NovelToon NovelToon
Obsesi Om Duda

Obsesi Om Duda

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Duda / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Cinta Lansia / Tamat
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Ihsan Ghazi Rasyid, 40 tahun seorang duda beranak dua sekaligus pengusaha furnitur sukses yang dikenal karismatik, dingin dan tegas.

Kehidupannya terlihat sempurna harta berlimpah, jaringan luas, dan citra pria idaman. Namun di balik semua itu, ada kehampaan yang tak pernah ia akui pada siapa pun.

Kehampaan itu mulai berubah ketika ia bertemu Naina, gadis SMA kelas 12 berusia 18 tahun. Lugu, polos, dan penuh semangat hidup sosok yang tak pernah Ihsan temui di lingkaran sosialnya.

Naina yang sederhana tapi tangguh justru menjeratnya, membuatnya terobsesi hingga rela melakukan apa pun untuk mendapatkannya.

Perbedaan usia yang jauh, pandangan sinis dari orang sekitar, dan benturan prinsip membuat perjalanan Ihsan mendekati Naina bukan sekadar romansa biasa. Di mata dunia, ia pria matang yang “memikat anak sekolah”, tapi di hatinya, ia merasa menemukan alasan baru untuk hidup.

Satu fakta mengejutkan kalau Naina adalah teman satu kelas putri kesayangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 13. Tak Terima

Udara Bandung malam ini terasa menusuk tulang. Di ruangan aula hotel mewah itu menjadi saksi ketegangan yang semakin memuncak antara ibu dan anak.

Naina duduk tegak di kursi, gaun pengantin yang masih menempel di tubuhnya. Hatinya sedih sekaligus kecewa dengan nasib yang seolah mempermainkan kehidupannya yang masih belia. Matanya terlihat sembab tapi tatapannya tetap kuat.

Dimana-mana pengantin itu pasti bahagia sedangkan yang dialami Naina berbanding terbalik saat ini.

“Mama pulanglah ke Jakarta, aku masih mau di Bandung bersama Om Ihsan, suamiku, aku tak mungkin meninggalkan om Ihsan karena kami sudah menikah,” ujarnya membuat beberapa orang yang ada di ruangan itu terdiam.

Bu Rahayu melotot tak percaya seketika wajahnya merah padam karena mendengar ucapan putri kandungnya sendiri.

“Naina! Kamu sadar nggak apa yang kamu omongin? Kamu baru delapan belas, masih sekolah, masa depanmu masih panjang. Jangan rusak hidupmu cuma karena lelaki tua ini!” katanya penuh amarah sambil menunjuk tepat di wajahnya Ihsan pria yang hampir seumuran dengan usianya.

Naina menarik napas panjang, lalu tersenyum getir mendengar perkataan balasan mamanya yang seolah sangat peduli selama ini dengan nasibnya.

“Lelaki tua yang Mama maksud, justru orang pertama yang bikin aku merasa dihargai sebagai manusia, bukan sebagai alat buat penuhi ambisi Mama,” ucapnya Naina dengan matanya yang berair antara marah, kecewa dan sedih yang dirasakan oleh hatinya.

“Bukannya Mama sendiri yang menginginkan aku menikah cepat-cepat dengan Om Ihsan padahal aku masih sekolah? Kenapa baru sekarang mengatakan aku merusak masa depanku!? Apa karena Mama dilarang sama Om Ihsan untuk datang ke rumah kami nantinya? Apakah karena mama nggak bisa memanfaatkan harta Om Ihsan?”

Naina menegakkan tubuhnya, air mata jatuh satu-satu di pipinya, namun tatapannya tetap terlihat dingin menusuk ke relung hati Ibunya Bu Rahayu yang tega menikahkan putrinya di usianya yang masih belia karena ambisinya.

Senyuman getir terukir di wajah cantiknya, dan seolah seperti tamparan yang tak berbunyi di wajahnya.

“Lucu sekali, Ma…” ucapnya pelan tapi penuh amarah dan kebencian.

“Sejak kecil Mama nggak pernah benar-benar menganggapku anak. Mama selalu sibuk membandingkan aku dengan Namira si anak kesayangan Mama. Apa Mama sudah lupa kalau aku sering kali dipanggil anak sialan, beban atau anak yang nggak pernah Mama inginkan. Mungkin Mama sudah lupa tapi semua itu terekam jelas di kepalaku dan mungkin saja akan aku ingat sampai nanti.” jelasnya Naina sambil berjalan ke arah Bu Rahayu.

Ia menarik napas, suaranya makin bergetar namun penuh ketegasan karena kali ini dia tak ingin memperlihatkan sisi lemah dan tak mau lagi menurut seperti dulu.

“Dan sekarang Mama berdiri di sini, berpura-pura peduli pada masa depanku? Jangan munafik, Ma. Mama benci aku sejak aku lahir, karena aku adalah anak dari pria brengsek yang memperkosa Mama. Aku tahu itu! Aku lahir dari luka yang nggak pernah Mama terima. Tapi apa salahku, Ma? Apa salahku sampai seumur hidup harus dibayar dengan kebencian dan diskriminasi Mama kandungku sendiri?” teriaknya Naina yang baru kali ini benar-benar menumpahkan semua uneg-unegnya selama ini.

