Jesica Marry adalah nama yang selalu identik dengan ketangkasan, kecerdasan tajam, dan bahaya. Sebagai agen rahasia elit yang tak tertandingi, kehidupannya adalah rangkaian misi berisiko tinggi yang selalu berhasil ia tuntaskan. Namun, dalam sebuah misi yang sarat pengkhianatan, Jesica harus menghadapi nasib tragis, kematian yang kejam.
Saat ia yakin semuanya telah berakhir, jiwanya terhempas melintasi dimensi dan waktu, tersedot ke dalam raga yang rapuh namun bermahkota, tubuh Ratu Amora dari Kerajaan Dandelion.
Ratu Amora dikenal seantero negeri sebagai sosok yang menyedihkan, seorang ratu yang bodoh, mudah dimanipulasi, dan terabaikan oleh suaminya sendiri, Raja Arthur, serta seluruh istana. Ia hanyalah boneka yang tak punya kekuatan, hidup dalam bayang-bayang hinaan dan kekejaman diam-diam.
Namun kini, di mata Ratu Amora yang dulu kosong, bersinar kilatan tajam milik Jesica Marry.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PANGERAN KEVIN
"Mulai sekarang tidak ada Ratu Amora yang lemah! Dan kau juga tidak boleh lemah!" ucap Ratu Amora tegas.
Mulai hari itu Ratu Amora menghabiskan satu hari penuh untuk melatih kembali tubuh baru nya yang lema, Ratu Amora melakukan push-up, squad di balik tirai, dan latihan kelenturan agar tubuh barunya mendapatkan kembali memori otot.
Bukan hanya Ratu Amora saja yang melatih fisik nya, tapi Mina juga melakukan hal yang sama, mengikuti instruksi dari Ratu Amora.
Dalam beberapa hari, postur tubuh Ratu Amora yang sebelumnya lesu dan manja, berubah menjadi tegap, waspada, dan memancarkan aura bahaya tersembunyi, Aura seorang agen rahasia dan mesin pembunuh bayaran yang tersimpan di dalam jiwanya.
Tidak ada lagi tangisan dan rengekan, wajahnya yang cantik kini dihiasi ekspresi datar tanpa emosi khas Jesica Marry, membuat para pelayan ketakutan.
Mereka melihat Ratu Amora yang sekarang bukan lagi Ratu yang cengeng, melainkan wanita dingin dengan mata yang tajam dan perhitungan.
Ratu Amora tidak lagi merengek dan menanyakan tentang Raja Arthur seperti sebelumnya, sebaliknya Ratu Amora yang memiliki jiwa baru itu mulai mengumpulkan intelijen.
Untuk Mina sendiri, Ratu Amora melatih Mina untuk menjadi mata-mata tak terduga, Ratu Amora menggunakan teknik interogasi lembut untuk menggali semua informasi tentang Raja Arthur dan menteri yang berkuasa, dan juga berpotensi melakukan permainan kotor di istana kerajaan Lemos.
Saat ini dirinya adalah seorang Ratu, Ratu Amora akan pastikan tidak ada permainan politik kotor di istana nya.
Ratu Amora juga sering menghabiskan waktu nya selama berjam-jam di perpustakaan istana, bukan untuk mencari puisi cinta, melainkan untuk mempelajari sejarah, hukum, dan peta kerajaan Lemos, dirinya harus mengerti medan perang barunya.
Audit Finansial, Ratu Amora mendapati Paviliun kembang tempat dirinya tinggal, dihuni oleh pelayan yang sering mencuri dan menipu Ratu Amora yang bodoh, dan dengan kemampuan akuntansi dan analisis Jesica Marry yang sekarang menjadi Ratu Amora menemukan semua penyelewengan, dalam semalam, ia memecat semua staf yang korup, menggantinya dengan orang-orang yang hanya takut padanya.
Dalam waktu dua minggu, Paviliun Kembang yang dulunya tempat Ratu bodoh meratap, kini menjadi markas operasi yang sunyi, efisien, dan dipimpin oleh seorang wanita yang tidak akan mentolerir pengkhianatan.
"Mina aku akan mengunjungi Pangeran Kevin," ucap Ratu Amora datar.
"Baik Yang Mulia. Apa ada yang perlu Saya siapkan?" tanya Mina sopan.
"Tidak perlu, kau urus pekerjaan yang Saya perintah kan tadi pagi," jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.
"Baik Yang Mulia," jawab Mina mengangguk sopan.
"Hem"
Ratu Amora berjalan keluar dari paviliun kembang, berjalan seorang diri dengan tatapan datar nya, para pelayan dan para prajurit yang melihat sang Ratu, langsung menunduk kan kepala nya, mereka tidak lagi berani menatap remeh pada Ratu Amora, setelah kejadian Ratu Amora membunuh salah satu prajurit beberapa hari yang lalu, karena prajurit itu telah berani menghina Ratu Amora.
