NovelToon NovelToon
Love Languange

Love Languange

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: najwa aini

"Izinkan aku menikah dengan Zian Demi anak ini." Talita mengusap perutnya yang masih rata, yang tersembunyi di balik baju ketat. "Ini yang aku maksud kerja sama itu. Yumna."



"Jadi ini ceritanya, pelakor sedang minta izin pada istri sah untuk mengambil suaminya," sarkas Yumna dengan nada pedas. Jangan lupakan tatapan tajamnya, yang sudah tak bisa diumpamakan dengan benda yang paling tajam sekali pun. "Sekalipun kau benar hamil anak Zian, PD amat akan mendapatkan izinku."


"Karena aku tau, kau tak akan membahayakan posisi Zian di perusahaan." Talita menampakkan senyum penuh percaya diri.


"Jika aku bicara, bahwa kau dan Zian sebenarnya adalah suami istri. Habis kalian." Talita memberikan ancaman yang sepertinya tak main-main.


Yumna tersenyum sinis.
"Jadi, aku sedang diancam?"


"Oh tidak. Aku justru sedang memberikan penawaran yang seimbang." Talita menampilkan senyum menang,
Dan itu terlihat sangat menyebalkan.


Yumna menatap dalam. Tampak sedang mempertimbangkan suatu hal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon najwa aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07

Setidaknya, saya sudah nepatin janji untuk tidak mencintai wanita lain, selain dirimu, Azaira Mahrin.

Sebelumnya, setiap untaian kalimat itu tak pernah mencuri perhatian, apalagi menggetarkan perasaan. Bahkan, untuk sekedar diperhatikan dengan seksama pun, tidak. Tapi, beda dengan kali ini, Azaira Mahrin masih membaca ulang chat yang dikirim di aplikasi hijau itu berkali-kali, dan perhatiannya juga enggan beralih.

Yumna yang melihat Aira begitu terpaku menatap layar ponselnya, sengaja terbatuk pelan.

"Eh Yumna, sudah datang?"

Ternyata Aira memang tidak menyadari keberadaannya.

"Udah sepuluh menit lalu, kali."

"Iya kah? Aku kok gak tau."

"Itu lagi mantengin ponsel." Yumna menunjuk dengan dagu.

Aira tersenyum menatap layar ponselnya.

"Apa ada gambar Deng Wei di sana? Aktor Dracin kesukaanmu itu."

Aira tergelak sambil menggeleng.

"Aku lagi baca chat."

"Dari siapa?"

Yumna malah kepo.

Aira hanya mesem, enggan menyebutkan.

"Dari ustadz Raizan?" Yumna mulai menebak-nebak.

"Apa iya, beliau akan kirim pesan pribadi padaku?"

"Kali aja hubungan kalian udah sedekat itu. Tapi kak Aira gak cerita buat ngasih kejutan."

"Gencar amat kamu dan Dira mau jodoh-jodohin aku sama ustadz Raizan."

Aira bangkit menuju dapur dan tak lama muncul lagi membawa segelas minuman coklat yang sudah dingin dari dalam kulkas.

"Ya abis, kalian cocok banget." Yumna mengambil minuman coklat di tangan Aira, lalu tanpa permisi menyesapnya sedikit.

"Besok lusa ada acara ustadz Raizan di stasiun tv lokal. Kalian ikut ya, nanti aku kenalkan ke beliau. Biar tahu yang sebenarnya gimana."

Aira balik mengambil minumannya dari tangan Yumna.

"Tentu." Yumna mengangguk mantap. Sesaat diam, lalu tiba-tiba tersenyum-senyum sendiri.

"Malah senyum-senyum sendiri. Mana ambil minuman gak permisi." Aira sedikit menggerutu. Tapi begitulah, keduanya memang begitu dekat. Selayaknya saudara kandung tapi beda nasab.

"Aku lagi ngebayangin kak Aira itu mengenalkan ustadz Raizan pada kami sambil bilang, Yumna, Dira. Ini Raizan Khalif calon kakak ipar kalian. Ahay senangnya."

Aira hanya menggeleng pelan seraya menyesap minuman.

"Kak Aira gak nemenin Zian di rumah sakit?" Yumna tiba-tiba teringat hal itu

"Zian sudah pulang. Diandra dan Dira yang nemenin."

"Udah boleh pulang?" Tadi siang Yumna memang langsung kembali ke kantor usai rencana marah-marahnya pada Zian gagal total. Menyisakan Di, Aira dan Dira di sana.

