NovelToon NovelToon
VANIA (GHOST STORIES)

VANIA (GHOST STORIES)

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kumpulan Cerita Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Vania dan Basir terpaksa harus meninggalkan kampung tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan. Kampung itu sudah tidak beres, bahkan hal-hal aneh sudah mulai terlihat.

Basir pun mengajak adiknya untuk pindah ke kota dan menjalankan kehidupan baru di kota. Tapi, siapa sangka justru itu awal dari perjalanan mereka. Terlahir dengan keistimewaan masing-masing, Vania dan Basir harus menghadapi berbagai macam arwah gentayangan yang meminta tolong kepada mereka.

Akankah Vania dan Basir bisa menolong para arwah penasaran itu? Lantas, ada keistimewaan apa, sehingga membuat para makhluk astral sangat menyukai Vania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 Kampung Aneh

Cukup lama mereka berjalan, hingga mereka pun sampai di sebuah kampung yang menurut mereka sangat menyeramkan. "Pak, apa Bapak tidak salah ingin membuat perumahan di kampung seseram ini? mana akses jalannya tidak memungkinkan lagi, pasti bakalan butuh banyak biaya untuk membuat jalan yang bisa masuk mobil," bisik Vania.

Andri kembali melihat pesan yang dikirimkan Papanya kepada dirinya. Andri memperlihatkan foto sebuah kampung. "Lihat Van, Papa ngirim foto kampung ini dan terlihat indah sekali tapi kenapa jauh berbeda dengan realnya," sahut Andri sembari memperlihatkan foto kampung itu.

"Lah, kenapa jadi jauh berbeda?" ucap Vania bingung.

"Pak, itu adalah lahan yang akan dilakukan pembangunan," tunjuk Pak Karyo kepada Andri.

Semuanya menoleh, tanah itu sangat luas dan ternyata sudah banyak ditumbuhi ilalang saking lamanya tidak terawat.

"Bagaimana ini Pak? coba Bapak hubungi Pak Wiguna, ini seriusan tempatnya di sini?" seru Andri.

Andri pun mulai mengeluarkan ponselnya dan ternyata signal di sana sangat buruk. "Gak ada signal," sahut Andri.

Otomatis semua orang langsung mengeluarkan ponselnya. "Busyet, ponsel aku juga gak ada signalnya," seru Dasep.

"Parah nih kampung, ini kampung apaan sih kaya zaman purba saja," celetuk Gala.

Seketika Karyo menoleh ke arah Gala, tatapannya sangat sinis dia seolah-olah tidak suka dengan ucapan Gala barusan. "Tolong jaga sikap dan ucapan, ini kampung saya," ucap Pak Karyo dingin.

Vanessa segera mencubit lengan Gala. "Mampus, makanya kalau bicara itu jangan sembarangan," ucap Vanessa.

"Ah, maafkan teman saya Pak, kami janji tidak akan mengulanginya lagi," seru Vania merasa tidak enak.

"Baiklah, kalian ikut saya dan saya akan menunjukan tempat tinggal untuk kalian selama kalian tinggal di sini," ucap Pak Karyo.

Semuanya mulai mengikuti Karyo kembali. Rumah di kampung itu berjejer dengan rapi, dan semuanya masih terbuat dari kayu dan bilik. Pada saat semuanya melewati rumah-rumah warga, semuanya hanya melihat dingin ke arah mereka dengan wajah datar dan dingin tanpa senyum sama sekali. Padahal Vania dan yang lainnya sudah sangat ramah dan tersenyum tapi mereka seolah-olah tidak disambut dengan baik oleh warga di sana.

"Ini adalah tempat tinggal kalian selama di sini. Rumah ini terbagi menjadi dua, sebelah kanan untuk perempuan dan sebelah kiri untuk laki-laki. Saya sudah lapor kepada RT dan RW di sini, jadi kalian jangan khawatir hanya saja kalian harus mengikuti peraturan kampung ini dan jangan ada yang melanggarnya," jelas Pak Karyo.

"Peraturannya apa saja, Pak?" tanya Vania.

"Pertama kalian harus sopan dan jangan macam-macam apalagi sampai berbuat kotor di kampung ini, kedua selepas maghrib kalian tidak boleh keluar rumah jadi jika ada kebutuhan apa pun diusahakan disiapkan siang hari dan yang ketiga, jangan pernah kepo dengan urusan yang ada di kampung ini karena itu semua PAMALI," jelas Pak Karyo dengan penuh penekanan.

"Kalau kita keluar habis maghrib memangnya bakalan kenapa?" tanya Hana.

"Kalian akan menanggung akibatnya sendiri. Pokoknya jangan ngeyel, ikuti peraturan di kampung ini," sahut Pak Karyo.

"Baiklah, terima kasih Pak atas penjelasannya," ucap Andri.

"Rumah saya yang itu, jika butuh apa-apa atau ada sesuatu kalian panggil saya saja," ucap Pak Karyo.

"Baik, Pak."

Karyo pun pergi meninggalkan Andri dan yang lainnya. Semuanya memperhatikan rumah yang bentuknya memanjang itu. "Ayo masuk, aku sudah tidak sabar untuk istirahat," seru Vanessa.

Semuanya mulai masuk ke dalam rumah itu, hanya tinggal Vania yang masih diluar. Dia memperhatikan kampung itu dengan seksama, bahkan dia memutar tubuhnya untuk lebih memperhatikan sekelilingnya. Seketika angin berhembus menyapu wajah cantik Vania.

"Ada kekuatan aneh di kampung ini," batin Vania.

