Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Saat pulang dari latihan Bima
mengantarkan pulang Klarissa "Sayang... Kenapa diam?" Tanya Bima
Klarissa menarik nafas "Nggak ada sayang, nggak nyangka aja sebentar lagi udah kelas 11!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum "Wah... Rintik sayang kayaknya mau hujan, kita berhenti dulu ya!" Tutur Bima
"Jalan aja sayang... Aku pengen main air hujan!" Teriak Klarissa
"Kalau kamu flu gimana?" Teriak Bima
"Nggak akan, aku sering mandi air hujan dari kecil!" Teriak Klarissa
"Oke!" Teriak Bima
Klarissa tersenyum "Aku ingin kembali ke masa kecil kalau lagi hujan!" Tutur Klarissa
"Kenapa?" Tanya Bima
"Masa kecilku sangat indah, semua orang menyayangiku beda sama sekarang!" Tutur Klarissa
Klarissa tersenyum lalu berteriak "Hujan.... Aku suka kamu.... Hujan kembalikan aku ke masa kecilku.... Please!" Teriak Klarissa seperti bocah
Bima tertawa "Hujan tidak akan mengabulkan permintaanmu, hujan tidak akan menjawab perasaanmu, andai kamu berteriak seperti ini (Bima... Aku suka kamu) maka Bima akan menjawabnya (Klarissa aku juga sangat mencintaimu)!" Teriak Bima
Klarissa tertawa "Hahaha kamu benar sayang aku teriak yah... Bima Atmaja... Aku mencintaimu, jangan pernah meninggalkanku!" Teriak Klarissa
Bima tersenyum "Klarissa... Aku juga sangat mencintaimu, jangan pernah pergi dariku!" Teriak Bima
Mereka tertawa bersama "Sayang lihatlah bapak itu tertawa mendengar teriakan kita... Katanya kita pasangan alay!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum "Biarkan saja sayang...
Bima tersenyum "Biarkan saja sayang... Bapak itu teringat masa lalunya bersama mantan pacarnya, katanya dia pernah melakukannya sama kayak kita!" Jawab bima
Mereka tertawa bersama, hujan membuat jalanan sangat sepi karena sebagian mereka menepikan diri beda dengan bima dan Klarissa, mereka berteriak mengungkapkan cinta sambil main hujan. Tak lama Bima sama dirumah Klarissa"Mandi ya setelah ini... Aku nggak ingin kamu sakit!" Tutur Bima
Klarissa mengangguk "Kamu juga ya sayang, tetap sehat aku ingin terus bersamamu!" Tutur Klarissa
Bima mengangguk menatap lekat Klarissa "Sayang... Bagaimana jika aku meninggalkanmu, tapi jika aku terus bersamamu kedua orang tua evelyn tidak akan pernah melepaskanmu!" Batin Bima terlihat sendu
"Sana pulang jangan terus menatapku begitu, besok kita bisa bertemu kembali disekolah!" Tutur Klarissa
Bima tersenyum mengangguk "Aku pulang ya sayang, I love you!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum "Iya hati-hati ya... I love you forever!" Jawab Klarissa
Bima melajukan motornya, saat mau masuk ada Kirana dan Morgan yang mendengar perkataan Klarissa dan Bima "Pasangan alay!"
Tutur Morgan
"Mending alay dari pada toxic!" Tutur Klarissa
Morgan mengepalkan tangannya "Ternyata dia beneran memiliki hubungan dengan bima!" Batin Morgan
Klarissa melangkahkan kakinya kedalam rumahnya dengan pakaian yang basah, Tiba-tiba Aldy"Andai lo nggak banyak tingkah, mungkin lo nggak akan kehujanan gini!"
Tutur Aldy
Klarissa memutar matanya malas "Suka-suka gue, mau bertingkah mau main hujan, nggak ada urusannya dengan lo!" Tutur Klarissa
Aldy diam melihat tingkah Klarissa yang terlihat dingin kepada semua anggota keluarganya "Dulu kamu nggak gini dek...
Kenapa sekarang kamu berubah!" Batin Aldy
Aldy kakak kesayangan Klarissa dari dulu, tapi kini sikap Aldy berubah kepada Klarissa tapi kini sikap Aldy berubah kepada Klarissa sejak ada Kirana. Klarissa langsung masuk kedalam kamarnya lalu membersihkan dirinya, setelah selesai Klarissa merebahkan dirinya ke kasur, mengambil handphonenya untuk menghubungi Bima "Hallo sayang... Kamu udah nyampek rumah?" Tanya Klarissa
"Iya sayang udah... Kamu udah mandi?" Tanya Bima
Klarissa "Iya udah kalau kamu bagaimana? Tanya
" Ini baru mau mandi sayang!" Jawab Bima
"Oh... Ya udah mandi sana, aku mau makan dulu... Udah lapar!" Tutur Klarissa
"Iya sayang!" Singkat Bima
Klarissa mematikan telponnya lalu keluar karena perutnya lapar. Klarissa kedapur "Bun...
