Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31 raja naga perak gu yuena
Tapi dari arah hutan tiba-tiba Naga perak muncul menerobos kearah hutan salju. Ratu perak gu yuena terbangun setelah merasakan kekuatan yang dilepaskan oleh na jaegyeon. Sayap perak nya terbuka lebar menghancurkan aurora langit malam saat ia terbang begitu cepat, Naga itu mendarat dan matanya melihat na jaegyeon.
Qian renxue langsung waspada tapi wang qiu'er memberikan aba-aba untuk tidak melakukan apapun. Naga perak mengecil menjadi seorang wanita berambut perak, kakinya berjalan ke arah na jaegyeon yang tidak sadarkan diri. Ia tidak memperdulikan dua sosok wanita yang lain, hanya fokus pada na jaegyeon.
"Aku akan memberikan mu tulang roh tunggal ku" ucap gu yuena menekan dada na jaegyeon menggunakan tangan kanannya. "Setidaknya ini akan membantu tubuh mu menjadi lebih kuat, kau harapan ku untuk melawan para dewa" Lanjutnya.
Energi perak mengalir membentuk sebuah tulang roh naga perak yang menyatu pada tulang punggung serta rusuk na jaegyeon. Tubuh Jaegyeon menggeliat pelan saat energi mulai meresap ke dalam tulangnya. Dari punggungnya, cahaya perak seperti sisik naga muncul, membentuk tulang roh tunggal—Silver Dragon Spine Bone, tulang roh yang langka dan nyaris tak ternilai.
“Gu Yuena…” bisik Wang Qiu’er dalam hati, menunduk sedikit penuh hormat. “Dia tidak akan muncul tanpa alasan. Tapi ini… ini artinya dia mengakui Jaegyeon.”
Cahaya perak meresap sempurna ke tubuh Na Jaegyeon. Tulang punggungnya berdenyut ringan, memperlihatkan struktur tulang naga di balik kulitnya sesaat, lalu menghilang seiring cahaya itu terserap sepenuhnya. Energi destruktif dan es yang sebelumnya tak stabil… kini mulai menemukan penyeimbangnya. Gu yuena merasakan energinya terkuras, Ia langsung pergi setelah memberikan tulang roh pada na jaegyeon, kembali untuk berhibernasi.
[Penyatuan sempurna meningkatkan level host ke 69].
"Sial kepala ku pusing sekali" ucap na jaegyeon. "Apa yang terjadi?" Lanjutnya bertanya.
"Kau tidak akan percaya bahkan jika ku jelaskan" Balas Qian renxue bergumam.
"Yah tidak penting juga" Balas na jaegyeon berdiri. "Nah bangkitlah Bing bing" Lanjutnya membangkitkan.
Super regenerasi menciptakan tubuh baru untuk bing bing, tidak ada lagi bentuk hewan. Tubuh Bing Bing perlahan terbentuk dari partikel-partikel es dan cahaya biru keperakan yang berkumpul di satu titik. Aura dingin namun elegan menyelimuti area tersebut, membuat embun membeku di rumput sekitar. Dalam sekejap, tidak ada lagi bentuk kalajengking es yang terlihat yang berdiri di hadapan mereka sekarang adalah wujud manusia sempurna dari Bing Bing.
Ia tampak seperti seorang bangsawan es: mengenakan jubah biru gelap bersulam garis-garis sihir berwarna perak, dengan simbol kalajengking membatu di dada kirinya. Rambut pendek hijaunya rapi, sisi kiri disisir ke belakang, memperlihatkan tatapan tajam namun tenang dari mata birunya yang memantulkan cahaya seperti kristal es. Ia membuka mata perlahan, menarik napas pertama dalam tubuh barunya, lalu menatap Na Jaegyeon.
"Jadi… ini tubuh manusia?” gumam Bing Bing pelan, suaranya jernih dan tenang. Ia menatap kedua tangannya, mengepalkan jari-jarinya seolah sedang membiasakan diri.
“Super regenerasi milikku menyempurnakan sisa esensi jiwamu" jawab Na Jaegyeon santai, meskipun masih memegangi kepalanya yang terasa berat. “Kau tak perlu kembali ke bentuk roh lagi, kalau kau tak mau" Lanjutnya berucap.
"Dia selalu baik pada hewan roh" Gumam Qian renxue.