"Iya. Kata dokter udah gak papa. Tapi dua hari lagi dia harus medical check up."

"Oh." Mengangguk paham. Turut merasa senang sang atasan tidak terlalu lama dalam perawatan. Berharap dalam waktu dekat sudah bisa kembali beraktivitas. Bisa-bisa dia pusing tujuh keliling kalau harus menangani semua pekerjaan Zian di kantor.

"Yumna, tadi sebenarnya ada apa?"

Aira pun teringat bagian Yumna yang marah pada Zian hingga seakan hendak memakannya mentah-mentah.

"Tadi itu, Talita putrinya pak GM menemuiku, Kak. Dia ngasih tau kalau sedang hamil anak Zian."

Aira tidak menyela ucapan Yumna, gadis manis itu fokus mendengarkan dengan seksama.

"Selama ini Talita dan Zian itu cukup dekat. Mereka sering pergi bersama. Ya aku gak tau, mereka pergi itu untuk urusan pekerjaan, atau urusan pribadi."

"Kamu gak nanya ke Zian?"

"Gak lah, Kak. Di kantor, Zian itu atasanku. Aku gak boleh melewati batas."

"Iya, benar." Aira mengangguk setuju.

"Menurut kak Aira, Zian sama Talita itu pacaran gak sih?" yumna terlihat begitu penasaran.

"Aku gak tau. Sama Talitanya aja aku gak tau." Aira sedikit tertawa saat menjawab itu. "Ya mungkin mereka memang benar pacaran," ucap Aira kemudian.

"Mungkin? Berarti kak Aira juga gak yakin? Tapi kenapa tadi, kau begitu yakin kalau Zian gak menghamili Talita?"

Sudah dari tadi Yumna ingin protes perihal ini pada Aira. Karena keyakinan gadis itu yang membuat Zian merasa tidak perlu menjelaskan apa-apa.

"Meyakini Zian pacaran dengan Talita, dan meyakini dia menghamili pacarnya, itu dua hal yang berbeda, Yumna. Bisa jadi Zian memang ada hubungan asmara dengan Talita. Tapi, kalau sampai Zian menghamilinya, itu kemungkinan yang sama sekali tidak bisa aku percaya.

Aku tahu siapa Zian. Aku kenal bagaimana dia. Zian gak mungkin bisa ngelakuin hal itu."

Ucapan Aira yang begitu mantap membuat perasaan Yumna tercubit. Pelan gadis cantik itu bergumam, "iya sih. Harusnya tadi aku juga berpikir demikian. Tapi, aku malah emosi duluan."

"Ya pasti karena kamu gak terima." Aira berkata dengan senyum. Teringat perdebatan Yumna tadi dengan Dira di rumah sakit perihal donor darah.

"Iya lah. Tapi aku juga senang sih udah mukul dia balik."

"Mukul?" Aira langsung merasa kalau Yumna sudah main tangan pada Talita. Tapi...

"Mukul dia dengan fakta yang kubuat. Dia tadi sampai shock, kaget, dan wajahnya jadi pucat," urai Yumna dengan raut wajah penuh rasa puas.

"Kamu bilang apa?"

"Dia nyangka aku istrinya Zian. Aku jelasin dia gak mau. Ya udah aku diemin. Trus aku bilang aja kalau Zian itu udah punya istri dua. Istri pertamanya, Kak Aira."

"Konyol nih anak." Aira langsung berdecak dengan raut wajah kesal. "Bisa-bisanya malah ngarang cerita. Ngadi-ngadi lagi. Gimana kalau si Talita itu benar-benar percaya?"

"Ya emang dia udah percaya," sahut Yumna santai.

"Yumna."

"Ya biarlah, Kak. Kamu gak liat tadi gimana ekspresi Talita. Dia langsung pucat dan pergi gitu aja." Yumna tergelak dengan rasa puas.

"Seru tau," seloroh Yumna dengan sisa tawanya.

Aira hanya menggeleng, tak habis pikir dengan ide konyol Yumna itu.

"Aku jadi ngebayangin kita beneran jadi madu. Sama-sama jadi istrinya Zian. Kayak mau muntah pelangi aku kak."

"Yum, kamu gak mikir apa, gimana jika kabar Zian punya dua istri itu tersebar di kantor? Apa itu gak ngejelekin reputasi dia. Kamu bilang Zian sedang dipromosiin naik jabatan."

Aira menatap Yumna dengan khawatir.

