NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Sang Asisten

Gejolak Cinta Sang Asisten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:150.9k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

"Aku tak peduli dengan masa lalu. Yang aku tahu adalah masa kini dan masa depan. Masa lalu hanya hadir untuk memberi luka, dan aku tak ingin mengingatnya!!" (Rayyan)


"Aku sadar bukan gadis baik baik bahkan kehadiranku pun hanya sebagai alat. Hidupku tak pernah benar benar berarti sebelum aku bertemu denganmu." (Jennie)

"Aku mencintaimu dengan hati, meski ku akui tak pernah mampu untuk melawan takdir."( Rani)

Kisah perjuangan anak manusia yang hadir dari sebuah kesalahan masa lalu kedua orang tua mereka. Menanggung beban yang tak semestinya mereka pikul.
Mampukah mereka menaklukkan dunia dan mendirikan istana masa depan yang indah dengan kedua tangan dan kakinya sendiri?
Atau kejadian masa kelam orang tua mereka akan kembali terulang dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8.08.Tak terduga

Setelah mengantarkan putranya pulang. Kedua lelaki tersebut bergerak menuju sebuah bukit kecil. Bukit yang dulu pernah menjadi tempat untuk mereka berkumpul.

Tempat itu masih sama seperti dulu saat mereka tinggalkan. Bahkan gubuk bambu masih terlihat disana meski kondisinya sudah rusak parah. Ilalang dan rumput liar juga nampak tumbuh dengan subur.

"Kamu jarang kesini?"

"Hanya 2 kali semenjak terakhir kita berkumpul. Waktu itu masih ada Jovan dan tak menyangkah jika hari itu adalah hari untuk kami bertemu. Dia meninggal beberapa jam setelahnya."

"Aku sempat ikut mengangkat jasad nya waktu itu. Kebetulan aku baru kembali bersama tuan Javier dari ibu kota. Pada saat itu aku juga tak menyangka jika sosok yang aku bantu adalah Jovan." Rayyan memandang jauh kedepan, dimana hamparan kebun para penduduk nampak hijau membentang.

Keduanya terdiam, sibuk dengan berbagai macam pikiran masing-masing. Sesekali Vino melirik ke arah Rayyan yang berada tak jauh darinya. Ada sebercik simpati menyeruak dalam hatinya namun hingga saat ini dirinya memilih untuk diam.

"Apa ada hal penting yang ingin kamu katakan hingga membawaku ke tempat ini?" Setelah terdiam beberapa lama Rayyan membuka suaranya.

"Tak ada. Aku hanya ingin mengulang masa lalu. Rasanya sangat rindu dengan masa itu. Dimana kita yang masih hidup tanpa arah tujuan hanya tahu bersenang-senang dan juga tertawa meski perut sedang menahan lapar. Terkadang aku ingin kembali mengulang masa itu meski semua tak lagi mungkin." Vino menghela nafas.

"Maaf Ray, ternyata aku belum siap mengatakan semua yang aku ketahui. Mungkin nanti saat aku telah siap maka aku akan mengatakan segalanya tentang papamu dan juga semaunya."

"Terkadang aku juga merasakan hal yang sama. Tapi kita tak lagi hidup dimasa lalu. Semua sudah berubah seiring berjalannya waktu. Meski semua terkesan indah namun ada kalanya hal itu akan berakhir menyakitkan." Rayyan mendongak, menatap matahari yang kian tinggi disana.

Tak bisa dipungkiri jika dirinya merindukan hangatnya pelukan keluarga. Jujur saja, sejak kecil hingga menginjak umur 15 tahun dia lalui dengan penuh kebahagiaan. Ada mama dan juga papanya yang selalu menyayanginya. Meski kebebasan seperti saat ini tak pernah dia rasakan karena larangan yang papanya berikan. Rayyan kecil hingga remaja hanya dipersiapkan untuk kerajaan bisnis yang sedang papanya bangun kala itu. Meski demikian dia tak pernah merasakan kekurangan apapun itu. Tak sembarangan orang bisa mengenal bahkan dekat dengan keluarganya.

"Kau merindukan keluargamu?" Rayyan terdiam mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Vino.

