NovelToon NovelToon
Putri Palsu Sang Antagonis

Putri Palsu Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:301.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zoe Aldenia, seorang siswi berprestasi dan populer dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba terjebak ke dalam sebuah novel romantis yang sedang populer. Dalam novel ini, Zoe menemukan dirinya menjadi peran antagonis dengan nama yang sama, yaitu Zoe Aldenia, seorang putri palsu yang tidak tahu diri dan sering mencelakai protagonis wanita yang lemah lembut, sang putri asli.

Dalam cerita asli, Zoe adalah seorang gadis yang dibesarkan dalam kemewahan oleh keluarga kaya, tetapi ternyata bukan anak kandung mereka. Zoe asli sering melakukan tindakan jahat dan kejam terhadap putri asli, membuat hidupnya menjadi menderita.

Karena tak ingin berakhir tragis, Zoe memilih mengubah alur ceritanya dan mencari orang tua kandungnya.

Yuk simak kisahnya!
Yang gak suka silahkan skip! Dosa ditanggung masing-masing, yang kasih rate buruk 👊👊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjalankan Amanah

Langit sudah berwarna jingga. Zoe turun dari mobil bersama Ryder, berdiri di depan sebuah rumah sederhana di pinggiran kota.

Halamannya sempit, namun bersih. Tampak seorang gadis remaja berkulit hitam manis tengah membawa kantong sampah keluar dari rumah. Seragam sekolah negeri menempel di tubuhnya, terlihat agak lusuh tapi rapi.

Ryder menyipitkan mata. “Lo yakin ini dia?”

Zoe mengangguk pelan. “Iya. Namanya Nanda.”

Ryder mendesah singkat. “Gue tunggu di sini.”

Zoe melangkah perlahan ke arah Nanda, napasnya terasa berat. Saat Nanda menoleh, matanya langsung membesar, ekspresinya berubah panik. Ia buru-buru berbalik, mencoba lari ke dalam rumah.

“Nanda! Tunggu bentar!” seru Zoe cepat.

Zoe mempercepat langkahnya dan berhasil menahan lengan Nanda. Namun Nanda langsung menepis dengan kasar, wajahnya memucat ketakutan.

“Mau apa lagi kamu?!” bentaknya gemetar. “Gak puas bikin aku dikeluarin dari sekolah St. Clairmont? Sekarang kamu mau ngerjain aku lagi? Mau bully aku kayak dulu?!”

Zoe terdiam, napasnya berat. Ia menatap Nanda dengan tulus, tanpa emosi tinggi.

“Gue minta maaf,” katanya pelan.

Nanda membelalak. “Hah?!”

Zoe menatap matanya. “Gue serius. Gue tahu, selama ini gue nyakitin lo, ngikutin Melisa, ngata-ngatain, dan ya, ikut-ikutan ngebully lo. Tapi hari ini gue ke sini bukan buat itu. Gue beneran minta maaf.”

Nanda mendengus sinis, wajahnya penuh luka lama. “Sekarang lo akting ya? Ini trik baru lo buat ngerjain gue lagi? Apa, lo mau videoin gue marah terus upload ke sosial media? Lo kira gue sebodoh dulu?!”

Zoe menghela napas, matanya mulai berkaca-kaca. “Gue gak pura-pura. Gue juga gak cari pembenaran. Gue gak akan maksa lo buat maafin gue sekarang. Tapi gue cuma mau lo tahu gue tulus.”

Nanda hendak membuka mulut untuk membalas, namun suara gaduh dari dalam rumah membuat mereka sama-sama menoleh.

Prang!

“Apa itu?” tanya Zoe terkejut.

“Jangan-jangan ....” Nanda terlihat panik.

Ia langsung lari masuk ke rumah, Zoe refleks ikut di belakangnya. Di dalam rumah mungil itu, seorang wanita paruh baya tergeletak di lantai ruang tamu. Tubuhnya lemas, wajahnya pucat, dan napasnya tersengal.

“Bu!! Bu bangun! Bu!” Nanda menangis, mengguncang tubuh ibunya.

Zoe segera berjongkok di sisi mereka. “Dia butuh bantuan medis sekarang.”

Nanda menghalau Zoe dengan kasar. “Gak usah ikut campur! Kau gak usah dekat-dekat! Semuanya jadi begini juga gara-gara kamu!”

Tapi Zoe tidak mundur. Ia menatap Nanda dengan tegas. “Sekarang bukan waktunya nyalahin siapa pun. Ibumu harus dibawa ke rumah sakit. Cepat!”

