NovelToon NovelToon
Menanti Cinta Sang Letnan

Menanti Cinta Sang Letnan

Status: tamat
Genre:Menikahi tentara / Konflik etika / Tamat
Popularitas:156.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hasna_Ramarta

FB Tupar Nasir, ikuti FB nya ya.

Diam-diam mencintai kakak angkat. Namun, cintanya tidak berbalas. Davira, nekad melakukan hal yang membuat seluruh keluarga angkatnya murka.

Letnan Satu Arkaffa Belanegara, kecewa dengan kekasihnya yang masih sesama anggota. Sertu Marini belum siap menikah, karena lebih memilih jenjang karir yang lebih tinggi.

Di tengah penolakan sang kekasih, Letnan Arkaffa justru mendapat sebuah insiden yang memaksa dia harus menikahi adik angkatnya. Apa yang terjadi?

Yuk kepoin.

Semoga banyak yang suka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Kabar Duka Dari Kaffa

     Lampu temaram di barak medis masih menyala samar. Suara jangkrik dan desir angin malam menembus dinding tenda, menambah sepi pada ruang istirahat Kaffa. Bahunya terasa berat, perih meski sudah diperban rapat. Ia terbaring miring, menatap atap tenda yang gelap, pikirannya penuh dengan suara tembakan yang tadi menggema di medan.

     Pelan-pelan, Kaffa meraih ponselnya yang diletakkan di meja kecil di samping ranjang besi. Jemarinya kaku, masih terasa lemah, tapi ada dorongan kuat untuk menyalakan layar.

     Kali ini, sinyal yang biasanya mati suri mendadak muncul dua garis. Kaffa sempat menahan napas. Ini kesempatan langka. Pesan-pesan WhatsApp mulai bermunculan, notifikasi menumpuk.

     Ia menelusuri, sampai matanya tertuju pada sebuah nama, Davira. Akan tetapi nama yang selalu ditunggunya hadir, yakni Marini, sama sekali tidak ditemuinya di notifikasi pesan WA maupun log panggilan tidak terjawab.

     Kaffa terdiam, jantungnya berdetak lebih cepat. Ketika layar menampilkan satu pesan teks pendek.

     "Assalamualaikum Kak Kaffa. Apa kabar? Vira harap Kakak sehat dan baik-baik saja. Mohon maaf, tadi HP nya tertekan."

     Pesan terakhir dari Davira kembali ia baca. Sebuah pesan yang menyiratkan rasa perhatian yang dalam. Namun, karena kebencian terlanjur menyelimuti hatinya, Kaffa menganggap perhatian Davira hanya cari muka belaka. Dan Kaffa sama sekali tidak membalasnya.

     Tidak hanya notif WA, log panggilan tidak terjawab dari Davira juga ada, bahkan sebuah panggilan singkat yang sempat tersambung beberapa detik, terlihat di sana. Ingatan itu membuat dadanya sesak.

     Kaffa menghela napas panjang, menutup mata sejenak. Wajah Davira terbayang jelas, tatapan terakhir gadis itu, yang sayu, tapi seakan ada sesuatu yang ingin ia jelaskan.

     Namun, secepat itu juga, amarahnya kembali menyeruak. Ia masih mengingat jelas malam sialan itu, ketika ia terpergok oleh sang mama tidur seranjang dengan Davira. Malam yang ia anggap sebagai jebakan.

     "Gadis itu …," gumamnya lirih, rahangnya mengeras.

     Ada rasa benci yang menekan, rasa kecewa yang membekas. Tapi bersamaan dengan itu, kata-kata Davira terus terngiang.

      Dan tatapan sendu ketika mengantarnya berangkat satgas seakan ingin mengatakan, "Aku cuma nggak mau Kak Kaffa dibohongi"

     Kaffa menutup wajahnya dengan telapak tangan. Luka di bahu bukan apa-apa dibandingkan dengan luka yang kini menggerogoti hatinya. Ia ingin membuang jauh semua bayangan itu, tapi justru semakin berusaha, semakin jelas wajah Davira muncul di benaknya. Bukan Marini yang selalu ditunggunya.

     "Dibohongi? Bahkan dia sampai membuat cerita yang mengada-ada, kemudian menyebut nama Marini," gumamnya kasar.

     Keheningan barak malam itu seakan berubah jadi ruang kosong tempat dirinya berperang dengan perasaan sendiri. Kaffa menghempas ponselnya ke samping tubuhnya dengan kasar. Kemudian ia kembali mencoba untuk beristirahat, baik tubuh dan pikirannya.

***

     Di kediaman Pak Daka, suasana malam terasa dingin sekalipun lampu-lampu terang menyala. Jam dinding menunjukkan hampir pukul sepuluh, tapi Davira masih belum terpejam.

     Tangannya meraih ponsel yang sejak tadi jadi pusat perhatiannya. Davira memeriksa WA nya, ketika itu WA Kaffa juga tengah on. Jantung Davira berdebar, ada rasa hati ingin menghubungi atas sekedar mengirimkan pesan pada Kaffa, menanyakan kabar suaminya itu. Sebab firasatnya mengatakan, suaminya sedang tidak baik-baik saja.

     Davira menghela napas panjang, ia meletakkan kembali ponselnya di meja. Kedua tangannya meremas kain daster yang dikenakannya. Hatinya perih, tapi wajahnya berusaha tetap tenang. Sebegitu sulit dirinya mengirimkan pesan untuk Kaffa. Sikap dingin Kaffa seperti tembok yang sulit ia tembus.

