Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. SAKIT PERUT.
Aldo memasuki gedung perusahaan miliknya, Tas yang di jinjingnya sedari tadi di hempaskan begitu saja diatas meja kerjanya.
"Kenapa perempuan itu muncul lagi setelah menghilang selama 3 tahun tanpa ada kabar sama sekali" ucap Aldo sambil memandang kearah luar melalui dinding kaca dalam bilik kantornya.
Lama sekali Aldo termenung disana sampai pintu ruangannya di ketuk seseorang .
"Masuklah....." ucapnya tapi tetap memandang kearah luar gedung.
Tidak lama kemudian masuk seorang wanita cantik dan seksi membawa sebuah map berwarnah merah di tanganya.
"Tuan ada yang harus Anda tanda tangani" ucap Linda sekretaris Aldo yang cantik nan seksi dengan rada genit.
Aldo melangkah kearah kursi kebesaranya dengan hati hati Aldo mendudukkan tubuhnya diatas kursi empuk miliknya itu
Linda menghampiri dan berdiri tepat di sisi kiri Aldo Linda.
"Silahkan Tuan tanda tangan di sini" ucap Linda sambil menunduk dan sengajah menyondongkan dadanya kedepan supaya Aldo bisa melihatnya.
Aldo sejenak membaca berkas itu dan kemudian membubuhkan tanda tanganya diatas kertas putih tersebut kemudian, menutup kembali dan menyerahkanya pada Linda.
"Ada lagi ...." ucap Aldo sedikit ketus.
"Sudah tidak ada Tuan " ucap Linda sedikit gemetaran.
"Terus untuk apa kau terpaku disitu ..cepatlah keluar" ucap Aldo masih tetap dengan nada ketusnya.
"Baik Tuan .." ucap Linda sedikit kecewa karena gagal merayu Aldo.
Linda berbalik badan belum juga Linda melangkah Aldo kembali melanjutkan ucapanya.
"Linda berapa Gaji yang di berikan perusahaan kepadamu tiap bulanya? Ucap Aldo tanpa memandang kearah Linda.
Linda kemudian berbalik badan dan memandang kearah Aldo.
"Sepuluh juta tuan diluar dari lembur dan bonus yang tidak terduga" ucap Linda sedikit tegas
"Apa itu cukup ....? Ucap Aldo yang masih memandang kearah depan tanpa mempedulikan Linda sama sekali yang berdiri di sampingnya.
"Lebih dari cukup Tuan" ucap Linda membalas
"Kalau begitu kenapa pakaianmu kurang bahan! Apa kau sengaja ingin menggoda para karyawaan yang ada di kantor ini? Ucap Aldo yang sedikit mendogak kearah Linda.
Mendengar ucapan Aldo wajah cantik Linda tiba tiba merah merona bukan karna jatuh cinta lebih tepatnya karna malu, bisa bisanya Aldo berkata seperti itu di hadapanya.
" Maaf Tuan kalau sudah tidak ada lagi yang Anda butuhkan saya permisi dulu" ucap Linda membalikkan tubuhnya dan melangkah dengan cepat keluar dari ruangan itu.
Aldo tersenyum getir setelah kepergian Linda
"Dasar wanita penggoda ..dikiranya Aku ini laki laki apaan!" ucap Aldo sambil memainkakan pulpen di jari jarinya.
Tidak lama kemudian perut Aldo berbunyi tanda cacing dalam perutnya mulai kelaparan.
"Sial ! ini semua gara gara perempuan itu aku jadi tidak sarapan pagi " gerutu Aldo sambil mengucak ucak ramputnya.
Seketika Senyum tipis tersungging di bibirnya, dengan cepat Aldo merogoh kantongnya dan mengeluarkan handpone miliknya.
Aldo menyalakan benda pipihnya tersebut dan memainkan jari jarinya diatas benda itu.
Setelah menemukan sebuah nama Aldo kemudian meletakkan handpone tepat di ujung daun telinganya.
"Hallo Bi Surti ..Beri tau Gadis mini itu supaya membawakan kemari makanan untukku! ucap Aldo kepada Bi Surti.
"Baik Tuan ! Tapi bagai mana kalau Nyonya menolak" Balas Bi Surti.
Lama Aldo terdiam Ia memutar akal bagai mana cara supaya Gisel mau mengantarkan makanan untuknya .
" Bilang saja Aku sakit karena kelaparan jika Ia tetap menolak bilang padanya kalau sampai terjadi apa apa denganku karena Ia lalai menuruti perintahku maka, keluarga besarku akan menuntutnya 1 M mengerti Bi!"ucap Aldo asal karna hanya itu yang ada di kepalanya saat ini.
Bi Surti yang mendengar ucapan Aldo spontan merotasikan ke dua bola matanya di sertai geleng geleng kepala.
Ia tak percaya orang sepintar Aldo kok bisa melakukan hal konyol seperti itu.
"Bi apa kau mendengarku" ucap Aldo sedikit membantak membuat Bi surti menjauhkan handpone miliknya dari daun telinganya.
"Iya Tuan saya mengerti dan saya mendengarkan" ucap Surti yang kembali mendekatkan handpone ke daun telinganya.
👉masih nunggu vote, like ,comen ,dan follownya teman teman trimah kasih.
