NovelToon NovelToon
Dear Alvin

Dear Alvin

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Murid Genius / Keluarga / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fantastic World Story

"Heh, anak sialan! Pergi kamu dari

rumah ini. Keluar!! Gak sudi aku

nampungmu lagi!!" usir Bu Elanor.

membuat Alvin yang sedang melamun

segera terperanjat.

"Berhenti bicara yang tidak-tidak

Ela!!" hardik pak Rohman.

"Kamu pilih aku dan anak anak yang

keluar apa anak sialanmu ini yang keluar

pak!?" teriak Bu Elanor membuat pak Rohman terkejut.

Beliau tak pernah berfikir akan

dihadapkan pada situasi se rumit ini.

"Alvin yang akan keluar pak buk"

ucap Alvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fantastic World Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32 Terciduk Polisi

Dalam 2 hari, gudang rosok dari bata

yang dibuat pun selesai. Tak butuh waktu

lama, sebab memang bangunannya tak

terlalu besar.

Bangunan persegi dengan ukuran 3 x 3

yang berada tepat di samping rumah yang

ia tempati itu pun sudah selesai, dengan

pintu berbentuk rolling door, membuat

Alvin menatapnya dengan cukup puas.

Malam ini, usai menyelesaikan

pekerjaannya, Alvin sedang bersantai di

depan rumah dengan sebatang rokok yang

tersulit di antara jari tengah dan jari

telunjuknya, di temani secangkir kopi

yang ia buat sendiri, menemani Alvin

mengabiskan waktu malamnya.

"Cuk, arek enom jagongane koyok

Mbah Mbah ngene vin' ejek Alex yang

baru datang dengan motor sportnya.

"Cuk dewe, Lapo Rene. Ganggu ae!!"

balas Alvin ketika Alex mulai mendekat.

"Pindah turu" jawab Alex sambil

cengengesan.

"Woo gendeng! Punya rumah bagus,

malah pindah tidur sini" ejek Alvin.

Bukannya tak tahu, Alvin sudah

hafal, jika Alex menginap, berarti nanti

malam akan ada balap yang akan diikuti.

"Nih loh, sekalian tak bawain cctv"

ucap Alex seraya mengeluarkan kotak

kardus yang berisi cctv baru.

"Waduh berapa aan ini Lex, tahu aja

aku lagi butuh yang beginian" jawab

Alvin seraya mnembolak balik kamera

cctv yang dibawa Alex.

"Udah, anggep aja ini pemberian

seorang teman" ucap Alex seraya mulai

mengeluarkan kamera cctv dari

kardusnya.

"Gak terima bantahan!!" tegas Alex

saat melihat Alvin hendak melayangkan

protes.

Alvin pun bungkam mendengar

peringatan Alex. Ia memilih ikut

memperhatikan Alex saat merakit cctv

yang akan dipasang.

"Kamu bisa masangnya Lex?" tanya

Alvin.

"Bisa lah, kemarin ada tukang benerin

cctv dirumah, jadi sekalian aja aku belajar,

sambil beli ke dia" jawab Alex yang masih

serius memasang kabel kabel kecil yang

Tersambung dengan kamera cctv.

4 buah kamera cctv kecil sudah siap

dipasang.

"Nah, sekarang kita pasang vin!" ajak

Alex.

"Kamu beneran Lex?" tanya Alvin

yang masih merasa tak enak.

"Iyolah, biar aman nih tempat

rosokmu, ini ada jalan masuk dari dalem

rumah kan" jawab Alex membuat Alvin

mengangguk.

Keduanya kemudian masuk ke dalam

rumah, benar saja, ada pintu baru di

tembok samping rumah Alvin, yang

terhubung langsung dengan gudang yang

baru saja di bangunnya.

"Kita pasang di dalam sini 1, trus nanti

yang menghadap keluar sana 1. Yang 2 kita

pasang di dalam dan luar rumah kamu

Vin" ujar Alex seraya naik ke meja dan bangku yang disusun sebagai tangga

untuknya naik, guna memasang kamera

cctv yang ia bawa.

"Kenapa rumahku dipasang cctv juga

Lex, kayaknya tempat rosok ini lebih

butuh deh" ucap Alvin.

"Kita gak tahu darimana pelaku

kejahatan datang vin, bisa saja orang

dekat atau orang lain, yang jelas kita harus

waspada. Melihat sampai ada yang berani

merusak tempatmu kemarin kan berarti,

ada orang yang memang punya niat gak

baik sama kamu" jelas Alex membuat

Alvin kagum, ia sangat merasa

berterima kasih dengan temannya itu.

Setelah ke 4 cctv itu terpasang dengan

baik, mulai lah Alex memasang aplikasi di

ponsel Alvin. Alex pun mengajari

Alvin cara melihat dan mengontrol cctv

yang ada di ponselnya itu.

Mata Alvin tampak berbinar dan

penuh syukur.

"Lex, ini aku bayar aja ya. Tapi aku

cicil, anggap aja hutang" pinta Alvin

yang merasa tak enak hati, hanya menjadi

penerima.

"Gak! Jangan menghalangi niatku

berbagi kamu vin, aku tau kamu pasti

enggan kalau aku ngomong dulu mau

bawain ginian, makanya aku langsung

bawa aja. Dan tolong di terima, karena aku

gak nerima penolakan!" tegas Alex.

"Udahlah jangan dipikirin, yang

namanya saling bantu sesama teman itu

sudah hal biasa!" Sambung Alex

kemudian.

"Baiklah" jawab Alvin pasrah.

