NovelToon NovelToon
Sahabat Jadi Musuh

Sahabat Jadi Musuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers / Idola sekolah
Popularitas:706
Nilai: 5
Nama Author: Miss Cassandra

Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..

Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .

Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...

yuk ikuti terus kisah.... 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

...HAPPY READING ...

💮💮💮💮

Suasana masih tegang di kediaman Opah Harlan dan omah Hasna.

Ardan masih sibuk membela putri satu-satunya hingga Hilda pulang dari kantor mendengar suami dan orang tuanya berdebat.

"Ada apa ini mas?" tanya Hilda mendekat

Namun Ardan hanya diam dengan muka kesal .

"Mas...?" seru Hilda kembali

"Reva nak ..tadi biasanya ada salah faham dengan Clara anak kakak mu Bagus." jawab Omah Hasna

Hilda menarik nafas, "Huft...drama apalagi sekarang anak kita mas?"

"Dia anak kamu sendiri Hilda kenapa kamu selalu membela keponakan mu itu! Jangan karena dia anak Abang ya!" hardik Ardan

"Mas, aku tidak membela Clara namun benar kan putri kita selalu buat alasan untuk Clara terlihat buruk terbukti saat Clara disini dia selalu berbicara yang tidak baik ke Clara." Hilda mengingatkan

"Stop bela Reva, harusnya kamu sebagai Daddy nya menasehati nya bukan malah ikut serta tanpa tahu kebenarannya mas, jangan terlalu manjain dia!"

"Wajar mas manjain dia, Reva putri mas satu-satunya , kalau bukan kita siapa lagi?"

"Dimana Reva mas?"

"Di kamar."

Hilda pun naik keatas menuju kamar putrinya mengetuk perlahan hingga Reva muncul dengan rambut acak-acakan.

Bahkan Hilda menatap putri nya tajam saat melihat kamar putrinya berantakan.

Reva yang ditatap pun menunduk dan tak bisa berkutik.

"Beresin kamar kamu setelah itu temui mommy di ruang kerja!" titah Hilda

"Mm iya mom."

Hilda pun berlalu meninggalkan Reva yang kembali masuk ke kamar nya dengan terpaksa ia membereskan karena jika meminta maid ia akan dihukum.

Skip...

"Katakan sama mommy, yang sebenarnya Reva? kenapa kamu dan Clara bermusuhan?"

"Mom..., kenapa sih selalu tanya !" cemberut Reva dan menekuk wajahnya

"REVA GEMILANG! Jawab mommy?"

"Reva ga suka dan ga akan mau suka dengan dia, karena dia opah dan omah ga sayang sama aku lagi...!" akhirnya Reva mengeluarkan unek-unek nya

Hilda menarik nafas panjang dan mulai berbicara menekan rasa kesalnya, "Sayang dengar mommy, kamu dan Reva sama sayang omah serta opah juga sayang sama kamu... kalian kan cucu omah dan opah, mom tidak belain Clara tapi. ...Reva perlu tahu kalian sodara akan lebih baik kalian akrab sayang?"

"Ga mau!"

"Pokoknya ga mau titik!"

Lagi-lagi Hilda menarik nafas panjang dan mencoba tenang agar Reva tidak tantrum.

"Lalu Reva ingin apa hm?"

"Reva ingin Mommy berhenti belain dia, mommy hanya punya aku!"

"Sayang kamu sudah besar sampai kapan kamu seperti ini hm? kamu kelas 3 SMA sayang sebentar lagi lulus."

"Itu salah mommy dan Daddy kenapa pindahin Reva sekolah disana! Kenapa sih mommy?"

"Ini demi kebaikan kamu sayang , disekolah lama hampir seluruh teman-teman mu tidak baik sayang, mom takut kamu terjerumus pergaulan bebas sayang."

"Reva sudah besar mom...!"

"Sudah kamu masuk kamar dan istirahat mommy mau mandi."

"Hm.."

****

Sementara di kediaman Clara, ponselnya berdering ada panggilan masuk dari nomer tak di kenal.

Clara awalnya mengabaikan namun ponselnya kembali berdering ketiga kalinya akhirnya ia mengangkat nya.

"Hallo..."

"Akhirnya kamu angkat."

"Ini siapa?" dahi Clara mengernyit

"Chiko"

"Hah... darimana loe dapat nomer gue?"

"Stop panggil loe gue Ra ...bisa aku kamu kan."

"CK...kita ga seakrab itu ya...to the points?"

"Aku ada di depan rumah kamu saat ini."

"WHAT!! Jangan bercanda loe ya ga lucu!"

"Tengok saja lewat jendela."

Clara pun melangkah ke arah jendela membuka nya dan menatap sekeliling.

