NovelToon NovelToon
Hamil Anak Pak Dosen

Hamil Anak Pak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Al-Humaira

Bangun dari tidur Yola begitu terkejut saat melihat pria yang terlelap di sebelahnya.
Yola tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah pesta kampus yang ia datangi semalam.

Dan kini ia harus berakhir dengan pria yang sangat berpengaruh di kampus.

Yola memilih pergi sebelum pria yang masih terlelap itu bangun, ia tidak ingin menimbulkan masalah apalagi pendidikannya terkendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Al-Humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAPD_BAB 4

Jam pelajaran di mulai, Fayola duduk dengan gelisah saat seorang pria tegap masuk.

"Kumpulan tugas minggu lalu yang saya berikan." Suara bariton yang terdengar serah membuat seisi kelas cukup merinding.

"Kamu kumpulkan semua dan bawa keruagan saya."

Semua mata tertuju pada Fayola yang memiliki wajah pucat, gadis itu terlihat takut.

"Saya tunggu!' Titahnya lagi sambil berlalu keluar.

"Yola, biar aku saja kalau kamu tidak bisa." Bisik Wilea yang melihat Fayola pucat. Wilea tahu jika sahabatnya itu tidak membawa tugas pak Calvin.

"T-tidak perlu, biar aku saja."

Pada akhirnya Fayola membawa tugas teman-temannya untuk di serahkan pada dosen misterius itu. Fayola berjalan dengan wajah takut.

"Tidak, dia tidak akan melakukannya lagi bukan." gumamnya dengan yakin.

Tidak mungkin Calvin akan berbuat yang tidak benar apalagi di area dalam kampus.

Suara ketukan pintu membuat Calvin yang duduk sambil menatap laptop bersuara, Fayola yang sudah mendapat ijin mendorong pintu dan masuk.

"Tugas yang bapak suruh." Katanya dengan suara bergetar.

Calvin menghentikan pekerjanya, kepalanya mendongak dan menatap wajah Fayola yang menunduk.

"Berapa?"

Fayola mendongak menatap Calvin dengan bingung.

"Berapa? Maksud bapak?" tanya Fayola yang tidak mengerti.

"Berapa yang kamu minta untuk menjadi wanita ku!"

Glek

Mata Fayola melotot, kedua tangannya terkepal mendengar ucapan Calvin yang merendahkan nya sebagai jal*ang.

"Kalau tidak ada lagi, saya permisi." Fayola menahan kekesalannya, ia tidak ingin terlibat terlalu jauh dengan pria bajingan seperti Calvin.

Klik

Tubuh Fayola mematung, dengan wajah yang tiba-tiba menjadi pucat.

"Kau lebih suka melakukanya cuma-cuma,"

Sekujur tubuh Fayola meremang saat napas hangat Calvin menerpa tengkuknya.

Fayola menelan ludah susah payah dengan napas mulai memburu.

"Aku bukan jal*ang, dan aku tidak butuh uang anda." Fayola hendak pergi meraih gagang pintu, namun sialnya pintunya terkunci.

"Buka pak! Anda keterlaluan!" Fayola masih berusaha membuka pintu, namun tetap tak bisa.

Calvin menyeringai, kedua tangannya masuk kedalam saku dengan senyum smirk yang menyebalkan.

"Temui aku saat pulang, jika tidak maka-" Calvin mengeluarkan ponselnya dan sebuah rekaman cctv di atas rooftop saat keduanya sedang berbagi kehangatan berputar.

Tubuh Fayola lemas sekatika, air matanya luruh dengan wajah yang pucat.

"Semua keputusan ada di tangan mu.." Calvin terseyum miring dan kembali ke kursi kerjanya, suara kunci kembali berbunyi Fayola buru-buru keluar dengan wajah yang basah.

"Bajingan, dia pria bajingan yang pernah aku kenal!" Fayola terus mengumpat Calvin. Tidak di sangka jika percintaan mereka tertangkap oleh cctv kampus.