Klarissa lapar!" Tutur Klarissa
"Sebentar bibi ambilkan dulu!" Jawab bik
narti
Bik narti mengambil nasi plus lauk pauk kesukaan Klarissa"Wah... Mantap nih bun!"
Tutur Klarissa
Klarissa membawa makanannya kemeja makan lalu memakannya lahap "Sampek kelaparan gitu... Lo nggak dibeliin makanan sama cowok lo?" Tanya Morgan
"Gue nggak kenal lo... Sana pergi, urusin tuh cewek lo!" Tutur Klarissa
Morgan tersenyum "Iya jelas gue akan ngurusin cewek gue, lo tau nggak... Gue dan Kirana udah jadian, Bokap gue udah setuju kalau kita sebentar lagi mau tunangan!"
Terang Morgan
"Terserah lo mau tunangan, mau nikah gue nggak perduli!" Jawab Klarissa
Kirana datang "Ayo sayang kita kesana, jangan gangguin Klarissa!" Tutur Kirana
Morgan menurut dengan menggenggam tangan Kirana, Klarissa memandang Kirana dan Morgan mencibirkan bibir lalu menghabiskan makanannya. Saat berpapasan dengan Panji "Lo jangan pernah gangguin Morgan lagi, sebentar lagi Morgan dan Kirana akan tunangan!" Tutur Panji
Klarissa tersenyum sinis "Udah basi... Gue nggak perduli mau mereka tunangan atau nikah, minggir... Jangan menghalangi jalan!" Tutur Klarissa
Panji menggeser tubuhnya kesamping memberikan jalan pada Klarissa, raka menatap Klarissa"Kenapa kamu berubah dek!" Batin Panji
Ditempat lain mama Bima kekamar Bima "Bima... Tadi mama evelyn nelpon kalau evelyn masuk rumah sakit gara-gara didorong Klarissa, apa itu benar?" Tanya Martha
"Evelyn yang dorong Klarissa duluan ma, Klarissa membalasnya!" Jawab Bima
"Tapi tindakan Klarissa sudah kriminal bima, membuat evelyn celaka!" Tutur Martha
"Salah evelyn mengapa cari gara-gara duluan sama Klarissa!" Ujar Bima
"Nanti malam kita akan menjenguk evelyn, mama evelyn juga bilang kalau kamu sudah setujuh mau tunangan dengan evelyn!" Terang Martha
"Terpaksa... Papa evelyn akan membawa kasus evelyn ke kantor polisi, Bima tidak ingin Klarissa mengalami banyak masalah!" Jawab Bima
"Tidak apa-apa sekarang memang terpaksa mungkin setelah menikah kamu akan mencintai evelyn!" Tutur Martha
"Bima mau tidur ma, males mau bahas evelyn!" Ujar Bima merebahkan tubuhnya ke kasur
"Kita nanti akan menjenguk evelyn nunggu papa pulang!" Tutur Martha
"Iya!" Singkat Bima
"Ya sudah mama keluar dulu kalau kamu mau tidur!" Tutur Martha
Saat mama Bima keluar, Bima mengambil handphonenya lalu menonton video Klarissa yang bermain gitar menyanyikan promise "Suaramu bagus sayang... Kamu cocok banget kalau jadi penyanyi!" Gumam Bima
Tak terasa Bima tertidur, saat malam Martha membangunkan Bima "Bima... Bangun ayo siap-siap kita akan menjenguk
evelyn!" Tutur Martha
Bima bangun lalu bergegas kekamar mandi, tak lama mereka semua kerumah sakit menjenguk evelyn, sesampainya disana evelyn tiduran dengan perban dikepalanya "Evelyn..Bagaimana keadaanmu sayang?" Tanya
Martha
"Kepalaku sakit tante!" Jawab evelyn
"Kita bicara diluar dulu yuk, biarkan Bima dan evelyn berbicara berdua!" Ajak papa evelyn samuel
Merekapun meninggalkan evelyn dan Bima "Bima... Kamu sudah setuju dengan pertunangan kita?" Tanya evelyn
"Iya terpaksa!" Jawab Bima
Evelyn menatap Bima "Apa kamu tidak mencintaiku sedikitpun bima?" Tanya evelyn
"Tidak... Cintaku sudah sepenuhnya untuk Klarissa!" Jawab Bima
Evelyn tersenyum "Tidak apa-apa perlahan kamu akan mencintaiku bima!"
Jawab evelyn
Bima diam tak menghiraukan perkataan evelyn.