NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ibu Susu

Hanya Sebatas Ibu Susu

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Duda / CEO / Anak Genius / Cerai / Ibu susu / Tamat
Popularitas:3.8M
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Seharusnya, bayi ini tidak ada dan menghancurkan masa depanku!"

Kata-kata yang keluar dari mulut Nadia Lysandra Dirgantara, membuat perasaan Ezra Elian hancur. Keduanya terpaksa menikah akibat kecelakaan yang membuat Nadia hamil. Namun, pernikahan keduanya justru terasa sangat dingin.

"Lahirkan bayi itu, dan pergilah. Aku yang akan merawatnya," putus Ezra.

Keduanya bercerai, meninggalkan bayi kecil bersama Ezra. Mereka tak saling bertemu. Hingga, 4 tahun kemudian hal tak terduga terjadi. Dimana, Nadia harus kembali terlibat dengan Ezra dan menjadi ibu susu bagi putri kecil pria itu.

"Kamu disini hanya sebatas ibu susu bagi putriku, dan jangan dekati putraku seolah-olah kamu adalah sosok ibu yang baik! Jadi ... jaga batasanmu!" ~Ezra

"Bibi Na, kita milip yah ... liat lambut, milip!" ~Rivandra Elios

Bagaimana Nadia akan menjalani kehidupannya sebagai ibu susu dari putri mantan suaminya?

"Aku bukan ibu yang baik Ezra, tapi aku ingin putraku tahu bahwa aku adalah ibunya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aduan Sari

Karena malam telah larut, Sari memastikan semua pintu rumah terkunci rapat. Ia berjalan perlahan menyusuri lorong demi lorong rumah besar itu, memeriksa setiap engsel pintu dan jendela dengan teliti. Rumah ini terlalu besar untuk hanya dihuni segelintir orang, pikirnya. Tapi sudah menjadi tugasnya menjaga semuanya tetap aman.

Di pos jaga, satpam rumah itu selalu berjaga malam dan memegang kunci cadangan jika sewaktu-waktu diperlukan. Tapi tetap saja, Sari tak ingin lengah.

“Jendela bawah udah, pintu depan, belakang, dan samping juga udah. Tinggal ... pintu balkon atas,” gumam Sari, lalu perlahan menaiki tangga menuju lantai dua.

Ia menghela napas lelah, menatap sekeliling rumah yang terasa dingin dan sunyi. “Astaga, orang kaya tuh suka banget nyusahin diri ya? Rumah segede gini isinya cuma segelintir orang. Aku sih, kalau jadi orang kaya, juga bakal begini sih,” lanjutnya disertai tawa kecil yang nyaris tak terdengar.

Ketika matanya menatap ke arah balkon, ia melihat pintu balkon terbuka. Namun, sebelum menutupnya, langkahnya tiba-tiba terhenti. Dari sudut mata, ia menangkap pemandangan aneh dari pintu kamar Rivan terbuka lebar.

Ada sesuatu yang membuatnya heran. Perasaan tak enak menyusup ke dal4danya. Dengan langkah perlahan dan napas tertahan, Sari mendekatkan diri ke kamar itu dan apa yang dilihatnya membuat tubuhnya nyaris lunglai.

“Astaga ... apa-apaan ini?” gumamnya nyaris tanpa suara, wajahnya syok bukan main.

Di atas ranjang kecil milik Rivan, tampak Ezra dan Nadia tertidur. Di antara mereka, tubuh kecil Rivan tertidur nyenyak seolah menjadi penengah. Namun tetap saja, jarak keduanya terlalu dekat. Yang lebih mengejutkan lagi, tangan Nadia memeluk Rivan, sementara tangan Ezra bertumpu di atasnya, seperti menggenggam tangan wanita itu.

Sari mematung. Matanya membelalak, pikirannya kacau. “Astaga ... aku kira cuma ada di sineeetroon. Pengasuh anak incar majikan. Ternyata, dunia nyata juga ada,” gumamnya panik. “Aku harus gimana sekarang?”

Namun, sebelum sempat berpikir lebih jauh, tangisan Azura terdengar dan membuatnya tersadar. Ia buru-buru pergi dan bersembunyi di balik lemari, saat mendengar suara gerakan dari dalam kamar.

Nadia terbangun. Dengan mata mengerjap dan kepala terasa berat, ia mengangkat tangannya. Dirinya sedikit kaget saat melihat tangan Ezra menyentuh tangannya. Ia buru-buru menarik diri dan memundurkan tubuh.

“Astaga ... aku ketiduran,” gumamnya sambil menepuk kepalanya pelan. Mendengar tangisan Azura semakin keras, ia segera bangkit dan melangkah keluar kamar, bahkan tak menyadari Sari yang bersembunyi di balik lemari.

