Seorang pria mengagumi seseorang wanita yang selama ini diam-diam dia awasi. Semua itu terjadi berawal kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya hingga dia merasa tertarik pada wanita itu.
Sampai pada akhirnya dia nekat untuk mendekatinya dan dari itulah pria itu menunjukkan perhatian lebih hingga wanita itu merasa risih.
"Stop jangan mengikuti aku terus."ucap wanita itu yang membalas dengan nada kesal.
Apakah wanita itu menerima kehadirannya dan memilih dirinya menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menemui keluarga Nadira (IITG)
Diposisi Gio
Gio sedang sibuknya mengerjakan pekerjaan kantor,beberapa dokumen masih menumpuk dimeja kerja.
Tiba-tiba saja pintu terbuka yang dimana ada seseorang yang berdiri didepan pintu.
"Papa." spontan Gio menghentikan pekerjaannya,dengan langsung santai tuan Marco berjalan mendekati putranya.
"Ada apa Papa kesini?" tanya Gio pada papanya.
"Hanya sekedar mengantar ini." ucap tuan Marco yang langsung menyerah selembar kertas pada putranya.
"Ini kertas apa Pa?" tanya lagi Gio yang masih tak mengerti.
"Itu alamat rumah Nadira."tuan Marco pun menceritakan semuanya pada putranya kenapa dirinya diberikan selembar kertas yang berisikan alamat keluarga dari Nadira.
"Semua itu perintah dari mamamu." Gio pun menganggukkan kepala mengerti apa yang papanya maksudkan.
"Baiklah Pa,Gio mengerti.Maksud Papa kesini hanya untuk menyuruh Gio menemui mereka?" tanya Gio lagi.
"Iya,kamu sendiri harus menghadapinya.Apalagi ini bentuk permintaan maafmu pada keluarga Nadira dan kamu harus menghadapi sendiri setelah itu Papa akan turun langsung." Tuan Marco pun menjelaskannya.
"Baik Pa , Gio mengerti."
"Kamu harus bisa menyakinkan keluarga Nadira sebagai bukti pertanggung jawaban Kamu pada keluarga Nadira." Pesan tuan Marco yang sekali lagi mengingatkan putranya untuk mengakui kesalahannya.
"Iya pa,Gio mengerti." jawab Gio yang sedang memikirkan rencana apa yanga akan dia lakukan.
"Apa perlu hari ini kamu pergi kesana sendirian menemui keluarganya,setelah itu ajak Nadira menemui keluarga." Seketika Gio terdiam.
"Hari ini?"
"Iya,hari ini.Memangnya ada masalah?" tanya tuan Marco pada putranya.
"Bukan begitu Pa,Gio belum pamitan sama Nadira Pa."
"Masalah Nadira biarkan Papa yang mengurus,lebih baik kamu rahasiakan hal ini pada Nadira.Segera kamu selesai masalahmu dengan keluarga Nadira setelah itu barulah kamu bicara pada Nadira." Tuan Marco memberikan pengertian pada putranya untuk Segeran bertindak.
"Baik Pa." jawab Gio yang akhirnya menuruti apa pesan dari Papanya.
Setelah itu tuan Marco keluar dari ruang kerja putranya, tidak sengaja tuan Marco melihat ada sosok wanita yang berpenampilan sexy dengan baju ketat masuk keruang kerja putranya.
"Siapa lagi dia." gumam Tuan Marco yang tiba-tiba dihampiri oleh Yoga asisten pribadi dari putranya.
"Tuan." sapa Yoga pada tuannya,tuan Marco melirik kearah Yoga.
"Wanita tadi siapa?" tanya langsung tuan Marco pada asisten pribadi putranya.
"Maksud tuan wanita siapa?" tanya balik Yoga yang terlihat bingung.
"Ada wanita masuk diruang kerja Gio." jawab tuan Marco,yang langsung dijawab Yoga.
"Maksud anda sekretaris tuan ."
"Sekretaris?"
Pada akhirnya Yoga menceritakan siapa wanita itu,dan mulailah tuan Marco berbicara serius pada Yoga.
"Awasi wanita itu." Perintah tuan Marco pada Yoga.
"Maksud tuan, untuk mengawasi siapa?" tanya lagi Yoga.
"Siapa lagi jika bukan sekretaris baru itu" jawab tuan Marco yang merasakan ada yang mencurigakan dari wanita itu.
"Baik tuan saya mengerti." jawab Yoga yang mengerti apa yang dimaksudkan oleh tuannya.
