NovelToon NovelToon
Once Upon A Wedding

Once Upon A Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:148.1k
Nilai: 5
Nama Author: yu aotian

Alone Claney hidup dalam kesendirian seperti namanya. Ibu suri yang terpikat padanya pun menjodohkan Alone dengan putra mahkota, calon pewaris tahta. Tak seperti cerita Cinderella yang bahagia bertemu pangeran, nestapa justru menghampirinya ketika mengetahui sifat pangeran yang akan menikahinya ternyata kejam dan kasar.

Karena suatu kejadian, seseorang datang menggantikan posisi pangeran sebagai putra mahkota sekaligus suaminya. Berbeda dengan pangeran yang asli, pria ini sungguh lembut dan penuh rasa keadilan yang tinggi. Sayangnya, pria itu hanyalah sesosok yang menyelusup masuk ke dalam istana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yu aotian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 : Pemandangan Menakjubkan

Bright kembali membawaku untuk ikut bersamanya. Kami berlari bersama, menyusuri jalan setapak yang membelah taman hijau terbuka. Dengan tangan yang saling bergenggaman, kami berbelok menuju halaman paling belakang istana. Ketika melihat seorang pengawal lewat, Bright langsung mengajakku bersembunyi di tiang-tiang selasar.

Aku terhenyak saat Bright meraih pinggangku dan membawa masuk dalam dekapannya. Belum sempat melayangkan protes, ia sudah lebih dulu menekan bibirku dengan jari telunjuknya seakan memintaku untuk tak bersuara.

Di saat Bright tengah sibuk mengawasi pengawal yang masih berlalu lalang di selasar sana, kegugupan justru terasa pekat dalam diriku saat ini. Bukan karena takut ketahuan, melainkan karena tubuh kami yang terlalu berhimpitan. Ia bahkan menyandarkan kepalaku ke dadanya sehingga aku bisa mendengar degupan jantungnya.

Saat pengawal sudah tak terlihat, Bright kembali mengajakku berlari. Terus memimpin di depan, sesekali dia menoleh ke arahku sembari mengeratkan tautan jemari kami. Ini terasa begitu seru dan menegangkan. Kami pun tiba di lokasi paling ujung istana ini yang tentunya dikelilingi tembok besar.

"Aku akan memanjat lebih dulu lalu menarikmu naik, setelah itu kita loncat ke bawah," jelas Bright memberi aba-aba.

Aku mendadak melepas tautan tangan kami. "Jangan gila! Kita akan ketahuan kalau kabur dari sini!"

Bright memutar kepalanya perlahan. "Maka dari itu jangan sampai ketahuan!"

"Tapi kita tidak bisa kabur dengan berpakaian seperti ini!"

Mana mungkin kami kabur dengan pakaian kerajaan yang mencolok seperti ini. Tanpa ada pengawalan yang ketat, kami akan menjadi sasaran orang jahat maupun musuh kerajaan.

Bright memandang gaun panjangku yang menyapu tanah, kemudian menatap busananya sendiri.

"Kalau begitu ayo kita berganti pakaian masing-masing, lalu kembali bertemu di sini!" ajaknya lagi.

"Aku tidak yakin kau bisa balik lagi ke sini setelah kembali ke paviliunmu. Begitu juga dengan aku sendiri."

"Akh, sial!" Dia memekik frustasi. Itu membuatku terkikik.

"Lagipula, kau baru terhitung dua hari di sini. Sebaiknya jangan bertindak gegabah yang bisa membuat orang-orang curiga! Ingat, kau adalah Julian, bukan Bright!"

"Istana memang tempat termegah tapi juga menjadi tempat yang membosankan," cetus Bright sambil menengadahkan wajahnya ke atas.

Tiba-tiba dia menoleh ke sebuah pohon maple yang berdiri kokoh di samping kami. Pohon itu juga berdekatan dengan pagar tembok istana di mana sebagian rantingnya keluar dari area istana. Dengan cekatan, ia memanjat pohon maple tersebut. Aksinya yang begitu mendadak, tentu saja membuatku terkejut seketika.

Aku yang panik, lantas menoleh ke kiri dan kanan memastikan tak ada yang melihat kami. "Apa yang kau lakukan? Jangan nekad, cepat turun!"