“Aku … aku gak punya duit,” kata Nanda lirih, air matanya membasahi pipinya.

Zoe langsung menggeleng. “Gak usah mikirin itu. Pokoknya kita bawa ke rumah sakit dulu. Urusan biaya nanti urusan gue.”

Ryder masuk ke dalam, mendengar semuanya. “Mobil gue masih nyala. Ayo, bawa dia sekarang.”

Nanda terdiam, terlihat terkejut. Matanya berpindah dari Zoe ke Ryder, lalu ke ibunya yang tak sadarkan diri. Dengan ragu, akhirnya ia mengangguk.

Zoe membantu mengangkat tubuh ibunya bersama Ryder. Tanpa banyak kata, mereka bertiga bergerak cepat menuju mobil.

**

Suasana ruang tunggu rumah sakit terasa lengang, hanya suara detik jam dan langkah para perawat yang sesekali terdengar. Nanda duduk cemas di kursi besi panjang, wajahnya pucat, tangan saling menggenggam erat di pangkuan.

Beberapa menit kemudian, seorang dokter paruh baya keluar dengan ekspresi serius.

“Nanda, ya?” tanya dokter itu.

Nanda segera berdiri. “Iya, Dok. Gimana keadaan ibu saya?”

Dokter menghela napas. “Ibu kamu mengalami infeksi usus buntu yang cukup parah. Harus segera dioperasi malam ini juga.”

Wajah Nanda langsung memucat. “O ... Operasi?” suaranya bergetar. “Tapi ... tapi saya belum punya uang. Tolong kasih saya waktu, Dok. Saya bisa cari pinjaman, saya bisa—”

Dokter itu mengangkat tangan menenangkan. “Tidak perlu. Biaya administrasi awal sudah ditangani oleh nona yang di sana.” Ia menoleh ke arah Zoe, yang baru saja kembali dari loket administrasi sambil membawa map.

Ya, setelah ibu Nanda tiba RS, Zoe langsung mengurus biaya rumah sakit secara diam-diam.

Nanda perlahan menoleh. Matanya bertemu dengan tatapan tenang Zoe. Seketika, ia membisu. Ada campuran bingung, haru, dan tidak percaya dalam matanya.

Dokter mengangguk sopan dan pamit untuk kembali mempersiapkan operasi.

Setelah beberapa saat hening, Zoe memecah keheningan. “Gue pulang dulu. Semoga operasinya lancar.”

Zoe hendak berbalik, tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara Nanda memanggil pelan.

“Zoe ....”

Zoe menoleh. Nanda masih berdiri di tempat, kedua tangannya mengepal. Ia terlihat menahan emosi.

“Terima kasih,” ucapnya akhirnya, pelan tapi tulus.

Zoe mengangguk kecil. “Gak apa-apa. Gue cuma ngelakuin apa yang seharusnya gue lakuin dari dulu.”

Ia melangkah mendekat sedikit. “Jadilah anak berbakti. Lo kuat. Ibumu beruntung punya lo.”

Nanda menggigit bibir bawahnya, matanya mulai berkaca-kaca.

Zoe tersenyum kecil, lalu menambahkan, “Dan satu hal lagi. Maafkan gue, ya. Atas semua kelakuan gue dulu. Gue gak bisa hapus masa lalu, tapi gue harap lo bisa mulai nyembuhin lukanya.”

Nanda menunduk, mengangguk pelan, tanpa berkata apa-apa.

Zoe menatapnya sesaat, lalu berbalik dan berjalan pergi. Di belakangnya, Nanda berdiri mematung dengan dada yang bergemuruh.

Zoe merasa lega, karena amanah dari Zoe asli kini perlahan-lahan dia mulai jalankan satu persatu.

***

Zoe baru saja memasuki halaman mansion Dallen ketika pintu depan terbuka lebar. Cahaya hangat dari dalam menyambutnya, begitu pula wajah-wajah yang dikenalnya dengan baik.

“Tante Nayla ... Om Zero ....” Zoe tersenyum kecil saat melihat keduanya berdiri di ambang pintu bersama Keenan.

“Zoe, akhirnya kamu pulang juga, Sayang.” Tante Nayla segera meraih tangan Zoe, menggenggamnya lembut. “Ayo masuk. Kami sudah menunggumu.”

“Kami udah laper nungguin kamu, tahu!” seru Keenan sambil menepuk perutnya dramatis.

Zoe terkekeh pelan. “Maaf, tadi mampir sebentar di rumah temen.”

Ryder yang berjalan di belakang Zoe, menyelip masuk begitu saja tanpa permisi.

