NovelToon NovelToon
My Beloved Presdir

My Beloved Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:70.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Poel Story27

Kesedihan Rara mencapai puncak hanya dalam waktu satu hari.

Setelah orang tuanya batal menghadiri acara wisudanya, Rara malah mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sepupunya sendiri.

Rara mendapati kenyataan yang lebih buruk saat ia pulang ke tanah air.

Sanggupkah Rara menghadapi semua cobaan ini?

Ig : Poel_Story27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poel Story27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukti Perselingkuhan

Setelah selesai dengan makan siangnya, Rio dan dan Diana kembali asik bermain. Sedangkan Damar menatap Rara penuh tanya, seolah dapat mengetahui kejanggalan dari pertunangan Rara.

"Ra, boleh aku tahu siapa pria itu?" tanya Damar memecah keheningan di antara mereka.

Rara menatap Damar ragu-ragu, sebelum menjawab pertanyaan Damar. "Anak dari keluarga Richard!"

Damar mengkerutkan dahinya, ia semakin yakin ada yang janggal dari rencana pernikahan Rara. Damar cukup tahu tentang keluarga itu, Dan satu-satunya anak dari keluarga Richard yang belum menikah adalah Sean, putra bungsunya.

Damar juga tahu, Rara bukanlah type perempuan yang gila harta. Tidak mungkin Rara akan menikah dengan Sean karena embel-embel tersebut.

"Ra, jujur sama aku! Ini bukan kehendak kamu kan?" tanya Damar penuh telisik.

"Maksud kamu?" Rara pura-pura tidak mengerti arah pembicaraan Damar.

"Aku bisa lihat dari mata kamu, Ra! Kamu nggak bahagia dengan pertunangan kamu. Pasti ada yang kamu sembunyikan, bukan! Cerita sama aku, apa kamu melakukannya karena terpaksa?" cecar Damar.

Rara terdiam, bagaimanapun ia tidak mungkin menceritakannya kepada Damar. Tapi berbohong pun percuma, karena pria yang ada di depannya ini dapat melihat itu semua.

"Ra, cerita sama aku!" desak Damar sambil meraih tangan Rara, karena Rara masih membisu.

Rara menepiskan tangan Damar, lalu menghela napas berat. Sungguh ia tidak ingin membagi masalah ini kepada siapapun, selain orang terdekatnya, tentunya. Rara tidak mau melibatkan orang lain.

Damar pasti tidak akan tinggal diam, jika ia tahu masalah yang sebenarnya. Sedangkan Rara tidak ingin membebani orang lain. Apapun masalah yang sedang ia hadapi, biarlah ia sendiri yang menanggungnya.

"Maaf, Damar! Ada beberapa hal yang sangat pribadi dan tidak bisa aku ceritakan pada orang lain. Jadi, aku harap kamu mengerti dengan privasiku," jawab Rara pada akhirnya.

"Tapi aku tidak terima jika kamu melakukan ini dengan terpaksa, Ra! Aku ikhlas kamu menikah dengan pria lain, jika itu berasal dari kemauan kamu. Tapi jika kamu menikah bukan dari kemauanmu, apa aku harus diam saja?" Damar tentu tidak ingin wanita yang ia cintai terjebak dengan hal yang tidak diinginkan, apalagi jika akan berunjung dengan penderitaan.

Rara menggelengkan kepala. "Ia kemauanku sendiri, Mar! Jadi tolong hormati keputusan aku."

Damar tersenyum memaksa. "Kamu bisa bilang seperti itu, Ra! Tapi mata kamu tidak bisa berbohong! Apa yang kamu takutkan dengan keluarga itu, aku bisa membantu kamu keluar dari masalah yang sedang kamu hadapi. Aku pun tak kalah berkuasanya dengan mereka!"

"Damar ... please!" Rara menajamkan pandangan matanya. Mengisyaratkan agar Damar berhenti mencecarnya.

"Aku tidak bisa berhenti, Ra! Jika ini menyangkut kebahagiaan kamu, dan Rio juga tentunya! Mumpung semuanya belum terlambat," ucap Damar yang tidak ingin menyerah, mengorek kejujuran dari Rara.

"Aku pulang ...." Rara berdiri dari tempat duduknya, ia kesal karena Damar masih keras kepala.

Damar segera berdiri, ia menarik tangan Rara, hingga wanita itu berbalik dan mendarat di pelukannya.

Rara terbelalak, ia segera mendorong Damar karena risih. Apa lagi mata pengujung restoran kini mulai tertuju kepada mereka.

"Damar jaga sikap kamu! Jangan sampai aku kehilangan rasa hormatku terhadapmu, kita sudah cukup lama berhubungan baik, jadi tolong hargai itu!" seru Rara.

"Maaf, aku tidak bermaksud! Pulanglah, tapi aku harap kau memikirkan ucapanku tadi. Ingatlah satu hal, aku melakukan ini karena aku peduli kepadamu," ucap Damar.

"Terima kasih ...." Rara berbalik badan, ia memanggil Rio, lalu segera meninggalkan restoran tersebut.

Diana menghampiri papinya, sedikit banyak ia bisa tahu ada perselisihan di antara mereka. "Tante Rara kenapa, Pi?" tanyanya.

"Tidak apa-apa, Sayang! Mungkin Tante bukan ditakdirkan untuk menjadi mommy kamu," sahut Damar sambil mengelus puncak kepala putrinya.