Tatapan Naina semakin tajam, kata-katanya menusuk tanpa ampun.

“Jadi jangan berdiri di sini dan pura-pura jadi ibu yang melindungi. Mama nggak pernah melindungiku! Mama hanya menjadikan aku alat untuk mengeruk harta, lalu membuangku kalau sudah tak berguna. Bedanya, kali ini aku memilih jalanku sendiri. Aku memilih lelaki yang setidaknya melihat aku sebagai manusia bukan aib berjalan yang harus disembunyikan.”

Senyum getirnya kembali muncul, menohok Bu Rahayu dengan kejam.

“Kalau aku memang anak yang lahir dari aib, biarlah aku sendiri yang menanggungnya. Tapi jangan pernah lagi Mama pakai kata ibu untuk mengendalikan hidupku. Karena bagiku aku sudah lama tidak punya seorang ibu.”

Belum sempat suasana mereda, suara tawa sinis terdengar dari sudut ruangan.

Rubi, yang sedari tadi bersandar di pintu dengan tangan terlipat, akhirnya angkat bicara.

“Wah, wah… luar biasa. Jadi ini pemandangan yang katanya ‘keluarga’? Gadis seumuran aku, yang kemarin masih rebutan ranking di kelas sekarang tiba-tiba jadi istri kedua papa aku sendiri. Jijik banget rasanya,” ucap Rubi dengan nada penuh ejekan.

Matanya menatap Naina dari ujung kepala sampai kaki dengan tatapan sinisnya dan menusuk.

“Di sekolah kamu selalu sok suci, sok pintar, sok jadi rival abadi aku. Eh, ternyata ujung-ujungnya kamu menangnya bukan di kelas, tapi di ranjang papa aku.” Rubi menjeda sejenak ucapannya sebelum melanjutkan ucapannya Rubi mengangkat ujung gaunnya Naina yang sangat cantik.

“Hebat sekali, Naina. Aku harus akui strategi kamu jauh lebih licik daripada yang aku kira. Kamu mampu membuat papaku menikahimu,” ucapnya Rubi yang sengaja mengejek Naina.

Rubi melangkah semakin mendekat, wajahnya terlihat angkuh dan dingin tapi bibirnya tersenyum miring.

“Jadi apa, Nai? Sekarang kamu mau main peran ganda maksudnya. Jadi teman sekelasku di siang hari, lalu jadi istri papa aku di malam hari?,” cibirnya.

“Hahaha… kasihan banget hidupmu. Kamu pikir kamu menang? Tidak kamu cuma akan menjadi bahan omongan, bahan hinaan. Dan aku akan pastikan satu sekolah tahu, siapa sebenarnya Naina yang mereka kagumi itu. Siswa yang selalu juara satu di kelas dan menjadi murid kebanggaan malahan menikah om-om yang lebih layak disebut Papa!” hinanya Rubi yang sama sekali tak takut dan gentar dengan tatapan membunuh dari papanya.

Ihsan berdiri sorot matanya tajam yang hanya tertuju kepada Naina. Suaranya rendah tapi penuh wibawa.

“Rubi, mama kamu sudah lama meninggal. Dan sekali lagi kamu berani menghina Naina istri papa, kamu akan mendapatkan konsekuensinya ingat baik-baik itu, semua fasilitas yang kamu pakai selama ini akan papa cabut!” ancam Ihsan yang sudah saling berhadapan dengan putri sulungnya itu.

Ruangan mendadak hening karena beberapa orang yang diundang khusus belum semuanya pulang, Rubi justru tertawa miring, penuh ejekan mendengar perkataan yang bernada ancaman itu.

“Wah, luar biasa, Pa. Jadi cuma gara-gara anak ingusan yang seumuran aku, Papa rela buang semua anak kandung sendiri? Hebat demi Naina si rival abadi aku di sekolah, Papa tega jadiin aku sama Rayyana anak tak berguna.” sarkasnya Rubi yang sorot matanya terlihat

Tatapannya beralih ke Naina dengan tatapan mata yang menohok tajam. “Kamu puas sekarang, Kamu nggak cuma merebut ranking di kelas, tapi juga merebut Papa aku sendiri. Luar biasa dari dulu kamu memang rakus. Aku bersumpah lebih baik mati daripada memanggil kamu ibu tiri.”

Rubi mendesis, lalu berteriak dan melihat ke arah pintu.

“Radit! Cepat bawa perempuan itu pergi! Singkirkan Bu Rahayu dari sini, jangan biarkan perempuan matre dan licik itu mendekati istri Papa meskipun dia ibu kandungnya sendiri!”

Rubi menoleh lagi pada Ihsan, suaranya meninggi penuh amarah.

