AKU BISA PERGI KE DUNIA LAIN

Setelah berjalan beberapa saat alex menemukan toko senjata yang di maksut pemilik penginapan.

Alex memasuki toko dan melihat dalam sangat rapi tidak seperti yang dia pikirkan, "permisi apakah tuan damian ada di sini." ucap alex dengan sopan.

"apa yang kau ingin kan di sini." ucap seorang pria paru baya yang baru keluar dari sebuah ruangan penempaan.

"apa lagi yang saya ingin kan ketika pergi ke toko senjata, tentu saja itu membeli senjata."ucap alex dengan sedikit kesal.

"dasar bocah, kau sungguh tidak tau sopan santun, soal kau ingin membeli senjata di sini bukan soal uang, karna jika aku ingin uang mungkin gold yang kumiliki sudah menenggelamkan kota ini." ucap pak tua damian dengan sombong.

"kalo begitu bagaimana cara nya aku mendapat kan senjata dari anda." ucap alex sambil meragukan perkataan pak tua damian.

Pak tua damian mengetahui bahwa alex tidak percaya omongan nya, tapi dia tidak peduli karna yang paling dia pedulikan sekarang adalah mencari kan tuan yang cocok untuk senjata buatan nya. "cara nya mudah, tapi apakah kau siap memenuhi syarat yang kuberikan, karna syarat yang kuberikan adalah kau harus mengunakan senjata itu selama hidup mu atau sampai senjata itu hancur terlepas apakah itu senjata yang kau gunakan sekarang bagaimana."

Alex yang mendengar itu sedikit ragu pada awal nya, namun dia memikirkan jika memang aku di takdir kan mengunakan busur maka aku pasti akan mendapat kan busur, jika tidak berarti takdir yang memberiku jalan lain. "baiklah aku setuju bagaimana cara mendapat kan senjata nya." ucap alex dengan penuh keyakinan.

"bagus cara nya muda tutup matamu, dan biarkan senjata buatan ku yang memangil mu." ucap pak tua damian dengan serius.

"apakah anda tidak takut aku akan berbuat curang." ucap alex dengan ragu.

"apakah kau akan curang." kata pak tua damian.

"tentu saja tidak." jawab alex.

"baiklah itu saja sudah cukup, karna kata kata laki laki seberat gunung emas, dan aku tidak mungkin mengenali orang yang salah." ucap pak tua damian.

Setelah mendengar itu alex memejam kan mata nya, dan membiarkan pikiran tenang, alex merasa ada sebuah tangan yang memegang nya dan membawa ke suatu tempat, alex pun menuruti nya.

pak tua damian yang melihat itu air mata nya keluar. "akhirnya kau memilih seseorang yang pantas membawa mu." ucap pak tua damian dalam hati.

Alex yang di tuntun oleh sesuatu akhirnya berhenti.

"ambil lah." ucap sosok misterius itu.

Alex yang mendengar itu membuka mata nya, dan melihat sebuah longsword, alex mengangkat longsword itu merasa kan ada nya ikatan yang terbentuk antara diri nya dan senjata yang dia pegang

pak tua damian yang melihat itu pun tersenyum bahagia, "tetes kan darah mu di bilah nya, maka senjata itu resmi menjadi milik mu."

Alex yang mendengar itu langsung mengigit jempol nya, dan meneteskan darah nya di bilah pedang yang dia pegang.

Alex merasakan ikatan diri nya dan senjata semakin menguat, dan alex memahami bahwa senjata yang dia miliki bisa bertambah kuat. "apakah senjata ini memiliki nama, dan untuk harga nya berapa karna aku jelas tidak mampu membeli senjata ini, oleh karna itu aku akan meninggalkan nya di sini terlebih dahulu, dan mengambil bilah uang ku sudah cukup." ucap alex sambil menekan kebahagian nya karna mendapat kan senjata yang bisa berkembang bersama dengan diri nya.

