Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Ada
Mobil melaju meninggalkan markas menuju ke Jogja, setelah urusan di markas selesai Reza pun pergi ke hotel dengan mengendarai mobilnya.
Markas ini digunakan untuk memproduksi senjata ilegal seperti senjata perang, pistol, senapan mesin ringan dan lain-lain, mereka juga mengedarkan senjata itu ke dalam atau ke luar negeri.Di bawah pimpinan Marvel dan Reza markas itu berjalan.
...****************...
Reza sudah sampai di hotel, dia langsung pergi ke ruangannya Tama.Sesampainya di ruangan Tama Reza melihat Tama yang sedang berdiri di depan jendela besar dan melihat ke arah jalanan yang sedikit macet.
"Tuan Tama, Joni dan 3 orang lainnya tadi baru saja berangkat menuju Jogja.Dan anak buah saya yang ada di markas sudah saya kasih tugas untuk mencari Tante Ratna di Jakarta, mereka semua akan mencari ke beberapa tempat."Ucap Reza.
"Saya harap Joni atau anak buah kamu yang lainnya segera memberikan kabar baik."Ucap Tama membalikkan badannya menatap Reza.
"Tentu saja Tuan, besok Joni pasti akan menghubungi saya."
"Baiklah, kembali bekerja."
Reza mengangguk lalu pergi menuju ruangannya.
Di ruangannya
Reza duduk di kursi kerjanya sambil mengetukkan jari-jarinya di meja, berpikir kira-kira kemana Tante Ratna dan Clara pergi kalau semisal di rumah Oma Putri tidak ada.
Antara senang dan sedih Tante Ratna pergi dari rumah, senang karena pikiran Tama teralihkan yang tadinya sibuk memikirkan Vera, memikirkan dimana keberadaan Vera sekarang jadi memikirkan Tante Ratna.
Dan tentu saja sedih, tidak ada yang tahu Tante Ratna pergi kemana, apakah keadaannya baik-baik saja.
Singkat cerita, hari esok pun tiba.
Saat jam makan siang Joni menelepon Reza, Reza yang sedang mengetik sesuatu di laptopnya pun mengalihkan pandangannya ke handphonenya yang dia taruh di samping laptop.
"Joni, aku harap dia memberikan kabar baik."Gumam Reza lalu mengangkat telepon dari Joni.
"Ya Joni, bagaimana?"Ucap Reza tak sabar.
"Maaf bos, Ny.Ratna dan Nona Clara tidak ada di rumah Oma Putri.Kami berempat sudah mengawasi rumah Oma Putri dari semalam sampai hari ini, tapi Ny.Ratna dan Nona Clara tidak ada."Ucap Joni.
"Apa kamu benar-benar mengawasi rumah Oma dan melakukan tugas kamu dengan baik?"
"Tentu saja, Anda tahu kan kalau saya selalu melakukan tugas yang Anda berikan dengan baik dan serius."
"Baiklah, tunggu sebentar.Saya akan akan memberitahu Tuan Tama dulu, kamu tetap di sana, jangan kembali dulu ke Jakarta."
"Baik bos."
Tut
Sambungan telepon terputus.
Reza berdiri dari duduknya dan pergi ke ruangannya Tama.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!!"Ucap Tama.
Reza mendorong pintu ruangan Tama lalu melangkah masuk, tak lupa Reza kembali menutup pintunya.
"Tuan, Joni baru saja menelepon saya."Ucap Reza.
Tama yang sedang fokus menatap laptopnya mengalihkan pandangannya menatap Reza yang berdiri di depan meja kerjanya.
"Apa katanya?"Tanya Tama.
"Tante Ratna tidak ada di rumah Oma Putri."Jawab Reza pelan, karena dia yakin Tama akan marah.
"Apa?!"Ucap Tama berdiri dari duduknya."Kamu yang benar saja Reza, apa anak buah kamu benar-benar melaksanakan tugasnya dengan baik.Kalau Mami tidak ada di sana lalu dimana?!!"
Sudah kuduga'Batin Reza'
"Tuan tenanglah, ini baru telepon dari Joni.Masih banyak yang lain, dan pasti salah satu dari mereka akan memberikan kabar baik."