Vania pun akhirnya menyusul teman-temannya. Suasana rumah itu sangat sederhana tapi bersih seperti yang sering dibersihkan oleh warga di situ. Kasur di rumah itu sangat tipis yang terbuat dari kasur kapuk asli.

"Rumahnya nyaman, tapi orang-orang di sini yang bikin tidak nyaman. Kalian lihat tidak, pas kita tadi masuk kampung ini, mereka kaya yang gak suka sama kita," ucap Vanessa.

"Iya, aneh banget," sahut Hana.

"Jangan suudzon dulu, kita 'kan baru datang ke sini masih perlu berkenalan siapa tahu dibalik wajah mereka yang menyeramkan, mereka mempunyai hati yang baik dan ramah," ucap Vania.

Semuanya mulai masuk kamar untuk beristirahat sebentar. Sedangkan Vania, membuka jendela dan ternyata itu langsung mengarah ke halaman belakang yang jauh di depan sana masih hutan belantara. Vania kembali melihat Nenek-nenek yang tadi ia lihat di pinggir jalan.

"Cepat keluar dari kampung ini, atau salah satu teman kalian akan ada yang menjadi korban."

"Siapa Nenek-nenek itu?" batin Vania.

Seketika Nenek itu menghilang bersama angin yang tiba-tiba berhembus. "Sepertinya aku harus siaga, kampung ini tidak benar seperti ada kekuatan yang menyelimutinya," batin Vania.

Sore pun tiba....

Ibu-ibu di kampung itu berdatangan ke tempat yang Vania tempati bersama teman-temannya. Mereka membawa makanan untuk makan malam karena mereka takut Vania dan yang lainnya tidak bawa beras untuk mereka makan.

"Terima kasih Ibu-ibu, kebetulan kami memang lupa bawa beras," ucap Andri.

"Sama-sama."

Andri pun mengeluarkan uang. "Bu, ini saya ada uang kalau bisa tolong selama kami tinggal di sini ibu-ibu tolong masakan nanti kalau uangnya kurang, bilang saja nanti saya kasih lagi uangnya," ucap Andri.

Ibu-ibu itu hanya mengangguk. Andri dan karyawannya makan bersama, masakan ibu-ibu itu sederhana namun terasa sangat enak. "Gila, enak banget masakannya," seru Dasep.

"Iya."

"Habis ini kita jalan-jalan yuk! lihat lahan kosong itu lagi," ajak Andri.

"Harus laporan dulu sama Pak Karyo," sahut Vania.

Setelah selesai makan, mereka pun laporan kepada Karyo. Semuanya jalan-jalan mengelilingi kampung itu dan suasana di sana terasa sangat sunyi. "Sepi banget nih kampung," celetuk Gala.

"Iya, seperti gak berpenghuni saja," sahut Dasep.

Sesampainya di lahan itu. "Bapak yakin mau membangun perumahan di sini?" tanya Vanessa.

"Kalau aku sih gak yakin, tapi ini semua perintah Papa," sahut Andri.

"Bagaimana kalau Bapak cari orang dulu buat membersihkan lahannya soalnya rumputnya sudah tinggi-tinggi," usul Vania.

"Iya, besok aku minta bantuan Pak Karyo," sahut Andri.

Malam pun tiba....

Seperti kata Karyo, semuanya tidak ada yang keluar dari rumah. Semuanya duduk berkumpul ngobrol bersama, karena mereka merasakan jika malam itu sangat menakutkan hanya saja dari mereka tidak ada yang berani ngomong takutnya akan membuat masalah bagi teman-teman yang lainnya. Sedangkan tanpa sepengetahuan yang lainnya, tadi sore Vania menyiramkan air yang sudah dia kasih do'a untuk berjaga-jaga.

1
Naysila mom's arga
menyeramkan ya kampung nya
KC~
pasti ini mah bakalan ada yg jadi korban,,, antara dasep/Hana keknya,,,,
si tau ya 😆😆😆
KC~
jangan² kampung pemuja setan lagi
KC~
duh gaswat kalo gak ada sinyal kalo ada apa² gak bisa hubungi kang Basir dong mana tempatnya jauh lagi,,,
KC~
ayo Vania kalo kamu yg bicara pasti yg lain bakalan percaya kok sama kamu,,,,
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah malah ke sasar di kampung hantu 🤭
ꪶꫝNOVI HI
kenapa ngga pergi ja vania 😩
ꪶꫝNOVI HI
Kenapa gak jujur vania hadeh 🤦🏻‍♀️
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh bakal ada uji adrenalin baru nih untuk Vania 🤭
KC~
jangan² tuh kampung malah istana setan lagi 😂
KC~
aduh Van kenapa gak di jelaskan aja sih,,, kalo di jelasin kan mungkin Andri bakalan ngerti karena tau kamu bagaimana
Naysila mom's arga
pasti tu kampung setan nya banyak 🤣🤣🤣🤣
Cindy
lanjut kak
⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ntar hana patang hati kl tau vania jdian sama andri secara hama suka sama andri thor🤣
Cindy
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
bodyguard nya lain daripada yang lain kalo Vania mah 🤣
ꪶꫝNOVI HI
waah vania dan andri jadian..
KC~
bodyguard Vania emang gak kaleng²,,, hati² yg mau jahat/nyakitin Vania 😆
KC~
saking perhatiannya sama mbak kun mawar,,, jadi sering di lempar batu ya sama kang Basir😆😆
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
duh untung aja ya Basir bertindak cepat ...duh jadi kebayang2 cuangki 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!