NovelToon NovelToon
Vira Legend Of The Tree

Vira Legend Of The Tree

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:810
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Vira, seorang anak perempuan yang polos dan cantik selalu dikurung oleh ayahnya untuk menghasilkan uang dengan menjual tubuhnya.
Hingga suatu malam itu Vira mendapatkan pelanggan yang sangat berbeda dan cukup unik, berbicara lembut padanya dan bahkan memakaikan baju untuknya.
Namun, Vira tidak menduga bahwa pertemuannya itu justru mengubah nasibnya di masa depan nanti.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? dan takdir nasib apa yang tengah menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

"Saya dengar besok ratu akan mengadakan pesta di istana, ratu juga mengundang siapa saja tanpa undangan resmi" ucap Sen.

"Pesta? sudah lama sekali sejak terakhir kali istana mengadakan pesta" ujar Goro yang jadi teringat dengan pesta dulu.

"Goro..." panggil Sen sambil menatap Goro dengan tatapan serius, dan mencurigai sesuatu. Yang dipanggil pun menoleh.

"Apa anda tidak ingat apapun? Bahkan kejadian setelah 17 tahun yang lalu?" tanya Sen kembali menanyakan hal yang sama seperti yang Vin curigai.

Dan itu membuat Goro terdiam, ia pun menoleh pada Sen yang menunggu jawabannya.

"Saya tidak bermaksud mencurigai anda, hanya saja..."

"Saya mengerti" ucap Goro memotong, dan memberanikan diri untuk menatap Sen.

"Beberapa tahun terakhir ratu tidak pernah keluar dari istana, semua gerbang dan akses masuk ditutup tanpa alasan.

"Hanya pelayan dan pengawal istana yang bisa keluar masuk, dan tentu saja kabar seperti menjadi kabar yang mengejutkan bagi rakyat" ujar Sen menjelaskan.

"Tidak ada yang tahu alasan apa yang membuat ratu tiba-tiba mengadakan pesta, tapi mungkin itu adalah hal yang baik" lanjutnya.

"Saya harap juga begitu"

Setelah selesai sarapan Sen pun membantu Goro membersihkan meja makan. Sementara Vira masih bermain dengan para peri yang sejak kemarin tidak mau lepas dari Vira.

"Sepertinya dia masih belum kembali" ucap Sen melihat sepiring makanan yang sengaja Goro siapkan untuk Vin masih tergeletak diatas meja tanpa tersentuh sedikitpun.

Saat tiba-tiba Vira justru mengambil piring itu dengan hati-hati.

"Eh Vira, mau dibawa kemana?" tanya Sen bingung melihat Vira yang hendak pergi dengan piring itu.

Vira tidak menjawab dan hanya memandangi makanan yang ada di piring di tangannya.

Sen pun langsung mengerti maksud Vira, lalu mengizinkannya membawanya pergi.

"Eh? Nona Vira mau kemana itu?" tanya Goro ikut melihat kepergian Vira.

"Tidak kemana-mana, hanya mencoba menghibur seseorang"

***

Di depan teras rumah Goro, tempat yang sama seperti semalam, Vira menemukan Vin tengah duduk sendirian di sana.

Dengan mengumpulkan keberanian dan memegang piring di tangannya dengan kuat agar tidak jatuh, Vira pun mulai menghampirinya dengan hati-hati.

"Sudah kubilang aku tidak lapar" ujar Vin tepat sebelum Vira menghampiri disisinya untuk duduk.

Vira pun berhenti dan menatap makanan di piring yang ia bawa.

Tentu saja sikap Vin membuat para peri tidak suka dan ingin mengatainya agar ia mengerti, tapi Vira langsung menggeleng dan tidak mengizinkan mereka mengejeknya seperti itu.

Vira pun tidak peduli lagi jika harus diusir Vin, ia tetap menghampirinya dan duduk disampingnya.

"Kau ini memang tuli ya" ucap Vin kesal.

Tapi Vira tak merespon, lalu ia mulai melahap makanan yang ia bawa dengan tenang, seperti tidak apapun yang terjadi.

Vin dibuat terkejut olehnya, karena Vira justru makan dengan lahap dan tenang.

"Cih! Bukannya kau sudah makan tadi?! Dasar rakus" ucap Vin kesal dan sedikit kecewa melihat makanan yang Vira bawa ternyata bukan untuknya. Tapi ia juga bersyukur ia tidak harus bertengkar dengannya hanya soal makanan.

Saat tiba-tiba terdengar suara aneh di sekitar mereka, Vira pun menghentikan makannya, dan mencari tahu asal suara itu.

Namun, pelaku asal suara itu justru hanya diam seribu bahasa, sambil memegang perutnya yang disanalah asal suara itu berasal, tapi ia terlanjur malu untuk mengakuinya.

