NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Tuan Muda

Mengandung Benih Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: rafizqi

Seorang wanita miskin bernama Kirana secara tidak sengaja mengandung anak dari Tuan Muda Alvaro, pria tampan, dingin, dan pewaris keluarga konglomerat yang kejam dan sudah memiliki tunangan.

Peristiwa itu terjadi saat Kirana dipaksa menggantikan posisi anak majikannya dalam sebuah pesta elite yang berujung tragedi. Kirana pun dibuang, dihina, dan dianggap wanita murahan.

Namun, takdir berkata lain. Saat Alvaro mengetahui Kirana mengandung anaknya. Keduanya pun menikah di atas kertas surat perjanjian.

Apa yang akan terjadi kepada Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Kehilangan Kirana 2

Di tempat persembunyiannya yang sederhana, Kirana duduk di kursi reyot dengan bayi mungil dalam gendongannya. Wajahnya lelah, tapi matanya dipenuhi kelembutan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Bayi itu menggeliat, tangannya yang mungil menggenggam ujung jarinya erat.

Dengan suara bergetar, Kirana berbisik,

“Mulai hari ini, kau bukan hanya anakku, tapi juga cahaya hidupku. Namamu… Arya. Arya kecilku, kuatlah, meski kita harus hidup jauh dari ayahmu.”

Air matanya jatuh, tapi senyum tipis menghiasi wajahnya saat ia menatap putranya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sementara itu, di kediaman megah keluarga Wilantara, Clarissa duduk di ruang pribadinya dengan segelas wine di tangan. Senyum sinis terlukis jelas di wajahnya setelah mendengar kabar dari salah satu orang suruhannya.

“Jadi… Kirana benar-benar pergi?” suaranya lirih tapi penuh kepuasan. Ia menegakkan badan, memutar-mutar gelas wine-nya.

“Akhirnya… satu batu besar yang menghalangi jalanku menyingkir dengan sendirinya tanpa harus ku singkirkan” lirihnya tersenyum puas.

Orang suruhannya menunduk, lalu melanjutkan laporan, “Nyonya… ada hal lain yang mungkin menarik untuk Anda ketahui." Clarissa mengangkat sebelah alisnya.

"Kami menemukan catatan tentang hubungan Kirana dan seorang pria bernama Bram. Sepertinya… mereka punya masa lalu yang cukup dalam.” lanjut orang itu.

Mata Clarissa berkilat tajam. Ia mencondongkan tubuh ke depan.

“Bram?” bibirnya melengkung, menahan tawa yang hampir pecah.

“Ah, sudah ku duga. Jadi ini kuncinya. Kirana bukan hanya wanita tak tahu diri yang merebut perhatian Alvaro… dia juga punya cerita di masa lalunya.”

Clarissa menegakkan tubuhnya kembali, lalu berdiri perlahan. Tubuhnya bergetar oleh rasa puas.

“Bagus… sangat bagus. Jika aku tidak bisa menjatuhkan Kirana dengan tanganku sendiri, maka biarlah masa lalunya yang menghancurkannya. Aku hanya perlu memainkan sedikit permainan.”

Ia menatap keluar jendela, tatapannya penuh bara api yang semakin menyala.

“Alvaro… cepat atau lambat kau akan sadar, bahwa Kirana tidak pernah sebersih yang kau kira.”

Senyum licik itu melebar. Malam itu, Clarissa sudah mulai menyusun rencana baru—rencana yang akan memanfaatkan masa lalu Kirana dan Bram sebagai senjata pamungkasnya.

Namun disisi lain. Sejak mendapati ranjang kosong dan surat singkat dari Kirana, Alvaro tidak bisa tenang. Semua aktivitasnya terbengkalai, bahkan rapat penting ia batalkan. Setiap sudut rumah ia periksa, setiap kontak ia hubungi, tapi tidak ada jejak Kirana dan bayinya.

Alvaro berdiri di depan kaca ruang kerjanya, kedua tangannya mengepal kuat. Napasnya berat, rahangnya mengeras.

“Apa yang sebenarnya kau pikirkan, Kirana…? Kenapa harus pergi di saat aku…” kalimat itu terhenti, dan suaranya tercekat.

"Bram....", seketika ia teringat oleh satu hal. yaitu Bram.

Mungkinkah Kirana pergi bersama Bram?

_ _

Malam itu, Alvaro datang dengan mobil hitamnya, berhenti di depan sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Lampu jalan redup, dan di sana Bram terlihat baru saja keluar dengan wajah letih.

Begitu mata mereka bertemu, udara seakan membeku.

Alvaro turun dari mobilnya dengan tatapan tajam menusuk.

“kau di balik semua ini?” suaranya dingin, menahan amarah.

Bram menegakkan tubuh, meski jelas terlihat ia terkejut.

“Apa maksudmu datang ke sini, Alvaro?”

Alvaro melangkah mendekat, jaraknya hanya tinggal beberapa langkah. Aura kuasanya begitu menekan, membuat suasana tegang.

“Jangan pura-pura bodoh. Kau tahu di mana Kirana, bukan?”

"Dimana kamu sembunyikan Kirana?"

