Shasy yang sudah menjalani pernikahannya selama dua tahun,harus menabahkan hatinya saat sang mertua dan kerabat menghinanya Mandul. Karena keadaan yang membuatnya stres dan merasa tersakiti. Sashy yang sedang kalut dan rapuh memilih untuk bersenang-senang bersama temannya. Hingga dirinya terjebak dengan pria yang membuatnya melampiaskan amarah dan kecewanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lautan Biru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Drt... Drt.. Drt...
Suara ponsel yang berdering membuat wanita yang masih berada di bawah selimut itu mengerjapkan matanya. tangan Sashy terulur mencari ponselnya yang berbunyi. Hari ini hari libur, dan Sashy belum membuka matanya di jam tujuh pagi.
"Halo.." Tanpa melihat nama yang memanggil Sashy menempelkan ponselnya di sisi telinga.
"Halo Sashy, ini Tante Lidia."
Sashy membuka matanya, melihat nomor baru yang menghubungi.
"Tante Lidia siapa?" Tanyanya yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Kita pernah bertemu di mall waktu lalu." Terang Tante Lidia di ujung telepon.
Sashy beringsut bangun, mengusap rambutnya kebelakang dan bersandar di bahu ranjang.
"Ah, ya. Ada apa Tante?" Tanyanya setelah mengingat wanita yang di maksud.
"Maaf, apa Tante mengganggu mu? Sepetinya kamu bangun tidur?"
Pertanyaan wanita itu membuat Sashy tersenyum malu sendiri.
"I-iya Tante." Jawabnya malu-malu.
Diujung sana Tante Lidia pun tersenyum, "Kalau tidak sibuk, Tante ingin ajak kamu menemani Tante. Kebetulan Tante akan berangkat umrah dan Tante butuh sesuatu untuk di bawa ke sebuah panti." Terangnya dengan jujur.
"Umrah? Tante mau berangkat umrah?"
"Iya, masih sepekan lagi apa kamu bisa bantu Tante, itupun kalau kamu tidak keberatan." Ucapanya lagi dengan nada kelembutan.
"Em, bisa Tante. Sashy bisa bantu. Tante share saja alamatnya nanti Sashy kesana."
"Biar supir Tante yang jemput, jika sudah selesai kamu kirim pesan saja. Terima kasih Sashy."
Tut..
"Eh, kok di matiin!" Beo nya saat panggilan sudah terputus. Bahkan dia belum menjawab boleh atau tidak.
Sashy bergegas membersihkan diri dan bersiap, Niat hati ingin rebahan seharian dirumah, tapi apa daya jika seseorang sedang membutuhkan dirinya. Kurang dari satu jam Sashy sudah siap, meminta ijin dan pamit pada ibunya juga.
Saat turun ke bawah benar saja, sebuah mobil Alphard putih menunggunya di sana.
"Sashy!" Panggil Tante Lidia saat melihat Sashy.
"Tante, maaf menunggu lama." Ucapnya dengan tidak enak.
"Tidak juga,"
Mobil melaju meninggalkan basement apartment, di dalam mobil Sashy tampak canggung, namun Tante Lidia yang cukup ramah membuat keduanya justru cepat akrab.
"Kamu tahu Sashy, Tante punya anak satu yang menyusahkan." Ucap Tante Lidia dengan helaian napas berat.
"Kenapa Tante?" Tanya Sashy yang penasaran.
"Saya baru kembali, tapi dia sudah bikin ulah. Kamu tahu, dia menunggu wanita yang masih menjadi suami orang, dan bahkan dengan tidak punya hati dia menunggu wanita itu bercerai!" Ceritanya dengan wajah kesal.
"Kenapa begitu Tante? Em..apa anak Tante punya kelainan." Cicit Sashy di akhir kalimat dengan sangat hati-hati.
Tante Lidia menatap Sashy dengan tatapan lurus, membuat Sashy jadi merasa bersalah.
