mata. Ia mengangkat tangannya yang gemetar, menyentuh pipinya. “Ling’er… selama aku masih bernapas, aku tidak akan meninggalkanmu. Kau adalah alasanku untuk terus melangkah.”

Ling’er menunduk, air mata jatuh membasahi tangannya. Ia tidak menjawab, hanya menggenggam tangan Xiao Feng erat-erat.

Ketika Xiao Feng mencoba bermeditasi, tiba-tiba cincin naga di jarinya bergetar. Suara dalam dan berat bergema di kepalanya.

“Pewarisku… darahmu sudah terhubung dengan jalanku. Luka yang kau tanggung hanyalah ujian kecil. Jika kau ingin benar-benar menguasai kekuatan naga, kau harus pergi ke tempat itu… Alam Rahasia Naga Purba.”

Xiao Feng terkejut. Alam Rahasia Naga Purba?

“Ya… sebuah ruang tersembunyi yang dijaga oleh warisan naga kuno. Hanya mereka yang telah merasakan tribulasi pertama yang bisa merasakannya. Di sana, kau akan menemukan rahasia yang bahkan langit pun berusaha sembunyikan. Namun, jalan itu dipenuhi bahaya. Kau siap menantangnya?”

Xiao Feng mengepalkan tangan, meski tubuhnya masih lemah. Kalau itu bisa membuatku lebih kuat, aku tidak akan mundur.

Suara naga itu tertawa kecil, lalu menghilang.

Ketika ia membuka mata, ia melihat dinding kristal di gua itu berkilau lebih terang dari sebelumnya. Salah satu kristal besar memancarkan cahaya emas samar, membentuk simbol naga.

Ling’er yang memperhatikan juga terkejut. “Feng, kristal itu… berbeda dari yang lain.”

Xiao Feng berdiri dengan susah payah, lalu mendekati kristal. Begitu tangannya menyentuh permukaannya, cahaya emas menyebar, membentuk pintu ilusi. Udara bergetar, seakan dunia lain berusaha terhubung.

“Ini… pintu masuk…” gumam Xiao Feng.

Ling’er menatapnya, wajahnya pucat. “Feng, kau yakin ini aman? Bagaimana kalau jebakan? Kau sudah terluka parah…”

Xiao Feng menatap pintu itu, matanya membara. “Bahaya selalu ada. Tapi kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Aku harus masuk… kalau tidak, aku akan menyesal seumur hidup.”

Ling’er menggigit bibir. Setelah beberapa detik, ia menatapnya dengan tegas. “Kalau begitu… aku ikut. Kau tidak akan masuk sendirian.”

Xiao Feng menoleh, hatinya bergetar. Ia ingin melarang, tapi tatapan Ling’er begitu kokoh. Akhirnya ia hanya mengangguk. “Baik. Kita akan masuk bersama.”

Xiao Feng menyalurkan energi naga ke cincin, dan pintu ilusi itu bergetar. Cahaya emas semakin terang, pusaran energi muncul. Angin kencang menyedot, menarik mereka berdua.

Ling’er berteriak kecil, tubuhnya melayang. Xiao Feng segera meraih tangannya, menggenggam erat.

Mereka berdua tersedot ke dalam pusaran cahaya, meninggalkan gua itu kosong. Hanya obor kecil yang masih menyala, meneteskan sisa api hingga padam.

Mereka terjatuh di tanah keras. Begitu membuka mata, pemandangan menakjubkan terbentang.

Langit berwarna emas, awan bergulung membentuk naga raksasa yang terbang di kejauhan. Gunung-gunung hitam menjulang, dipenuhi hutan raksasa di mana binatang-binatang purba berkeliaran. Sungai emas mengalir deras, memancarkan aura spiritual yang begitu kental hingga napas mereka terasa berat.

Ling’er tertegun. “Tempat ini… bukan dunia biasa…”

Xiao Feng berdiri, matanya menatap kagum. “Inilah… Alam Rahasia Naga Purba. Tempat di mana rahasia sejati disembunyikan.”

Namun di balik keindahan itu, aura bahaya terasa menekan. Suara raungan binatang purba menggema, dan di kejauhan, siluet hitam besar bergerak, mata merahnya menatap ke arah mereka.

Xiao Feng menggenggam tombaknya, wajahnya penuh tekad.

1
Nanik S
Lanjutkan dan Gas Poool
Nanik S
Warisan Darah... apakah Xiao Feng bisa menyelamatkan Ling er
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Bikin cerita lebih hidup Tor
Nanik S
GO Liang ternyata punya niat jahat
Nanik S
Benarkah Ling er bukan manusia
Nanik S
siapa sebenarnya Ling er
Nanik S
Cengeng sekali Lin er
Nanik S
Gagal membuat pil pertama 🤣🤣🤣
Nanik S
Kapan selesai petirnya
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Harusnya Mcnya Masuk Gua sendiri
Nanik S
Ceritanya kurang hidup dan hanya berkutat didesa saja
Nanik S
Oewaris Naga...
Nanik S
Ling er harusnya tdk mengekor... biar tidak jadi sasaran
Nanik S
Harusnya Xiao Feng secepatnya pergi dari penginapan
Nanik S
Maaantaaap
Nanik S
kenapa Shen Lao tidak membawa Xiao Feng pergi
Nanik S
NEXT
Nanik S
Orang2 sekte tidak malu mengeroyok anak kevil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!