"Tidak, aku tidak mau semua orang melihat aku yang menjijikan." Gumamnya lagi dengan putus asa.

Hidupnya sudah benar-benar hancur, Fayola tidak pernah menyangka jika akan bertemu pria bajingan seperti Calvin, menghabiskan malam panjang bahkan hingga kedua kalinya mereka melakukanya.

*

*

Sepanjang kelas yang Fayola ikuti tidak konsen, yang ada hanya bayangan cuplikan video percintaannya dengan Calvin yang panas. Melihatnya saja Fayola sudah merasa jijik apalagi jika vidio itu tersebar, ia pasti habis ditangan kedua orangtuanya, belum lagi tatapan semua orang padanya.

Tidak! Fayola ingin gila rasanya jika sampai itu terjadi.

"Wil, Kamu duluan saja, aku masih ada perlu." Ucap Fayola saat kelas mereka usai, dan seperti biasa Wilea pasti menunggunya jika tidak diberi tahu.

"Oh, oke. Lagi pula aku juga buru-buru." Wilea tersenyum dan di balas Fayola.

Saat kelas sudah sepi, Fayola melangkahkan kakinya keluar, ia berjalan menyusuri lorong untuk menuju parkir. Dari jarak yang tidak cukup jauh, Fayola bisa melihat mobil mewah lain dari pada yang lain, saat masih mengamati tiba-tiba lampu dim mobil itu menyala, yang berarti memang benar itu mobil Calvin.

Fayola berjalan mendekat, membuka pintu mobil setelah Calvin membuka kuncinya.

Fayola masuk dengan wajah datar, gadis itu duduk tanpa menggunakan sealbath.

"Kenapa tidak jalan." katanya saat mobil mewah Calvin tak kunjung jalan.

Calvin merendahkan tubuhnya di depan tubuh Fayola membuat gadis itu terkesiap dengan wajah kaku.

Klik

Suara alat yang saling menyatu membuat Fayola merasa lega, ternyata Calvin hanya memasangkan sabuk pengaman, namun itu hanya sesaat karena tiba-tiba wajah Calvin berhenti didepan wajahnya dalam jarak yang sangat minim.

Napas keduanya sama-sama terasa hangat menerpa wajah keduanya, mata Calvin tertuju pada bibir kecil Fayola yang terlihat seperti buah Cherry yang menggoda.

"Ming-emph.."

Suara Fayola tertahan saat bibir Calvin sudah menyesap dan mengu*lum daging kenyal segar seperti buah Cherry itu, Calvin terus melumat bahkan menyusupkan lidahnya dengan sangat rakus. Fayola sampai kuwalahan mengimbangi keganasan Calvin merasai dalam mulutnya yang membuatnya hampir kehabisan napas.

"Emphh," Fayola memukul dada Calvin dengan kedua tangannya, barulah Calvin melepaskan tautan bibirnya dengan wajah penuh kepuasan.

"Very sweet baby," gumam Calvin sambil menj*ilat sudut bibirnya sendiri yang basah.

Napas Fayola memburu dengan bibir terlihat bengkak dan memerah, dadanya naik turun seirama dengan deru napasnya yang tak beraturan.

Calvin membenarkan posisi duduknya agar nyaman, sebentar melakukan ciuman sudah membuat adik kecilnya sangat sesak di bawah sana.

"Shitt, ini terlalu menyiksa." Gumam Calvin sambil membuang napas kasar dan kembali menjalankan mobilnya.

*

*

Sepanjang perjalanan Fayola hanya diam dengan wajah menatap keluar jendela, gadis itu sama sekali tidak bersuara ataupun menatap Calvin yang sejak tadi juga fokus mengemudi namun pikiranya terbelah kemana-mana.