"Lain kali kalau kamu butuh apa aja,

bilang Lex, barangkali aku bisa bantu kamu" ujar Alvin.

"Sekarang aku butuh bantuan kamu

Vin" ucap Alex.

"Aku nginep sini ya, sekalian abis gini

ikut balap" ujar Alex seraya menarik

turunkan alisnya.

"Halah, kalau itu sih biar pun aku gak

mau, kamu juga bakal tetep maksa Lex"

keluh Alvin.

Tak lamna kemudian keduanya pun

tampak berangkat, ke arena balap liar

yang biasa Alex kunjungi. Alvin pun

mulai terbiasa dengan suasana yang ada.

Semua berjalan dengan sebagaimana

mestinya seperti biasa, namun saat di

pertengahan putaran pertandingan, suara

sirine polisi datang mulai menggema,

membuat seluruh pembalap maupun

penonton berhamburan pergi.

Alvin yang sedang menunggu Alex

yang saat itu sedang lomba pun bingung

harus pergi kemana, hingga akhirnya

dirinya diciduk oleh salah satu polisi dan

dinaikkannya ke atas mobil dengan baik

terbuka, seperti seorang tersangka.

Alvin pun terkejut dan kaget, ia

belum pernah mengalami hal seperti ini.

Sesampainya di kantor polisi, betapa

terkejutnya Alvin begitu melihat Alex

sudah berada di sana, namun begitu

Alvin melihat Alex, Alex segera

menggelengkan kepalanya, membari

memberi tanda untuk diam. Dengan

maletakkan satu jari telunjuknya di depan

mulut.

"Dimana motor kamu?!" hardik pak

polisi yang menginterogasi Alvin.

"Ya Allah pak, dari tadi kan saya sudah bilang, saya gak bawa motor pak, saya

cuma lihat saja tadi" jawab Alvin jujur.

"Lalu bagaimana kamu bisa kesana

kalau gak bawa motor, jangan coba-coba

bohongi saya kamu ya!!?" teriak polisi

tersebut.

"S saya jalan kaki pak, rumah saya

dekat daerah sana" jawab Alvin kali ini

terpaksa berbohong.

Sang polisi yang masih belum percaya

pun terus menginterogasi, sampai pada

akhirnya meminta Alvin untuk

menghubungi kedua orangtuanya agar

membuat surat keterangan dan

menjemputnya.

"Maaf pak, saya Ndak ada orang tua"

ucap Alvin.

"Ya sudah kamu harus dipenjara

sampai ada yang berani membebaskan kamu dengan memberi jaminan" ujar

polisi tersebut.

Alvin pun diminta menunggu di

bangku panjang, bersama dengan yang

lain, terpisah dengan Alex yang berada di

seberang.

Tak lama kemudian terdengar gaduh

suara para orang tua yang mulai

berdatangan, banyak dari mereka yang

langsung memarahi dan memukuli

anaknya, membuat Alvin menatapnya

dengan pandangan iri.

Hingga tiba saat mama Rosa dan

suaminya datang mencari Alex, mereka

pun segera memberi keterangan dan

membuat surat pernyataan untuk anak

mereka agar tidak mengulangi lagi.

Setelah itu, barulah Alex dibebaskan.

"Loh Alvin!" sapa mama Rosa.

Sementara Alvin yang disapa

demikian hanya bisa memamerkan

senyumnya.

Melihat Alvin yang juga berada

disana, membuat mama Rosa segera

menatap Alex dengan tatapan tajam,

sementara Alex hanya bisa tersenyum

lebar seolah sudah tahu bahwa dirinya

akan segera menjadi sasaran kemarahan

sang mama.

"Orang tua sudah mau kesini vin?"

tanya mama Rosa. Sementara Bintang

langsung menggeleng.

"Pa, sekalian bantuin Alvin keluar

dari sini pa, ini pasti anakmu yang

ngajakin Alvin, kalau bukan Alex gak

mungkin Alvin juga berada disini, ya

kan Lex?" pinta mama Rosa pada sang

suami, yang kemudian beralih bertanya

pada Alex.

"Hehe iya ma, tolong bantuin ya pa.

Alex yang maksa Alvin buat nemenin

Alex tadi pa" pinta Alex pada papa

Ferdinan.

Sang papa pun hanya bisa

menggelengkan kepalanya heran, namun

tetap memenuhi permintaan sang anak

dan istrinya. Hingga Alvin pun ikut

terbebas.

"Alex, langsung pulang! Gak usah

keluyuran lagi" perintah sang mama tegas.

Sejak tadi memang hanya mama Rosa

yang terlihat memarahi Alex, namun

bukan berati papa Ferdinan akan tetap

saja, biasanya jika sudah seperti ini, sang

papa baru akan menasehati dengan

mendudukkan Alex di ruang kerjanya

nanti.

"Alex mau anter Alvin dulu ma" jawab Alex. Tidak mungkin ia menginap

jika kondisinya sudah seperti ini.

"Alvin ikut pulang kita aja, nginep

dirumah aja vin. Saya gak mau kalian

keluyuran malem-malem gini. Nanti pasti

mampir mampir lagi!" Perintah mama

Rosa, membuat Alex segera mengajak

Alvin untuk menuruti keinginan sang

mama agar masalahnya tidak semakin

berkepanjangan.

1
ラマSkuy
thor nama karakter utamanya sebenernya siapa sih thor kok kadang namanya ganti ganti dari Alvin terus Bintang?
ラマSkuy: oh boleh di spill kah thor di PF mana? hehehe
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!