NovelToon NovelToon
Forgotten Dreams

Forgotten Dreams

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:602
Nilai: 5
Nama Author: Buluk

Seorang pria berusia sekitar kurang lebih 25 tahun, ia memiliki pekerjaan sebagai seorang petani dalam sebuah game mmorpg yang setiap hari ia bekerja mencari nafkah dalam game dengan menjual berbagai item


di saat malam hari ia lupa untuk mematikan layar komputer dan terjadilah peristiwa yang mengejutkan bahwa terdapat pesan aneh yang secara tiba-tiba muncul di layar komputer dengan bahasa asing

dan disitulah pemuda tersebut mengalami hal mistis yang secara aneh ketika ia membuka matanya kembali ia sudah berada di dunia yang berbeda

Catatan : ini karya novel pertama saya dan saya langsung membuatnya langsung dari inspirasi yang muncul jadi jika ada kata yang kaku atau mungkin aneh tolong beritahu saya, saya akan sebaik mungkin untuk memperbaikinya

dan mohon maaf jika terjadi sebuah revisi yang secara tiba-tiba, untuk sampul hanya sementara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buluk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memulai karir[2]

"Apa itu? Apakah ini semacam cara petunjuk cara menggunakan atau ucapan selamat?"katanya dengan bingung.

Darius pun mengklik file tersebut.

Biasanya untuk sejenis game baru jika ada sebuah file txt, itu merupakan isi tentang cara petunjuk game yang bersangkutan atau mungkin sebuah ucapan terhadap pembeli yang sudah membeli game mereka, mungkin juga ada hadiah lainnya.

Isi dari file Zero.txt cukup sederhana cuman ada 1 baris kata"TAKDIR", yang membuat Darius sangat bingung hingga mengerutkan kening.

"Apa maksudnya"katanya sambil mengetuk-ngetuk meja.

"Lupakan"katanya sambil menggelengkan kepala.

Mungkin ini hanya untuk menjahili pembeli pertama, tapi apa mungkin ia tidak di beri hadiah karena Pembelian pertama dalam game ini? Biasanya untuk pembeli pertama akan di beri hadiah mata uang game tersebut atau sebuah karakter dari pesan txt tersebut untuk di beritahukan, tapi nyatanya tidak ada, hanya ada sebuah kata konyol yang terpampang besar.

Bagaimana bisa sebuah game baru sangat pelit terhadap pemain awal, apa pengembang tidak berniat untuk mempromosikan serta meramaikan game ini di awal? Darius merasa sangat menyesal karena sangat kemungkinan bahwa game ini akan sepi peminat, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur, ia hanya bisa menjalani.

Setelah menyelesaikan pemeriksaan, Darius berniat untuk membeli kerangka mesin komputer, ia ingin memodifikasi sendiri dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi dengan modal 300 dollar.

Ia pun membuka sebuah website aplikasi belanja online untuk membeli bahan-bahan, mulai dari cpu, gpu, ram serta bahan lainnya untuk merakit komputer, ia tidak asal membeli mesin, jika ia asal membeli maka yang ada tidak cocok dan ada kemungkinan tidak berfungsi, ia memulai dari motherboard terlebih dahulu sebagai induknya baru ia membeli bagian anak-anaknya serta ayahnya yang cocok dengan induknya.

Setelah selesai menyiapkan semua, ia memasukkan semua barang ke icon keranjang, lalu memilih metode pembayaran, ia menggunakan pembayaran kartu digital di paltform tersebut, untung saja ia masih memiliki sisa saldo simpanan ia berbelanja dan itu pun cukup pas, hanya tersisa 1 dollar, selesai memilih metode pembayaran iya klik bayar dan selesai.

Sekarang hanya perlu menunggu pesanan sampai ke tujuan, untuk alamat sudah ia setting dengan benar, jadi tidak mungkin akan salah alamat.

Karena persiapan kedua telah selesai, selanjutnya ia melanjutkan ke persiapan ketiga yaitu pemasangan jaringan internet cepat, tapi ia tidak tahu harus mencari kemana, jadi ia berpikir untuk bertanya ke penjaga tempat ini.

Darius pun berdiri dari kursi dan berjalan menuju penjaga tempat yang sedang asik menonton utube.

"Kail"katanya sambil berjalan mendekat.

"Ya? Sudah selesai Darius?"katanya tanpa melirik.

"Belum, aku kemari cuman ingin bertanya sesuatu"

"Bertanya tentang apa?"sambil mengecilkan suara volume lalu mulai meliriknya.

"ya ini...apa kamu tau cara untuk memasang internet cepat?"

"hmm internet cepat ya? Tapi untuk apa?"katanya sambil memegang dagu, memiringkan kepala dengan wajah penasaran.

Lalu Darius pun mulai menceritakan rencananya, tapi ia tidak memberitahu tentang game tersebut, yah karena ia tidak ingin garis awalnya di dahului, dan juga bagaimana jika itu di curi atau si sabotase tanpa sepengetahuannya oleh pemegang tempat ini, bagaimana juga ia pemegang semua server komputer, jadi ia pasti bisa melihat aktivitas dan diam-diam mengendalikan dan memindahkan atau mengtrasfer game tersebut, Darius tentu tidak ingin mengambil resiko.

