Story Of Love

Sesuai dengan perkataannya, bahwa Gerry tidak akan kalah. Dia membuktikan semua itu pada Rekha, dan terbukti bahwa mereka berhasil memenangkan perlombaan kali ini.

"Buat Lo!" ucap Gerry memberikan voucher pada Rekha.

"Loh, kok dua?" tanya Rekha menerim hadiahnya.

"Terus Lo mau berapa?" tanya balik Gerry.

"Maksud kakak? Kan mainnya berdua, itu artinya hadiahnya di bagi dua. Terus ini untuk apa? kenapa di kasih ke aku dua-duanya?" terjadi perdebatan di antara mereka berdua.

"Buat Lo aja!" balas Gerry datar seperti biasanya.

Rekha yang tidak terima dengan hal itu membuat dirinya langsung bangkit dan menghentikan Gerry.

"Apa lagi?" tanya Gerry menatap Rekha malas.

"Kakak pikir aku butuh ini?" ucap Rekha menunjukkan dia lembar voucher hadiah yang mereka dapatkan.

Gerry menatapnya datar. Seolah ingin tau apa yang akan dia lakukan setelah ini.

"Dari awal aku udah gak mau main karena aku udah tau gimana endingnya. Kalah memang, aku tetap salah. Lagian aku gak berharap kok bisa main sama kakak! Aku gak pernah tertarik dengan apa pun itu yang berhubungan dengan kakak. So, jangan pernah berpikir jika kakak itu selalu benar dan orang lain yang selalu salah!" balas Rekha yang mengambil tangan Gerry lalu meletakkan kertas tadi di tangannya lalu berlalu dari hadapannya begitu saja.

Melihat aksi Rekha yang begitu berani padanya membuat Gerry menatap datar gadis itu. Entah mengapa dia merasa ada kemarahan dalam dirinya ketika gadis itu berani melawan dan menjawab setiap perkataannya.

"Bro!" Satria menepuk pundak Gerry yang membuat laki-laki itu langsung tersadar dari amarahnya.

"Lo kenapa sih gue liat liat tengkar terus sama tuh cewek? Menurut gue dia cantik kok." ucap Satria.

"Maksud Lo?" tanya Gerry tidak suka.

"Iya, menurut gue Rekha itu anak yang cantik, dia baik dan juga pinter. Gue gak sengaja stalking ig-nya dan dia suka dance gitu. Dia juga anaknya Joshua Wiguna. Pengusaha tambang coy. Emaknya Irene yang punya salon kecantikan terbesar di Pulau Jawa njir. Bahkan banyak cabangnya cok!" jelas Satria.

"Terus?" jawaban singkat dari Gerry membuat Satria langsung lemas seketika.

"Gini ya Ger. Menurut gue Lo itu terlalu dingin sama cewek. Gue tau Lo suka sama Alana kan? Tapi masak iya Lo mau rebut gebetan temen Lo sendiri. Kan gak enak temenan gitu, cok." ujar Satria pada Gerry.

Sebisa mungkin dia berusaha mengembalikan hubungan baik antara teman-temannya. Mereka tidak boleh terpecah belah, hanya karena seorang gadis saja. Apalagi Alana sudah dekat dengan Jake. Jadi rasanya tidak pantas jika Gerry berusaha merebut Alana.

"Siapa bilang gue suka sama Alana?"

"Halah, lo nggak usah bohong sama gue. Gue tau gimana Lo kok. Lagian jujur juga nggak apa-apa sih. Menurut gue, Alana memang cantik. Dia spek Princess Disney banget, dan mungkin dalam diri Alana ada salah satu kriteria dalam hidup lo. Tapi menurut gue, Lo lebih butuh perempuan kayak Rekha. Aura Rekha itu aura mahal banget. Kalah Alana kayak princess jepang, Lo liat ini." Satria menunjukkan foto Rekha di akun Instagram miliknya.



"Auranya mahal banget anjir!" ucap Satria setelah memperlihatkan foto Rekha pada Gerry.

Melihat penampakan Rekha yang sangat berbeda membuat Gerry terdiam. Sampai lamunannya buyar karena perkataan Satria lagi padanya.

"Tapi dia bukan tipe gue sih. Gue malah salfok sama yang ini." tunjuknya lagi pada sebuah foto gadis yang memiliki rambut berwarna merah.



"Nah, ini baru tipe gue banget!" gumam Satria yang menunjukkan foto Chyntia pada Gerry.

"Sadar, Lo itu udah di jodohin sama bokap Lo. Lagian fvckboy kayak Lo gak yakin gue bisa setia sama satu cewek!" balasan menohok dari Gerry untuknya.

"Halah, kayak lu nggak dijodohin aja. Inget sama sih Aira gak? Masih di London tuh cewek?" mendengar nama Aira di sebutkan membuat Mood Gerry semakin buruk. Dia tidak suka dengan apa pun itu jika berhubungan dengan Aira.

"Woi, Ger! Gerry!!!" panggil Satria saat Gerry pergi meninggalkannya begitu saja.

"Kan gitu! Lagian kenapa sih gan mau sama Aira? Dia cantik, seksi juga." lanjut Satria juga.

***