Novel ketiga author. Komedi Romantis.
Dera, mahasiswa cantik yang mengidolakan seorang pengusaha muda tampan dan terkenal bernama Zayn Wiguna. Namun, Dera harus mengubur dalam-dalam perasaannya, saat Zayn memutuskan bertunangan dengan kekasihnya.
Patah hati membuat hidup Dera berantakan, hingga tanpa sengaja ia justru terjebak dalam situasi yang memaksanya menikah dengan Zayn. Saat Dera tak bisa menghindar, sifat asli Zayn mulai terbongkar, Semua yang ditampilkan di media hanyalah kepalsuan. Dera juga baru mengetahui fakta bahwa Zayn adalah kakak kandung Zayyan, laki-laki yang selama ini dengan tulus mencintainya.
Mampukah Dera mempertahankan perasaannya pada Zayn, atau justru ia akan berpaling pada Zayyan yang jelas-jelas tulus mencintanya?
Sebelum membaca novel ini, disarankan membaca novel author sebelumnya dengan judul *My Amazing Husband* dan juga *Menikahi Anak Sopir*
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
DERA
Lelah menghadapi manusia paling menyebalkan di muka bumi itu, aku memilih bangun dari tempat tidur dan mandi agar pikiranku lebih segar. Akan tetapi apa yang akan inginkan harus tertunda saat tangan kekar itu menarikku paksa, dan akhirnya aku terjatuh menimpa tubuhnya.
Kak Zayn hanya menatapku tanpa bersuara, entah apa tujuannya menarik tanganku kali ini, tidak mungkin juga kalau dia menarikku karena ingin aku menemaninya di sini. Kalau dia mengatakan itu, dengan senang hati aku akan menyetujuinya.
Aku masih menunggu apa yang ingin dikatakan Kak Zayn, tapi sedari tadi Kak Zayn hanya diam. Aku yang sudah merasa pegal menahan berat tubuhku sendiri dan juga cengkraman tangannya, akhirnya aku pilih mencubitnya lagi.
“Sakit tau, udah berapa kali kamu cubit aku?” Kak Zayn mengernyit mungkin menahan sakit.
“Salah sendiri, aku mau mandi kenapa malah ditahan? Kak Zayn nggak mau jauh dari aku ya?” godaku.
“Dih, kepedean, aku tuh mau mandi dulu, dekat-dekat kamu bikin gerah,” balasnya yang kemudian bangkit dan meninggalkanku.
“Bilang aja aku memang menggairahkan, iya kan?” teriakku saat Kak Zayn hampir masuk ke area kamar mandi.
Dia sudah tidak menyahut, entah memang dia benar-benar tidak mendengar atau hanya pura-pura tidak dengar, aku juga tidak peduli.
*
*
*
Aku baru saja menyelesaikan ritual mandi, saat kulihat Kak Zayn yang sedang bersantai sambil bermain ponsel di sofa kamar. Di meja depannya, sudah tersedia berbagai makanan untuk sarapan. Kemudian, aku duduk di dekat Kak Zayn karena aku memang sudah merasa lapar.
“Kak Zayn belum makan?” tanyaku basa-basi. Semua makanannya masih utuh, pasti dia belum makan.
“Belumlah, nungguin kamu, udah buruan makan,habis ini kita pulang!” kata Kak Zayn yang kemudian meletakkan ponselnya di meja.
“Pulang ke mana?” tanyaku. Masalahnya kami tidak pernah membahas akan tinggal di mana setelah menikah.
“Ke rumah kamu, terus ke rumahku, baru setelahnya kita ke apartemen.” Kak Zayn mulai memegang peralatan makannya.
“Apa kita berdua akan tinggal di apartemen?” tanyaku.
“Iyalah, emang kamu nggak mau tinggal di apartemen?”
“Ya, nggak gitu Kak, kan aku cuma nanya.”
“Jangan banyak tanya, buruan maka!”
Kami pun sarapan berdua dengan tenang. Aku tidak mengganggunya lagi karena Kak Zayn pun juga fokus dengan makanannya.
Setelah selesai sarapan, aku dan Kak Zayn akhirnya berkunjung ke rumah papaku. Kami akan berpamitan dan meminta restu untuk memulai hidup baru sebagai suami istri, meskipun nantinya entah bagaimana kehidupan rumah tangga yang kami jalani.
Sampai di rumah Papa, beberapa kerabat dekat masih ada di rumah. Mereka berkumpul dalam suasana tegang yang membuatku penasaran. Ada apa ini?
Saat melihat kedatanganku, Mama langsung menghampiriku, sementara Papa memanggil Kak Zayn untuk bergabung bersama para anggota keluarga yang sepertinya tengah membicarakan masalah serius itu.
“Ada apa sih, Ma?” tanyaku saat Mama menarik paksa tanganku untuk menaiki tangga menuju kamarku.
“Ada masalah serius, Sayang.” Mama berjalan semakin cepat, membuatku harus berjalan cepat juga untuk mengimbangi ayunan kaki Mama.
“Mama kenapa sih, ada masalah serius apa?” tanyaku saat sampai di kamarku. Mama langsung menutup pintu dan mengajakku duduk di sofa kamarku.
“Kamu beneran nggak lagi hamil kan, Ra?” tanya Mama yang kini menatap wajah dan perutku bergantian.
“Mama apaan sih pertanyaannya. Aku baru nikah kemarin masa iya bisa langsung hamil,” jawabku, lalu aku merebahkan tubuhku di sofa berbantalkan paha Mama.
Setelah menikah, aku dan Mama pasti akan jarang bertemu. Aku pasti akan merindukan Mama.
“Ya, siapa tahu aja sebelum kamu nikah udah ….”
“Mama jangan ngaco deh,” protesku.
“Masalahnya, emang ada yang belum nikah tapi udah hamil, Sayang. Mama takut kamu mengalami hal yang sama.” Mama mengusap kepalaku.
“Siapa, Ma?”
“Pacarnya Dion.”
“Apa?”
♥️♥️♥️
...Mohon Maaf kalau updatenya suka telat. Othor juga punya real life ya gaess. Maapkeun Othor yang sok sibuk ini 😅😅...
Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, dan Vote nya 😍😍
Sampai ketemu lagi 😘😘😘
😏😏😏😏😏
Leh..... ngapain g ambil troli juga....🤦🤦🤦🤦