Dan benar saja ada seseorang yang nangkring dimotor sport nya tepat di depan gerbang melambaikan tangan ke arah nya.

"See turun ku tunggu." Tut panggilan diputus sepihak

"Hallo Chiko!! Ish kok dimatiin sih..."

Clara pun mengambil sweater nya dan keluar kamar menuju depan rumah.

Kebetulan ka Rasya ada di kamarnya istirahat Karena baru saja meminum obat.

Sedangkan orangtua Clara berada di ruang kerja mengecek tugas siswa.

"Loe ngapain kesini Chiko?"

"Ngajak jalan."

"Jangan bercanda kau yah.."

"Tidak ada ayok kita pergi."

" kau tak lihat pakaian ku hah!"

"Tidak buruk kamu cantik dengan pakaian apapun bagiku."

"Aish ga mempan ya!"

"Ya tapi aku jujur, cepatlah!"

"Ih kok maksa sih.."

"Clara Adelin ....? Naik atau?"

"Atau apa?"

"aku panggil orang tuamu ya? Sekalian izin."

"Eh ... kita pergi sekarang." putus Clara

Chiko tersenyum dan langsung memacu motornya dengan kecepatan sedang menuju sebuah cafe hits.

"Rese banget sih loe chik..."

"stop Loe gue Ra.."

"Diem deh jangan protes!" ketus Clara

"Eh tapi tumben Loe ajak gue...ga takut cowok gue marah sama loe?"

"Emang kamu punya cowok?"

Seketika Clara tergugu bingung hanya diam saja meremas sweater nya.

"Tidak ada kan ...jadi aku ada alasan untuk tetap dekat dengan mu."

"Loe itu kesambet apa sih chik... perasaan loe itu dingin deh kemana hilang nya sikap dingin mu itu?" Chiko terkekeh

"Sudah hilang..." ucap Chiko sambil menyambut tangan Clara agar memeluk nya.

Sepanjang jalan tangan Chiko tak lepas memegang tangan Clara agar tetap di pinggangnya.

"Kamu tahu ra... Perasaan ku sungguh-sungguh untuk mu, aku menyukai mu Ra.."

"Chiko maaf..."

"Its ok Ra ..aku akan tunggu kok.."

Clara terdiam sungguh ia merasa bersalah namun ia juga nyaman dengan kedekatan mereka.

Tapi disisi lain ia teringat intan sahabatnya yang juga memiliki rasa yang sama dengan nya.

"Chik... Kenapa harus gue?"

"Karena kamu Clara... Clara Adelin yang aku cintai bukan orang lain."

"Apa yang membuat mu ragu ra?"

"Chiko.. Sebenarnya aku masih trauma.." cicit Clara pelan

"Kita bahas lagi nanti di cafe hm...aku pesan yang privat." Clara mengangguk

Skip ..

Dicafe benar saja Clara dan Chiko masuk kedalam ruangan khusus di cafe itu .

Hidangan mulai di sajikan dan tertata rapi Sebelumnya Chiko sudah memesan menu.

"Chik... diluar hujan gimana dong?"

"Aku bawa mantel kok nanti itu untuk mu saja Ra.."

"Lalu kamu ?" tanpa sadar Clara berbicara aku kamu dan itu membuat Chiko tersenyum

"aku akan baik-baik saja ,aku ini pria jadi tidak masalah."

"Mm baiklah."

Tak terasa kedua nya akrab dan tak canggung lagi bahkan Clara sudah menceritakan trauma nya serta Chiko mengerti namun tangan nya terkepal.

Apalagi dia tahu pria yang membuat wanita yang ia cintai trauma adalah seseorang yang ia kenal.

Pantas raut wajah Clara berubah saat melihat pria itu hingga Clara seolah menghindar.

Keduanya menikmati makan bersama sesekali tersenyum dan berbicara ringan.

Malam ini Clara tersenyum dan sejenak melupakan traumanya karena ia merasakan kenyamanan.

***

Pagi pun tiba..

Chiko yang semenjak pagi sudah dirumah Clara menjemput mulai hari ini Chiko akan mengantar dan menjemput Clara.

"Sudah lama?"

"Lumayan..sudah siap hm?"

"Sudah."

"Om ..Tante saya izin antar jemput Clara."

"Iya nak hati-hati, jaga putri Tante ya, om dan Tante percaya sama kamu nak."

"terimakasih Tante ...om.. saya akan menjaga Clara, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Clara dan Chiko pun mencium takzim tangan kedua orangtuanya.

Dari arah dalam Rasya tersenyum adiknya mulai melupakan masa lalu nya dan kembali bahagia.

.

.

.

BERSAMBUNG

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!