Dia bingung harus menjawab bagaimana. Jika ditanya rindu tentu rasa itu terselip dalam relung hatinya. Rindu laki-laki yang dipanggil nya papa itu sangat, meski kadang rasa kesal, benci dan ingin marah ikut hadir disana.

"Aku sudah memiliki keluarga baru yang mampu menerimaku tanpa adanya alasan. Mereka bahkan tak pernah menanyakan asal usul ku selama ini."

Vino tak menjawab apapun, dia memilih diam tak ingin kembali membuka luka lama sang sahabat. Vino adalah orang pertama yang bertemu dengan Rayyan yang kala itu sedang dalam keadaan kacau dan bingung. Vino membawa Rayyan ke bukit yang sedang mereka kunjungi saat ini. Tempat yang dulunya menjadi markas mereka berkumpul.

Vino menjadi salah satu pendengar dan penyemangat pada masa hancurnya seorang Rayyan yang kala itu lebih dikenal dengan nama Kevlin sebelum nama itu dia tanggalkan dari namanya.

"Ayo kita turun. Masih ingin bertemu dengan Ardi kan?"

Tak ingin melihat sahabatnya kembali bersedih, Vino mengalihkan pembicaraan mereka ke niat awal.

.

Sebuah rumah besar nampak berada tak jauh dari mobil Rayyan yang terparkir. Rumah paling mewah diantara rumah rumah yang lainnya. Rayyan menoleh pada Vino yang duduk tenang di sampingnya.

"Ini adalah rumah keluarga Pak Rustam. Pemilik pabrik tekstil di kota A yang pernah aku ceritakan. Dia bukan orang sembarangan, yang artinya tak mungkin gegabah dalam melakukan tindakan. Aku hanya ingin mengatakan padamu agar tak gegabah, bisa jadi ada orang yang hanya ingin menggunakan nama Ardi untuk meraih misinya sendiri." Vino mengatakan keraguannya. Ardi bahkan jarang sekali mempunyai waktu untuk sekedar berkeliling kampung.

Rayyan terdiam, menelaah lebih dalam apa yang Vino katakan. Semua kemungkinan bisa saja terjadi mengingat kejamnya dunia bisnis.

.

.

Rani dan Laelah keluar dari angkot dan masuk ke dalam supermarket terbesar disana. Belum adanya mall membuat supermarket tersebut sangat ramai setiap harinya. Segala kebutuhan tersedia disana. Kedai-kedai kecil juga berjejer disekeliling supermarket yang kini buka selama 24 jam.

"Benar disini, mbak?"

"Iya, tadi Ardi nyuruh kita untuk nunggu di cafe shop yang ada diujung tangga kalau kita datang duluan."

"Ya sudah, ayo mbak kita kesana." Keduanya berjalan beriringan sambil sesekali bercengkrama.

Sementara itu di pintu masuk samping terjadi kegaduhan dimana seorang wanita cantik terjatuh karena tertabrak pengunjung lain. Beruntung tubuhnya secara reflek ditangkap oleh seseorang sebelum benar-benar jatuh menyentuh tanah.

"Maaf, mbak saya sedang terburu-buru. Sekali lagi saya minta maaf." Lelaki itu segera berlari menjauh sebelum sempat orang yang ditabrak nya menjawab.

"Ckck, dia itu punya mata apa nggak sih. Pakai nabrak orang segala."

"Orangnya sudah pergi jadi percuma saja kamu mengomel. Lagipula jatuh juga tidak!!"

Jennie segera menoleh kearah suara, matanya membola menatap wajah Rayyan yang berada di dekatnya. Sangat dekat sampai iya tersadar jika Rayyan lah yang telah membantunya tadi.

"Asisten Ray, kenapa anda disini?"

Ck, Rayyan berdecak sebal. Matanya menatap datar pada Jennie yang terlihat salah tingkah. Sementara Vino hanya menatap keduanya bergantian.

"Maaf asisten Ray, saya hanya terkejut. Terimakasih atas bantuannya."

Rayyan berdehem setelahnya berlalu pergi meninggalkan Jennie yang melongo di tempatnya.

