NovelToon NovelToon
Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Dewa Alkemis Pengurai Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Epik Petualangan / Iblis / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Perperangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nugraha

“Yang hidup akan ditumbuk menjadi pil, yang mati akan dipaksa bangkit oleh alkimia. Bila dunia ingin langit bersih kembali, maka kitab itu harus dikubur lebih dalam dari jiwa manusia…”

Di dunia tempat para kultivator mencari kekuatan abadi, seorang budak menemukan warisan terlarang — Kitab Alkimia Surgawi.
Dengan tubuh yang lemah tanpa aliran Qi dan jiwa yang hancur, ia menapaki jalan darah dan api untuk menantang surga.

Dari budak hina menuju tahta seorang Dewa Alkemis sekaligus Maharaja abadi, kisahnya bukanlah tentang keadilan… melainkan tentang harga dari kekuatan sejati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nugraha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 : Wanita Berjubah Hitam Dari Utara

Pagi hari yang cerah, Li Yao duduk di sudut kamar penginapan, di atas meja kayu tua tergeletak sehelai kertas daftar bahan yang ia serahkan kemarin ke Tuan Tang. Di dalam pikirannya, ia sudah menyusun formula ramuan yang bisa memperbaiki jaringan otot dan mempercepat pemulihan, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh para pekerja dan yang lainnya yang terluka..

Tak lama kemudian, suara ketukan pelan terdengar dari pintu.

Tok… tok… tok…

“Pengiriman dari Tuan Tang,” suara seorang pemuda dari luar.

Li Yao membuka pintunya dan melihat seorang pemuda berusia sekitar dua puluhan, berdiri sambil menggendong keranjang anyaman penuh dengan tumbuhan, akar, dan botol kecil berisi mineral cair.

“Aku ditugaskan mengantarkan ini semua kepada Anda."

Li Yao mengangguk dan menerima bahan-bahan itu. “Terima kasih. Sampaikan pada Tuan Tang, aku akan menyerahkan hasilnya dalam dua hari.”

Pemuda itu menatap Li Yao penasaran lalu pergi tanpa banyak bicara.

Setelah memastikan bahan-bahan lengkap, Li Yao mengunci pintu kamar, mengatur lentera, dan mulai bekerja.

Tangannya bergerak cepat namun hati-hati. Akar Niuqi, Daun Fenshui, Ekstrak Garam Batu Tulang, dan Ramuan Lumut Lembah ia campurkan satu per satu. Setiap bahan dipotong, ditumbuk, dan dipanaskan dalam urutan yang sangat tepat. Sedikit saja meleset maka efeknya bisa berubah drastis.

Asap tipis beraroma herbal memenuhi kamar.

Lan Ci yang baru terbangun mengusap matanya. “Sudah di mulai ya?”

Li Yao tersenyum kecil. “Ramuan ini bisa jadi awal segalanya.”

“Awal dari apa?”

Li Yao diam sejenak sebelum menjawab, “Awal untuk bertahan hidup, dan untuk melangkah lebih jauh. Aku tidak tahu berapa lama aku tinggal di desa Shuijing, tapi aku ingin mengumpulkan cukup perbekalan sebelum aku pergi lagi.”

Lan Ci menatapnya lama, lalu mengangguk. “Aku akan membantu semampuku.”

***

Dua hari kemudian, ramuan itupun telah selesai.

Di dalam botol kaca kecil, cairan kehijauan berkilau lembut seperti permata cair. Saat tutupnya dibuka aroma herbal bercampur mineral alami menguat dengan keharuman segar. Tapi efek sebenarnya baru bisa dirasakan saat digunakan, kulit yang lecet atau otot yang terkilir akan terasa sejuk, dan jaringan di bawahnya akan mulai membaik lebih cepat dari biasanya.

Li Yao menyimpan tiga botol ke dalam kotak kayu kecil lalu membawanya ke Toko Obat Keluarga Tang.

Sesampainya di toko obat, Tuan Tang menyambutnya dengan wajah penuh rasa ingin tahu.