Setelah mengatakan itu senjata alex bergetar pelan, seakan menangis karna alex meningal kan nya, alex yang merasa kan itu hanya terdiam karna dia tidak mungkin mengambil nya dengan paksa.

Pak tua damian yang melihat itu mengejek. "tentu saja aku tau bocah miskin seperti mu tidak akan mampu membayar nya, jadi aku meminta jika kau cukup kuat maka bawah kan aku kepala dari naga merah yang menguasai gunung ever, ingat hanya ketika kau memiliki kepastian menang 100% baru kau boleh melaksanakan permintaan pak tua yang egois ini, dan untuk nama pedang itu adalah victoria, aku menamai nya itu karna aku teringat anak ku yang sudah mati saat menyelesaikan pedang itu."

Alex yang mendengar perkataan pak tua damian memedang pedang nya dan berkata. "victoria temani aku, untuk mendaki ke puncak dunia ini."

Victoria bergetar dengan keras seakan memperlihat kan sikap nya yang siap menemani alex menuju puncak dunia.

Alex menyimpan pedang nya ke dalam sarung nya dan menggantung nya di pinggang nya, alex tidak menyimpan nya di peyimpanan sistem karna menghormati pedang yang dia miliki, dan paling penting membawa nya juga tidak merepotkan.

Alex berjalan menuju pintu dan berkata. "permintaan mu ku terima pak tua sombong." ucap alex dengan nada bercanda.

"jangan mati di luaran sana anak kurang ajar." ucap pak tua damian.

"tidak akan, sebelum seluruh dunia menyembah dan mengakui nama ku aku tidak akan mati." jawab alex sambil pergi meninggal kan toko pak tua damian.

"anak yang sombong." ucap pak tua damian dalam hati sambil melihat kepergian alex.

Alex yang sudah mendapat kan senjata menuju ke toko ramuan, alex membeli ramuan tingkat 1 tahap atas 3×, yang membuat nya hampir jatuh miskin.

Alex yang merasa persiapan nya sudah matang, pergi ke hutan tempat dia berburu kemarin.

15 menit kemudian.

Alex yang sudah sampai hutan langsung membantai monster yang dia temui, alex menemui sekelompok serigala dan memotong mereka seperti mentega.

[Berhasil membunuh serigala badai tingkat 1 tahap atas 7×, mendapat kan 4200 pengalaman.]

[Selamat profesi pemburu naik ke level 8. kekuatan dan mental +1, poin potensi, poin keterampilan +1.]

Alex lanjut berburu karna tujuan nya hari ini adalah memaksimal kan, level profesi pemburu nya.

1 jam kemudian.

klang klang klang

Pedang alex beradu dengan cakar monster harimau yang dia lawan, alex mengunakan seluruh kekuatan nya untuk menebas monster harimau.

Tapi monster harimau yang di lawan alex juga bukan monster lemah, cakar monster itu menghadang serangan pedang alex yang membuat nya terpental mundur.

Alex menatap monster harimau yang dia lawan dan menggerutu, "sial ramuan penyembuh hanya tersisa satu, oleh karna itu aku tidak bisa melakukan pertempuran yang berlarut larut jika iya maka aku yang akan kalah."

Sebuah ide yang berani terlintas di pikiran alex, alex menerjang maju dan memancing serangan monster harimau.

Cakar monster harimau di arah ke kepala alex, alex yang melihat merasa kesempatan nya telah tiba, alex me miring kan kepala nya, yang membuat cakar harimau itu menancap di separuh bagian tubuh nya tapi juga membuat cakar monster harimau itu tersangkut di tubuh alex.

Alex merasakan sakit yang luar biasa, namun alex tau hanya ini satu satu nya kesempatan jika ingin membunuh monster harimau itu, alex menahan rasa sakit nya dan mengunakan seluruh tenaga yang tersisa untuk menebas kepala monster harimau itu.