Kukira ia akan kabur dengan memanjat pohon itu, ternyata dia hanya duduk di dahan yang rindang.

"Ternyata di sini sejuk juga!" cetus Bright sambil melihat sekeliling tempat dari atas pohon. Kaki pria itu bahkan berayun-ayun santai ke bawah.

Aku lantas menutup mataku rapat-rapat seraya bernapas lega. Hampir saja jantungku hendak lepas jika ia benar-benar nekat kabur dengan pakaian kerajaan.

"Woah, aku bisa melihat pemandangan luar istana yang menakjubkan dari sini!" Bright berseru seketika dengan sepasang mata yang berpendar-pendar.

"Memangnya pemandangan seperti apa?" tanyaku penasaran.

Bright lalu menoleh ke bawah, tepatnya melihat ke arahku. "Kau ingin lihat?"

"Mana mungkin! Aku, kan, tidak bisa memanjat," balasku sambil kembali memandangi gaunku.

Bright malah menurunkan selempang panjang yang menggantung di punggungnya, kemudian mengulurkannya padaku. "Pegang ini kuat-kuat! Aku akan menarikmu dari sini!"

Aku kembali terkejut dengan tingkahnya yang gegabah. "Jangan!Bagaimana kalau robek?"

"Sudah! Pegang saja! Kau harus ikut lihat pemandangan luar biasa ini."

Aku menatap Bright dengan ragu-ragu. Tapi rasa penasaranku lebih besar saat ini. Aku lalu melompat untuk mengambil ujung kain. Begitu berhasil kuraih, Bright langsung menarik selempangnya sedikit demi sedikit hingga aku sampai di dahan yang didudukinya.

Aku mengatur napasku sejenak. Duduk bersebelahan dengannya, membuatku tak sabar melihat pemandangan yang disebutkan. Namun, alisku tampak menurun sebelah saat melihat pemandangan luar istana yang disebut Bright itu tidak sesuai ekspektasiku. Bagaimana tidak, yang terlihat hanyalah aktivitas masyarakat pada umumnya.

"Mana yang kau maksud pemandangan luar biasa?"

"Apa kau tak bisa lihat?" Bright balik bertanya.

Aku masih mengernyit. Sepasang mataku berusaha mencari-cari sesuatu yang menarik. Tidak kutemukan apa pun.

Memegang kedua sisi wajahku, ia mengarahkan pandanganku ke sebelah kiri di mana terdapat sebuah ladang hijau luas yang dipenuhi sekelompok pekerja ternak. "Lihat, di sebelah sana ... ada para ayah yang sibuk bekerja demi keluarganya." Ia lalu mengarahkan wajahku ke sebelah kanan di mana tampak terlihat sebuah pasar yang dipenuhi sebagian besar wanita, "Di sini ... ada para wanita yang sibuk menyiapkan kebutuhan rumah mereka. Lalu ..." Dia kembali mengarahkan wajahku ke samping kanan, di mana terlihat sekelompok anak kecil yang bermain. Terdapat juga beberapa remaja yang berjalan dengan seragam sekolah mereka. "Di sini kita bisa melihat masa depan Veridia. Anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa ini."

Aku tertegun sejenak. Ternyata pemandangan menakjubkan versi pria itu adalah melihat kegiatan masyarakat Veridia yang berlangsung damai.

"Andaikan aku raja di negeri ini, aku akan membangun menara di sini agar bisa memantau langsung aktivitas rakyatnya dari sini," imbuh Bright lagi masih menatap lurus ke depan.

"Itu ide yang bagus! Sangat jarang ada seorang raja yang mau melihat langsung apa yang dilakukan rakyatnya," balasku pelan sambil termenung.

"Maka dari itu, kau bisa menyarankan itu pada Julian jika dia resmi naik takhta."

Mendengar nama Julian disebut, aku lantas menoleh ke arah Bright. Namun, entah mengapa, tatapanku justru terpaku padanya. Aku terpana kala melihat kedua sudut bibir pria itu tertarik ke atas, menciptakan seutas senyum tulus. Ada satu hal yang kini kusadari, Bright memiliki senyum cerah yang membawa perasaan hangat ke orang lain. Seperti yang kurasakan saat ini.