     Dari luar kamar, terdengar suara derap langkah kaki Bu Daisy. Sendal jepit yang dipakainya berbunyi plak plak dengan jelas menuju arah kamarnya.

     Davira buru-buru menduduki ranjang dan bersiap untuk bangkit apabila ibu mertuanya itu memanggilnya.

     "Tok tok."

     Pintu kamar Davira diketuk dua kali. Davira berdiri menuju pintu. Pintu itu terbuka dengan perlahan. Davira menatap sang mama mertua dengan merunduk.

     "Ma."

     Bu Daisy menatap Davira tajam. "Anakku saat ini sedang mengalami luka di bahunya, karena luka tembak dengan kelompok separatis. Pasti semua gara-gara kamu, pikiran Kaffa jadi tidak konsentrasi," tuduhnya. Matanya tajam menyorot Davira.

     Davira tersentak, tubuhnya tiba-tiba bergetar dan lemas. Berita barusan dari sang mama mertua begitu menyentaknya. Bukan karena tuduhannya, melainkan kabar Kaffa yang terluka.

     "Kak Kaffa ter-lu-ka?" ceplosnya terbata. Air matanya mulai jatuh, tubuhnya hampir merosot.

     "Tidak perlu pura-pura terkejut dan sedih. Semua karena ulahmu." Bu Daisy kembali menuduh dengan suara yang lebih tegas, lalu meninggalkan Davira begitu saja, yang kini benar-benar menangis.

     "Kak Kaffa. Kamu terluka? A~apa yang bisa aku perbuat? Betulkah semua gara-gara aku?"

     Tubuh Davira benar-benar merosot jatuh ke lantai, dia merasa serba salah dan bingung, apa yang bisa dia lakukan saat suaminya yang jauh di sana sedang terluka.

     "Ya Tuhan, lindungi Kak Kaffa. Berikan keselamatan untuknya. Aku tidak mau dia kenapa-kenapa. Bawa dia kembali pulang dengan selamat," doanya tulus diiringi deraian air mata.

Mohon dukungannya, jangan lupa kasih like n komen.

1
dewi_nie
terima kasih ka'thor hiburan ceritanya...semangat berkarya💪💪💪
Nasir: Mksh byk Kakak cantik. Nanti hadir lagi di karya baru ya..... 🥰🥰🥰
total 1 replies
Rieya Yanie
selamat datang daviko..
melengkapi kebahagiian keluarga davira dan kafa
Nasir: Trmksh Kak.... ikuti trs Author ya. Untuk mengetahui karya baru.
total 1 replies
dewi_nie
selamat ya buat davira...
dewi_nie
oh marini memang penyesalan selalu di akhir..benar katamu Kaffa bukan jodohmu dari author🤭
Nasir: Hehehehheheh🤭🤭🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
ceritanya menarik, alurnya pas dan kata katanya tepat
Nasir: Mksh byk Kak... 🙏🙏🙏🥰🥰
total 1 replies
Rieya Yanie
marini gagal moveon
dl aja diajak nikah g mau malah selingkuh giliran sekarang nyesel kan
Eva Tigan
Semoga rumah tangga kalian baik baik saja ya.meskipun gosip tak sedap melanda..Cinta kalian kuat tetap mempersatukan hubungan kalian
Nasir: Aamiin...
total 1 replies
Eva Tigan
Aihh..Marini niat banget ya sampek malam di pesta mantan,mending cepat pulang biar gak makin nyesak itu dadanya lihat pengantin mesra mesraan😄
Nasir: Saking penasaran...
total 1 replies
Jana
lanjuuuttt thor
Nasir: Siap...
total 1 replies
dewi_nie
marimar mengintai...panas hatinya..
dewi_nie
si marmar yg barbar mending cari mangsa Laen aja deh..ganjen Mulu jd cewek apa perlu dipindah ke Plosok aja yah
dewi_nie
kenek servisane davira tambah bucin Kaffa..ketagihan🤭
Sari Nilam
aduh ulet bulu marini gatel banget...dua yang selingkuh dia juga yang kepanasan pas tahu mantan mo nikah. ketawainn aja deh
Eva Tigan
dasar si Marinir mengganggu kebahagiaan orang saja..mending kamu mulai sekarang lupakan kaffa dan cari pria yg lain utk jadi suami kamu 😄
Eva Tigan
semoga cepat hamil ya Davira..karna udah semakin sering bercocok tanam dengan suamimu 😄
Nasir: Wkwkwkwkw...... 🤭🤭🤭
total 1 replies
Rieya Yanie
marini kebakaran rambut ini panas
Ella
bisa² gagal kulia ini davira🤣🤣🤣
Ella
hahahahaha niat bareng² giliran ketahuan main ilang aja tu bu reta🤣🤣🤣
Sur Yanti
buat davira gk takut ya thore sama marini 🙏🙏🙏
semangat 💪💪💪 lanjut up thor
Sari Nilam: Duh marini gayamu ...angkuh sekali belum tahu aja kalau davira calonnya kaffa , kejang2 ntar yang ada. Jadi cewek matre sih gak ,gak setia.
ayo davira lawan marini dengan main cantik
total 1 replies
Marufah Rufah
ngapain tuh si marini sibuk urus Kaffa kok gk urusin cwok slingkuhn mu itu marini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!