"Huu, aku lupa jika dia itu tembok jadi nggak bisa diajak bicara dengan normal." gumamnya yang masih bisa didengar baik oleh Vino maupun Rayyan yang belum begitu jauh dari tempatnya berdiri.

Vino mengulum senyumnya sedangkan Rayyan kembali memasang wajah datarnya. Sebal sekali rasanya melihat gadis itu, sejak awal dirinya memang tak pernah menyukai Jennie.

"Aku meralat ucapanku kemarin, kau tetap saja gadis gila yang menyebalkan."

"Kamu mengenalnya?"

"Siapa?" Rayyan membolak-balikan buku menu di tangannya berpura-pura tak mengerti apa yang sedang Vino tanyakan.

"Ckck, nggak usah berlagak nggak ngerti, basi. Cewek cantik tadi lah, sepertinya dia orang ibu kota. Penampilannya sangat berbeda, terlihat berkelas."

"Kau mau makan atau mau bayangin dia?"

"Pantas saja sampai sekarang jomblo, kamu nggak asyik sih." Rayyan mendelik mendengar apa yang Vino katakan sedangkan yang ditatap memilih cuek memilih menu yang ingin disantap nya.

"Maaf boleh aku bergabung disini? ehm kebetulan meja lain sedang penuh dan hanya kalian yang ku kenal. Jadi boleh ya? please!!"

Rayyan memicingkan matanya. Vino yang melihat hal tersebut segera bertindak. Ditariknya kursi dan segera mempersilahkan Jennie untuk duduk. Lelaki tersebut mengedikkan bahunya saat melihat sorot mata Rayyan semakin menajam. Senang sekali rasanya melihat sahabatnya itu kesal. Sementara Jennie langsung memanggil pelayan untuk memesan makanannya.

"Kalau tidak begini bagaimana kanebo kering ini bisa punya pasangan." Vino cekikikan dalam hatinya.

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣💣⃟ ⃟ᵉˡˡˢ👙
hmmm lagi manis" nya udahan 😫😫😫
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
dari dulu mah wajah Rayyan tanpa ekspresi deeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
meski telah melewati masa kritis tapi hingga saat ini Rico masih juga belum sadar juga
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
huuuuuuffttttt syukurlah jika Rico berhasil melewati masa kritis karena Rico telah memakai rompi anti peluru
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
rasa sayang Rayyan pada Rico dan Javier tentulah berbeda lah
karena mereka berdua sama-sama menempati posisi istimewa di hati Rayyan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
gak usa di gubris apa kata orang lah Lin...
yang penting Daddymu selalu bersikap baik padamu toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
waaah keren juga tuh Rico....
koneksinya gak main-main seeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
kamu uda lapar banget ya Ric...ampe pengen buru-buru masuk supaya bisa langsung makan 😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
saya juga suka neeeh gethuk 😍😍😍
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
akhirnya kelar juga malam pertama nya 🤭🤭🤭
aaahh aku telat bacanya ya, harusnya pas maljum kemaren 😅😅😅
pasti rayyan bahagia dpet.jackpot yg masih tersegel.
wkwkw bisa langsung hamil itu kan thor, kasian para orang tua pingin punya cucu, bakal jadi rebutan pasti.
ok lah makasih ry udah buat rayyan dan jenie bahagia disini
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
hais dasar orang tua taunya minta cucu aja.. belom unboxing mereka loh, rayyan dan jennie blom tau nikmatnya surga dunia, yg tau hanya othornya aja 🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ💥爱你的钥匙 Serra࿐: Aish buka kartu malahan wkwkwkw 🤣
total 3 replies
Yhanie Shalue
sudah dibilangin jen terkadang orang yg kita anggap baik dan dekat sama kita justru dia adalah musuh kita sendiri
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
ot ke novel baru deh
☠@AngguN
akhirnya hapy ending
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Akhirnya 💕💕💕
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
met bahagia Ray dan jejen,, semoga segera dikasih keturunan, biar oara ima opa seta kakeknya seneng
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
bikin cucu seng akeh biar bisa bikin club bola.sekalian😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
emang rena kan ngerhain juga ke kak ray nya yg kaya tembok😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
anuuu dalam berbagai ekspektasi dan penerjemahan masing2😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
sabar sabar yah sabaaaar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!