Tujuan Ratu Amora sekarang adalah Paviliun Naga, tempat tinggal Putra kecil nya, yang memiliki nasib tidak jauh beda dengan dirinya, Pengeran yang di kucilkan dan di abaikan.
"Salam Yang Mulia Ratu Amora Lemos!" ucap Seorang pria berdiri, menunduk kan kepala nya di depan Ratu Amora.
"Hem"
Jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.
Pria yang ada di dalam Ratu Amora itu adalah Marco, salah satu tangan kanan Raja Arthur sekaligus orang kepercayaan nya.
"Maaf Saya mengganggu perjalanan Anda Yang Mulia, tapi Saya butuh bantuan Anda, Yang Mulia Raja sedang dalam melakukan perjalanan kunjungan rutin ke kerajaan tetangga, Posisi Raja saat ini kosong, Saya tidak bisa meng handle semua pekerjaan istana, karena banyak pekerjaan yang membutuhkan persetujuan Yang Mulia Raja sendiri," ucap Marco sopan.
Walupun semua orang mengabaikan keberadaan Ratu Amora dulu, tapi para tangan kanan Raja Arthur sangat menghormati Ratu Amora, termasuk Marco.
"Lalu?" tanya Ratu Amora dingin.
"Dengan segala hormat, Saya ingin meminta sedikit waktu Anda untuk menggantikan tugas Yang Mulia Raja Arthur, ada masalah yang sedang terjadi di luar istana, dan harus segera di selesaikan Yang Mulia," jawab Marco menunduk sopan.
Sudah dua hari ini Marco di buat pusing dengan masalah yang terjadi, hingga akhir nya Marco memutuskan untuk meminta bantuan Ratu Amora, walaupun Marco tidak terlalu yakin, Ratu Amora bisa menangani masalah itu, mengingat reputasi Ratu Amora yang terkenal bodoh.
"Hem, nanti Saya akan datang setelah Saya mengunjungi Pangeran," ucap Ratu Amora datar.
"Terimakasih Yang Mulia," jawab Marco tersenyum kecil.
"Hem"
Ratu Amora kembali melanjutkan langkahnya, menuju Paviliun Putra nya, sementara Marco menatap kepergian Ratu Amora dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Ternyata benar rumor yang beredar beberapa hari ini, Yang Mulia Ratu Amora sudah berubah," batin Marco menatap kepergian Ratu Amora.
"Semoga setelah ini semua nya baik-baik saja, hubungan Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu," batin Marco penuh harap.
Raja Arthur adalah pria yang sangat datar dan dingin, dan Ratu Amora adalah satu-satunya istri dari Raja Arthur, walupun keberadaan Ratu Amora selama ini terabikan, dan seperti tidak di anggap, tapi Raja Arthur tidak menciptakan harem di Istan nya, tidak ada satupun seorang selir di istana kerajaan Lemos.
Ratu Amora tiba di depan Paviliun Naga, tempat itu tidak semegah Paviliun Kembang, tetapi memiliki ketenangan yang suram.
Prajurit yang menjaga gerbang, yang mengenali aura barunya, segera menundukkan kepala dengan hormat dan sedikit rasa takut.
"Salam Yang Mulia Ratu Amora Lemos!"
Ucap para penjaga membungkuk hormat.
"Hem"
Jawab Ratu Amora mengibaskan tangannya.
"Saya ingin bertemu Pangeran Kevin," ucap Ratu Amora, dengan suara yang tidak menerima penolakan.
"B-baik, Yang Mulia," jawab prajurit itu, membuka gerbang.
Gerbang Paviliun Naga terbuka lebar, saat masuk, Ratu Amora melihat Kevin Lemos, putranya, yang sedang duduk sendiri di bangku taman sambil menggambar dengan arang.
Anak laki-laki berusia sekitar enam tahun itu tampak kecil dan sendirian di tengah halaman yang luas, kehadiran Ratu Amora (dengan jiwa baru) langsung memicu insting keibuannya, insting yang baru ia temukan.
Kevin, yang biasanya hanya mendapat tatapan kasihan atau ejekan, mengangkat kepalanya saat merasakan aura yang berbeda
Pangeran kecil itu melihat ibunya, Ratu Amora, namun, ini bukan Ratu Amora yang dirinya kenal, bukan wanita yang selalu menangis dan merengek mencari ayahnya.
Wanita di depannya ini berdiri tegak, memancarkan ketenangan yang menakutkan, dan matanya, matanya tajam seperti ujung belati, tapi Pangeran Kevin bisa merasakan kelembutan dari tetap tajam ibu nya.
"Salam Ibu Ratu," ucap Kevin, segera berdiri dan membungkuk sopan, ekspresinya tertutup.
entah kenapa kali ini suka banget sama novel mengenai kerajaan kerajaan,,, biasanya langsung skip,,,, laaahhh novel ini sampai ditungguin dikepoin kapan updtae😍😍😍