Begitu Nadia berlalu, Sari perlahan keluar dari persembunyiannya. Ia menggeleng-gelengkan kepala, menciibir dirinya sendiri. “Eh? Kenapa aku bersembunyi sih? Emangnya aku maling?” ruutuknya sambil memvkul-mvkul pelan pipinya.

Namun, segera raut wajahnya berubah serius. “Ini enggak bisa dibiarkan. Aku harus lapor ke Nyonya Astrid!”

.

.

.

.

Pagi hari, Ezra tampak lebih segar dari biasanya. Ia keluar dari kamarnya sambil mengenakan dasinya dan memasang wajah yang tenang. Tak sengaja, ia berpapasan dengan Nadia yang baru saja keluar dari kamar Azura.

“Azura tidur?” tanyanya, tanpa nada aneh atau berlebihan.

Nadia mengangguk pelan. “Iya, baru saja aku suusui.”

Ezra juga mengangguk. “Kalau begitu, sarapan dulu. Mumpung Rivan juga belum bangun. Nanti kalau keduanya bangun, kamu pasti enggak sempat makan.”

Nadia tak menjawab, hanya kembali mengangguk pelan, lalu berjalan lebih cepat menuju ruang makan. Ezra mengikutinya dari belakang, keduanya menjaga jarak.

Di meja makan, Astrid sudah duduk sambil menyantap roti dan membaca berita di ponselnya. Sedangkan Sari sedang menuangkan air ke gelas-gelas di meja. Begitu melihat Nadia dan Ezra datang bersamaan, Sari kembali teringat kejadian semalam. Pandangannya langsung mengarah ke arah Nadia.

“Benar kan, apa yang aku pikirkan? Mbak Nadia itu lagi peeepet Tuan Ezra, mau jadi Nyonya rumah. Cantik-cantik kok cuma jadi pengasuh? Iya kan? Mana mungkin dia enggak punya niat itu,” batinnya penuh prasangka. Namun, pikirannya buyar saat suara tumpahan air terdengar.

“Sariiiiii! Kamu ngisi gelaaas, bukan toreeen!” seru Astrid, kaget melihat air gelasnya meluber ke mana-mana.

“Aduh, maaf Nyonya! Maaf banget,” ucap Sari panik sambil mengambil lap.

Astrid menghela napas keras. “Kamu tuh mikirin apa sih sampai enggak fokus gitu?”

Sari menjawab dengan suara lirih, “Mikir cicilan, Nyonya.”

“Cicilan? Cicilan apa? Rumah? Motor?”

“Bukan, Nyonya. Tapi ... cicilan daster.”

Mata Astrid terbelalak lebar. “Daster?! Astaga, Sari! Gaji kamu tuh besar, kenapa masih nyiciiil daster?! Apa uangnya dikasih ke suamimu yang m0k0ndo itu? Kenapa sih masih dipertahanin?”

Sari meringis malu. “Uangnya mah ada, Nyonya ... tapi kalau bayar langsung tuh kayak ... sayang aja.”

Astrid memijat pelipis. “Sariii ... yang namanya nyicil kan ujung-ujungnya bayar juga. Bahkan kena bunga!”

Ia akhirnya menyerah. “Udahlah, kamu sarapan sana. Saya enggak mau darah tinggi pagi-pagi.”

Setelah Sari berlalu, Astrid menatap kembali ke arah Nadia. “Nadia, nanti saya mau ke mall. Kamu mau nitip sesuatu?”

Nadia menggeleng. “Enggak ada, Nyonya. Terima kasih.”

“Oh ya sudah,” ujar Astrid. Ia lalu menoleh ke arah Ezra. “Ezra, antar Mama ke mall nanti, ya.”

“Hem,” sahut Ezra hanya dengan deheman pendek.

Tak lama Rivan muncul, rambutnya acak-acakan dan wajah bantalnya masih terlihat jelas. matanya masih menyipit sulit di buka. Namun, ia berusaha mencari keberadaan Nadia.

“Bibi Naaa!” Serunya dengan suara seraknya.

“Bibi di sini, sayang,” jawab Nadia sambil tersenyum.

Rivan gegas berlari kecil, ia langsung menjatuhkan pipinya di pangkuan wanita itu. Nadia segera meraih Rivan dalam pangkuannya dan menepuk punggungnya dengan lembut. Ajaibnya, anak itu kembali tertidur dengan bersandar pada d4da sang ibu.

Astrid tersenyum melihat pemandangan itu. “Manis banget. Oh iya, Nadia. Kamu dulu melahirkan normal atau caesar? Soalnya kalau caesar, jangan gendong Rivan terlalu sering, ya.”