“Papa silahkan pilih mau terus buang anak-anak Papa sendiri demi Naina atau sadar kalau suatu saat gadis itu akan menghancurkan Papa lebih cepat dari yang Papa kira!”

Ihsan menatap Rubi lekat-lekat, nadanya tegas namun tetap mengandung wibawa seorang ayah.

“Kasih sayang papa sama kamu juga sama Rayyana, tak pernah berubah sedikit pun. Tapi yang papa benci adalah anak yang membangkang, yang tidak tahu hormat, apalagi berani menghina istri papa di depan mata papa sendiri.”

Rubi hanya mendengus, wajahnya keras kepala, jelas enggan mendengar sepatah kata pun dari ayahnya. Dengan langkah kasar ia meraih tasnya, menoleh sekilas penuh kebencian terhadap Naina.

“Aku muak lihat semua ini. Ayo, Rayyana. Kita pulang ke Jakarta. Papa lebih peduli sama istrinya daripada sama anak-anaknya sendiri.” ketusnya Rubi.

Rayyana yang sejak tadi hanya diam, mendadak menatap ayahnya dengan mata polosnya. Tangannya menggenggam ujung baju Naina, seolah mencari perlindungan. Suaranya lirih namun penuh ketulusan.

“Papa… aku bukan anak pembangkang. Aku bahagia banget kalau Papa menikah dengan Kakak Naina, aku jadi punya mama baru kayak teman di sekolah,” ucapnya polos membuat semua orang di ruangan terdiam sesaat.

Rubi terperanjat, wajahnya berubah pucat. “Rayyana! apa kamu sudah gila ha?!” bentaknya tapi Rayyana hanya menunduk sedikitpun tak bergeming.

Sementara itu, Radit bodyguard khusus Ihsan yang baru saja pulang dari mengantar Bu Rahayu. Raditya melangkah mendekat lalu menunduk hormat pada tuannya.

“Tuan, Nyonya Rahayu sudah diantar pulang ke Jakarta sesuai perintah Anda.” ujarnya Raditya.

Suasana kamar hotel itu semakin panas, udara seakan penuh bara yang siap meledak kapan saja.

1
sunshine wings
😍😍😍😍😍♥️♥️♥️♥️♥️
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak 🥰😘
total 1 replies
sunshine wings
Kan Nai.. Penuh dengan rasa cinta.. ♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 2 replies
sunshine wings
Support paling ampuh.. ♥️♥️♥️♥️♥️
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: nggak kakak soalnya suamiku lebih muda aku 😂🤭
total 3 replies
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings: ♥️♥️♥️♥️♥️
total 2 replies
sunshine wings
Yaaa.. Kirain apa Nai.. Sudah pasti Ihsan akan ngelakuin.semua itu dengan senang hati karna itu maunya kan.. ♥️♥️♥️♥️♥️
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hahaha 😂 betul banget tuh kak nantangin lagi 🤣
total 1 replies
Purnama Pasedu
bertemanlah Ruby dengan naina,tertawalah bersama
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: setuju tapi yah keegoisan Rubi menutupi sisi baiknya
total 1 replies
Fadila Bakri
teman saingan jadi calon anak tiri
Eva Karmita
sesakit dan sebenci apapun naina tetap anakmu dan darah daging mu Bu ..😤😏
ayah sabung naina berhati mulia mau Nerima naina seperti putri kandungnya beda sama emaknya naina yg berhati siluman 😠👊
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hehehe 🤭🤣
total 1 replies
sunshine wings
😏😏😏😏😏
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: mampir Baca novel aku ini kakak judulnya Pawang Dokter Impoten ceritanya seru sudah banyak babnya
total 1 replies
sunshine wings
Dan menjauh dari mamanya.. 😬😬😬😬😬
sunshine wings
Ya Allah.. 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
sunshine wings
pikiran licik.. 🤭🤭🤭🤭🤭
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: hahaha 😂
total 1 replies
sunshine wings
Sepatutnya jangan di bedain kerana anak itu rezeki yg tidak ternilai oleh apapun.. Kasian banget hidupmu Naina.. 🥹🥹🥹🥹🥹
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: sedih yah
total 1 replies
Maulida greg Ma
kejamnya
sunshine wings
Ditukar judulnya author ya.. 👍👍👍👍👍😍😍😍😍😍
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: aku ganti kak mumpung ada cover nganggur 🤭😂🙏🏻
total 1 replies
sunshine wings
😲😲😲😲😲
sunshine wings
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
sunshine wings
Sialan emangnya..
Apa mereke adek beradek tiri author???
Kenapa beda kasih sayangnya???
🤔🤔🤔🤔🤔
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: akan terjawab nanti Kak ☺️
total 1 replies
sunshine wings
Ayo pak semangat 💪💪💪💪💪
keluarkan Naina dari rumah itu.. 🥺🥺🥺🥺🥺
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: yah yah
total 1 replies
sunshine wings
🙄🙄🙄🙄🙄😏😏😏😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!