Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sakit
Saat ini Zora dan juga Nyonya Tasya sudah sampai di sebuah kamar mewah, di sana Zora melihat ada bayi kecil dan saat ini sedang memejamkan mata
"Deg!"
Ada rasa yang susah dijelaskan dari Zora saat ini, saat melihat bayi kecil itu terlihat sedang dikompres keningnya, disana juga ada beberapa Bibik yang berjaga
"Kalian semua keluar dari kamar ini, biarkan Zora bersama saya dan juga Sarah yang ada di sini." ucap Nyonya Tasya
"Baik Nyonya." jawab semuanya
Setelah semua Bibik keluar Zora mendekati bayi kecil yang terlihat memejamkan mata itu, Sarah dan Nyonya Tasya hanya diam mereka tidak mau menggurui suara karena insting seorang ibu itu bisa lahir dengan sendirinya
Zora duduk di samping bayi mungil itu dan membuat bayi membuka mata, Zora tersenyum dan memegang tangan mungil bayi itu, Zora kembali melihat kearah nyonya Tasya
"Badannya panas sekali Kenapa tidak dibawa ke rumah sakit?," tanya Zora
"Dokter bilang Prince hanya memerlukan ASI yang cocok untuk dia, sedangkan kami sudah menerima donor ASI dari 5 orang ibu tapi semuanya ditolak oleh Prince." jelas nyonya Tasya
"Prince." panggil Zora
Prince yang tadinya Diam dia langsung menangis saat mendengar Zora memanggil namanya, seolah-olah dia tahu ada orang baru di kamarnya
"Zora sebaiknya Lo susuin saja tuan muda Prince." ucap Sarah
Nyonya Tasya tersenyum dengan cara bicara Sarah kepada Zora, tapi Nyonya Tasya tidak mempermasalahkan hal itu
"Nyonya saya izin untuk memberikan ASI kepada tuan muda Prince." ucap Zora
"iya Zora Apa kamu butuh bantuan untuk mengambil Prince?." tanya nyonya Tasya
Zora tentunya langsung mengangguk karena dia belum tahu caranya menggendong anak bayi, Zora bahkan tidak tahu caranya untuk menyusui itu bagaimana
Nyonya Tasya langsung mengambil Prince yang tadinya sedang menangis di atas tempat tidur dan menaruh di atas pangkuan Zora, Prince masih menangis karena dia tentunya kehausan
"kamu buka kancing baju kamu Nak lalu Kamu keluarin puting kamu." ucap nyonya Tasya
Zora langsung menganggukkan kepala, dan langsung mematuhi Apa yang diucapkan oleh Nyonya Tasya. jujur Zora merasa kesusahan saat dia akan menyusui Prince. tapi untungnya Nyonya Tasya sangat peka dan membantu juara untuk memegangkan cucunya
Zora mengarahkan putingnya kepada Prince, tapi di sini terlihat Prince sedikit menolak dengan puting milik Zora. "mungkin tuan muda tidak mau nyonya." ucap Zora
"bukan tidak mau Zora, tapi dia tidak nyaman jika kamu gendongnya seperti ini. kamu taruh Prince di lengan kamu anggap Prince seperti anak kamu saat kamu menyusuinya, jadi Prince bisa merasakan kasih sayang kamu." ucap Nyonya Tasya
ucapan Nyonya Tasya benar-benar membuat Zora merasa nyaman, Zora membenarkan posisi Prince terlebih dahulu lalu langsung menyodorkan putingnya kepada Prince lagi, Prince yang tadinya terlihat tidak mau kini dia mulai menyedot puting milik Zora
Tapi Zora terlihat kesakitan dan membuat Sarah khawatir tentunya. "Zora apa itu sakit?," tanya Sarah yang khawatir
Zora tentunya langsung menganggukan kepala dengan mantap. sedangkan Nyonya Tasya merasa bersyukur akhirnya ada ASI yang mau dikonsumsi oleh cucunya