"Kamu awasi betul wanita itu,aku tak ingin ada masalah lagi antara Gio dengan wanita itu." Pesan tuan Marco .
"Baik tuan." jawab Yoga yang menundukkan kepala,tuan Marco langsung pergi dari tempat itu.Yoga pun menghela nafas pelan-pelan saat tuan Marco sudah pergi.
"Sepertinya tuan mencurigai sesuatu dengan sekretaris baru itu." gumam Yoga yang menilai kehati-hatian tuan terhadap orang lain.
Yoga pun pergi menemui tuannya yang dimana tuan Gio sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Tuan." sapa Yoga pada tuannya.
"Ada apa?" tanya balik Gio pada asistennya.
"Saya hanya mengantarkan undangan untuk anda tuan." ucap Yoga yang langsung memberikan selembar undangan pada tuannya.
"Undangan dari siapa?" tanya Gio lagi.
"Dari tuan David." Mendengar nama itu ekspresi Gio berubah sedikit kesal.
"Ada apalagi dia mengirim undangan." Gio terlihat begitu malas untuk menerima undangan itu lagi.
"Acara ulangtahun putrinya tuan,anda mendapatkan undangan khusus dari tuan David." Gio pun malas jika harus hadir disana.
"Bagaimana tuan?" tanya Yoga yang menunggu jawaban dari tuannya.
"Entahlah." jawab Gio yang benar-benar bingung memilih hadir atau tidak, sebenarnya dia tak memiliki masalah dengan tuan David tapi dengan putrinya itulah yang membuat Gio malas bertemu bahkan berurusan dengan wanita itu lagi.
"Kenapa anda harus bingung,anda bisa mengajak Nona Nadira untuk menemani anda.Maka anda akan terlindungi dari wanita itu tuan." Mendengar jawaban itu, Gio baru menyadari sesuatu apa yang asistennya katakan ada benarnya juga.
"Benar juga kamu." Gio pun sadar apa yang dikatakan oleh asistennya benar adanya,jika Nadira menemani dirinya makan wanita itu tak akan berani menganggu dirinya lagi.
Gio membaca undangan itu kembali." Ternyata masih 1 Minggu, cukuplah." gumam Gio yang akhirnya memutuskan menghadiri acara itu dengan calon istrinya itu.
"Aku akan datang menghadiri acara itu ,nantinya aku akan pergi bersama calon istriku sekalian aku akan mengenal pada mereka." jawab Gio yang tak lagi bimbang apalagi dengan adanya Nadira dia akan terhindar dari wanita itu.
Yoga membalas dengan menganggukkan kepala."Oh iya,hari ini kamu siapkan mobil dan ini kertas untukmu."Gio langsung memberikan selembar kertas pada asistennya.
Yoga langsung membaca kertas itu."Ini alamat siapa tuan." tanya Yoga yang nampak kebingungan.
"Itu alamat rumah calon istriku,kita langsung kesana menemui keluarga Nadira." Mendengar penjelasan itu,Yoga terdiam.
"Cepat kamu siapkan mobil sekarang." Perintah Gio yang langsung saja pergi tanpa ganti baju.
"Baik tuan." jawab Yoga yang segera keluar dan mencoba mencari lokasi alamat itu berada dimana.
Kini posisi Gio dan asistennya sudah ada didalam mereka langsung menuju lokasi alamat itu.Ternyata alamat yang mereka tuju sangat jauh hingga perjalanan 2 jam mereka baru sampai di area perkampungan yang dimana itu alamat tinggal keluarga dari Nadira.
"Kamu yakin ini jalannya?" tanya Gio yang masih tak percaya betapa jauh perjalanan mereka.
"Yakin tuan." jawab Yoga yang masih fokus menyetir,Yoga pun keluar dari mobil dan bertanya-tanya beberapa orang yang ada di pos ronda.
"Bagaimana,apa kamu sudah dapat informasi dimana rumahnya?" tanya Gio pada asistennya.
"Sudah tuan,tinggal kita belok kanan rumah paling ujung tuan." jawab Yoga yang langsung meluncur ke alamat itu.
Akhirnya mereka sampai juga didepan rumah yang nampak asri,Gio terus mengawasi sekitar lingkungan yang nampak terlihat sepi.
"Ini tuan, kediaman keluarga dari Nona Nadira." ucap Yoga yang akhirnya memarkirkan mobil didepan rumah Nadira.
"Baiklah,akan aku langsung temui mereka." ucap Gio yang langsung keluar dari mobil ,Gio pun terdiam berdiri menatap didepan.
Gio langsung berjalan melangkah menuju rumah itu.