Nadia menggeleng pelan. “Normal, Nyonya. Diinduksi karena bayinya ... sudah meninggal dalam kandungan. Tadinya mau caesar, tapi saya tetap ingin memperjuangkan melahirkan bayi itu. walaupun ... dia sudah tak bernyawa.”

Suasana ruang makan seketika hening. Ezra menghentikan aktivitas di ponselnya dan menatap Nadia dengan ekspresi berbeda. Ada luka lama yang terasa terbuka kembali setelah melihat tatapannya.

Astrid pun bangkit, memeluk Nadia dengan lembut. “Kamu wanita kuat, Nadia. Saya ... kagum sama kamu.”

Nadia tersenyum tipis. “Nyonya bisa aja.”

“Tapi beneran loh. Udahlah, cepat cerai dari suami m0k0nd0mu itu. Nanti saya jodohin kamu sama anak temen saya, ya!”

“Uhuk!” Ezra yang tengah meneguk air tiba-tiba tersedak hebat. Matanya membulat, napasnya sesak karena air masuk ke hidung dan tenggorokannya.

“Ezraaaa! Minum tuh pelan-pelan!” seru Astrid sambil menepuk-nepuk punggung putranya. Namun, meski batuknya belum reda, Ezra masih sempat melirik ke arah Nadia.

"Sebentar!" Astrid pun berjalan tergesa ke dapur, hendak mengambil air hangat untuk Ezra. Namun, Sari tiba-tiba menghampirinya dengan wajah panik.

“Nyonya! Saya mau ngomong!” bisiknya serius.

“Apa? Nanti dulu, saya mau ambil air hangat dulu buat Ezra.”

“Tapi ini penting, Nyonya!” desak Sari.

“Penting apa sih? Anak saya itu—”

“Nyonya, semalam saya lihat Tuan Ezra dan Mbak Nadia ... tidur bareng!”

Astrid terdiam, pandangannya berubah pias. “Apa?”

___________________________

Bonuuuuuus😆

1
Shyfa Andira Rahmi
masa iyya hamil lagi...🤔🤔
Lanjar Lestari
wah ada apa ini Erza malah bikin ulah g pulang makan siang tahunya makan siang di kantor dg wanita lain untung ketahuan Nadia dan kenzie eh Azura dah besar Rvan juga sdh bs bela mama Nadia .jujurlah Erza.
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
putri kak othor
@pry😛
🤣🤣🤣🤣
@pry😛
laki babi... ud tau slh
sri afrilinda
ceritanya keren bgt thour... apalagi kalau si cadel ngomong bikin sakit perut... Mkasih thour 🤗🥰💪
Zaara
tak tungguin loh kak bonchap nya lagii/Kiss//Kiss/
Kamilatul Asfa
di panjangin sh kak episodny....
Maharani Rani
lanjuttttt
Lina Suwanti
cari perkara aja si Jareth ini
Lina Suwanti
waduuuh,,taksinya ada nuker tp siapa....banyak yg bisa jd tersangka.... mungkinkah Dante,Catalina atau Jarreth yg terobsesi pada Nadia?
Lina Suwanti
cocok nih Oma Astrid sm Opa Anggakara,Oma yg takut dokter malah berjodoh dgn dokter😁
Eva Karmita
semangat lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Lina Suwanti
oalaah kelakuan Rivan n papa Zebra kapan akurnya?bikin senyum² sendiri kadang ketawa mpe pegal 🤣
Sugiharti Rusli
wah pelindung Nadia banyak yah, selain anak" nya yang pasti pro ke dia, juga mama mertua yang bisa tega sama putranya sendiri tuh nanti😁😁😁
Sugiharti Rusli
kira" siapa perempuan yang Ezra temani buat meeting di ruangannya yah, sampai dia tetap di sana dan tidak mengejar istrinya,,,
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
hari yang aneh
irma hidayat
ya syukuri yg kamu miliki ezra, semua ada takdirnya
Eka
lanjut ya thor aq menanti thorrt💪
Pujierde
akuh gak tau cerita kiko itu plagiat dari cerita yg mana pas akuh liat babnya udh byk sampai 100 lebih tp akuh lgsg aja baca bab yg terakhir yg baru dia up jd inget cerita yg di rmh rusun yaaaa
IG: Kenz___567: Iya kak😭 awalan plek ktiplek, terus setelahnya beberapa aku familiar dengan ceritaku di jaman 2023 aku kesulitan nyarinya, di tambah sama dia udah di modifikasi 😭

Yang pling plek ktiplek Mom where is our Daddy itu, awalan dia bikin konflik mirip cerita Rahim Tergadai, menikah terus di kasih uang buat pengobatan adiknya. Terus pas hamil rencana kabur dengan balikin uang yang di kasih. Intinya di modifikasi, campur campur kaya nasi bungkus😭☝️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!