"wajar jika pertama kali menyusui akan merasa sakit Zora, orang bilang lidah bayi yang pertama kali menyusui itu akan terasa seperti pisau yang menyayat, nanti kamu juga bakalan terbiasa dengan hal ini jika sudah sering disusul sama Prince." ucap nyonya Tasya
"Maaf Nyonya Apa tidak sebaiknya menggunakan botol saja supaya sahabat Saya merasa tidak kesakitan?," tanya Sarah
"kamu tenang saja Sarah hal ini tidak akan lama kok nantinya juga akan terbiasa, tidak perlu memakai botol karena ada Ibu sambungnya kenapa harus menggunakan botol." ucap nyonya Tasya tanpa sadar
"Maaf Nyonya peran Saya di sini hanya pendonor ASI bukan pengganti ibunya tuan muda Prince." ucap Zora
"Ah iya sudah Maafkan saya, karena saking senangnya Saya melihat cucu saya bisa meminum ASI dari sumbernya langsung jadi saya berbicara seperti ini. Zora Apa kamu mau jadi pendonor ASI tetap untuk Prince, saya akan membayar kamu dengan upah yang tinggi"
"kamu bukan hanya sebagai pendonor ASI untuk Prince, nantinya juga kamu yang akan mengurus Prince, ibarat kata kamu juga bisa jadi baby sister buat Prince nantinya." ucap nyonya Tasya
"Maaf Nyonya Apa saya bisa memikirkan hal ini lagi?," tanya Zora
"Zora saya tahu pasti kamu berat dengan ucapan anak saya yang mulutnya memang pedas, tapi di sini saya memohon sebagai seorang nenek yang ingin melihat cucunya hidup, kamu juga bisa menganggap Prince sebagai anak kamu, anggap saja Prince seperti anak kamu yang sudah meninggal." ucap nyonya Tasya
ucapan Nyonya Tasya langsung membuat Sarah melihat ke arah Nyonya Tasya. yang Sarah Tahu Nyonya Tasya tidak sebaik ini dan juga tidak se ramah ini. karena dulu Tuan kael menikah dengan istrinya tanpa restu dari yang Nyonya Tasya
"Saya memilih untuk memikirkan terlebih dahulu nyonya." ucap Zora lagi
"Ya sudah tidak apa-apa tapi jika bayi ditinggalin itu biasanya akan menangis, saya mohon Zora kamu mau menjadi Ibu sambung, Maksud saya ibu susu untuk cucu saya." ucap nyonya Tasya lagi
Zora jadi bingung dan diam karena saat ini melihat Prince meminum asinya dengan lahap Zora juga merasa lega, karena lebih plong saat ASI diminumkan kepada Prince dari pada di pumping
"Saya mohon sekali lagi Zora Kamu bisa tinggal di rumah ini juga, kamu tenang saja saya juga tinggal di rumah ini, Jadi jika Kael macam-macam dengan kamu saya yang akan menghajar dia di depan kamu kalau bisa." ucap nyonya Tasya lagi
Sarah malah menelan ludahnya kasar karena dulu dia dan karyawan kantor menjadi saksi saat Tuan Kael dihajar oleh Nyonya Tasya, karena tuan Kael ketahuan menikahi pacarnya diam-diam tanpa memberitahu Nyonya Tasya
Zora melihat ke arah Sarah, Sarah yang dilihat malah melotot dan Diam seribu bahasa karena Zora juga bingung harus menjawab apa
"saya kasih waktu 1 jam untuk memikirkan ini, kamu bisa berdiskusi dengan Sarah saya tinggal terlebih dahulu untuk menemui Kael." ucap Nyonya Tasya pada akhirnya
Nyonya Tasya langsung keluar dari kamar itu dan menutupnya, Zora langsung melihat lagi ke arah Sarah, Sarah langsung menggelengkan kepalanya karena dia menolak ditanya oleh Zora
"Kenapa hidup gue seperti ini sih selalu dikasih sebuah pilihan." kesal Zora
Zora melihat mulut Prince yang terlihat menyedot dengan kuat puting milik Zora, Zora bahkan memejamkan matanya karena merasakan sakit luar biasa di putingnya