"Apa, tenang.Enak saja kamu menyuruh saya tenang, tidak bisa!!"
Reza hanya diam dan membiarkan Tama marah-marah.
2 minggu kemudian
Sudah 2 minggu, tapi Ny.Ratna dan Clara belum ditemukan, Joni dan 3 orang lainnya sudah kembali lagi ke Jakarta sekitar 1 minggu yang lalu.
3 hari ini Tama sakit, dan Reza sendiri juga kacau, dia harus menghandle urusan di hotel, ikut mencari Ny.Ratna dan Clara, memastikan kondisi Tama semakin baik dan mendatangkan dokter ke rumah Tama.
Malam ini Reza kembali tidur di markas, hampir setiap hari.
"Astaga bos, Anda sangat kacau."Ucap Joni yang duduk di sofa seberang Reza, seperti biasa mereka berdua minum bersama.
"Tentu saja, saya pusing memikirkan masalah hotel, Tante Ratna dan Tuan Tama.Saya pusing harus mengurus ini, mengurus itu."Ucap Reza lalu menenggak minumannya.
"Ya, saya bisa mengerti itu.Lebih baik sekarang Anda tidur, ini sudah lewat tengah malam.Besok kita cari lagi Ny.Ratna dan Nona Clara, kalau belum ketemu juga nanti kita pikirkan cara lain untuk menemukan mereka."
"Yasudah, pergilah."Ucap Reza lalu membaringkan dirinya di sofa, padahal di sana ada ranjang.
Kemeja, dasi dan jas yang dikenakan Reza sudah berantakan, bahkan jasnya Reza lempar ke sembarang tempat, karena sepulang dari hotel dia langsung membantu anak buahnya mencari Ny.Ratna dan Clara.
Setelah lewat tengah malam Reza pergi ke markas bersama Joni.
Keesokan harinya
Reza pulang ke rumah, tapi baru saja dia menginjakkan kakinya di teras depan rumah Reza melihat Amanda berdiri di ambang pintu sambil bersedekap.
Reza berjalan ke arah Amanda dengan lambat.
"Anak Mama satu-satunya sudah pulang."Ucap Amanda lembut dengan tersenyum.
"Hehehhe iya Ma."Jawab Reza cengengesan.
Walaupun Amanda berbicara dengan lembut dan tersenyum, bukan berarti dia tidak marah.
"Kamu ini kenapa sih Reza, hari ini kamu pulang pagi, pergi ke hotel lalu malamnya tidak pulang ke rumah.Saat kamu pulang di pagi hari pakaian kamu selalu berantakan, dan, dan kamu itu bau alkohol Reza.Apa jangan-jangan kamu mulai sudah tidak benar ya, kamu mulai bermain-main dengan perempuan dan melakukan hal-hal negatif di luar sana.Iya Reza, begitu?!"Ucap Amanda menatap tajam Reza
"Ma, aku tidak bermain-main dengan perempuan di luaran sana, aku tidak macam-macam di luaran sana."
"Lalu ini apa, kamu pulang di pagi hari dengan keadaan yang selalu seperti ini?"
"Ma, kita masuk ke dalam rumah dulu yuk.Nanti aku akan ceritakan semuanya."Ucap Reza, Amanda pun melangkah masuk ke rumah lalu duduk di sofa ruang tamu diikuti Reza, mereka duduk berhadapan.
Reza mulai menceritakan perihal hilangnya Ny.Ratna dan Clara, dan usaha Reza, Tama serta yang lainnya selama 2 minggu ini untuk mencari keberadaan Ny.Ratna dan Clara tapi belum juga berhasil.
"Astaga, bagaimana bisa Ny.Ratna pergi dari rumah.Apa dia ada masalah dengan Tama?"
"Sepertinya begitu Ma."Ucap Reza, mengingat Tama yang tidak menerima Clara sebagai istrinya dan mungkin bisa saja Tama cekcok dengan Ny.Ratna saat itu.
"Apa sudah lapor polisi?"Tanya Amanda.