Diana terdiam dengan raut wajah kecewa, apalagi selama ini ia sudah cukup dekat Rara, ia juga sudah lama menginginkan figur seorang ibu. Dan Rara adalah wanita yang paliang diinginkan Diana untuk menjadi mommynya.

***

Vita tersenyum puas menatap layar di ponselnya, ia memasuki ruang kerja Sean, untuk memperlihatkan apa yang baru saja ia dapatkan di restoran tadi.

"Kau lihat itu!" seru Vita seraya melemparkan ponselnya ke atas meja Sean. "Belum juga sah menjadi istrimu, si jalang itu sudah berselingkuh, seperti itukah calon menantu pilihan orang tuamu?"

Sean melotot kesal, ia sedang banyak pekerjaan. Tapi tiba-tiba kekasihnya itu datang seperti jailangkung saja.

"Bisakah kau bersikap sedikit lebih sopan? Aku sedang bekerja! Jadi berhentilah besikap kekanak-kanakan," geram Sean.

"Sayang ... mengapa kau marah padaku? Aku sudah susah payah mendapatkan kebusukan si jalang itu. Tapi bukannya berterima kasih, kau malah memarahiku," rajuk Vita.

Sean menghela napas jengah, ia tidak tahu apa yang baru saja didapatkan Vita. Tapi yang jelas, kelakuan Vita yang tidak ada sopannya, sudah membuatnya jengkel, apalagi Sean saat ini sedang serius ingin bekerja. Sean malu karena ibunya membanding kinerjanya yang tidak becus, dengan wanita yang akan menjadi calon istrinya.

"Itu karena kau tidak memiliki sopan santun! Ciihh ... belum jadi istri saja, perangaimu sudah menyebalkan seperti ini ...," geram Sean.

Vita terdiam, ia tadi terlalu terbawa emosi karena keluarga Sean lebih melilih Rara.

'Sial, apa yang aku lakukan! Aku sudah harus berhati-hati dengannya, jangan sampai aku kehilangan apa yang sudah aku tanam selama ini, lagipula mengalah sedikit tidak masalah, sebelum aku berhasil memetiknya," batin Vita sambil tersenyum licik.

"Sayang ... apa kau sudah tidak mencintaiku? Lihatlah apa yang aku dapatkan, aku membantumu agar terbebas dari si jalang itu," Vita memasang wajah melasnya, sesuatu yang selama ini selalu berhasil membuat Sean bertekuk lutut.

Vita mendekat ke arah Sean, karena tatapan kekasihnya itu sudah mulai melunak. Vita kembali mengambil ponselnya, lalu memperlihatkannya kepada Sean.

"Lihat ini! Dia bermesraan dengan pria lain, bahkan sebelum kalian menikah," Vita memperlihatkan satu-persatu photo yang tadi ia dapatkan.

"Dasar jalang!" geram Sean, saat melihat photo Rara sedang berduaan bersama Damar.

"Terima kasih, Sayang! Ayah dan ibu pasti akan goyah melihat ini!" seru Sean lalu mendaratkan kecupan di bibir Vita.

Sean tersenyum puas, ia kini mempunyai bukti yang akan menyudutkan Rara. Nanti sepulang kerja ia akan memperlihatkan photo tersebut kepada orang tuanya. Sean yakin orang tuanya pasti akan sangat terkejut, karena calon menantu pilihan mereka sudah berbuat tidak senonoh di tempat umum.

"Sayang ... karena karena kau sudah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, kau boleh meminta apapun hari ini," ujar Sean dengan nada sumringah.

"Aku tidak ingin meminta apa-apa, Sayang! Aku hanya merindukanmu." Vita semakin medekatkan dirinya ke arah Sean.

Bersambung.

Jangan lupa tinggalkan like, vote dan komen ya!

1
dikmilss
Baru baca karya sebagus ini di tahun 2025/Sob/
Arida Susida
Luar biasa
himawatidewi satyawira
gaya kodok nyungsep hbs ditendang dr menara sutet bisa vit?
Latifatul Ainiyah
bukannya Rara di indo, seannya di Milan ya kalau pun urusan kerjaan kok keluarga nya jg di indo
rosalia puspita
Luar biasa
Maizuki Bintang
bgs
Queenchaca
Binggung sean kan yg awal dulu di club deketin rara dia masih sadar belum mabok masa sampe ngga inget sama sekali ke rara paling ngga wangi tubuh nya gitu ah pusing sendiri
Racan Ok
lanjut thort
Sanjaria Abubakar
jijik Thor sama sen cari cowok yang baik untuk rara
Sanjaria Abubakar
cocok Vita sama sen sama-sama setan
Deistya Nur
keren
Gina Savitri
Mungkin rara dan gerry satu sekolah sama julie juga dulunya 🤔
Ilham Risa: Hai kK, mampir yuk kak ke novel aku "Pembalasan Sang Narapidana" makasih kak🥰
total 1 replies
Gina Savitri
Mana mungkin vita menyesal hatinya udah di penuhi dendam, baru ketangkep kemarin aja mulut beracun nya maki2 anak buah papa brian
fancha
Luar biasa
minah
bagusss
mvraaa
bagu
Oktavia
cerita orang kaya bodoh ini. punya otak ga guna….. tipe kayak gini jd pemimpin….
Oktavia
aneh ya…. sdh pernah tidur bareng tpi ga kenal wajah.
Dewi Bayuningsih
bagua
Racan Ok
lanjut thort
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!