Angin berkesiur, menerbangkan rambut depan kami. Saat tengah sibuk memperbaiki poniku, aku mendadak menyadari jika Bright masih memusatkan tatapannya padaku Seolah tak ada objek lain yang menarik untuk dilihat saat ini.

Satu detik, dua detik. Terhitung lima detik. Dia masih menatapku. Bisakah dia segera berpaling? Aku sangat kikuk. Kurasakan rona merah menyembul keluar dari pipiku. Bodohnya lagi, kini kubalas tatapan matanya itu.

Hening sesaat tatkala tatapan kami saling bertumbuk satu sama lain. Detik seakan berdenyut panjang ketika ia maju secara bertahap. Wajahku semakin menegang diiringi tatapan was-was, berusaha menerka apa yang hendak ia lakukan. Sialnya, tubuhku malah membeku, tak bergerak sama sekali. Jantungku bertalu-talu, semakin berdetak tak karuan ketika tangan Bright mendadak terulur ke arahku. Kepalaku pun spontan beringsut mundur diikuti mata yang terpejam kuat tepat saat pria itu mengambil sesuatu dari atas rambutku.

"Ada belalang di atas kepalamu," ucap Bright dengan santai setelah berhasil mengambilnya.

Bayangkan saja! Bayangkan saja bagaimana perubahan raut wajahku saat ini.

.

.

.

Like dan komeng

1
Nciet
kasian banget julian, dikelilingi orang2 yg bermuka dua, selain neneknya, sepertinya ga ada yg tulus, bahkan si barbar sbg wanita terdekatnya juga punya misi khusus, lingkungan yg kayak gini nih akhirnya membentuk karakter julian jd ga baik
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ𝗩𝗶𝘁
lebih berbahaya yang seperti ini, pendukung setia tapi diam-diam meracuninya hanya untuk kepentingan pribadi. ayo bright pikirkan cara untuk membalas perbuatan mereka terhadap julian dengan cara elegan.
hyunity
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
widihhhhhh muncul lagi nihhh salah satu ulat nangka
hemmmm......semoda si ondel ondel gak tertarik sama pangeran Bright
Yay.
Kasihan sebenarnya ya. di kerajaan bener kata ibu Bright ga ada yg tulus.
Cara Ostrander
wkwkwk 🤣 kayanya Flynn ga seburuk yang kukira...
Yay.
Opium kan yg dikomsumsi julian
Putri Dhamayanti
parah sih paraaahh.... ternyata ohh ternyata si panjuL dikelilingi orang² jahat
Ainal Fitri
wow sebuah kejutan yg tak terduga untuk Bright dan Alone.. yg d kira selama in mndukung pangeran mahkota ternyata hnya memanfaat kan nya saja 😞 sungguh miris nasib Julian 🥴
eh bgtu ya nona Adella, bener kata Flynn ayah mu terlalu matang memikirkan masa depan putri putri nya ya 😏 d jadikan korban untuk merebut kekuasaan negara lain dan seru nya korban sebagai ratu.. wah licik bener 😱
ayunda
ternyata barbar itu alat
MoonChild7
Wah bener-bener ya Thor baca cerita mu harus punya kesabaran tingkat tinggi karna makin sini makin penasaran sm kelanjutan ceritamu 🤭😁
Suwarni Arny
ternyata oh ternyata, musuhnya adalah orang terdekat pangeran Julian, oh serammm😱😱
Faridah
kayanya jodoh flynn memang adel, karena prdebatan mereka lucu, dan bright dgn alone..julian, entah lah dgn siapa..krn julian memang sangat2 kurang pintar🤣,mudah skali trhasut org2
Yay.
Flynn ada ada saja, ini putri kerajaan loh malah disambut dengan gerobak dorong 🤣
ayunda
ternyata...pendukung setia pangeran yg merusak pangeran julian
Suwarni Arny
biar gak betah dan membatalkan pernikahan ya Flynn 🤣🤣🤣
ayunda
apa pangeran Flynn TDK ingin JD raja?
Suwarni Arny
wah cocok tuh buat yg suka mabok kendaraan 😅😅
Suwarni Arny
sengaja ya Flynn😅😅
n🍅fa
tidak ada makan siang gratis. ternyata ada udang di balik batu 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!