"Ah, aku perlu mengumpulkan cincin roh untuk xiao wu, ning rongrong, dai mubai, Zhu zhuqing, Zhu Zhuyun, shui binger, huo Wu, dugu yan, Oscar, Liu erlong dan masih banyak lagi" ucap na jaegyeon mengeluarkan buku yang bisa menyimpulkan cincin roh kedalam nya.
"Dasar serakah, kau mau memburu cincin roh sebanyak itu?" Tanya bing bing bersedekap dada.
"Hanya memburu monster roh jahat saja" Jawab na jaegyeon.
"Aku suka ini" Balas Qian renxue mengeluarkan pedangnya.
"Mau bagaimana lagi" Gumam wang qiu'er.
Didepan mereka monster roh tipe es muncul meraung marah. Na jaegyeon, Qian renxue, bing bing dan wang qiu'er sudah siap untuk bertarung Monster roh itu muncul dari balik kabut es—berbentuk serigala raksasa dengan bulu seputih salju, mata merah menyala, dan nafasnya yang menghembuskan kabut membekukan tanah. Ujung ekornya tajam seperti tombak es, dan tubuhnya berlapis kristal beku keras. Monster itu menggeram tajam, menginjak tanah keras hingga retak, lalu melesat seperti kilat ke arah mereka!.
****************
Qian Renxue menjatuhkan dirinya ke atas batu besar yang cukup datar, napasnya berat, rambut emasnya sedikit berantakan, dan sayapnya sudah lama menghilang karena kehabisan energi. Dia menjadi merasa menyesal karena mau mengikuti keinginan dari pria itu.
“Kau… monster..." gumam Qian renxue lirih sambil menatap Na Jaegyeon yang masih berdiri tegak, bahkan tanpa setetes keringat.
Di sisi lain, Wang Qiu’er duduk bersandar pada batang pohon es yang sudah retak-retak karena ledakan sebelumnya. Tombak emasnya sudah menancap di tanah, ia sudah tidak kuat memegang tombak yang biasanya selalu berada ditangannya.
"Seharian penuh… bertarung tanpa henti… kau bahkan tidak mengeluh satu kali pun” kata wang qiu'er sambil memijat pundaknya yang pegal.
Bing Bing, yang baru hari ini merasakan tubuh manusia penuh, kini terkapar di atas salju tipis. Napasnya naik turun, dadanya bergerak cepat, dan wajahnya. Nafasnya memburu karena kelewat, dia benar-benar tidak terbiasa dengan tubuh ini.
Na Jaegyeon menutup Soul Codex-nya perlahan. Buku itu kini memancarkan aura tenang, berisi total sebelas cincin roh murni yang berhasil disegel hari ini. Cincin-cincin itu berputar perlahan di udara sebelum kembali menghilang ke dalam lembaran kosong tak berdasar.
"Aku sudah terbiasa, jadi tidak ada masalah kalau soal stamina" Gumam na jaegyeon santai. "Tapi Terima kasih qiu'er dan Bing bing, aku akan mengunjungi kalian nanti" Lanjutnya menggendong Qian renxue dipunggung nya.
"Kau akan pergi?" Tanya bing bing.
"Aku baru berumur 14 tahun dan masih berstatus murid akademisi. Sebentar lagi aku akan lulus, kita akan bertemu setelah itu" ucap na jaegyeon terbang. "Sampaikan salam ku pada di tian yah, katakan pada Naga tua itu kalau aku akan menemuinya nanti" Lanjutnya.
Wang Qiu’er dan Bing Bing hanya bisa menatap punggung Na Jaegyeon yang menjauh di langit, tubuhnya membelah angin malam dengan kecepatan luar biasa, meninggalkan jejak angin berkilau di langit seperti lukisan cahaya.
Di pelukannya, Qian Renxue masih terdiam, pipinya bersandar ringan di punggung Jaegyeon, namun sorot matanya menatap langit yang terbentang luas. Meski tubuhnya letih, hatinya penuh dengan perasaan aneh yang sulit dijelaskan. Dalam hatinya, ada kehangatan yang perlahan tumbuh.
“Jadi kau masih anak 13 tahun…” gumam Renxue pelan, hampir tidak terdengar karena desiran angin. “Dasar monster" Lanjutnya berucap.