Mendengar itu sepasang mata Yumna berkedut samar. Ada kekhawatiran yang tiba-tiba datang. Tapi...

"Gak mungkin Talita menyebarkan kabar itu, Kak," katanya, walau dalam hati, Yumna tidak begitu yakin.

"Berharap saja demikian.."

Suasana menjadi hening. Keduanya terdiam dengan jalan pikiran masing-masing. Hingga lalu terdengar notifikasi chat di ponsel Aira.

Aira.. kamu bebas membuat pilihan, apa pun yang kamu inginkan. Tapi ingat yah, kamu gak bebas dari konsekuensi pilihan kamu.

Baris kalimat dari chat itu membuat Aira menahan napas lalu mengempaskannya perlahan.

Benar. Kalimat itu memang benar. Tapi, Aira tahu apa maksud terselubung dari si pengirim chat itu padanya. Dan hal itulah yang membuat Aira menghela napas berat.

Selang lima menit, terdengar lagi notif chat berikutnya.

Dan satu lagi, Aira. Suatu saat akan datang waktu di hidup kamu, ketika kamu harus memilih untuk membalik halaman, menulis buku yang lain. Atau sekedar menutupnya.

1
Ria Diana Santi
Mengapa begini? Kirain lah lah...
Ria Diana Santi
Anakku ikut ambil peran juga ternyata
Ria Diana Santi
Ihhh buntut banget ini mah penampakan begitu...
Ria Diana Santi
Ngakak parah ihhh dasar Yumna. Kak Nofi banget ini mah
Ria Diana Santi
Ca ilehhh ini mah kak Ay banget dialognya... menurut ku sih
Ria Diana Santi
Cie perhatian banget si Aga ini... so sweet
Ria Diana Santi
Ca ilehhh kembang kempis tuh kumisnya Zian yang asli...
Ayuwidia
Aku baca ini sambil rebutan hp sama Ryu 😆

Aku kasih vote biar calonnya Zian tambah semangat
Najwa Aini: Makasih Votenya ya..buat bekal ngetik nih..uto up besok.

Ryu pliss deh..ngertiin kita yang udah tua2 ini...
total 1 replies
Ayuwidia
Nah lho, nggak bisa disangkal. Buruan halalin Kak Aira, Bang
Najwa Aini: Belum siap mahar.
Masa mau pakai mahar slang damkar juga
total 1 replies
Ayuwidia
Ahayyyyy, Kak Aira langsung nggak bisa ber word-word. Mukanya juga merah seperti kepiting rebus
Najwa Aini: Gak ada lagi narasi setelah itu kannn..
kenapa dibikin sendiri.
Aku sengaja di bagian itu selesai gitu aja..
Biar kalian rusuh. eh ini anak rusuh duluan
total 1 replies
Ayuwidia
Butuh hati buat bersandar
Najwa Aini: Uwuhhh tau banget si Dira.
punya kemampuan jadi cenayang nih
total 1 replies
Ayuwidia
Pujian dari lubuk hati terdalam, ahay. Memuja dalam senyap
Najwa Aini: Senyap itu tanda kasih sayang lbh besar..kataku ke Zian.

Dia bilang...
cakepp..
ambigu kannn
total 1 replies
Ayuwidia
Betul, sependapat
Ayuwidia
Nah lho, ajak ketiganya juga halal
Najwa Aini: Pasti seru kalau pendampingnya 3 orang sekaligus
total 1 replies
Ayuwidia
Tunangan Di memang gitu. Gampang ngambek. Kaya' bocah yang nggak dikasih permen sama emaknya
Najwa Aini: Dia juga cembokur ma Zian yg asli..
😁😁
total 1 replies
Ayuwidia
Woah, berapa mantan lu, Bang?
Najwa Aini: Kalau menurut cerita di kutunggu jandamu, mantannya 4..
Selaku itu memang dia
total 1 replies
Ayuwidia
Kamu mang harus giat bekerja, Bang. Demi memanjakan istri dan anak2. Hahay
Ayuwidia: pftttttt
total 4 replies
Ayuwidia
Barakallah fii umrik, Diandra
Ayuwidia: sama2
total 2 replies
Ayuwidia
apa tuch yang bikin seneng?
Najwa Aini: Makan bareng
total 1 replies
Ayuwidia
Jangan-jangan yg dijodohkan sama Zian adalah Aira. Kalau benar bakal so sweet banget
Ayuwidia: Hiyaaaaaa
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!