Bram menatap lurus, matanya memantulkan api perlawanan.

“Kalaupun aku tahu… kenapa aku harus memberitahumu? Kau pikir dengan semua yang kau lakukan pada Kirana, kau pantas tahu keberadaannya?”

Alvaro langsung menarik kerah baju Bram, wajah mereka nyaris bersentuhan.

“Kau berani melawan aku, Bram?!”

Bram tidak gentar, meski dadanya terhempas keras.

“Aku tidak takut padamu, Alvaro. Justru aku muak melihat Kirana tersiksa bersamamu. Jika dia memilih pergi, itu karena kau tak pernah benar-benar memberinya tempat di hatimu!”

Urat di pelipis Alvaro menonjol, genggamannya semakin kuat.

“Kirana adalah istriku, Bram! Dia—dan anakku—milikku! Tidak seorang pun bisa memisahkan mereka dariku!”

Bram mencengkeram tangan Alvaro, mencoba melepaskan diri.

“Istrimu? Jangan bercanda. Hatinya terluka karena kau, bukan karena aku. Kalau aku bisa membuatnya bahagia, aku akan lakukan… meskipun harus melawanmu!”

Suasana makin panas, nyaris berubah menjadi perkelahian besar di tengah malam. Dua pria itu berdiri saling menantang, keduanya sama-sama terbakar oleh cinta pada wanita yang sama—Kirana.

"Berani sekali kamu, Bram....." Teriak Alvaro geram.

Bugh!

Perkelahian pun tidak dapat di elakan. Keduanya saling menyerang memberikan pukulannya.

Hantaman terakhir membuat keduanya sama-sama terengah. Wajah Bram lebam, bibir Alvaro pecah, tapi tidak ada yang berniat berhenti. Amarah membutakan mereka.

Hingga ponsel Bram tiba-tiba berdering. Ia mengangkat dengan kasar, suara seorang kenalan di seberang terdengar tergesa.

“Bram! Aku lihat Kirana… dia ada di rumah seorang bidan tua di desa pinggir kota. Aku tidak salah, aku kenal wajahnya. Dia bawa bayi kecil!”

Bram membeku. Nafasnya tercekat, matanya langsung membesar. “Apa katamu?” suaranya bergetar, penuh campuran kaget dan haru.

Alvaro yang berdiri di depannya ikut terdiam. “Apa? Ulangi!” desaknya, mencoba mendekat untuk mendengar jelas.

Namun Bram segera menutup telepon, menatap Alvaro dengan senyum sinis bercampur luka.

“Kali ini, akulah yang menemukannya lebih dulu.”

Alvaro terbelalak. “BRAM! Jangan main-main denganku—!”

Tapi Bram sudah mundur, mengambil kunci mobil dari sakunya. Ia melangkah cepat dengan tubuh masih berlumur darah.

“Dia sudah cukup menderita bersamamu, Alvaro. Kini giliranku yang menjaga dia.”

Tanpa memberi kesempatan, Bram masuk ke mobil dan melesat pergi. Alvaro berteriak, mencoba mengejar, tapi terlambat.

Di sisi lain—

Malam itu Bram tiba di rumah sederhana milik seorang bidan tua. Dari jendela yang samar, ia melihat sosok Kirana duduk lemah di ranjang, menggendong bayi mungil yang tertidur pulas. Lampu redup membuat bayangan wajahnya terlihat rapuh, tapi justru semakin indah.

Langkah Bram goyah. Air matanya menetes tanpa bisa ditahan.

“Kirana…” bisiknya lirih, seolah mimpi buruk panjangnya akhirnya menemukan cahaya.

Ia mengetuk perlahan, hingga pintu dibuka. Saat mata Kirana bertemu dengannya, perempuan itu terkejut, tak percaya.

“B-Bram…? Bagaimana kau bisa—”

Bram masuk, suaranya penuh keteguhan meski dadanya bergemuruh.

“Aku tak akan biarkan kau kembali terluka. Mulai sekarang… biarkan aku yang menjagamu dan Arya.”

Kirana memeluk erat bayinya, hatinya terguncang hebat. Ia tahu, badai baru akan dimulai—karena cepat atau lambat, Alvaro pasti akan menyusul.

.

.

.

Bersambung.

1
Ma Em
Kirana kamu jgn lemah Kirana hrs berani lawan mereka yg merendahkan kamu kalau Kirana lemah siapa yg mau melindungi Arya dari orang2 yg tdk menyukainya , Kirana hrs bangkit tegas dlm bertindak dan berani dlm mengambil keputusan 💪💪💪
Ma Em
Clarissa kamu cuma tunangan sedangkan Kirana adalah istri sah Alvaro siapa yg paling berhak tinggal bersama Alvaro , dasar ulat bulu yg tdk tau malu .
Ma Em
Syukurlah Kirana bertemu dgn Bram , semoga Bram bisa melindungi Kirana dari niat jahat Clarisa .
Ma Em
Kirana kamu jgn percaya dgn omongan beracun Clarisa dia hanya akan memecah belah hubungan mu dgn Alvaro, jgn terlalu polos dan bodoh karena bisa dihasut sama wanita ular seperti Clarisa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!