Merasa perjalanan tak kunjung sampai, Fayola memberanikan diri untuk bertanya, pada saat wajahnya berpaling ingin menatap Calvin dengan tidak sengaja pria itu juga menatap kearahnya.

"Em, k-kita mau kemana?" Lirih Fayola dengan gugup tiba-tiba.

Tatapannya tak sengaja bertemu dengan bola mata Calvin yang hitam legam. Membuat kekujur tubuh Fayola tiba-tiba kaku.

"Sebentar lagi sampai."

Fayola tak lagi bertanya, gadis itu memilih kembali memalingkan wajahnya sambil menggigit bibir bawahnya.

Sepuluh menit kemudian, mobil mewah Calvin memasuki area apartemen mewah di pusat kota. Fayola yang hanya bisa melihat gedungnya dari luar saja kini bisa melihat detail apartemen mewah ini.

"Masuklah!" Titah Calvin dengan suara rendahnya.

"Sebenarnya apa yang anda inginkan, saya tidak bisa lama-lama." Fayola masih berdiri di sisi pintu. Tidak ingin masuk karena ia takut jika dosen mesum didepanya ini kembali berulah.

"Masuk dulu, baru kau tahu apa yang aku inginkan." Tanpa kata Calvin langsung menarik tangan Fayola agar masuk kedalam.

"Pak!"

Blam

Pintu apartemen tertutup rapat dan terkunci, wajah Fayola sudah mulai memucat ketakutan saat melihat tatapan Calvin yang penuh ingin.

"Pak lepas!" Fayola mencoba melepaskan cengkraman tangan Calvin namun sia-sia karena begitu kuat.

"Mau atau tidak, kau tidak punya pilihan lain." Desis Calvin dengan napas yang mulai memburu.

"Tidak pak, jangan! Aku tidak mau!" Mohon Fayola dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Tidak ada penolakan baby, kau milikku!"

Emphh...

1
Hartini
mungkin ini jalan untk kalian bertemu
Erna Fadhilah
perkebunan yang di maksud Calvin kayaknya yang di tempati yola deh
Erna Fadhilah
semoga🤲🤲🤲 megi udah dapat informasi tentang yola dan dia mau lapor pada Calvin
Nur Adam
lnjut
daroe
not smart 😒
Erna Fadhilah
kayaknya halusinasi deh😅😅😅, semoga🤲🤲🤲 dengan adanya halusinasi ini hanzel bisa sadar dan mengekang Calvin lagi
Nur Adam
lnjjut
Vtree Bona
lindungi payola bibik kasihanilah dia
Erna Fadhilah
jangan ngomong sama majikanmu dulu lin kasihan dia biar dia bersatu lagi sama Calvin
Erna Fadhilah
semoga bibi megi bisa membantu pak dosen menemukan yola secepatnya
Muawanah
msh menunggu update nya ya,
Marc Lina Aczenk Lolo
cerita hamil nya mana thor?
*Septi*
kasian Calvin dalam tekanan ayahnya sendiri
*Septi*
kenapa ya seperti itu terhadap putranya sendiri 🤔
Erna Fadhilah
iiih orang tua kok kaya gitu sama anaknya, daripada kamu di gituin trs setiap dekat sama perempuan mending habisi aja dia biar ga ada penghalang kebahagiaan untuk mu, aku kok jadi jahat siiih nyuruk seorang anak bunuh ayahnya 🙏🙏🤦‍♀️🤦‍♀️, abisnya greget siiih aku sama bapaknya 😤😤😤
Erna Fadhilah
itu namanya kalau sudah tiada baru terasa
Erna Fadhilah
apa selama kamu pergi kamu ga ngubungin dia walau lewat chat sekalipun pak dos 🤦‍♀️🤦‍♀️
saljutantaloe
cewe klo udh di ewe sebelum nikah jadi bloon akut nurut aja sama cwo nya di apa"in juga diem
Nur Adam
lnju
Asih Sumarsih
sedih banget bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!