Keenan langsung mengernyit dan mendengus. “Ngapain lo ikut masuk segala?”

Ryder hanya menatapnya dengan santai. “Laper. Bisa makan di sini, kan?”

“Gak boleh! Udah pulang sana! Lo kan punya rumah sendiri. Kaya pula,” gumam Keenan ketus.

“Keenan.” Suara lembut namun tegas Tante Nayla langsung memotong. “Tamu tetap tamu. Nggak sopan begitu.”

Keenan mendesis pelan, tapi memilih bungkam. Ryder hanya meliriknya sekilas, lalu berjalan santai ke meja makan.

Beberapa menit kemudian mereka duduk bersama. Meja makan dipenuhi aroma hangat dari sup ayam, steak, dan roti lembut buatan dapur mansion Dallen. Zoe duduk di antara Tante Nayla dan Om Zero, sementara Keenan duduk menyebrang, tak henti-hentinya melemparkan pandangan sinis ke arah Ryder.

Namun suasana makan tetap berlangsung hangat. Om Zero sesekali mengangkat gelas jusnya dan bercerita ringan, Tante Nayla mengisi piring Zoe dengan penuh perhatian, dan Zoe hanya tersenyum, hatinya terasa nyaman, meski belum sepenuhnya tahu apa yang sedang terjadi.

Setelah makan malam selesai, Tante Nayla meletakkan serbetnya dan menatap Zoe.

“Zoe, ayo ikut kami ke ruang keluarga, ya. Ada sesuatu yang ingin kami bicarakan.”

Om Zero mengangguk penuh semangat. “Iya, ayo, Sayang.”

Keenan untuk pertama kalinya malam itu tersenyum lebar. “Cepetan deh, Zoe. Kamu pasti kaget.”

Zoe mengerutkan kening. “Ada apa sih? Tante, Om sama kak Keenan aneh banget dari tadi.”

Ryder yang tengah meneguk air hanya menyeringai. “Ikut aja dulu. Biar tahu.”

Zoe menatap mereka satu per satu, lalu berdiri dengan penuh rasa penasaran. “Oke ... Tapi jangan bilang kalian nyiapin pesta kejutan aneh, ya. Aku juga gak ulang tahun hari ini.”

Mereka hanya tertawa kecil, tapi tak ada yang menjawab.

Dengan jantung yang sedikit berdebar, Zoe mengikuti mereka menuju ruang keluarga.

1
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
nah ini contoh ibu gila 🤣
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
lah lu gila 🤣 udah tau itu tunangan orang 😪
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
hmmn alicia sama karina satu sekolah coba kita liat kolabirasi ga mereka🥱😅
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
hadeeeh masih terus nyalahin orang 🤣
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
drama queen mana punya maluuu 🤣
☆⃝🦉SENJA🍒⃞⃟🦅
wakakaka sokoorrrr mamam tuh 🤣
nonoyy
sumpah zoe kerenn banget
Wahyuningsih
d tnggu upnya thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp semangat
YuWie
zoe di lawan
Shion Nakamaru
hahaha 🤣🤣🤣
Kusii Yaati
ceritanya bagus banget membuat ku tak sabar kalau nunggu update lagi 😭... tapi mau bagaimana lagi aq harus bersabar.sehat dan lancar terus ya Thor biar bisa update banyak lagi😘
@Resh@
seru banget aku suka tipe lelaki seperti ryder tatp sepertinya ininya thoe kalo ada pelakor langsung hempasss💪💪
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Dante jngn ngedumel karna atasanmu lg kasmaran jd jngn ganggu ya nanti sama Ryder kamu di suruh ngitungin kutu lg buat hukumanmu karna dah ganggu Ryder dan Zoe 😂😂😂
Lauren Florin Lesusien
seru lanjut thur😍😍😍😋😍
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
badasnya Zoe bikin syok para penjahat 😁😁
Tiara Bella
mantap Zoe ...untung sang kekasih dtng kan
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
yuhuuuu. dah nongol
Ty Kurniawan
semangat updatenya thor aku bantu vote sama doa🥰
Adzilla Almayra
seru👍👍👍
Rhan
kalau update cerita begini baru seneng banget bacanya lancar jaya, gak nunggu 3 atau seminggu baru update nya. 👍👍👍👍👍🔥🔥🔥🔥😁😁😁
sering-seringlah begini ya thor 👍😁, tetap semangat untuk lanjutkan cerita nya sampe tamat
Yuli Yanti: bener,lanjut thor sayang
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: setuju
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!