"Maaf Tante, bukan maksud Sashy-"
"Tidak, kamu tidak salah. Tapi apa mungkin dia memiliki kelainan." Tante Lidia memikirkan putranya, bagaimana kita jika putranya memang memiliki kelainan. Tapi mana mungkin, putranya hidup dengan baik. Dan tentu dia juga mengawasi kehidupan putranya itu.
"Tante." Sashy menyentuh tangan Tante Lidia. Melihat wanita itu melamun membuatnya tak enak hati.
"Jangan dipikirkan, aku hanya asal bicara." Ucap Sashy setelahnya.
"Em, tapi bisa jadi apa yang kamu ucapkan benar, jangan-jangan dia punya bibit pebinor."
Hah
Sashy kini yang menjadi terkejut, mendengar kata pebinor.
"Hah, sudahlah. Tante pusing jika memikirkan itu." Wanita itu beberapa kali menarik napas dan menghembuskannya dengan pelan.
"Ngomong-ngomong, kamu sudah berapa lama menikah?" Tanya Tante Lidia.
"Em, dua tahunan Tante."
"Sudah punya anak?" Tanyanya lagi.
Dengan senyum masam, kepala Sashy menggeleng. "Belum, dan kami justru akan bercerai."
"Apa!" Tante Lidia terkejut.
"Cerai? Kenapa?" Tanyanya dengan nada yang tak percaya.
Sashy menunduk sekilas, lalu kembali mendongak dan menatap lurus kedepan.
"Selama dua tahun menikah, aku belum bisa hamil. Ibu mertuaku selalu memojokkan ku agar memiliki anak. Dan pada akhirnya dia memiliki wanita lain untuk di jadikan istri kedua anaknya."
"Apa! J-jadi kamu di madu?"
Kepala Sashy mengangguk, bibirnya tersenyum tipis. "Awalnya aku masih bisa menahan segala ucapan mereka yang menyakitkan Tante. Tapi saat tahu ada wanita lain di antara pernikahan kami. Aku tidak bisa memaafkan itu. Apalagi mereka sudah menikah tanpa seijin ku." Papar Sashy jujur.
Sebuah usapan lembut terasa di bahunya, Sashy hanya tersenyum lembut.
"Padahal rahim ku tidak masalah, aku sudah konsultasi ke dokter, hanya saja ibu mertua yang ingin memiliki cucu instan tak sabar menunggu dariku. Dia memilih cucu dari wanita lain untuk anaknya."
"Yang sabar ya nak," ucap Tante Lidia.
"Aku tidak apa-apa Tante, semua sudah berakhir sejak dia mengkhianati pernikahan kami." Sashy tersenyum.
Luka dan sedihnya masih ada, tapi dibalik semua yang terjadi dia tetap bersyukur. Takdir tidak akan kejam, Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan umatnya.
"Percayalah, takdir tidak mungkin salah. Dan dibalik semua yang kita alami baik itu suka maupun duka, dibalik semua itu ada hikmahnya." Tangan Tante Lidia terulur mengusap kepala Sashy lembut.
"Kita tidak sempurna Dimata manusia itu lebih baik, dari pada kita cacat di mata Allah. Insyaallah kebahagiaan akan segera datang padamu. Tante akan doakan untuk mu." Ucap Tante Lidia dengan sangat tulus.
Dan ketulusan itu sampai ke relung hati Sashy. Wanita itu tersenyum penuh haru. Dan keduanya justru berpelukan seperti ibu dan anak.
"Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan nak."
gk diliatin mantan istrinya yg bahagia dan akan punya anak sich.
kurang nelangsa lah mantan suaminy itu.
dan untuk fatur km baru sadar kl km laki2 bodoh udah membuang berlian hanya untuk sampah,,terlambat km menyesal fatur sashy udah bahagia dan yg lebih lagi sekarang sedang hamil bukan wanita mandi seperti kataku mu fatur
maka nikmatilah.....