“Apakah sudah selesai nak Li Yao?”

Li Yao menyerahkan kotaknya. “Tiga botol. Aku sarankan dicoba pada luka otot ringan. Ramuan ini hanya untuk penggunaan luar, bukan untuk diminum.”

Tuan Tang langsung memanggil asistennya yang kebetulan sedang mengalami luka ringan di bahunya. Dengan rasa penasaran, ia mengoleskan sedikit ramuan di area luka yang membiru.

Beberapa menit berlalu, warna kulit mulai menghangat dan rasa sakitnya perlahan berkurang.

Tuan Tang menatap Li Yao dengan tatapan tajam. “Kau tahu, bahkan di kota besar ramuan seperti ini jarang ditemukan. Dan kau bisa membuatnya dalam dua hari, itu sangat luar biasa.”

Li Yao hanya menunduk sedikit dan tersenyum.

Tuan Tang menghela napas panjang, lalu menyodorkan sekantong koin emas.

“Tiga ratus koin emas seperti yang dijanjikan. Dan lima puluh tambahan karena hasilnya melebihi harapanku. Jika kau butuh tempat atau alat yang lebih layak, aku punya ruangan di belakang dan tidak ditempati. Bisa kau pakai jika mau tinggal disini."

Li Yao menyambut tawaran itu dengan anggukan hormat.

“Terima kasih Tuan. Tapi aku masih nyaman ditempat penginapan sebelumnya."

Tuan Tang cuman tersenyum kecut mendengar jawaban Li Yao, dia mengajukan tawaran itu berniat untuk membawa Li Yao mau tinggal disini selamanya.

Tidak lama setelah memberikan tiga botol ke ke Tuan Tang, Li Yao akhirnya pamit untuk kembali ke penginapannya.

Malam harinya, Li Yao dan Lan Ci duduk di teras penginapan menatap langit malam yang cerah.

Lan Ci mencelupkan rotinya ke dalam semangkuk bubur. “Kau punya uang. Kita juga bisa makan. Hidup seperti ini terasa indah Yao.”

Li Yao menggenggam liontin hitam di lehernya.

“Tapi aku masih penasaran dengan tempat yang ada di dalam mimpiku.”

"Apa kamu benar benar akan mencari tempat itu lagi.?" Tanya Lan Ci

Li Yao kemudian menatap bintang bintang di langit.

"Tujuan ku sebenarnya keluar dari tambang adalah untuk mencari tempat yang pernah ada di dalam mimpiku."

Lan Ci menatap pemuda yang ada di sampingnya ini, dengan tekad seperti itu ia tidak bisa berbuat apa apa.

Malam pun semakin larut, dan akhirnya mereka kembali ke kamarnya masing masing.

****

Sudah hampir dua minggu sejak obat pertama buatan Li Yao dipasarkan di Toko Obat Keluarga Tang, dan sejak itu perubahan besar mulai terasa di Desa Shuijing.

Toko yang dulunya sepi dan hanya dikunjungi warga setempat kini tak pernah lagi kosong. Para pemburu, petani, bahkan pengawal pedagang dari desa-desa tetangga, datang jauh-jauh hanya untuk mendapatkan obat penyembuh ajaib yang dikabarkan mampu menyembuhkan luka berat dalam hitungan hari.

“Obat ini bahkan dapat menyembuhkan luka panah di pundakku hanya dalam satu hari!”

“Kakiku dulu pincang karena jatuh dari kuda. Sekarang udah normal lagi berkat obat dari toko Keluarga Tang!”

Cerita-cerita semacam itu menyebar dengan cepat. Dan nama Tuan Tang serta tokonya menjadi bahan pembicaraan, bahkan disebut-sebut oleh para pedagang keliling sebagai "Toko obat Ajaib Shuijing."

Namun, di balik keramaian itu Li Yao memilih diam di balik layar.

Suatu pagi saat toko baru saja dibuka, lonceng pintu berdering dan seorang wanita masuk.