Setelah mendengarkan penjelasan Darius, Kail jelas sangat tertarik, karena jarang sekali melihat Darius berani mengambil resiko yang tidak pasti serta dengan kondisi ekonominya tidak mungkin ia akan melakukan hal yang tidak nyata dan tidak menyakinkan.

Kail tahu bahwa Darius masih menyimpan beberapa rahasia tetapi ia tidak mau mempertanyakan ataupun mencari tahu

"Oho menarik"katanya sambil tersenyum lalu melanjutkan bicara"Aku tahu tempat untuk memasang, nanti siang akan aku coba hubungi, dan juga aku minta nomer telepon mu untuk mengabari"katanya sambil mengambil sebatang rokok di meja.

"Terima kasih"katanya sambil menundukkan sedikit kepala.

"hehh tidak perlu berterima kasih padaku"katanya sambil melambaikan tangan"Tapi ngomong-ngomong beritahu tahu aku nanti game apa yang kamu mainkan ketika sudah meraih tempat aman, ingat beritahu aku yang pertama"dengan suara tegas.

"Apa yang kamu bicarakan"katanya dengan ekspresi bingung.

"berhenti berakting, aku tahu kamu menyembunyikan beberapa rahasia, aku tahu persis sifat mu yang tidak mungkin akan terlalu mengambil resiko besar untuk kehilangan pekerjaannya nyata"dengan suara tegas sambil mengejek.

Darius diam tidak menjawab pertanyaan Kail.

"haih, sudahlah cepat berikan nomer kamu"katanya sambil menghela nafas.

Darius pun mulai memberi nomer telepon kepada Kail lalu berkata sekali lagi"Terima kasih"

Kail tidak menjawab ia melanjutkan menatap monitor setelah menerima nomer, Darius pun berbalik ke meja semula setelah selesai membicarakan sesuatu.

Kail bergumam dalam hati sambil melirik Darius kembali ke posisinya"Darius semoga jalan yang kamu pilih benar, juga kamu pasti akan memberitahuku kedepannya hehehe"

Mungkin karena Kail tahu beberapa sifat karakter Darius karena ia sudah sering bermain kesini entah itu untuk melihat-lihat atau menyewa, salah satu sifat yang Kail tahu adalah membalas Budi, Kail juga merasa Darius tidak ada ruginya jika memberitahukannya jika ia sudah berada di posisi depan atau bisa di bilang sudah dapat penghasilan tetap yang cukup untuk kehidupannya.

*******

Darius kembali duduk lalu mulai mencabut flashdisk yang menempel dan untuk yang terakhir kalinya ia melihat pesanan belanja yang sudah di siapkan, untuk sisa waktu sekitar 30 menit, ia hanya menghabiskan sisa selama 15 menit untuk browsing tentang pengetahuan ataupun berita.

Selesai melakukan itu semua Darius mulai beranjak dari kursi sambil memasukan flashdisk ke dalam saku, berjalan menuju ke arah Kail.

Setibanya di Kail, Darius mulai bicara"Untuk sisa 15 lagi bisa kamu kasih ke orang lain"katanya dengan datar kemudian Darius keluar dari tempat tersebut.

Kail menggelengkan kepala melihat kepergian Darius sambil menghisap rokok dan berkata"Dasar selalu saja menyisakan waktu hanya untuk bocah tersebut dan juga aku selalu menjadi perantara, mengapa tidak ia saja yang berbicara"gerutunya sangat jengkel.

Lalu Kail melirik bocah yang sedang di luar berjongkok tidak jauh melamun ke arah sini, Kail pun berkata"Hey bocah, ada sisa waktu di barisan pertama paling ujung sekitar 15 menit cepat pakai"katanya sambil teriak.

"Terima kasih"kata bocah tersebut, yang berpakaian lusuh, memakai kacamata retak, topi biru berlambang bulan sabit yang sudah usang tanpa memakai alas kaki, wajahnya terlihat tampan walaupun kotor sambil kepala sedikit tertunduk.

"Tidak perlu berterima kasih padaku, seharusnya kamu berterima kasih pada seseorang yang baru saja keluar"katanya dengan nada tak acuh sambil menghisap rokok.

Bocah tersebut pun melirik ke arah perginya Darius.

1
Khvaous
he-he-he pertama
nalxyt
Ceritanya sangat menyentuh hati, jangan berhenti menulis thor!
Khvaous: Terima kasih atas kunjungan anda serta membaca karya saya.

Jangan lupa beri bintang untuk membuat saya lebih termotivasi
total 1 replies
Iris
Beneran, deh, cerita ini bikin aku susah move on. Ayo bertahan dan segera keluarkan lanjutannya, thor!
Khvaous: Terima kasih atas kunjungan anda serta membaca karya saya.

Jangan lupa beri bintang untuk membuat saya lebih termotivasi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!