Hingga Vira yang masih mencari-cari asal suara itu pun kini menatap ke arahnya dengan wajah polos tanpa ekspresinya itu. Dan tentu hal itu membuat Vin berfikir kalau mungkin Vira sudah tahu.

Vira pun tidak memalingkan wajahnya lagi dan terus menatap Vin tanpa mengatakan apapun, dan hal itu membuatnya semakin merasakan rasa sakit di perutnya yang sudah seperti dililit kuat.

Walaupun semakin ia tahan justru semakin rasa sakitnya bertambah, dan juga tatapan Vira membuatnya kehilangan fokus.

"Ssshhh..."

Dan saat ia melihat makanan yang tadi Vira makan di tangannya, ia semakin menginginkan nya. Tidak bisa menahan lagi Vin pun berusaha menahan diri agar tidak lepas kendali.

"Vira..." panggil Vin pada Vira yang masih menatapnya.

"Bisakah... Aku... Mm... Maksudku... Apa... Aku... Bisa... Hah_?"

Vin pun terkejut saat tiba-tiba Vira memberikan makanannya sebelum Vin sempat mengatakannya.

"U untukku...?" tanya Vin pada Vira sambil menunjuk dirinya sendiri.

Vira mengangguk mantap, dan semakin mendekatkan Pring itu ke arah Vin.

Tidak bisa menolak dengan makanan di depannya itu, Vin pun menerimanya dengan hati-hati. Terlihat makanan itu sudah sedikit dimakan oleh Vira tadi, tapi suara di perutnya sama sekali tidak memperdulikan apapun jika itu adalah untuk membuatnya diam.

Vin pun mulai menyantap satu sendok, sambil mengunyahnya dengan perasaan aneh, karena itu adalah bekas Vira. Namun, saat lidahnya merasakan rasanya, ia pun jadi semakin ingin lagi, lagi dan lagi.

Dengan lahap ia menyantap makanan itu, ia tidak pernah merasakan makanan seenak itu, bahkan masakan koki istana saja tidak sebanding.

Wajar saja kalau ia begitu kelaparan seperti itu, entah sejak kapan terakhir kali ia makan, bahkan semalam pun ia juga tidak ikut makan dan langsung ke kamarnya, membuat rasa lapar itu semakin menjadi.

Dan tanpa mereka sadari, dibalik pintu Sen dan Goro ikut menyaksikan hal itu sambil tersenyum senang. Vira yang menyadari itu pun menoleh menatap mereka berdua yang memberinya dua jempol sebagai apresiasi.

***

"Seperti yang saya harapkan darinya, dia memang sangat berguna" ucap seorang wanita paruh baya sambil duduk di singgasana bekas yang sudah rusak.

Terlihat sekelilingnya pun juga seperti reruntuhan bangunan yang sepertinya dulu dibangun dengan megah.

Entah apa yang tengah ia pikirkan ketika melihat apa yang terjadi kemarin di tengah kota, tapi itu cukup membuatnya merasa puas.

"Pesta besok pasti akan sangat meriah"

***

Sementara itu di istana, semua orang tengah sibuk menyiapkan dekorasi, dan persiapan untuk besok.

"Apa semuanya berjalan dengan baik?" tanya sang ratu pada penasihatnya yang bertugas mengatur persiapan pesta.

"Baik yang mulia, semua dekorasi dan persiapan lainnya sudah selesai dipasang, dan untuk jamuan juga kita punya banyak bahan makanan, kemungkinan nati malam semua sudah beres" ucap penasihat.

Sang ratu pun tersenyum mendengarnya, melihat persiapannya juga cukup bagus dan sempurna, ia sangat senang.

"Baiklah kalau begitu, lanjutkan pekerjaannya, saya hendak pergi sebentar"

"Baik yang mulia"

Semakin ratu menyusuri lorong istana semakin lama semakin tidak ada pelayan sama sekali, karena semua orang bekerja dalam satu ruangan saja, maka kini ratu hanya sendirian menyusuri lorong panjang yang membawanya ke sebuah pintu besar.

Ia pun masuk ke dalam dan kembali menutup pintu dengan rapat.

"Bagaimana keadaanya?" tanya sang ratu pada seorang pelayan yang ada disana.

"Yang mulia... Anda sudah datang. Saya melihat kondisi tuan putri semakin memburuk, tubuhnya semakin melemah dan kini tidak bisa menerima jenis makanan apapun.

Sang ratu pun menghampiri anak perempuan yang tengah tertidur di ranjang besarnya dan duduk disampingnya, membelai wajah pucat nya yang semakin tirus.

"Bukankah anda suka pesta? Maka saya membuatkan khusus untuk anda. Maka bangunlah dan menarilah seperti yang dulu anda lakukan saat ada pesta.

"Saya merindukan tarian anda... "

***

1
Helen Dorty
Gak bisa berhenti!
Lan Yumi
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Naruto Uzumaki
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!