Langkahnya tenang namun penuh wibawa. Ia mengenakan jubah hitam sederhana, dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya. Tapi dari bawah kain terlihat mata tajam berwarna abu-abu kebiruan.

Ia tidak bicara. Ia hanya berdiri di depan meja dan menatap rak botol-botol obat.

Tuan Tang yang melayani langsung merasakan sesuatu yang aneh.

“Silakan Nona. Kami punya berbagai obat untuk luka, sakit sendi, dan bahkan penguat tubuh.”

Wanita itu tidak langsung menjawab. Ia mengambil salah satu botol dan mengamati cairannya di bawah cahaya pagi, lalu mengendus aromanya perlahan.

Matanya seketika menyipit.

“Ramuan ini bukan buatanmu?.”

Tuan Tang tercengang.

“Maaf?”

Wanita itu menatap langsung ke matanya. Suaranya tenang tapi bergetar dengan ketegasan.

“Kau bukan pembuatnya. Obat ini dibuat oleh seseorang dengan pemahaman alkimia yang tidak biasa.”

Ruangan di toko itu seketika hening. Beberapa pelanggan di belakang melirik satu sama lain.

Tuan Tang tertawa kaku. “Saya punya seorang tabib muda. Tapi, siapa Anda sebenarnya?”

Wanita itu tidak menjawab. Ia menyelipkan beberapa koin emas ke meja, jumlah koin itu  jauh melebihi harga obat yang ada di toko Tuan Tang, lalu ia berkata dengan singkat.

“Aku ingin bertemu dengan orang yang membuat obat obatan ini.”

**

Sementara itu, di penginapan Li Yao sedang mempersiapkan ramuan untuk membuat obat obatan lagi. Tapi suara ketukan pelan di pintu membuatnya menghentikan pekerjaannya.

Tok… tok… tok…

“Nak Li Yao,” suara Tuan Tang terdengar agak gugup. “Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.”

Li Yao mengangkat alisnya. Karena dia terkejut ada orang yang ingin bertemu dengannya.

"Siapa yang ingin bertemu denganku." Gumam Li Yao sambil melangkah kearah pintu.

Saat Li Yao keluar, dia melihat Tuan Tang bersama seorang wanita berjubah hitam dan setengah wajahnya ditutupi tudung. Pada saat mata wanita itu ketemu dengan mata Li Yao, matanya yang tajam memeperlihatkan penuh rasa penasaran.

“Apakah kamu yang membuat obat obatan ini?" Tanya wanita itu dengan menunjukan botol yang ada di tangannya.

Li Yao melihat botol itu dan mengangguk pelan. “Ya.”

Wanita itu mengamati Li Yao dari atas sampai bawah seolah sedang menilai sesuatu yang tak kasat mata.

“Kau bukan seorang kultivator.”

Li Yao cuman menggelengkan kepalanya.

Wanita itu semakin penasaran dengan Li Yao, karena untuk membuat ramuan obat seperti ini membutuhkan konsentrasi dan pengendalian api yang luar biasa, walaupun ini masih bisa di bilang ramuan tingkat rendah dan mungkin tidak terlalu berarti bagi para kultivator.

“Siapa yang telah mengajarimu?”

Li Yao tak langsung menjawab, ia merasa bingung dengan wanita di hadapannya ini, karena wanita ini terus-menerus memberikan pertanyaan kepadanya. Matanya kemudian melirik botol di tangan wanita itu. “Aku belajar dari seseorang yang sudah tidak ada di dunia ini.”

Wanita itu menatapnya lama, lalu perlahan menyimpan botol ke dalam kantong hitamnya.

“Namaku Yue Xian. Aku sedang mencari seseorang yang bisa membantuku dalam pembuatan obat.”

Li Yao akhirnya menahan napas, ia tidak menyangka bahwa obatnya yang telah ia buat bisa menarik wanita misterius seperti di hadapannya ini.

1
Green Boy
mantap thor
Eko Lana
alur cerita yang bagus dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!